OLEH
DRA. HANIFAH YUSUF,APT, M.KES
131 671 752
Jantung
SA-Node Beta-1 Frek denyut jtg meningkat Frek denyut jtg menurun
(K-)
AV-Node Beta-1 Konduksi & automasi Knduksi mnrn
mnngkt (dromotropik) & tjd AV
blok
Atrium Beta-1 Kontraktikitas & kndksi Kontraktilitas menurun
mngkt (I -), tp konduksi
mnngkt sedikit
His-Purkinjee Knduksi & automasi mngkt Tidak berarti
Kandung kemih
Otot detrusor Beta-2 Relaksasi Kontraksi meningkat
Trigon & Sfingter Alfa-1 Kontraksi Relaksasi
Sal Cerna
Otot polos Alfa, Beta Relaksasi Kontraksi meningkat
lambung & 2
usus Kontraksi Relaksasi
Otot sfingter Alfa-1 Sekresi menurun Sekresi meningkat
Sekresi Alfa-2
Paru-Paru
Otot polos Beta-2 Relaksasi Konstriksi
bronkhus
Trakhea Alfa-1 Sekresi menurun Sekresi meningkat
Sekresi Beta-2 Pelepasan mediator Tidak dipersarafi
bronkhus menurun
Sel mast
Ginjal
Sekresi renin Beta-1 Sekresi renin meningkat Tidak dipersarafi
Cardiovascular drugs:
1. Drugs used in heart failure (OBAT GAGAL JANTUNG)
2. ANTIARRYTHMIc
3. ANTIHyPERTENSIve
4. ANTIANGINAl
6. DIURETIc
Ada 2 tipe:
1. High-output failure: Penyebabnya krn hipertiroid,beri2, anaemia
dan arteriovenous shunts. Tipe ini tdk effektif bl diobati dg
glikosida jtg
2. Low-output failure: Penyebabnya MCI, HT, Coronary artery
disease
Tanda2 hemodinamik akibat penyakit gagal jantung (CHF)
1. Cardiac output subnormal ----- penurunan toleransi thdp exercise,
tachycardia, odem paru dan cardiomegali
2. Reflexes neurohumoral ------- tachycardia, respon simpatetik meningkat,
renin meningkat
3. Terjadinya myocardial hypertrophy ----- cardiac performance berupa dilatasi
ventricular shg fs menurun
4. Odema
Gejala-gejala:
- Oedem pd kaki, hepatomegali, asites (pd gagal jtg kanan)
- Oedem paru, sesak nafas, dyspnoe, sianosis, cepat lelah
(pd gagal jtg kiri)
Prinsip Terapi:
1. Memperbaiki kontraktilitas miokard dg obat-obat yg bersifat
meningkatkan efek inotropik +
2. Mengurangi beban pengisian ventrikel (Mengurangi pre-load) dg obat-
obat diuretik
3. Menurunkan tahanan perifer ( Mengurangi after load) dg vasodilator
4. Mengurangi beban kerja jtg
5. Memperbaiki kelainan irama jtg dg antiarrythmia
1.Glikosida jtg:
Digitalis folium,digoksin, digitoksin,strofantin, quaibain, skillarine
2.Turunan Bipiridin (bloker PDE3):
Amrinon, Milrinon
3.Agonis adrenergik beta-1:
Dopamin, dobutamin
4.Turunan Xanthine: Teofilin, aminofilin
Dg adanya obat2 yg dpt meningkatkan kadar Kalsium intra selluler dan meningkatkan
sensitifitas actin/miosin thdp Kalsium akan menyebabkan kekuatan kontraktilitas
miokard meningkat
Kadar Kalsium intraselluler dpt ditingkatkan dengan:
1. Menghambat aktifitas Na-K ATP ase (glkosida jtg)
2. Meningkatkan kadar c-AMP intraselluler /
Agonis beta-1 adrenergik: Dobutamin, dopamin
Pospodiestrase III Inhibitor: Milrinon, Amrinon
3. Obat2 yg dpt meningkatkan Natrium influks
Kontra Indikasi:
• Angioedema
• Hipersensitif thdp ACE inhibitor
• Pasien yg diduga berpenyakit renovascular, aortic stenosis
• Pasien hamil/ Ibu menyusui
• Porphyria
Efek samping:
• Hipotensi, gangguan ginjal, urticaria, batuk kering, sinusitis,
VASODILATOR
Yg termsk golongan ini:
1. Sodium Nitroprusside: diberikan scr IV, pd CHF akut
2. Hydralazine: bersifat vasodilatasi arterial, shg mengurangi left
ventrikel afterload, meningkatkan stroke volume dan cardiac
output. Isosorbid dinitrat dpt dikombinasi dg obat ini, bl pasien
tdk dapat menggunakan ACE_Inhibitor
Scr IV dignkn pd CHF dg renal dysfunction
3. Isosorbid dinitrat: Bersifat vasodilatasi vena, shg mengurangi left
ventricular preload, mengurangi kongesti paru dan dyspnoe.
