Anda di halaman 1dari 57

PENCAHAYAAN ALAMI

Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik


apabila :

a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan jam


16.00 waktu setempat, terdapat
cukup banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan.

b) distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata


dan atau tidak menimbulkan kontras
yang mengganggu.
Tingkat pencahayaan alami di dalam ruangan
ditentukan oleh tingkat pencahayaan langit
pada bidang datar di lapangan terbuka pada waktu
yang sama.

Perbandingan tingkat pencahayaan alami di dalam


ruangan dan pencahayaan alami pada bidang datar
di lapangan terbuka ditentukan oleh :

a) hubungan geometris antara titik ukur dan lubang


cahaya.
b) ukuran dan posisi lubang cahaya.
c) distribusi terang langit.
d) bagian langit yang dapat dilihat dari titik ukur.
Faktor Pencahayaan Alami Siang Hari.

Faktor pencahayaan alami siang hari adalah


perbandingan tingkat pencahayaan pada suatu
titik dari suatu bidang tertentu di dalam suatu
ruangan terhadap tingkat pencahayaan bidang
datar di lapangan terbuka yang merupakan
ukuran kinerja lubang cahaya ruangan
tersebut.
Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri
dari 3 komponen meliputi :

1) Komponen langit (faktor langit-fl) yakni


komponen pencahayaan langsung dari cahaya
langit.
2) Komponen refleksi luar (faktor refleksi luar - frl) yakni
komponen pencahayaan yang berasal dari refleksi
benda-benda yang berada di sekitar bangunan yang
bersangkutan.
3) Komponen refleksi dalam (faktor refleksi dalam frd)
yakni komponen pencahayaan yang berasal dari
refleksi permukaan-permukaan dalam ruangan, dari
cahaya yang masuk ke dalam ruangan akibat refleksi
benda-benda di luar
ruangan maupun dari cahaya langit.
PROSEDUR PERANCANGAN PENCAHAYAAN ALAMI
SIANG HARI
Untuk memperoleh kualitas pencahayaan yang
diinginkan maka di dalam perancangan perlu
diperhatikan hal-hal yang mempengaruhi
kualitas pencahayaan tersebut.

Kualitas pencahayaan alami siang hari


dalam ruangan ditentukan oleh :
1). perbandingan luas lubang cahaya dan luas
lantai.
2). bentuk dan letak lubang cahaya.
3). faktor refleksi cahaya dari permukaan di
dalam ruangan.
Faktor Langit

Faktor langit (fl) suatu titik pada suatu bidang di dalam


suatu ruangan adalah angka perbandingan tingkat
pencahayaan langsung dari langit di titik tersebut
dengan tingkat pencahayaan oleh Terang Langit pada
bidang datar di lapangan terbuka.

Pengukuran kedua tingkat pencahayaan tersebut


dilakukan dalam keadaan sebagai berikut :
a) Dilakukan pada saat yang sama.
b) Keadaan langit adalah keadaan Langit Perancangan
dengan distribusi terang yang merata di mana-mana.
c) Semua jendela atau lubang cahaya diperhitungkan
seolah-olah tidak ditutup dengan
kaca.
Letak atau posisi lubang cahaya berpengaruh kepada
nilai faktor langit serta distribusi cahaya ke dalam
ruang sebagai berikut :

1). lubang cahaya yang sama besarnya, mempunyai


nilai fl yang lebih besar untuk kedudukan yang lebih
tinggi. Hingga suatu ketinggian tertentu nilai fl akan
menurun lagi.

2). dalam tabel berikut ini telah dihitung nilai faktor


langit untuk titik ukur yang terletak 2m dari bidang
lubang cahaya efektif. Titik ukur tersebut memperoleh
pencahayaan dari lubang cahaya efektif yang
berbentuk bujur sangkar dengan sisi 20 cm dengan
letak tinggi yang berbeda-beda.
Beberapa kelebihan pencahayaan alami
dari sinar matahari:
- Bersifat alami (natural)
- Tersedia berlimpah
- Tersedia gratis
- Terbarukan
- Memiliki spektrum cahaya lengkap
- Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan
makhluk hidup
- Dinamis; mengikuti rotasi dan revolusi bumi 
intensitas bervariasi
- Pengobatan (heliotherapy)
- Fotografi alami
Beberapa istilah penting dalam pencahayaan
alami:
- CAHAYA (light): gelombang elektromagnet yang mempunyai panjang
380-700 nm (10-9 m)
- CAHAYA MATAHARI (sunlight, daylight): cahaya dengan panjang
gelombang 290-2300 nm
- CAHAYA LANGIT (sky light): cahaya bola langit – dipakai untuk
penerangan alami ruangan
- CAHAYA BUATAN (artificial light): segala bentuk cahaya yang
bersumber dari alat ciptaan manusia
- ARUS CAHAYA (luminous flux) – satuan: lumen (lm); banyaknya cahaya
yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya
- INTESITAS SUMBER CAHAYA (light intensity / luminous intensity) –
satuan candela (cd); kuat cahaya yang dikeluarkan sebuah sumber
cahaya
- ILUMINAN (illuminance) – satuan: lux = lumen/m2; banyaknya arus
cahaya yang datang atau jatuh pada satu unit bidang/permukaan
- LUMINAN (luminance) – satuan: candela/m2; intensitas cahaya yang
dipancarkan, dipantulkan, atau diteruskan oleh satu unit bidang yang
diterangi
• Arus cahaya (luminous flux ; F) : banyaknya
cahaya tampak yang dipancarkan suatu
sumber cahaya per detik
Satuan : lumen
1 lumen = 1/680 Watt Cahaya (light watt)
1 light watt = 680 lumen

• Watt cahaya (light watt) : banyaknya energi


cahaya yang dapat terlihat, yang dipancarkan
pada panjang gelombang 555 nm (555 x 10 -9
m)
• Lumen : banyaknya energi cahaya yang
diterima oleh permukaan bidang lengkung /
bola (spheric curve) seluas 1 ft2 dengan
radius 1 ft dari sumber cahaya sebesar 1
candela yang berada di pusat bola
• Kuat Cahaya (illuminasi; E) : banyaknya arus
cahaya yang menerpa permukaan bidang
lengkung per satuan luas ( lux/m2 atau
footcandle atau lumen /ft2)
• Luminasi / Kecemerlangan (Luminance /
Brightness) : terang permukaan yang
ditimbulkan dari intensitas cahaya terhadap
luas permukaannya.
Kuat cahaya yang dipantulkan dan dilihat
manusia
Notasi : L atau B
Satuan : cd/m2 ataucd/ft2 (footlambert)
1 footlambert = 10,764 cd/m2
Ι
Ε 2
R
E = Kuat Cahaya (lux)
I = intensitas Cahaya (candella)
R = jarak dari sumber cahaya ke permukaan
(meter)

Εratarata 
A
Erata-rata = Kuat Cahaya rata-rata (lux)
Ø = Arus Cahaya (lumen)
A = luas permukaan (m2)
I
L
Aa
L = Luminasi (cd/m2)
I = Intensitas Cahaya (candella)
Aa = bidang yang diterangi (m2)

Anda mungkin juga menyukai