POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI MALANG
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN KEDIRI
2016/2017
• Dini Devane (1602460013)
• Lia Yunitasari (1602460014)
• Aulia Logita (1602460015)
• Savira Iluk Adkha (1602460016)
• Novia Limatus Sanaya (1602460017)
• Ulul Azmi Zuhaira (1602460018)
• Windhi Yhunitasari (1602460020)
• Priska Agustri Listiani (1602460021)
• Diza Risky Permata Putri (1602460022)
• Rizky Januar Putri Ambayu (1602460023)
• Diana Lailatul Hamidah (1602460024)
• Adelia Laksmita Dewi Supriyanto (1602460025)
PENGERTIAN Proses produksi, sekresi dan
LAKTASI pengeluaran ASI
ESTROGEN
PROLAKTIN
PROGESTERON
A. Sebelum pubertas
Duktus primer dan sekunder sudah terbentuk pada
masa fetus. Mendekati pubertas terjadi pertumbuhan yang
cepat dari sistem duktus terutama dibawah pengaruh hormon
esterogen sedangkan pertumbuhan alveoli oleh hormon
progesteron. Hormon yang juga ikut berperan dalam
pertumbuhan kelenjar payudara adalah prolaktin yang
dikeluarkan oleh kelenjar adenohipofise (hipofise anterior).
Hormon yang kurang peranannya adalah hormon kelenjar
adrenalin, tiroid, paratiroid, dan hormon pertumbuhan.
B. Masa pubertas
Pada masa ini terjadi
pertumbuhan percabang-cabangan
sistem duktus, proliferasi, dan
kanalisasi dari unit-unit lobuloalveolar
yang terletak pada ujung-ujung distal
duktulus. Jaringan penyangga stroma
mengalami organisasi dan membentuk
septum interlobular.
C. Masa siklus menstruasi
Perubahan-perubahan kelenjar
payudara wanita dewasa berhubungan
dengan siklus menstruasi dan
perubahan-perubahan hormonal yang
mengatur siklus tersebut seperti
esterogen dan progesteron yang
dihasilkan oleh korpus lupteum. Bila
kadar hormon ini meningkat maka akan
terjadi edema lobulus, penebalan dari
basal membran epitel daan keluarnya
bahan dalam alveoli. Secara klinis akan
dirasakan payudara yang berat dan
penuh
D. Masa kehamilan
Pada permulaan kehamilan terjadi
peningkatan yang jelas dari duktulus yang baru,
percabangan-percabangan dan lobulus, yang
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang ikut
membantu mempercepat pertumbuhan adalah
prolaktin, laktogen plasenta, korionik
gonadotropin, insulin, kortisol, hormon tiroid,
hormon paratiroid, hormon pertumbuhan.
Prolaktin dari
adenohipofise (hipofise
anterior) mulai merangsang
kelenjar air susu untuk
menghasilkan air susu yang
disebut kolostrum. Pada
masa ini pengeluaran
kolostrum masih dihambat
oleh esterogen dan
progesteron, tetapi jumlah
prolaktin meningkat hanya
aktifitas dalam pembuatan
kolostrum yang
F. Pada trimester kedua kehamilan
Laktogen plasenta mulai merangsang
untuk pembuatan kolostrum.
Keaktifan dari rangsangan hormon-
hormon terhadap pengeluaran air
susu telah didemonstrasikan
kebenarannya bahwa seorang ibu
yang melahirkan bayi berumur 4 bulan
dimana bayinya meninggal, tetap
keluar kolostrum
2. PEMBENTUKAN
AIR SUSU
1. Rangsangan
Bayi yang minum air susu ibu perlu
sering menyusui, terutama pada hari-hari
neonatal awal. Penting bahwa bayi difiksasi
pada payudara dengan posisi yang benar
apabila diinginkan untuk meningkatkan
rangsangan yang tepat.
2. Pengosongan payudara secara sempurna
Bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara
sebelum diberikan payudara yang lain. Apabila bayi
tidak mengosongkan payudara yang kedua, maka
pada pemberian air susu yang berikutnya payudara
kedua ini yang diberikan pertama kali. Atau bayi
mungkin sudah kenyang dengan satu payudara,
maka payudara yang kedua digunakan pada
pemberian air susu berikutnya. Apabila diinginkan
bayi benar-benar puas (kenyang), maka bayi perlu
diberikan baik air susu pertama (fore-milk) maupun air
susu kedua (hind-milk) pada saat sekali minum. Hal ini
hanya dapat dicapai dengan pengosongan
sempurna pada satu payudara.
Komposisi ASI dan
Stadium Laktasi