Kontra indikasi:
- Gangguan hepar dan ginjal
- Hyponatraemia
- Hypercalcaemia
- Hyperuricaemia
- Penyakit Addison
Efek samping:
- Mulut kering, gangguan GIT, lemas, lethargi, mengantuk, pusing,
sakit kepala, muscle cramps, hypotensi dan oliguria
AGONIS ADRENERGIK – BETA -1
Yg trmsk gol ini:
Dopamin dan dobutamin
Keduanya mrpkn inotropic+ sympathomimetic, dignkn dl wkt singkat pd
CHF berat.
Penggunaan obat ini pd dosis rendah akan memicu kontraktilitas
miokard, meningkatkan cardiac output dan perfusi renal.
Tetapi pada dosis tinggi (> 5 mikrogram/kg BB/menit) akan
menyebabkan vasokonstriksi dg CHF semakin memburuk
Indikasi:
• Cardiogenic shock
Kontra indikasi:
•Tachyarrythmia, ventricular fibrillation, ischaemic heart disease,
phaeochromocytoma, hyperthyroidism
Efek samping:
-Nausea, vomiting, vasokonstriksi perifer, tachycardia,
anginal pain, sakit kepala, dyspnoe.
ANTIANGINAL DRUGS
Angina pectoris:
Mrpkn kumpulan simptom yg berhubungan dg ischemia myocard
yaitu berupa sesak/nyeri pd dada bgn kiri, kdg kala sampai ke
lengan kiri (retrosternal pain), sering dipicu oleh exercise dan
biasanya akan hilang bila istirahat. Umumnya tjd karena suplai
oksigen yg kurang
Tipe angina:
• Classic angina
• Variant angina
• Unstable angina
Penyebab:
1. Penyempitan pd sistem coroner oleh krn schlerosis,
hipercholesterolemia
2. Stress
3. Vasospasme pembuluh darah koroner
Kebutuhan oksigen miokard ditentukan oleh:
- Myocardial wall tension (tekanan pd ddg miokard):
intraventricular pressure dan intraventricular volume
- HR
- Kontraktilitas
- Wall thickness
Prinsip Terapi:
Mekanisme Kerja:
• Nitrat/nitrit akan melepaskan Nitrogen Oksida (NO) ----> c-GMP
----- relaksasi pd semua otot polos shg timbul efek:
Efek samping:
• Relaksasi otot polos trmsk bronkhus, GI, genitourinary muscle
dan otot vascular
• Orthostatic hypotension
• Tachycardia
• Throbbing headache (nyeri kpl berdenyut2 krn peningkatan volume darah
intracranial)
• Methemoglobinaemia (krn metilasi Hemoglobin oleh nitrit, biasanya tjd bl
diberikan dl dosis tinggi
ANTI-ARRYTHMIA
• Sebelum diterapi dg obat hrs diketahui dulu type arrythmia, krn
antiarrythmia bl digunakan scr tdk tepat ---- arrythmia
• Antiarrythmia hrs dignkn scr hati2 krn indeks terapetiknya sempit,
shg diperlukan pemantauan dg EKG
• Antiarrythmia mempengaruhi cardiac electrophysiologi
(transmembran potensial aksi, automaticity, konduksi intrakardial)
Sifat-sifat antiarrythmia:
• Hampir semua antiarrythmia memiliki efek anaestetik lokal
• Mengurangi automacity
• Menurunkan konduksi intra Cardial
• Mengurangi potensial aksi
• Memperpjg refractory period
Klassifikasi Antiarrythmia:
☻ Klass I-A: Quinidine, Procainamide, Disopyramide dan amiodarone
☻ Klass I-B: Lidokain, fenitoin, mexiletine,tocainide, lignocaine
Efek Hemodinamik:
Inotropik negatif, vasodilatasi dan hipotensi (alfa bloker adrenergik)
Indikasi:
• Atrial flutter
• Atrial fibrillation
• Utk mempertahankan rithme sinus
