Anda di halaman 1dari 52

Gastroenteritis Akut

dengan dehidrasi ringan


sedang
Dokter pembimbing: Disusun oleh:
Dr. Riza Mansoer, Sp.A Jerry Berlianto Binti
Identitas Pasien
Identitas Orang Tua
Anamnesis
 Keluhan Utama : BAB cair 3 hari smrs
 Keluhan Tambahan : Demam dan muntah 3 hari smrs
 Riwayat penyakit sekarang :
 Pukul 01:00 dengan keluhan BAB sebanyak 3 kali dalam sehari selama 3 hari SMRS. Setiap kali
BAB sepermpat sampai setengah gelas aqua. BAB cair tidak disertai ampas, namun tidak disertai
lendir dan darah. Muntah sebanyak 3 kali seharinya. Muntah berisikan makanan. Ada demam tapi
tidak diukur suhunya. Frekuensi BAK masih seperti biasanya namun warna BAK os tampak kuning
sedikit pekat. Nafsu makan Os berkurang, masih mau menyusui.
 Satu hari SMRS mengalami penurunan berat badan 2 kg
 Dua hari SMRS masih demam, BAB cair meningkat menjadi 3x perhari dan sudah tidak ada
ampasnya. Setiap BAB mengeluarkan seperempat sampai setengah gelas aqua. BAB nya sudah
cair. Warna BAB nya kuning dan seperti berbau keasaman, tetapi tidak terlalu bau. BAB os tidak
ada darah maupun lendir. Perut os tidak kembung. Os masih muntah 2x. Os masih tampak rewel.
 Tiga hari SMRS os merasakan demam tidak turun-turun. Turun ketika minum obat paracetamol
yang dibeli di warung. Kemudian, jika tidak minum obat os kembali demam. Os masih BAB cair 2x
perharinya. Mengeluarkan seperempat sampai setengah gelas aqua setiap kali BAB. Tidak ada
ampas, bewarna kuning dan berbau asam. Os sudah mulai tampak bibir kering dan ibu os
memberikan madu ke bibir os, karena kering sampai berdarah. Os masih tampak rewel. Os
meminta minum terus. Minum os kuat. BAK os warananya berubah lebih kuning. Perut os tidak
kembung. Nafsu makan berkurang.
 Riwayat penyakit dahulu :
 Os tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Alergi obat dan
makanan tidak ada, asma tidak ada, kejang tidak ada, flek paru tidak ada,
demam tifoid tidak ada, DBD tidak ada.

 Riwayat penyakit keluarga :


 Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama. Alergi obat dan
makanan tidak ada, asma tidak ada, kejang tidak ada, flek paru tidak ada,
demam tifoid tidak ada, DBD tidak ada.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

 Kehamilan  Keadaan bayi


 Perawatan antenatal: Teratur,  Langsung menangis: (+)
kontrol 1 bulan 1x, dan satu  Berat badan lahir : 3000 gram
minggu 1x saat mendekati bulan
kelahiran  Panjang badan lahir: 48 cm
 Penyakit kehamilan: tidak ada  Lingkar kepala tidak diketahui
 Kelahiran  Pucat/ biru/ kejang: tidak ada
 Tempat kelahiran : Puskesmas  Nilai APGAR : tidak diketahui
 Penolong persalinan: Bidan  Kelainan bawaan : tidak ada
 Cara persalinan : Normal
 Masa gestasi : 37 minggu
Riwayat Nutrisi

 Susu : Asi sejak lahir – sekarang masih


 Snack : Buah jeruk, papaya, pisang, alpukat
 Usia 4 bulan :
 Makanan ASI
 Kesan : Nutrisi baik.
Riwayat Perkembangan

 Pertumbuhan gigi pertama : belum (normal 5-9 bulan)


 Psikomotor : Tengkurap : 4 bulan(normal 3-6 bulan)
 Duduk : belum (normal 6-9 bulan)
 Merangkak : belum (normal 6-9 bulan)
 Berdiri : belum (normal 9-12 bulan)
 Berjalan : belum (normal 12-18 bulan)
 Menyebut ”mama” : belum (normal 10-16 bulan)
 
 Kesan : tidak ada gangguan pada tumbuh kembang anak
Riwayat Imunisasi
Bulan
Imunisasi
Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12

