TERAPI LATIHAN
Terapi Latihan
Adalah terapi yang meliputi kontraksi otot dan
gerakan tubuh secara keseluruhan untuk meningkatkan
fungsi individu dan melakukan aktivitas sehari-hari.
• Frenkel exc. ;
Motor coordination • Traditional approaches for improving motor control &
& skill exc. coordination (PNF, Brunnstrom, Bobath, Rood)
• Contamporary spproaches
Speed Training
Tujuan :
Prinsip :
Tanpa tahanan
Diulangi 3-5 kali, dilakukan 1-2 kali sehari, sedikitnya 3x
perminggu
Memelihara mobilitas sepanjang range yang memungkinkan.
latihan dilakukan perlahan dengan progress bertahap untuk
menghindari nyeri dan injury.
Latihan fleksibilitas yang dilakukan dengan kekuatan yang
minimal disebut juga limbering exercises, dengan
mengeliminasi gravitasi melalui positioning.
Alat-alat yang sering digunakan pada ROM exercise :
tongkat, finger ladder, shoulder wheel, overhead pulley,
suspension,skate or powder board, cpm’s machine
b. Stretching
Suatu gerakan untuk memanjangkan struktur yang secara
patologis memendek dengan meningkatkan ROM sesuai
bidang anatomis.
Sebelum stretching, dapat dilakukan;
relaksasi umum, pendinginan, pemanasan, massage, joint
traction
Precaution:
s.osteoporosis, prolonged immobilisasi, malignansi tulang,
excessive pain, total joint replacement
Kontra indikasi
Halangan tulang yang mengurangi gerak sendi
Ada fraktur baru dan penyatuan tulang belum lengkap
Adanya proses inflamasi akut atau infeksi atau proses
penyembuhan luka
Adanya nyeri tajam saat stretching
Adanya hematome atau tanda trauma jaringan
Adanya hipermobility
Pemendekan jaringan yang diperlukan dalam kestabilan
gerak sendi
Pemendekan jaringan pada penderita kelemahan untuk
fungsi tertentu
II. STRENGTHENING EXERCISES
Aerobic exercises
meliputi latihan penguatan dan endurans kardiopulmoner
melibatkan banyak otot untuk meningkatkan konsumsi oksigen secara
bertahap
lebih dianjurkan latihan low impact seperti berenang, bersepeda, jalan
cepat, low impact aerobic, mendayung, hiking.
dihindari jenis: contact sport m/ basket, sepakbola, melibatkan rotasi trunk
m/ golf, tenis, atau high impact m/ lari, loncat, skipping.
setiap sesi harus terdiri dari: pemanasan (5-10’), latihan inti (20-30’) dan
pendinginan (10’)
Dapat digunakan untuk mengontrol berat badan.
Selama latihan harus dimonitor
HR dan
RPP (rate pressure product)= HR x sistolic BP
I. MOTOR COORDINATION and SKILL EXERCISES
24
Prinsip umum
25
Frenkel exercise
26
V. SPEED TRAINING
Latihan yang penting untuk atlet dan dipercaya
dapat mempengaruhi mekanisme control nervous
system
Tehnik latihan termasuk:
gerakan yang semakin cepat
pemberian beban sesaat sebelum kontraksi
isotonic training dengan beban ringan
high resistance, high speed
VI. LATIHAN RELAKSASI
Dilakukan aktif secara mental dan fisik untuk
menginduksi ‘relaxation respon’ pada aktivitas
saraf simpatik, kardiovaskular dan pulmonar
Berguna untuk mengurangi nyeri akut maupun
kronik serta mengurangi kardiopulmonary stress
Dapat dilakukan sesi tersendiri ataupun bersama
dengan sesi lain (pemanasan dan pendinginan)
a. Teknik relaksasi fisiologis
Controlled-breathing relaxation
gerakan nafas perlahan untuk menstimulasi aktivitas
parasimpatik dan menghambat aktifitas simpatik
gerakan pernafasan diafragma
1. Dissosiative visualization
Melakukan relaksasi dengan pemberian informasi
sensorik (lagu, warna) dalam imaginasi
2. Autogenic relaxation
Self hypnosis dengan 6 standar formula
3 Other technique :audio-videotape, guided imaginary,
hypnosis dll
31
Berbaring
Upper limb Lower limb
Setengah berbaring – Setengah berbaring –
abd & add shoulder, abd & add hip
Setengah berbaring – Berbaring miring – flx &
Duduk
Berdiri
Berjalan
38
Latihan dengan Berbaring
Berbaring pada dipan dengan alas halus
Kaki dapat bergerak bebas
Kepala sedikit diangkat mata melihat gerakan
39
Latihan dengan Berbaring….
40
Latihan dengan Berbaring….
41
Latihan dengan Duduk
1. Pasien mempertahankan posisi duduk yang
benar selama beberapa menit.
2. Catat waktunya, naikkan tumit saja, kemudian
dilanjutkan dengan mengankat seluruh tungkai
dan menaruh tungkai secara perlahan dilantai
pada posisi yang sama.
3. Buat 2 tanda + dilantai dengan kapur.
Gerakkan kaki diatas tanda, ke depan,
belakang, kanan, kiri.
42
Latihan dengan Duduk….
4. Pasien diajari untuk bangkit dari kursi dan
duduk lagi. Menurut hitungan. Hitungan
pertama, pasien menarik lututnya dari kursi;
pada hitungan dua, mencondongkan badan ke
depan; pada hitungan ketiga berdiri,
meluruskan hip dan lutut. Pasien kemudian
duduk kembali.
5. Gambar kaki dilantai dan minta pasien untuk
meletakkan kakinya pada gambar.
43
Latihan dengan Berdiri
1. Berjalan menyamping lebih seimbang
karena tidak perlu mengangkat jari kaki dari
lantai.
2. Berjalan diantar 2 garis sejajar, 10 langkah
kemudian istirahat. Jarak antara kedua kaki
tidak lebih 6 inci.
3. Berjalan, tempatkan kaki dengan mengikuti
garis pada lantai mendekati posisi add, pola
jalan lurus. Latih ¼ langkah, ½ langkah, ¾
langkah, langkah penuh.
44
Latihan dengan Berdiri….
4. Berputar. Gambar lingkaran dilantai. Berputar
3 gerakan; e.g berputar ke kanan:
(a) pasien berputar pada tumit kanan, (b)
mengangkat tumit kiri dan berputar
dengan tumpuan jari kaki kiri,
(c) meletakkan kaki kiri di depan kaki
kanan.
Hal ini dapat dilakukan 4x, berputar penuh,
kemudian dilanjutkan ke kiri.
45
Latihan dengan Berdiri….
5. Berjalan naik turun tangga. Langkah
perlangkah, e.g pasien menaikkan kanan dan
meletakkan kaki kiri disebelahnya; kemudian
menaikkan kaki kiri dan meletakkan kaki kanan
disebelahnya.
Pasien dapat berpegangan pada susuran
tangga saat berlatih naik tangga seperti
orang normal.
46