Kontraindikasi:
• AV-blok, CHF, Hipotensi
Prokainamide
• Efek mirip dg kinidin
• Disintesa dari prokain dan amida
• Sifat antikholenergikya lemah
• Mengalami asetilasi di liver (rapid and slow acetylator)
• Plg srg sbgi penyebab timbulnya SLE biasanya pd OS dg slow acetylator
• Tdk menimbulkan sinkonisme, pd dosis besar tjd agranulositosis
DISOPYRAMID:
- Efek antimuskarinik sgt jelas
- Efek samping: gangguan TD, skinrash, agranulositosis
Lignokain / Lidokain
- Bersifat lokal anestetik
- Dignkn scr parentral (im atau IV krn mengalami first pass metabolism
Efek samping:
- Pd dosis besar tjd gangguan SSP, dysrythmia,hipotensi
MEXILETIN
• Hampir sama dg lignokain dan dpt diberikan secara oral
Efek samping:
•Muntah, cekukan
•Gangguan SSP
•Dysrithmia,
•Hipotensi
Difenilhidantoin/ Fenitoin
• Bersifat MSA (membran stabilizing activity) yg mampu mencegah pembtkn
dan penyebaran discharge neuron (AV – Node)
• Bersifat enzym inducer thdp obat2 tertentu
• Metabolismenya dihambat oleh valproat, simetidin, INH, NSAIDs
Efek samping:
• Gangguan cognitif / berpikir
• Sedasi
Pd penggunaan kronik :
•Megaloblastic anaemia
•Hiperplasia
•Gusi menebal
•Osteomalasia/tulang bengkok
Amiodarone
• Bkj dg memppjg masa refrakter sel miocard dan AV node anomali
• Dpt memblok reseptor alfa adrenergik scr non kompetitif
Efek samping:
• Blokade jtg
•Ventricular dysrithmia
• Gangguan cornea
• Fotosensitivitas
Interaksi Obat:
• Digoksin
• Beta bloker
• Calsium antagonis
• Kinidin
BETA ADRENERGIK BLOCKER
Yg termsk kelompok ini: beta 1dan 2 , beta 1 blocker
Propranolol, Oxprenolol, Alprenolol, Asebutolol, labetalol (MSA+)
Sdgkan Sotalol memperbesar masa refrakter tp tdk memiliki MSA
Mekanisme Kerja:
• Menghambat efek NA/A shg pengaruh simpatetik berkurang berupa:
HR, COP, Tahanan Vaskular Perifer, Vasomotor Tone, kontraktilitas
miokard menurun, dg dmk kebutuhan oksigen oleh miokard menurun
Efek samping:
- Trigger asthma bronchial
- Mempercepat tjdnya gagal ginjal
ANTIHYPERTENSIVE
Hypertensi (HT): Keadaan dimana TD >> dr TD normal
HT ada 3 gol:
1. Mild hypertension : 140-159/90-99 mmHg
2. Moderate : 160-179/100-109 mmHg
3. Severe : 180-209/110-119 mmHg
4. Very severe : >>210/ >> 120 mmHg
Penyebab:
• Aktifasi system simpatetik
• Stress psikologis, genetik (variasi dan mutasi gen pd angiotensinogen, ACE, Beta-2
reseptor adrenergik dan alfa adducin )
• Lingkungan (pkjan, kondisi tpt kt bkj)
• Hiperkolesterol
• Obesitas, faktor diet (intake Natrium/Kalsium tinggi, Kalium rendah)
Terapi langkah awal:
• Turunkan BB
• Stop merokok
• Kurangi asupan garam dan alkohol
• Tingkatkan exercise
• Hindari stress
• Kurangi makanan berlemak
• Pasien dianjurkan mengkonsumsi nutrisi sehat, buah dan sayur
Diagnosis:
• Ditegakkan berdsrkn pengukuran TD secara berulang kali
• HT arteri yg berkpjgn dpt merusak pembuluh darah ginjal, jtg,
otak dan dpt meningkatkan tjdnya insidensi gagal ginjal, gagal
jtg, penyakit jtg koroner dan stroke.