Hepatitis B +   + + +        

Polio + + + +        

BCG +            

DPT     + + +        

Campak                

Kesan : Imunisasi dasar lengkap


Pemeriksaan Umum

 Pemeriksaan umum
 Kesadaran : Compos Mentis
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Tanda-tanda vital:
 Suhu : 36,6 oC
 RR : 32 x/menit
 HR : 138 x/menit
Antropometri
 BB/U : -1 < Zscore < +1
 Kesan : Normal

 Panjang badan : 63,5 cm  TB/U : -1 < Zscore < +1


 Berat badan : 6,7 kg  Kesan : Normal
 Lingkar kepala : 42 cm  
 Lingkar lengan atas : 13,6 cm  BB/TB : -1 < Z score < +1
 Lingkar Dada : 42 cm  Kesan : Gizi cukup

 BMI : -1 <Z score< +1


 Kesan : Gizi Cukup

 Lingkar kepala/ Usia: : -1 < Zscore< +1


 Kesan : Normal
Interpretasi Z Score
Pemeriksaan Fisik

Kepala
 Bentuk dan ukuran : Normocephal
 Rambut dan kulit kepala : rambut bewarna hitam, kulit kepala normal tidak ada alopecia maupun
sikatrik
 Mata : konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, mata cekung (+), Refleks pupil
langsung dan tidak langsung (+)
 Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang
 Hidung : Bentuk normal, sekret (-), tidak ada septum deviasi
 Tenggorokan : Tonsil T1-T1, tenang, tidak hiperemis
 Mulut : Bentukmulut normal, sianosis (-), mukosa mulut kering
 Lidah : warna lidah normal, tidak putih.
 Leher
 Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
  

 Thorax
 Dinding Toraks : simetris, tidak terdapat retraksi sela iga
 Paru :
 Inspeksi : gerakan kedua lapang paru statis dinamis simetris
 Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing (-), ronki (-).
 Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
 Palpasi : tidak ada pelebaran sela iga maupun massa
 Jantung :
 Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
 Auskultasi: Bunyi jantung I & II, reguler, murni, murmur (-), gallop (-).
 Palpasi : ictus cordis teraba pada sela iga ke IV pada garis midklavikularis kiri
 Perkusi : sulit dinilai
 Abdomen
 Inspeksi : datar
 Palpasi : supel, turgor kulit normal, nyeri tekan (-).
 Hati : Tidak teraba pembesaran.
 Limpa : Tidak teraba pembesaran.
 Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen.
 Auskultasi: Bising usus meningkat (+). 
 Extremitas (tungkai atas dan tungkai bawah)
 Akral hangat, capillary refill time < 2 detik.
 Tonus : Normotonus.
 Sendi : Dapat digerakkan dengan normal.
 Anus dan Rectum : Anus dan rectum normal, tidak tampak adanya kelainan, tanda
Peradangan (-), luka (-), lesi (-)
 Genitalia : Genitilia (+) normal laki-laki, Rugae jelas (+), tidak ada tanda-
Tanda peradangan
 Pemeriksaan neurologis : tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
26 Juli 2018
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 12,0 g/dL 11,5-14,5
Hematokrit 34,7 % 33,0-43,0
Leukosit 7,16 103/uL 4.00-12.00
Trombosit 248 103/uL 163-337
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium (Na) 134 mEq/L 135-147
Kalium (K) 3,70 mEq/L 3,5-5.0
Clorida (Cl) 107 mEq/L 96-108
Gula Darah
GDS 84 mg/dL <140
Ringkasan
 Anak laki-laki datang dengan keluhan BAB cair sebanyak 3 kali seharinya
selama tiga hari smrs, tidak ada ampas. Setiap BAB mengeluarkan seperempat
sampai setengah gelas aqua. BAB bewarna kuning, berbau asam. BAB tidak
ada lendir maupun darah. Pasien disertai demam seminggu smrs. Demam
sepanjang hari, turun ketika minum obat paracetamol saja. Pasien ada
muntah, seharinya sebanyak 1 kali, banyaknya muntah kurang lebih
seperempat gelas aqua. Isi muntahan berupa makanan yang dimakan. Pasien
rewel dan bibir pasien kering. Pemeriksaan tanda-tanda vital yang dilakukan
antara lain: suhu 36,6oC, Frekuensi Nadi 138 x/ menit, Frekuensi nafas 32 x/
menit. Pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum anak tampak lemas,
agak rewel mata cekung, turgor kulit kembali cepat dan berat badan
mengalami penurunan. Pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan Hb 12,0
g/dL, Ht 34,7%, Leukosit 7,16 103/ uL, Trombosit 248 103/uL. Pemeriksaan
elektrolit yang dilakukan didapatkan hasil: Natrium 134 mEq/L, Kalium 3,70
mEq/L, Clorida 107 mEq/dL. GDS 84 mg/dL.
 Diagnosa Banding
 Diare cair akut ec infeksi bacterial dengan dehidrasi ringan sedang
 Diare cair akut ec infeksi parasit dengan dehidrasi ringan-sedang
 
