Anda di halaman 1dari 65

STUKTUR ATOM

PETA EKSPEDISI

Model Atom Dalton


Tersusun dari
Benda Model Atom Thomson

Model Atom Model Atom Rutherford

Model Atom Bohr

dengan
Digambarkan
Tersusun dari
Model Atom Awan Elektron
ATOM

Mempunyai
Partikel Atom Isotop
Nomor Massa
Isoton
Inti Atom Elektron Nomor Atom Berkaitan
dengan
Isobar

Proton Neutron Konfigurasi Elektron Elektron Valensi


Dijelaskan
Menemukan
dengan
STUKTUR ATOM
Pengertian Atom

Partikel-Partikel Penyusun Atom

Model-Model Atom

Susunan Atom

Konfigurasi Elektron
ATOM
A = tidak
Tomos = dibagi lagi
Atom : sesuatu yang
Democritos (460-370 SM) tidak bisa dibagi lagi
Pengertian Atom
Atom didefinisikan sebagai partikel terkecil dari suatu materi
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, akan tetapi dari hasil
penemuan selanjutnya ternyata atom masih terdiri atas
partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang disebut partikel
sub atom. Partikel sub atom tersebut adalah :

No. Partikel Lambang Penemu / Th Massa Massa (Kg) Muatan


Sub atom (sma)
1. Proton p Goldstein, 1,00728 1,6726 X 10-27 +1
1886
2. Neutron n J. Chadwick, 1,00866 1,6749 X 10-27 0
1932
3. Elektron e J. Thomson, 0,00055 9,1095 X 10-31 -1
1897
Partikel-Partikel Penyusun Atom
Dari hasil penemuan, ternyata atom terdiri atas partikel-partikel
yang sederhana, yang disebut partikel sub atom.
Partikel-partikel sub atom tersebut adalah : proton, elektron, dan
neutron.

Proton

Elektron

Neutron
Proton

Proton merupakan partikel bermuatan positif, posisinya terletak didalam


inti atom.
Goldstein berhasil menemukan adanya partikel bermuatan positif dalam
atom. Partikel tersebut dinamakan proton. Setelah penemuan proton,
Rutherford juga berhasil membuktikan proton terletak ditengah-tengah
ruang atom (inti atom).
e
Inti atom, terdapat proton
e dan neutron
e
P
n
Kulit-kulit
atom
e
Elektron
Elektron merupakan partikel atom yang pertama kali ditemukan.
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson seorang ilmuan
inggris.
Penemuannya berawal dari percobaan tabung sinar katoda pada 1897.
Istilah elektron sendiri pertama kali dikemukakan oleh George Johnston
Stoney pada 1891.

Gambaran Posisi Elektron dalam Atom


e
Inti atom, terdapat proton
e dan neutron
e
P
n
Kulit-kulit atom
terdapat elektron
e
Neutron

Keberadaan proton didalam inti atom ternyata tidak sendirian.


James Chadwick seorang ilmuan Inggris berhasil menemukan adanya
neutron dalam inti atom pada tahun 1932.

Gambaran Posisi Neutron dalam Atom

e
Inti atom, terdapat proton
e dan neutron
e
P
n
Kulit-kulit atom
terdapat elektron
e
Partikel Penyusun Atom

Nama Penemu Simbol Masa Muatan

Elektron Thomson e 0,00055 -1


Proton Goldstein p 1,0073 +1
Neutron Chadwick n 1,0087 0
Model-Model Atom
Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom menghasilkan
gambaran mengenai susunan partikel-partikel di dalam atom.
Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-
sifat kimia suatu atom.
Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut
model atom.

1. Model Atom Dalton (1805)

2. Model Atom Thomson (1897)

3. Model Atom Rutherford (1911)

4. Model Atom Niels Bohr (1914)

5. Model Atom Modern


6. Kelebihan dan Kelemahan dari setiap Model Atom
1. Model Atom Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnaya tentang
atom.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan
massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts).
Lavoiser menyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan
selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi".
Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa selalu tetap".
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan teori tentang
atom sebagai berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal
seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Atom adalah partikel


terkecil dan tidak dapat
dibagi lagi.
Bentuk seperti Bola Pejal.