Catatan :
• Diuretik effektif utk menurunkan TD antara 10 – 15 mm Hg
• Sbgi monoterapi diuretik thiazide (Natriuretic) memberi efek yg memadai pd HT
essential ringan dan sdg dg fungsi jantung dan ginjal normal
• Pd HT berat, CHF, Cirrchosis digunakan diuretik kuat (loop diuretik ) yg
dikombinasi dg vasodilator dan simpatoplegik terutama pd insufisiensi ginjal (GFR
< 30-40 ml/menit)
• Pd pasien yg menggunakan digitalis digunakan diuretik hemat kalium (potassium
sparing diuretic) utk mencegah kehilangan Kalium yg berlebihan
DIURETIC
(Obat yg dpt menambah pembentukan urine)
Tujuannya:
• Mengurangi natrium dan volume darah shg kelenturan pembuluh darah meningkat.
Sgt bermanfaat pd hipertensi ringan
Penggolongan:
1. Thiazide diuretic: HCT, Chlorotiazide, chlortalidone, Indapamide, hidroflumetiazide,
Benzoflumetazide, microzide dan Metolazone
- Cocok utk HT ringan dg kondisi jtg dan ginjal normal, harga lbh murah
2. Loop diuretic (diuretik kuat): Furosemide, bumetanide, torsemid, pirilanid, asam
etakrinat
- Lbh sering digunakan pd CHF berat, GGA, Odem paru akut, hiperkalsemia
3. Potassium sparing diuretics: Triamteren, Amiloride, HCT + Triamteren
- Pd HT srg dikombinasi dg thiazide
- Cocok utk CHF yg sdg diobati dg digitalis
4. Antagonis Aldosteron: Diuretik hemat kalium
Eplerenone, spirolakton, Spirinolakton, HCT + spirinolakton
5. Diuretic osmotic : injeksi mannitol, urea,
Mekanisme:
• Dg peningkatan tekanan didl lumen shg cairan disekitar yg berlebih akan
ditarik, sering digunakan pd glaukoma dan odema cortex cerebri
6. Antagonis ADH (penghambat mekanisme transport elektrolit di tubuli ginjal)
Mekanisme Kerja:
Menghambat reabsorpsi karbonat dl tubulus proksimal yg mengakibatkan
peningkatan ekressi bikarbonat, Natrium dan Kalium shg urine bersifat alkalis
Pd mata: mengurangi pembtkn cairan bola mata, shg dpt menurunkan tekanan
intraocular
Pd SSP: dpt mengurangi serangan epilepsi pd keadaan asidosis
Misalnya: asetazolamid, dikhlorofenamide, metazolamide
Indikasi: glaukoma, terapi epilepsi
Indikasi Thiazide diuretic : HCT, Chlorotiazide, chlortalidone,
Indapamide, hidroflumetiazide, Benzoflumetazide, microzide dan
Metolazone untuk:
• HT & CHF
• Diabetes incipidus
• Hipercalcemia idiopathik
• Impotence
• Hypomagnesia/hypokalemia dpt menyebabkan kejang otot dan arrythmia
terutama os sdg diterapi dg digitalis, LVH, IHD
• Sekresi Renin meningkat
• Gangguan toleransi glukosa
• Hyperiglycemia (hambatan toleransi glukosa)
• Hyperlipidemia (peningkatan konsentrasi lemak serum)
• Aterogenesis (krn dpt meningkatkan LDL darah)
• Ventricular ectopic beat
• Loop diuretic tdk mempengaruhi lipid dan glukosa
Indapamide:
