Nutritional Assessment In Community-Dwelling Elderly People • Penulis: B.A. Muzembo, Y. Nagano, N. Dumavibhat, N.R. Ngatu, T. Matsui, S.A. Bhatti, M. Eitoku1, R. Hirota, K. Ishida, N. Suganuma • Penerbit: The Journal of Nutrition, Health & Aging Volume 17, Number 4. • Tahun terbit: 2013 • Tanggal telaah: 22 Desember 2018 Pendahuluan • Penyakit arteri perifer (PAD) adalah penyakit yang umum pada orang tua dan merupakan prediktor independen yang kuat untuk mortalitas, morbiditas dan disabilitas fungsional pada lansia.
• Prevalensinya diperkirakan antara 12% dan 14%
dan meningkat seiring bertambahnya usia.
• PAD adalah indikator aterosklerosis, dan harapan
hidup pada pasien dengan PAD lebih rendah dari pada pasien tanpa PAD. • Indeks tekanan pergelangan kaki-brakialis (ABPI) adalah penanda PAD subklinis, yaitu rasio pergelangan kaki ke tekanan darah sistolik brakialis.
• ABPI rendah (ABPI <0,9) telah dikaitkan dengan
peningkatan risiko kematian kardiovaskular terlepas dari sindrom metabolik dan faktor risiko tradisional.8 Dalam populasi umum, merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia dan diabetes semuanya diyakini berperan penting dalam pengurangan ABPI, selain usia. • Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara indeks tekanan pergelangan kaki- brakialis (ABPI) dan status nutrisi pada komunitas lansia yang tinggal di pedesaan. Metode dan bahan • Desain studi dan rekrutmen Penelitian jenis Cross-Sectional Jumlah peserta: 100 lansia pria&wanita Kriteria inklusi: usia >65 tahun, mampu menjawab kuesioner. • Kuesioner menggunakan formulir mini nutrisional (MNA- SF) skor normal: 12-14 beresiko kekurangan gizi: 8-11 gizi buruk: 0-7 Informasi tentang gaya hidup: Frekuensi asupan makanan, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol.
Skrining peserta: status gizi, kegiatan hidup
sehari-hari (IADL), obat-obatan, penyakit sekarang dan lalu, area tempat tinggal. • Pengukuran – ABPI – Kecepatan berjalan – Stabilitas postural – Mobilitas fungsional dasar – Tekanan darah – Tinggi badan – Pengukuran berat badan ABPI: Rendah (≤ 0,90) Normal (0,90) Tinggi (>1,30) ABPI terendah digunakan untuk analisis data Kecepatan berjalan dinilai dengan tes berjalan 10 meter (10MWT), stabilitas postural dengan uji berdiri satu kali (OLST), dan mobilitas fungsional oleh TUG. Tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer merkuri standar setelah pasien istirahat 10 menit. Normal (sistolik <120mmHg, diastolik <80mmHg) Prehipertensi (sistolik= 120-139mmHg, diastolik 80-89mmHg) Hipertensi stage 1 (sistolik 140-159mmHg, daistolik 90-99mmHg) Hipertensi stage 2 (sistolik >160mmHg, diastolik 100mmHg) • Analisis Statistik Data dianalisis menggunakan paket perangkat lunak Stata versi 10, dan p <0,05 dianggap signifikan secara statistik.
Tes Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas
distribusi data. Korelasi antara ABPI dan parameter kesehatan dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson.
Uji-t Student dan uji Chi-squared digunakan masing-masing untuk
mengevaluasi perbedaan dalam ABPI antara kelompok yang berbeda dan variabel kategori.
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengevaluasi hubungan
antara ABPI dan parameter yang dipelajari. Hasil variabel kuantitatif disajikan baik sebagai rata-rata ± standar deviasi dari rata-rata. Hasil • Sekitar 67% dari peserta ditemukan memiliki status gizi normal, 27% berisiko kekurangan gizi, dan enam persen diklasifikasikan sebagai kurang gizi.
• Rata-rata ABPI peserta adalah 1,08 ± 0,10, dan tiga peserta
memiliki ABPI lebih rendah dari 0,90. ABPI secara statistik lebih tinggi pada peserta yang bergizi baik dibandingkan dengan mereka yang berisiko kekurangan gizi atau kurang gizi.
• Rata-rata ABPI secara signifikan lebih tinggi pada non-perokok
dibandingkan dengan mantan perokok. ABPI ditemukan berkorelasi negatif dengan kecepatan berjalan dan dengan skor TUG. Kesimpulan • Kesimpulan: Lansia yang bergizi baik memiliki indeks tekanan pergelangan kaki-brakialis (ABPI) normal yang lebih tinggi dibandingkan dengan lansia malnutrisi. Penelitian ini memberikan bukti yang mendukung untuk kebutuhan nutrisi yang cukup untuk orang tua. • TERIMAKASIH