 Anjuran Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan analisis tinja rutin
 Kultur tinja
 
 Diagnosa Kerja
 Gastroenteritis akut ec infeksi bakterial dengan dehidrasi ringan sedang
Penatalaksanaan

Medika mentosa Non medika mentosa

• IVFD KAEN 3B+10 mEq • Cairan rumah tangga


KCl/12 jam • Pemberian zinc 10 hari
• Zinc 10mg/5ml 1x2cth • Menggunakan air
• Paracetamol syrup 120 masak
mg/5ml 4x1cth • Kebiasaan mencuci
• Ondancentron syrup tangan
4mg/5ml 3x1/2cth
Prognosis

 Ad vitam : Ad bonam
 Ad fungsionam : Ad bonam
 Ad sanationam : Ad bonam
Follow up Pasien Kepala : Normocephali
27 juli 2018
O Mata : CA -/-, SI -/-. Cekung-/-
Hidung : Sekret (-), Septum deviasi
(-)
S BAB mulai berkurang 2 kali seharinya.
BAB sudah ada ampas. Konsisten BAB
Mulut : Mukosa basah, sianosis (-),
lidah kotor (-)
nya sudah encer. Pasien sudah tidak Leher : KGB tidak teraba
demam. Pasien sudah tidak muntah dan membesar.
mual. Nafsu makan pasien sudah
membaik. Pasien sudah tidak rewel.
Warna BAK pasien tidak kuning lagi Pulmo : Vesikuler +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor/Pulmo : BJ I/II Reguler
murni, murmur (-), Gallop (-)
O KU : tampak baik
Kesadaran: Compos Mentis
Abdomen : BU (+), Supel (+),
turgor kembali cepat
Nadi : 130 x/ menit Extremitas : Akral hangat,
RR : 30x menit CRT<2’’, edema (-)
S : 36,7 oC
P Aff infus
Hasil Laboratorium
27 Juli 2018
 Feses Rutin
 Makroskopis
Warna Coklat Kuning coklat
Konstintensi Lembek Agak lunak
Lendir (-) Negatif (-) Negatif
Darah (-) Negatif (-) Negatif
 Mikroskopis
Leukosit 1-2/ LPB 0-2
Eritrosit 0-1/ LPB 0-1
Epitel +1 /LPB 0-4
Bakteri +3 Sedikit
Lemak (-) Negatif (-) Negatif
Serat tumbuhan (+) Positif (+) Positif
Amoeba (-) Negatif (-) Negatif
Jamur (-) Negatif (-) Negatif
Telur cacing (-) Negatif (-) Ngeatif
Follow up Pasien Kepala : Normocephali
28 juli 2018 O Mata : CA -/-, SI -/-. Cekung-/-
Hidung : Sekret (-), Septum deviasi
(-)
S BAB 1 kali seharinya. BAB sudah ada
ampas. Konsisten BAB nya sudah lunak.
Mulut : Mukosa basah, sianosis (-),
lidah kotor (-)
Pasien sudah tidak demam. Pasien Leher : KGB tidak teraba
sudah tidak muntah dan mual. Nafsu membesar.
makan pasien sudah membaik. Pasien
sudah tidak rewel. Warna BAK pasien
tidak kuning lagi. Pulmo : Vesikuler +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor/Pulmo : BJ I/II Reguler
murni, murmur (-), Gallop (-)
O KU : tampak baik
Kesadaran: Compos Mentis
Abdomen : BU (+), Supel (+),
turgor kembali cepat
Nadi : 130 x/ menit Extremitas : Akral hangat,
RR : 30x menit CRT<2’’, edema (-)
S : 36,7 oC
Definisi Diare Akut