-Mrpkn diuretik yg bersifat vasodilatasi lgsg
Chlortalidone
Metazolone
Indikasi Loop diuretic (Furosemide, bumetanide, torsemid, pirilanid,
asam etakrinat)
♣ odem akibat gangguan jtg/ ginjal
♣ HT,
♣ Gangguan ginjal akut
♣ Hipercalcaemia
♣ Hiperuricaemia
Mekanisme Kerja:
• Menghambat reabsorbsi elektrolit di Ansa henle ascending (bgn epithel tebal)
• Menghambat enzim Carbonic anhidrase (furosemid dan bumetanide)
• Meningkatkan ekressi K, Na, Ca, Mg, kadar asam urat plasma, asam dan ammonia
Interaksi Obat:
• Probenisid, Indometasin
Efek samping:
• Ketulian pd dosis besar
• Reaksi sensitivitas
• Gangguan GIT
• Parastesia
• Disfungsi hepar
Pirilanid:
Asam etakrinat:
Diuretik hemat kalium
Eplerenone, spirolakton, Spirinolakton, HCT + spirinolakton
ANGIOTENSIN II RECEPTORS BLOCKERS = ARBs
Yg trmsk kelompok ini:
Candesartan, Eprosartan, Irbesartan, Losartan,
Olmesartan,Telmisartan, Valsartan
Mekanisme kerja:
• Menurunkan PVR dan volume darah
SYMPATOPLEGIC = SYMPATOLYTIC
Methyl dopa:
Mrpkn agonis adrenergik alfa-2 yg pd proses sintesa NA akan dirobah -- methyl
dopamin -- alfa methyl NA (NT yg palsu) dmn bl ada rgsgpd ujungsaraf akan
terlepas, kmd berinteraksi dg resptor--- TD
Melalui penurunan PVR ginjal, COP, HR secara bervariasi
Dignkn pd HT ringan/ sedang dan sering dikombinasi dg diuretik
Dosis: Oral 1-2 g/hari dibagi utk 4 dosis
Efek samping:
- sedasi, sulit berkonsentrasi, depresi, mimp buruk, vertigo
Clonidine:
Mrpkn alfa2 agonis adrenergik yg bkj scr sentral dg menurunkan HR, COP, PVR dan
mengurangi pelepasan NA
Dosis:0,2 – 1,2 mg /hari dibagi dalm 2 dosis
Efek samping:
Sedasi, mulut kering, depresi
Kontra indikasi
Pasien depresi mental
Mekanisme Kerja:
Kompetitif inhibitor pd reseptor kholino reseptor nikotinik baik ganglion simpatis
maupun simpatis
Trimetafan
• Tdpt dl btk trimetafan camsylate
• Dignkn scr IV pd krisis HT
Efek samping
• Hipotensi orthostatik, disfungsi seksual, konstipasi, retensi urin,
mulut kering, glaukoma, penglihatan kabur
Guanadrel
Bethanidine
Debrisoquin
Reserpin
• alkaloid dr akar tanaman Rauwolfia serpentina
• Cocok utk HT ringan dan sedang
Mekanisme Kerja:
• Menghambat ambilan / dan penyimpanan NA ke dl vesikel shg NA, dopamin
dan serotonin pd SSP dan SSperifer dan cadangan NA yg terikat dg ATP,P
dan Mg dl vesikel dikosongkan
Reserpin mdh melewati sawar otak, shg menyebabkan sedasi, depresi mental dan
gejala – gejala parkinson (akibat kekurangan Adrenalin/Na di otak)
Obat ini mdh melewati sawar darah otak shg mampu bkj scr sentral dan sgt
bermanfaat pd HT yg disebabkan oleh stress psikologis
Indikasi:
• Menurunkan TD
• Memperbaiki suplai oksigen ke miokard
