UTAMA :
1. Diperoleh melalui pelatihan yang intensif.
2. Memiliki komponen intelektual yang ber-
makna dalam melakukan tugasnya.
3. Memberikan pelayanan yang penting ke-
pada masyarakat.
UMUM :
1. Sertifikasi : dilakukan tidak sekali untuk se-
lamanya, harus selalu memperoleh
validasi melalui proficiency check.
2. Organisasi profesi.
3. Otonomi dalam bekerja : memerlukan self
regulation dalam rangka menjaga tan
ggung jawab moral dan profesi, memiliki
etika profesi dan standar profesi serta ber
bagai tatanan yang menunjang adanya u
paya self regulation.
MALPRAKTEK
1. Ethical Malpractice.
2. Legal Malpractice, terdiri dari :
a. Administrative malpractice.
b. Civil malpractice.
c. Criminal malpractice.
TINDAKAN MANUSIA DIKAITKAN DG SIKAP
BATIN (MENS REA) :
1. Kesengajaan (intensional).
2. Kecerobohan (recklessness).
3. Kekurang hati-hatian (negligence).
4. Kecelakaan (misadventure).
Misadventure : suatu perbuatan yang mengakib
atkan damage, namun perbuatan tersebut
murni bersifat kecelakaan belaka (bukan ka
rena ada error) sehingga tidak perlu ada hu
kuman.
CRIMINAL MALPRACTICE
Surgical mishaps.................25,4 %.
Failure to diagnose.............23,6 %.
Incorrect treatment.............19,9 %.
Medication errors.................7,8 %.
Obstetrical mishaps.............7,5 %.
Other causes.......................5,8 %.
PEMBUKTIAN MALPRAKTEK
Posisi pasien :
1.Offensive.
2. Punya alternatif, antara lain :
a. Mengadu ke rumah sakit atau dokter
b. Mengadu ke IDI/MKEK/PERSI.
c. Mengadu ke otoritas kesehatan.
d. Mengadu ke LSM.
e. Lapor polisi (kasus pidana).
f. Menggugat ganti rugi (kasus perdata).
Posisi dokter/rumah sakit :
1. Defensive.
2. Tidak punya pilihan lain, kecuali menungg
u dan akhirnya melayani pilihan pasien.
LOGIKA HUKUM KAITANNYA DENGAN MAS
ALAH PENGOBATAN
Hubungan terapetik merupakan hubungan kontraktual sehingga
azas-azas dalam berkontrak juga berlaku.
Perikatan yang terjadi adalah inspanning verbintenis sehingga do
kter diwajibkan hanya memberikan upaya medis yang benar ses
uai teori kedokteran yang telah teruji.
Adverse event yang terjadi tidak secara otomatis membuktikan a
danya malpraktek.
Kesalahan diagnosis tidak selalu berarti malpraktek.
Dokter dapat dituntut pidana apabila tindakannya memenuhi rum
usan pidana (actus reus & mens rea).
Dokter dapat digugat jika terjadi kerugian karena ingkar janji atau
karena tindakan melawan hukum.
PARADIGMA DOKTER
Paradigma lama :
- Dokter dianggap dewa.
- Sebagai dewa tidak mungkin berbuat sala
h.
- Oleh sebab itu tidak layak menuntut/men
ggugat dokter.
Paradigma baru :
- Dokter adalah manusia biasa.
- Sebagai manusia biasa, dapat berbuat sala
h (termasuk dalam menjalankan profesinya), baik
dalam bentuk negligence atau intentional.
- Jika kelalaian atau kesalahannya menimbulk
an kerugian pasien maka dapat digugat.
- Jika kelalaian atau kesalahannya sesuai rum
usan hukum pidana maka dokter dapat dituntut pid
ana.
PARADIGMA RUMAH SAKIT
Sebelum th 1965 :
RS tidak dapat digugat atas dasar doctrine of charit
able immunity, sebab dengan menghukum RS sama
dengan mengurangi asetnya dan mengurangi kema
mpuan RS menolong masyarakat.
Sesudah th 1965 :
RS dianggap sebagai person (subyek hukum) dan ti
dak lagi kebal, banyak RS melupakan fungsi sosial,
RS dikelola secara modern dengan risk managemen
t, produk asuransi bersedia mengambil alih resiko R
S.
JALUR HUKUM PERDATA
1. Contractual liability :
Tanggung gugat muncul karena dokter ingkar janji
.
2. Strict liability :
Tanggung gugat muncul adanya kesalahan dokter
.
3. Liability in tort :
Tanggung gugat muncul karena adanya tindakan
melawan hukum.
4. Vicarious liability :
Tanggung gugat akibat kesalahan subordinat.
JALUR HUKUM PIDANA
Membuktikan adanya :
1. Actus reus (perbuatan tercela), berupa :
- positive act atau,
- negative act.
2. Mens rea (sikap batin yang salah), berupa :
- intensionsl.
- recklessness.
- negligence.
Beban pembuktian ada di pundak PENUNTUT UMU
M.
MANAJEMEN KONFLIK
Upaya preventif :
- Menghindari physical hazard.
- Menghindari morale hazard.
- Menghindari legal hazard.
- Menghindari perbedaan persepsi.
- Menghindari komunikasi ambigeus.
- Menghindari arogansi, ketus dsb.
Upaya represif :
Lakukan self-assessment.
SELF-ASSESSMENT KONFLIK
Oleh
Dr. SETYO TRISNADI, Sp.F
PRAKTEK KEDOKTERAN
UU Praktek Kedokteran :
Rangkaian kegiatan yang dilakukan Dokter / Dokter Gigi kepada
pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.
KUHP Pasal 512 a :
Barangsiapa, yang sebagai mata pencaharian, baik khusus mau
pun sebagai sambilan, menjalankan pekerjaan dokter atau dokte
r gigi dengan tidak mempunyai surat ijin didalam keadaan yang ti
dak memaksa, dihukum dengan hukuman kurungan paling lama
2 bulan atau hukuman denda sebanyak-banyaknya Rp. 150.000,
-
PRAKTEK KEDOKTERAN HARUS ADA IJIN (L
ISENSI) MENGINGAT :
1. DECISION (PLANNING) :
Menetapkan kebijakan medis bagi pasien u
ntuk mencapai suatu tujuan yang diharapka
n.
2. EXECUTION :
Melaksanakan kebijakan medis yang telah
ditetapkan, agar tujuan yang diharapkan da
pat terwujud.
WHAT IS MEDICAL ERROR ?
ERROR :
The failure of a planed action to be completed as int
ended (error of execution) or the use of a wrong pla
n to achieve an aim (error of planning).
MEDICAL ERROR :
Kesalahan dalam menetapkan kebijakan medis atau
kesalahan dalam menindaklanjuti kebijakan medis y
ang telah ditetapkan.
MEDICAL ERROR SULIT DIKENALI KARENA
DIAGNOSTIC :
Keterlambatan.
Indikasi.
Kadaluwarsa.
Kesimpulan.
TREATMENT :
Prosedur.
PREVENTIVE :
OTHER :
Komunikasi.
Sistem kerja.
Peralatan.
ADVERSE EVENT