MIKROSITIK HIPOKROMIK
Sistem Badan terasa pegal (-), atrofi otot (-), nyeri pada kedua
Musculosceletal sendi lutut (-), kaku pada ekstremitas sup & inf (-), nyeri
pada pinggang (-)
Sistem Kejang (-), gelisah (-), kesemutan (-), mengigau (-), emosi
Neuropsikiatri tidak stabil (-)
DIAGNOSIS
ANEMIA
MIKROSITIK
HIPOKROMIK
TERAPI Infus NaCl 20 tpm
Inj Omeprazole/12jam
Inj Ondancetron/8jam
A/ Gastritis, Anemia
FOLLOW UP
20 Desember 2017
TANGGAL SOA PLANNING
20 Desember S/ Pasien mengeluh mual, nyeri pada regio epigastrium, pusing, buang air besar P/
berwarna hitam sudah berhenti.
2017 - Infus NaCl 20 tpm
O/ - Inj Ondancetron/8jam stop
KU : CM - Inj Asam Tranexamat 500mg/8jam
TD : 110/60 mmHg stop
T : 36,2oC - Inj Vitamin K/8jam stop
HR : 88 kali/menit - Sucralfat syrup 3x1
RR : 19 kali/menit - Inj metroclopramid/8 jam
- Inj Esomeprazole 1A/hari
- KL : CA (-/-), SI (-/ ), KGB (-) - Inj Antalgin 1A/8jam
- TH : BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-).
- AB : Peristaltik (+), nyeri tekan epigastrium (+)
- EK : akral hangat (+), edema (-).
Laboratorium:
- Hb: 11,4 g/dL
- Hct: 32,7%
- Trombosit: 224.000
- MCV: 77,3
- MCH: 27,0
- MCHC: 34,9
A/ Gastritis antrum, anemia
GASTRITIS
Helicobacter
Usia
pylori
MANIFESTASI
KLINIS GASTRITIS AKUT GASTRITIS KRONIS
• Tipe A biasanya
• Asimtomatik kecuali untuk
• Sindrom dispepsia:
gejala defisiensi B 12.
• nyeri epigastrium, mual,
• Tipe B
kembung dan muntah.
• Anoreksia, sakit ulu hati
• Pedarahan saluran cerna berupa
setelah makan, bersendawa,
hematemesis dan melena
rasa pahit atau mual dan
muntah.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium:
Pemeriksaan Serologi:
• Hemoglobin
• IgM: Terdeteksi mulai hari ke 3-5,
• Hematokrit
meningkat sampai minggu ke-3 dan
• Trombosit
menghilang setelah 60-90 hari
• Pemeriksaan Hemostasis:
• IgG:
• PT
• Infeksi Primer: terdeteksi pada
• APTT
hari ke-14
• Fibrinogen
• Infeksi Sekunder: terdeteksi
• D-Dimer
mulai hari ke-2
• FDP
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PEMBAHASAN
• Pasien datang ke RSUD Sukoharjo dengan keluhan demam yang naik turun sejak 5 hari yang
lalu. Pasien merasa pusing dan mengeluh nyeri otot. Pasien tidak mengeluhkan adanya
perdarahan di gusi, hematemesis, melena ataupun mimisan. Pada pemeriksaan fisik keadaan
umum baik, kompos mentis, TD : 110/60 mmHg, T : 37,1oC, HR : 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit
dan ditemukan pada bagian tangan dan kaki pasien terdapat bintik-bintik merah namun pada
perabaan tidak ditemukannya akral dingin dan edema. Selain itu, pada pemeriksaan rumple
leed didapatkan hasil positif. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan hasil trombosit yang
menurun yaitu sebesar 38.000 namun untuk Hb dan hematokrit masih dalam batas normal
• Berdasarkan hasil yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sesuai dengan manifestasi dari dengue hemoraghic fever grade I. Untuk terapi awal
pasien diberikan guyur infus RL 500 cc habis dalam 30 menit kemudian dilanjutkan dengan 30
tpm, Injeksi Ranitidin 1 Amp/12 jam, Paracetamol 3x1, Ambroxol 3x1, dan Cholescor 2x1.
KESIMPULAN
• Telah dilaporkan pasien perempuan yang berusia 26 tahun dengan keluhan demam naik turun
sejak 5 hari yang lalu, pusing, nyeri otot dan batuk. Selain itu didapatkan adanya bintik-bintik
merah perdarahan di tangan dan kaki.
• Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik, kompos mentis, TD : 110/60 mmHg, T : 37,1oC, HR :
80 kali/menit, RR : 20 kali/menit. Telah ditegakkan diagnosa atas pasien ini yaitu Dengue
hemoraghic fever grade I. Setelah dilakukan perawatan dan pengobatan padanya, keadaan
pasien membaik dan diizinkan pulang.