Model atom Dalton, seperti bola pejal

Gambar Model Atom Dalton


Kelebihan Teori Atom Dalton
1. Dapat menjelaskan hukum kekekalan massa.
Jika atom-atom dari unsur-unsur tidak dapat dihancurkan, maka
atom-atom yang sama harus ada setelah reaksi selesai. Seperti halnya
sebelum reaksi berlangsung maka massa keseluruhan dari pereaksi
dari hasil reaksi harus sama.

2. Dapat menjelaskan hukum perbandingan tetap.


Jika semua atom dari sebuah unsur memiliki massa yang sama, dan
jika satuan-satuan atom memiliki perbandingan tetap, persentase
susunan senyawa harus memiliki nilai tertentu, dengan mengabaikan
ukuran contoh yang dianalisis atau keadaan semula.
Kelemahan Teori Atom Dalton
1. Asumsinya bahwa semua atom dari suatu unsur memiliki massa
dan sifat yang sama terbukti tidak benar.
Setelah diketemukannya isotop oleh Mc. Coy dan Ross pada 1907.
Isotop yang hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara kimia,
mempunyai susunan elektron yang sama tetapi mempunyai massa yang
berbeda.
2. Asumsinya bahwa selama reaksi kimia, atom tidak bisa diciptakan
dan dimusnahkan (tidak mengalami perubahan), teori ini kurang
tepat.
Bagaimana atom dapat saling mengadakan ikatan baik dengan atom-
atom lain yang sejenis maupun yang tidak sejenis, jika sama sekali tidak
mengalami perubahan? Sekarang ditemukan fakta bahwa ada sedikit
perubahan energi listrik pada bagian luar atom sehingga atom dapat
mengadakan ikatan satu dengan lainnya.
3. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik?
padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain
yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.
2. Model Atom Thomson (1897)
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh
William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut
tentang SINAR KATODE dan dapat dipastikan bahwa sinar
katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling
yang diletakkan diantara katode dan anode.
Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar
katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom)
yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena
elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang
bermuatan positif untuk menetralkan muatan negatif elektron
tersebut.
Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan
dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang
dikenal sebagai Teori Atom Thomson.
Percobaan Sinar Katode

Kutub
Negatif magnet Kutub
Positif magnet

Sifat-sifat sinar katoda :


1. Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa bila dilewati
arus listrik (aliran listrik adalah penting)
2. Sinar katoda berjalan dalam garis lurus
3. Sinar tersebut bila membentur gelas atau benda tertentu lainnya akan
menyebabkan terjadinya fluoresensi (mengeluarkan cahaya). Dari fluoresensi
inilah kita bisa melihat sinar, sinar katoda sendiri tidak tampak.
4. Sinar katoda dibelokkan oleh medan magnet, tertarik oleh lempeng logam
positif, tetapi ditolak oleh lempeng negatif, sehubungan dengan hal itu
diperkirakan partikelnya bermuatan negatif
5. Sifat-sifat dari sinar katoda tidak tergantung dari bahan elektrodanya (besi,
platina dsb.)
Menurut Thomson, Atom adalah materi yang bermuatan positif
dan didalamnya tersebar elektron (muatan negatif) bagaikan
kismis dalam roti kismis.

Bermuatan
Positif

Roti kismis Muatan


Negatif
(elektron)
tersebar
Gambar Model Atom Thomson
Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom Rutherford (1911)

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan,


Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model
Atom Rutherford yang menyatakan bahwa :
Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan berada pada
pusat atom, serta elektron bergerak melintasi inti, seperti planet-
planet mengitari matahari.

Elektron mengelilingi
inti dalam atom.

Model atom Rutherford seperti Tata Surya


Kelebihan teori atom Rutherford
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti

Kelemahan teori atom Rutherford


Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti.
Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu
sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas
kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan
pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda
pegal memegang tali tersebut.
Rutherford telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti
disebut dengan kulit.
4. Model Atom Niels Bohr (1914)
Niels Bhor mengemukakan, Atom terdiri atas inti atom
yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron
yang beredar pada kulit-kulit atom tanpa disertai
pemancaran atau penyerapan energi.

Inti atom, bermuatan


positif

Kulit-kulit atom,
terdapat elektron
yang beredar
mengelilingi inti

Model Atom Niels Bohr


Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan
percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang
berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :
1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu
tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih
tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan
yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.

Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut


Kelebihan
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit
untuk tempat berpindahnya elektron.

Kelemahan
Berdasarkan hasil penelitian berikutnya terbukti bahwa gerakan elektron
menyerupai Gelombang. Oleh karena itu posisi elektron tidak dapat
ditentukan dengan pasti.
Jadi orbit lingkaran dengan jari-jari tertentu yang diungkapkan Niels
Bohr tidak dapat diterima, tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari
atom berelektron banyak, sehingga diperlukan model atom yang lebih
sempurna dari model atom Bohr.
5. Model Atom Modern
(Mekanika Gelombang/Mekanika Kuantum)
Model Atom Mekanika Gelombang menjelaskan bahwa didalam atom
elektron beredar pada orbital-orbital yaitu daerah disekitar inti atom
dengan kebolehjadian menemukan elektron.

Model Atom Mekanika Gelombang


Teori atom mekanika gelombang memiliki persamaan dengan teori atom
Niels Bohr dalam hal tingkat-tingkat energi atau kulit-kulit atom, tetapi
berbeda dalam hal bentuk lintasan elektronnya.
Dalam teori mekanika gelombang posisi elektron adalah tidak pasti. Hal
yang dapat ditentukan mengenai keberadaan elektron dalam atom adalah
daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron, daerah
tersebut dinamakan orbital.
Kelebihan dan Kelemahan dari Setiap Model Atom
Model Atom Kelebihan Kelemahan

Menurut Dalton seperti bola Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai Tidak menerangkan hubungan antara
pejal model atom larutan, senyawa dan daya hantar arus
listrik, jika atom merupakan bagian
terkecil dari suatu unsur dan tidak
dapat dibagi lagi

Menurut Thomson seperti Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif Belum dapat menerangkan
roti kismis dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari bagaimana susunan muatan positif
suatu unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dalam bola dan jumlah elektron
dari partikel yang bermuatan positif dan negatif untuk
membentuk atom netral. Juga membuktikan bahwa elektron
terdapat dalam semua unsur

Rutherford seperti planet Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan Model tersebut tidak dapat
bumi mengelilingi matahari elektron yang mengelilingi inti menerangkan mengapa elektron tidak
pernah jatuh ke dalam inti sesuai
dengan teori fisika klasik

Niels Bohr seperti bola, Mempu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom Hanya dapat menerangkan atom-atom
dengan inti atom yang hidrogen yang memiliki elektron tunggal
dikelilingi sejumlah elektron seperti gas hidrogen, tetapi tidak
dapat menerangkan spektrum warna
dari atom-atom yang memiliki
banyak elektron
Susunan Atom
Dengan ditemukannya struktur atom, maka perbedaan antara atom yang
satu dengan yang lainnya dapat dijelaskan.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan susunan, yaitu jumlah
proton, elektron, dan neutronnya.
Dalam kaitan dengan susunan atom, perlu dipahami beberapa istilah,
yaitu:

1. Nomor Atom

2. Nomor Massa

3. Notasi Susunan Atom

4. Isotop

5. Isobar

6. Isoton
Nomor Atom (Z)
Nomor atom adalah bilangan yang menunjukkan jumlah proton didalam
inti atom.
Nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron dalam atom (atom netral).

Contoh : Nomor atom Na = 11 Artinya : - Jumlah proton = 11


- Jumlah elektron = 11

11 elektron pada semua kulit atom


11 proton pada inti atom

24
11 Na
Nomor Massa (A)
Nomor Massa adalah bilangan yang menunjukkan jumlah proton +
neutron dalam inti atom.

Ada 11 proton dan 13 neutron


Sehingga nomor massa = 24

24
11 Na
Notasi Susunan Atom

Jumlah proton, elektron dan neutron dalam suatu atom dinyatakan dengan
lambang (notasi) sebagai berikut.

A Nomor Massa

X
( Jumlah Proton + Neutron)
dalam inti atom

Lambang Unsur

Z Nomor Atom
( Jumlah Proton)
dalam inti atom
Menentukan Jumlah Proton, Elektron dan
Neutron
Pada atom netral
Jumlah proton = Jumlah elektron = Nomor atom
Jumlah neutron = Nomor Massa ( A ) - Nomor Atom ( Z )
Pada atom bermuatan positif (ion positif)
Jumlah proton = Nomor atom
Jumlah elektron = Nomor Atom ( Z ) - Jumlah Muatan
Jumlah neutron = Nomor Massa ( A ) - Nomor Atom ( Z )
Pada atom bermuatan negatif (ion negatif)
Jumlah proton = Nomor atom
Jumlah elektron = Nomor Atom ( Z ) + Jumlah Muatan
Jumlah neutron = Nomor Massa ( A ) - Nomor Atom ( Z )
23
Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron pada atom 11 Na
Jawab :
Nomor
Massa
23

11 Na Nomor
Artinya
Jumlah Proton = 11
Jumlah Elektron = 11
Jumlah Neutron = 23 - 11=12

Atom

Keterangan :
Jumlah proton diketahui dari nomor atom.
Jumlah elektron diketahui dari nomor atom.
Jumlah neutron adalah nomor massa dikurangi nomor atom.
Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron pada ion dibawah ini !
16
a.
8 O 2- b. 24
12 Mg 2

Jumlah proton = 8
Jawab
a. 16: O 2-
Jumlah elektron = 8+2 = 10
8
Jumlah neutron = 16- 8 = 8
Keterangan :
Jumlah proton diketahui dari nomor atom, jumlah elektron diketahui melalui
menjumlahkan nomor atom dengan muatan ion (muatan ion negatif menunjukkan
kelebihan elektron dalam atom) sehingga 8 elektron + 2 elektron = 10 elektron.

Jumlah proton = 12
b. 24 2 Jumlah elektron = 12 – 2 = 10
12 Mg Jumlah neutron = 24 – 12 = 12
Keterangan :
Jumlah elektron diketahui dengan menjumlahkan nomor atom dengan muatan ion
(muatan ion positif menunjukkan kekurangan elektron dalam atom) sehingga 12
elektron – 2 elektron = 10 elektron.
Contoh :
Hitunglah jumlah proton, jumlah elektron dan jumlah neutron pada
masing-masing atom dibawah ini.
a. 14 N b. 23
Na+ c. 80
Br -
7 11 35

Jawab :
a. Jumlah proton = 7
Jumlah elektron = 7
Jumlah neutron = 14 – 7 = 7
b. Jumlah proton = 11
Jumlah elektron = 11 – 1 = 10
Jumlah neutron = 23 – 11 = 12
c. Jumlah proton = 35
Jumlah elektron = 35 + 1 = 36
Jumlah neutron = 80 – 35 = 45
Latihan :
Hitunglah jumlah proton, jumlah elektron dan jumlah neutron pada
masing-masing atom dibawah ini !
Isotop Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama
tetapi nomor massanya berbeda. Misalnya:

Nomor
14 dengan 13 dengan 12 Massa beda
6C C
6 C
6 Nomor
atom sama,
yakni 6

Dengan kata lain isotop merupakan unsur-unsur sejenis yang


memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutron bebeda.
Isotop
Unsur-unsur yang mempunyai nomor massa sama
Isobar tetapi nomor atomnya berbeda, pada unsur yang
berbeda pula. Misalnya:

Nomor massa sama,


14 dengan 14 yakni 14
C
6 7 N Nomor
atom beda
Isoton Unsur-unsur yang mempunyai jumlah neutron
sama. Misalnya:

14 dengan 15
6C 7 N

Neutron = 14 – 6 = 8 Neutron = 15 – 7 = 8

Jumlah neutron masing-masing unsur diatas adalah 8 sehingga kedua


unsur tersebut termasuk kedalam kelompok isoton.
Isoton terjadi pada unsur-unsur yang berbeda.
Konfigurasi Elektron (Cara Kulit)