• Mencegah MCI
Terapi kombinasi :
•Diuretik + betabloker
•Diuretik + ACE inhibitor
•Calsium antagonis + betabloker
•Calsium antagonis + ACE-inhibitor
Propranolol, Nadolol:
Indikasi:
HT ringan dan sedang
Antiangina dan antiarrythmia
Mekanisme kerja:
- Mengantagonis efek NA/A pd reseptor beta adrenergik
- Menghambat produksi renin angiotensin
Dosis:
Propranolol dosis maksimal 80 mg/hari dl dosis terbagi 1 – 2 x sehari
Nadolol 40 mg/ hr, 2 x sehari
Kontraindikasi:
Asthma, diabetes
Metoprolol
Indikasi
• HT ringan dan sedang terutama pd OS asthma, DM
Dosis
100 mg/ hari dl dosis terbagi
Betaxolol,Bisoprolol, Atenolol
• Memiliki waktu paruh yg pjg (t1/2 >>)
• Dosis Betaxolol 10 mg/hr, oral 1 x 1
• Dosis Bisoprolol 5 mg/hr, oral 1 x1
• Dosis Atenolol 50 mg/hr,oral 1 x 1
Labetalol, carvedilol
Indikasi
- HT pd penderita pheochromocytoma
-Krisis HT
Dosis
- Labetalol 200mg/hari oral, IV bolus pd Krisis HT 20-80 mg scr berulang
- Carvedilol 6, 25 mg, oral 2 x sehari
Dosis
Prazosin: dosis awal 1 mg oral, 3 x sehari, maximal 20 mg/hr
Doxazosin: 1 mg / hari, oral, dibagi untuk 1- 2x sehari, maximal 4 mg/hr
Terrazosin: 5 – 20 mg/ hari
Phentolamine, Phenoxybenzamine
Indikasi:
• utk diagnosis dan pengobatan pheochromocytoma
• Utk mengurangi gejala putus obat clonidine, biasanya dikombinasi dg
propranolol
6. Vasodilator arterial yg bkj langsung:
Minoxidil, hidralazin (Secara oral, utk terapi jangka pjg)
Natrium- nitroprusside, diazoxide, fenoldopam (scr parenteral, utk terapi
krisis HT)
Hydralazine:
Indikasi:
- Vasodilator pd HT sedang/berat dan krisis HT
- HT yg berhub dg kehamilan (pre-eclampsia/eclampsia)
- Gagal jtg
Sediaan:
-Tablet : Hidralazine HCL 25 mg dan 50 mg, Injeksi 20 mg/ampul, biasanya
dignkn kombinasi dg AHT lainnya
Dosis:
- HT = oral 2 x sehari 25 mg bila sprn 50 mg 2xehari
- Krisis HT : IV diencerkan dg Lar NaCl 0,9% utk dewasa 5-10 mg, sns diulang
setelah 30 menit atau
Kontraindikasi:
• SLE idiopathik
• Tachycardia berat
• Cor pulmonale
• Porphyria
• Gagal jtg (high out put)
• Myocardiac insufficiency
Efek Samping:
• Tachycardia
• HT postural
• Palpitasi
• Retensi cairan
• Gangguan Sal cerna
• flushing
• sakit kepala
• Haematuria
Hati2:
• Pd penderita dg gangguan hepar dan ginjal (dosis dikurangi)
• Penderita dg peny arteri koroner (dpt menyebabkan angina, arrythmia
iskhemik)
• Penderita MCI, Kehamilan/menyusui
Minoxidil
Mrpkn oral vasodilator kuat, dignkn bl tdk ada respon stlh pemberian
hydralazine
Mekanisme kerja:
Membuka kanal Kalium pd membran otot polos oleh metabolit aktif minoksidil
sulfat, shg menstabilkan membran pd potensial istirahat dan kontraksinya
diperkecil shg tjd dilatasi pd arteri.