Lebih dari
3x/hari dan
IDAI 2010
perubahan
konsistensi tinja

Lebih dari 3/hari


Diare Akut WHO berlangsung <14
hari

BAB cair dalam


Nelson sehari 10ml
feses/kgBB/hari
Epidemiologi

Meningga 6juta
l /tahun
Cara penularan
Finger
Flies

4F Field

Fluid
Faktor Resiko

Penyiapan dan
penyimpanan Berkurangnya Menurun Menderita
Gizi buruk Imunodefisiensi
makanan tidak asam lambung motilitas usus campak
higienis
Faktor resiko

Umur

Epidemic
dan
Faktor Infeksi
asimtomatik

Resiko
pandemic

Musim
ETEC
Etiologi EPEC

EIEC
Rotavirus
EAEC
Escherichia coli
EHEC
Shigella spp

Compylobacter
jejuni

Cryptospirodium
Patogenensis
Diare osmotik

Air dan
Bahan yang elektrolit
Osmolaritas
tidak dapat tertarik dari
usus meningkat
diserap usus plasma ke
lumen usus
Diare Sekretorik

Toxin yang Stimulasi CAMP dan Meningkatnya


dikeluarkan bakteri CGMP pompa Na

g. Absorbsi dari usus


ke plasma dan Gangguan transport
meningkatnya elektrolit
tekanan hidrostaltik
Gejala Khas diare
Diagnosis

 Ditentukan dari
 Presistensinya
 Etiologi
 Derajat dehidrasi
Derajat Dehidrasi
Laboratorium

 Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, kultur dan tes
kepekaan terhadap antibiotika
 Urin : urin lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika
 Tinja
 Pemeriksaan mikroskopik dan makroskopik tinja
Terapi Mendikamentosa
Komplikasi

 Hipernatremi  Hipokalemi
 NA >155 mEq/L  K<3.5 mEq/L
 Cairan dekstrose %% ½ salin
 K 2.5-3.5 mEq/L beri KCl 75
 Penurunan Na tidak boleh 10 mEq perhari
mEq/kgBB peroral dibagi 3
 Hiponatremi dosis/hari
 Na <130 mEq/L  K <2,5 mEq/L diberikan KCl drip
 Koreksi 125- Kadar Na serum x 6x BB intravena dengan dosis 3,5-kadar K
diberikan 24 jam terukurxBBx 0.4x 2 mEq/kgBB/24
 Hiperkalemi jam pertama
 K>5 mEq/L  Lalu 3,5- kadar K terukur x BB x 0.4
 Kalsium glukonas 10% sebanyaj 0.5- + 1/6x 2mEq x BB dalam 20 jam
1ml/kgBB i.v secara perlahan 5-10 menit
 Sambil dimonitor dengan EKG
Pencegahan

 Pemberian ASI yang benar


 Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI
 Penggunaan air bersih yang cukup
 Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air
besar dan sebelum makan
 Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga
 Membuang tinja bayi yang benar
Vaksin Rotavirus

 Rotateq
 6-14 minggu
 4-4 minggu
 Usia 8 bulan
 Rotarix
 10 minggu
 14 minggu
Analisa Kasus
 Anak masuk dari IGD didagnosis Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan sedang
dikarenakan dari anamnesis didapatkan keluhan BAB cair sebanyak 3x sehari
dalam 3 hari, tidak ada ampas, tidak ada lendir
 Keluhan penyerta yaitu demam sepanjang hari, muntah sebanyak 3 kali
perharinya. Menurut IDAI infeksi usus dapat menimbulkan tanda dan gejala
gastrointestinal berupa diare, kram perut dan muntah.
 Mual dan muntah adalah gejala non spesifik akan tetapi muntah mungkin
disebabkan oleh karena organisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas
seperti virus dan bakteri yang memproduksi enterotoksin.
 Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah
ion natrium, klorida dan bikarbonat. Kehilangan air dan elektrolit akan
bertambah bila ada muntah sehingga menyebabkan dehidrasi.
 Demam diakibatkan karena proses peradangan atau akibat dehidrasi dimana
demam umum terjadi pada penderita dengan diare inflamasi
 Anak tampak gelisah dan rewel, serta anak minum dengan lahap, keluhan
tersebut sesuai dengan kriteria dehidrasi akibat diare derajat ringan sedang.
 Diare pada pasien ini kemungkinan disebabkan oleh bakteri dikarenakan pada
pemeriksaan darah rutin leukosit ditemukan dengan kadar normal dan
pemeriksaan feses ditemukan adanya baakteri +3.
 Komplikasi yang dapat muncul dari diare adalah gangguan elektrolit seperti
hypernatremia, hiponatremi, hiperkalemi, dan hipokalemi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai