Anda di halaman 1dari 6

SEEDING DAN

MENGGUNAKAN BIOFILTER ANAEROB DAN


AKLIMATISASI
TANAMAN KIAMBANG

KELOMPOK 7A
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Aktivitas yang dilakukan manusia akan menghasilkan sisa atau limbah, limbah dalam skala kecil memang
tidak akan menimbulkan masalah lingkungan karena lingkungan itu sendiri memiliki kemampuan untuk
menguraikan kembali komponen-komponen yang terkandung dalam limbah. Namun apabila terakumulasi
dalam skala besar, akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada di lingkungan. Permasalahan
lingkungan saat ini yang dominan adalah limbah cair yang berasal dari hasil kegiatan rumah tangga dan
industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak pada perairan.
Oleh karena itu perlu suatu pengolahan untuk menurunkan beban pencemar pada air. Salah satu upaya
mengolah limbah domestik dengan cara sederhana yaitu dengan pengolahan biofilter aerob menggunakan
media tutup botol plastik dan fitoremediasi, dalam hal ini tanaman yang digunakan adalah tanaman
kiambang, pengolahan dengan biofilter aerob ini merupakan teknologi pengolahan air limbah yang murah,
mudah operasinya serta inovatif.

2
METODOLOG
I 1 Alat
lem, tali, gunting, bor,
Alat dan 2
kontener, baskom, gergaji,
tali
ijuk,rapia, kapas,
kerikil, stop kran,
Bahan
Reservoir

Filter 3 pipa, drat, mur, saring,


Bioreaktor
tutup botol, kran

Bak
4 Bahan
Fitoremediasi

5 limbah, gula merah


air, dan tanaman
6 kiambang.

3
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penyisihan BOD pada Limbah Domestik
Kadar Kadar Efektivitas *Baku Mutu Air Limbah
Domestik PerMen LHK
Parameter Alat Sebelum Sesudah Baku Mutu Penyisihan
Nomor:
Pengolahan Pengolahan (%) P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/
BOD Winkler Azide 135,4 mg/l 66 mg/l 30* 51,25 2016.

2. Hasil Penyisihan kadar pH pada Limbah Domestik


Kadar Kadar *Baku Mutu Air Limbah
Efektivitas
Parameter Alat Sebelum Sesudah Baku Mutu Domestik PerMen LHK
Penyisihan (%) Nomor
HASIL Pengolahan Pengolahan
:P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/
pH pH meter 8,2 7,1 6-9* 13,41 8/2016.

3. Hasil Penyisihan Turbiditas pada Limbah Domestik


Kadar Kadar Efektivitas
Parameter Alat Sebelum Sesudah Baku Mutu Penyisihan
Pengolahan Pengolahan (%)

Turbidity Turbidity Meter 33,533 NTU 10,676 NTU 25** 68,16

**PerMen Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,
Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
4
Efektivitas Penyisihan Kadar BOD
Sampel awal – Sampel akhir
%= x 100%
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙

135,4 – 66
%= x 100%
135,4

= 51,25%

Perhitungan
Efektivitas Penyisihan pH
Sampel awal – Sampel akhir
%= x 100%
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙

Efektivitas %=
8,2 – 7,1
8,2
x 100%

Percobaan = 13,41%
Efektivitas Penyisihan Turbiditas
Sampel awal – Sampel akhir
%= x 100%
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙
33,533 – 10,676
%= x 100%
33,533

= 68,16%
5
KESIMPULAN
Pembenihan dan pengembangbiakan mikroorganisme dilakukan secara aerob dengan menggunakan metode pertumbuhan
lekat diam. Metode ini digunakan karena mikroorganisme yang tumbuh menempel pada media sehingga tidak ikut
terbuang pada saat pergantian limbah. Selain itu juga digunakan fitoremediasi dengan menggunakan tanaman kiambang.
Saat proses pembenihan terbentuk lapisan biofilm berwarna hitam kecoklatan yang menunjukkan adanya
mikroorganisme yang tumbuh dan melekat pada media tutup botol plastik. Proses seeding berlangsung selama 7 hari,
sedangkan aklimatisasi berlangsung selama 5 hari, sementara running berlangsung selama 5 hari.

Nilai BOD pada sampel awal sebesar 135,4 mg/l dan pada sampel akhir sebesar 66 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa
percobaan praktikum yang telah dilakukan menggunakan bioreaktor aerob dengan media tutup botol plastik dan
fitoremediasi dengan tanaman kiambang, mampu menurunkan beban pencemar seperti BOD, dengan data efisiensi
penurunan sebesar 51,25%. Nilai pH pada sampel sebesar 8,2 dan sampel akhir memiliki nilai pH sebesar 7,1. Hal ini
menunjukkan bahwa pengolahan yang dilakukan mampu menurunkan kadar pH dan kadar Ph sudah berhasil memenuhi
standar baku mutu yang ditetapkan. Sementara pada parameter turbiditas, berdasarkan hasil yang diperoleh pada
tabel juga menunjukkan adanya penurunan parameter turbiditas pada hasil sampel sebelum pengolahan dan sesudah
pengolahan. Sampel air limbah sebelum pengolahan memiliki nilai sebesar 33,533 NTU sedangkan sampel sesudah
pengolahan memiliki nilai sebesar 10,676 NTU.

Anda mungkin juga menyukai