Dosis:
Dosis awal, 5 – 10 mg/hari dl 2 dosis, kmd 40 mg/hr dibagi dl 2 dosis
Biasanya dikombinasi dg beta bloker dan loop diuretik
Efek samping:
Takhikardia, angina, palpitasi, odem
Mekanisme Kerja:
• Mencegah kontraksi otot vaskular dg membuka kanal Kalium dan
menstabilkan membran potensial pd saat istirahat
Farmakokinetik
• Mula kerja cepat (5 menit stlh pemberian) dan efek bertahan selama 12
jam
Dosis:
50 – 150 mg, IV dg kecepatan15-30 mg/menit
Efek samping:
Hipotensi berlebihan, menghambat pelepasan insulin dr pankreas, retensi
cairan
Fenoldopam
• Mrpkn vasodilator arteriol perifer yg digunakan pd krisis HT atau HT
pasca operasi
• Dosis awal 0,025 – 0,05 ug/kg BB/menit, kmd dpt ditgktkn setiap 20
menit spi diperoleh TD yg diinginkan
Efek yg diinginkan
• Takhikardia, sakit kepala, flushing
CALCIUM CHANNEL BLOCKERS
Penggolongan:
1. Turunan Dihydropyridine: Amlodipine, felodipine, isradipine,
nicardipine, nifedipine, nisoldipine. Hampir semua turunan ini
mengaktifasi reflex simpatetik kecuali amlodipin.
2. Turunan non dihydropyridine: Diltiazem, verapamil
Mekanisme kerja
• Menimbulkan relaksasi pd jtg dan otot polos vascular dg memblok
Calsium channel transmembran,shg mengurangi masuknya Calsium
ekstraselluler ke dl sel, shg kontraktilitas miokard, konduksi pd AV-
node dan Tahanan vaskuler perifer menurun ---- vasodilatasi
• Dpt mengurangi agregasi trombosit
Dosis : sama dg yg dignkn utk HT, Antianginal, antiarrythmia
Ca-antagonis bkj pd reseptor type L dan T, yg tdpt pd kanal kalsium
transmembran otot jtg dan otot polos dg cara menghambat
pembukaan kanal tsb. Reseptor kanal Kalsium type T khusus tdpt pd
nodus sinoatrial dan atrioventrikular.
Mibefradil mrpkn Calsium antagonis yg berikatan dg reseptor kanal
kalsium tipe L danT .
Obat2 Kalsium antagonis
Nama Obat Indikasi Dosis lazim Efek samping
Amlodipine Antiangina, AHT 5-10 mg, oral 1x1 Nyeri kepala, odema
perifer
Felodipine AHT, Syndroma 5 -10mg, oral 1x1 Pusing, nyeri kepala
Raynauld, CHF
Isradipine AHT 2,5 – 10 mg, 0ral, Nyeri kepala, lelah
2x1
Nicardipine Antiangina,AHT, CHF 20-40 mg, oral, 3x1 Odem perifer,pusing,
nyeri kpl, flushing
Nifedipine Antiangina, AHT, 3-10ug/kgBB, IV Hipotensi, pusing,
migrain, 20-40 mg, oral, 3x1 flushing, Ggguan GIT,
kardiomiopati odem, syndrom Raynauld
Nimodipine Pendarahan 60 mg, oral Nyeri kepala, diare
subaraknoid, migrain
Nisoldipine AHT 20-40 mg, oral, 1x1 Mirip dg nifedipine
Nitrendipine AHT,Antiangina 20 mg,oral, 1-2 x Idem
sehari
Diltiazem Antiangina, AHT 75-150ug/kg BB, IV Hipotensi, pusing,
Syndrom Raynauld 30-80 mg,oral, 4x1 flushing, bradikardia
Verapamil Antiangina,AHT,migr 75-150ug/kgBB IV Hipotensi, sembelit,
ain, kardiomiopati 80-160 mg, oral, 3x1 odem, depresi miokard
Bepridil Antiangina 200-400 mg, oral, Aritmia,pusing, mual
1x1