Konfigurasi elektron adalah menggambarkan susunan elektron dalam


atom.
Menurut Niels Bhor bahwa atom terdiri atas kulit-kulit atom/ kulit-kulit
elektron.
Elektron beredar mengelilingi inti pada kulit-kulit atom. Kulit-kulit atom
disebut juga lintasan elektron dengan tingkat energi berbeda-beda. Kulit
yang paling dalam (paling dekat dengan inti atom) mempunyai tingkat
energi paling rendah.
Kulit-kulit atom mempunyai nomor: 1 , 2, 3, 4, 5, 6, 7,……dst.
dan diberi lambang berturt-turut : K, L, M, N, O, P , Q, …..dst.
Aturan penulisan konfigurasi elektron untuk unsur golongan A
adalah sebagai berikut:
 Pengisian kulit dimulai dari tingkat energi terendah kemudian
ke tingkat energi tinggi.
 Isi penuh sebanyak mungkin kulit, dimulai dari kulit K.
Kemudian hitung jumlah elektron yang tersisa.
 Misal kulit terakhir yang terisi penuh adalah kulit ke n, maka
kulit berikutnya, yaitu kulit ke (n+1) diisi maksimum sama
dengan kulit n. Jika elektron yang tersisa tidak cukup, diisi
sama dengan kulit ke (n – 1), dan seterusnya.
 Jika jumlah elektron tersisa <=8, ditempatkan pada kulit
berikutnya.
 Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.
Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi rumus:

2n2 Dimana n = nomor kulit

Jadi, Kulit K (n=1) = jumlah maksimum elektron: 2.12 = 2 elektron


Kulit L (n=2) = jumlah maksimum elektron: 2. 22 = 8 elektron
Kulit M (n=3) = jumlah maksimum elektron: 2. 32 =18 elektron
Kulit N (n=4) = jumlah maksimum elektron: 2. 42 =32 elektron
Kulit O (n=5) = jumlah maksimum elektron: 2. 52 = 50 elektron
dst.

Elektron valensi adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar.


Contoh :
23
Buatlah konfigurasi elektron dari atom 11 Na
Jawab :
23
11 Na = 2, 8, 1 Elektron valensi = 1
23
Gambaran pegisian elektron dalam atom 11 Na
adalah sebagai berikut :
1
8
2
Contoh :
Buatlah konfigurasi elektron dari atom dibawah ini dan tentukan
elektron valensinya !
19 K

35 Br

55 Cs

Jawab:

19 K = 2, 8, 9 (belum stabil) menjadi,


= 2, 8, 8,1 (stabil) Elektron valensi = 1

35 Br = 2, 8, 18, 7 Elektron valensi = 7

55 Cs = 2, 8, 18, 27 (belum stabil) menjadi,


= 2, 8, 18, 18, 9 (belum stabil) menjadi,
= 2, 8, 18, 18, 8, 1 Elektron valensi = 1

Catatatan : Pada kulit terakhir (terluar) maksimum hanya diisi 8


elektron, apabila lebih harus dipecah.
Beberapa Konfigurasi Elektron Unsur
Konfigurasi Elektron (Cara Sub Kulit)

Aturan pengisian elektron berdasarkan Prinsip Aufbau dimana


pengisian elektron dimulai dari sub kulit yang paling bawah
diteruskan ke subkulit yang lebih tinggi
Subkulit s = 2 elektron
Subkulit p = 6 elektron
Subkulit d = 10 elektron
Subkulit f = 14 elektron
Latihan :
Buatlah konfigurasi elektron dari atom-atom dibawah ini !
SISTEM PERIODIK

“Tidaklah kamu lihat bahwa Allah telah menciptakan


tujuh lapis langit dengan penuh teratur (periodik) dan
telah menjadikan bulan sebagai cahaya dan menjadikan
matahari sebagai pelita (yang terang benderang)”
QS Nuh 71:15-16
SEJARAH PERKEMBANGAN
SISTEM PERIODIK

1. Lavoisier (1769)

 Lavoisier membagi unsur-unsur dalam


logam dan non logam
2. Triade Dobereiner (1829)
 Bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan
sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka setiap
kelompok terdapat tiga unsur dengan massa unsur yang di
tengah merupakan rata-rata dari massa unsur yang di tepi.
 Tiga unsur yang sifatnya mirip ini disebut unsur sekeluarga
atau triade.
3. Hukum Oktaf Newlands (1865)
 Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan
massa atomnya, maka setelah atom kedelapan
akan didapatkan unsur yang mirip dengan unsur
pertama, unsur kesembilan sifatnya mirip dengan
unsur kedua, dan seterusnya.
 Kecenderungan tersebut dinyatakan sebagai
Hukum Oktaf Newlands
4. Sistem Periodik Mendeleyev (1869)
 Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya,
maka sifat unsur akan berulang secara periodik
5. Sistem Periodik Modern (Moseley, 1913)
 Bila unsur – unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik
GOLONGAN DAN PERIODE
 Golongan = Jumlah elektron valensi (elektron pada kulit terluar)
 Pada sistem periodik modern terdapat 18 golongan, 8 golongan
utama (I A-VIII A) dan 10 golongan transisi (I B-VIII B)
1 18
IA VIIIA
1
2 Golongan Alkali: 13 14 15 16 17
IIA IIIA IVA VA VIA VIIA
1 e- pada kulit terluar
2

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB IB IIB

4
Golongan Halogen:
5 7 e- pada kulit terluar

7
Golongan Konfigurasi Elektron
Golongan Utama Konfigurasi Transisi Valensi/Terluar
Elektron III B (n-1)d1ns2
Valensi/Terluar
IV B (n-1)d2ns2
I A (Alkali) ns1
II A ( Alkali Tanah) ns2 VB (n-1)d3ns2

III A ns2np1 VI B (n-1)d4ns2

IV A ns2np2 VII B (n-1)d5ns2


VA ns2np3 VIII B (n-1)d6ns2
VI A (Khalkogen) ns2np4 VIII B (n-1)d7ns2
VII A (Halogen) ns2np5
VIII B (n-1)d8ns2
VIII A (Gas Mulia) ns2np6
IB (n-1)d9ns2
II B (n-1)d10ns2
 Periode = jumlah kulit
 Pada sistem periodik modern terdapat 7 periode (1 - 7)

1 18
IA VIIIA
2 13 14 15 16 17
1 IIA IIIA IVA VA VIA VIIA

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB IB IIB

7
Sistem Periodik : Tiga Golongan
Utama, Transisi, Tanah Jarang (Lantanida dan Aktinida)
Klasifikasi dalam Sistem Periodik
MENENTUKAN GOLONGAN DAN
PERIODE UNSUR
Contoh :
2 2 6 2 6 2
20 Ca = 1s 2s 2p 3s 3p 4s
Elektron pada kulit terluar = 4s2
Golongan = II A
Periode = 4

35Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5


Elektron pada kulit terluar = 4s2 4p5
Golongan = VII A
Periode = 4

40Zr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
Elektron pada kulit terluar = 4d2 5s2
Golongan = IV B
Periode = 5
Latihan :
Buatlah konfigurasi elektron, dan tentukanlah
golongan dan periode unsur-unsur di bawah ini !
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
1. Jari-Jari Atom : jarak dari inti atom sampai kulit terluar.
2. Energi Ionisasi : energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron pada kulit terluar.
3. Afinitas elektron : energi yang dilepaskan ketika menerima
elektron
4. Keelektonegatifan : kemampuan atom untuk menarik elektron
dari atom lain
5. Logam dan nonlogam
Logam = cenderung melepas elektron
Nonlogam = cenderung menangkap elektron
6. Titik leleh dan titik didih
Bagi unsur-unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih
makin ke bawah makin rendah.
Sebaliknya, bagi unsur-unsur non logam segolongan, titik leleh
dan titik didih makin ke bawah makin tinggi
Kesimpulan :
Dari atas ke bawah, semakin besar
Dari kiri ke kanan, semakin kecil
 Jari-jari atom
 Sifat logam

Dari atas ke bawah, semakin kecil


Dari kiri ke kanan, semakin besar
 Energi Ionisasi
 Afinitas elektron
 Keelektronegatifan
 Sifat nonlogam

Anda mungkin juga menyukai