Anda di halaman 1dari 18

HAKIKAT PENGENDALIAN INTERNAL

 ADNAN PRAKASA BINFARYANTO


 NOVEN SYAHDAN R
Definisi Pengendalian
internal
PENGENDALIAN INTERN MERUPAKAN SUATU CARA UNTUK MENGARAHKAN,

MENGAWASI, DAN MENGUKUR SUMBER DAYA SUATU ORGANISASI. IA

BERPERAN PENTING UNTUK MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENGGELAPAN

(FRAUD) DAN MELINDUNGI SUMBER DAYA PERUSAAHAAN. PENGENDALIAN

INTERN MERUPAKAN SUATU PROSES UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU.

PENGENDALIAN INTERN ITU SENDIRI BUKAN MERUPAKAN SUATU TUJUAN.

PENGENDALIAN INTERN MERUPAKAN SUATU RANGKAIAN TINDAKAN YANG

BERSIFAT PERVASIF DAN MENJADI BAGIAN TIDAK TERPISAHKAN.


Komponen Utama Pengendalian Internal
A. Lingkungan Pengendalian (Control Invironment)

Lingkungan pengendalian didefinisikan sebagai seperangkat standar, proses, dan struktur yang memberikan dasar

untuk melaksanakan pengendalian internal di seluruh organisasi.

B. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap

pencapaian tujuan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan

mempengaruhi pencapaian tujuan entitas, dan risiko terhadap pencapaian seluruh tujuan dari entitas ini dianggap

relatif terhadap toleransi risiko yang ditetapkan. Oleh karena itu, penilaian risiko membentuk dasar untuk menentukan

bagaimana risiko harus dikelola oleh organisasi.


C. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian adalah tindakan-tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan


dan prosedur-prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen untuk
mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas pengendalian dilakukan
pada semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses bisnis, dan atas lingkungan
teknologi.

D. Informasi Dan Komunikasi (Information And Communication)

Informasi sangat penting bagi setiap entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian
internal guna mendukung pencapaian tujuan-tujuannya.

E. Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities)

Aktivitas pemantauan menurut COSO merupakan kegiatan evaluasi dengan beberapa bentuk
apakah yang sifatnya berkelanjutan, terpisah maupun kombinasi keduanya yang digunakan
untuk memastikan apakah masing-masing dari kelima komponen pengendalian internal
mempengaruhi fungsi fungsi dalam setiap komponen, ada dan berfunsi.
Limitasi Pengendalian Internal
A. Kesalahan dalam pertimbangan.

 Seringkali manajemen dan personel lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan
bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya
informasi, keterbatasan waktu, atau tekanan lain.

B. Gangguan.

 Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personel
secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena kelalaian, tidak adanya
perhatian, atau kelelahan. Perubahan yang besifat sementara atau permanen dalam
personel atau dalam sistem dan prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
C. Kolusi.

 Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut dengan kolusi (collusion).

Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian intern yang dibangun untuk melindungi

kekayaan entitas dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan

oleh pengendalian intern yang dirancang.


D. Pengabaian oleh manajemen.

 Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah

seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semu.

Contohnya adalah manajemen melaporkan laba yang lebih tinggi dari jumlah sebenarnya untuk mendapatkan

bonus lebih tinggi bagi dirinya atau untuk menutupi ketidakpatuhannya terhadap peraturan perundangan yang

berlaku

E. Biaya lawan manfaat.

 Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang

diharapkan dari pengendalian intern tersebut. Karena pengukuran secara tepat baik biaya maupun manfaat

biasanya tidak mungkin dilakukan, manajemen harus memperkirakan dan mempertimbangkan secara kuantitatif

dan kualiatif dalam mengevaluasi biaya dan manfaat suatu pengendalian intern.
PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS
PENGENDALIAN INTERNAL
 Pemahaman Mengenai Klien dan Pengendalian Internalnya
Dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor
menggunakan tiga macam prosedur audit yaitu Wawancara, Inspeksi
dokumen dan mengamati kegiatan operasional perusahaan
Pemahaman atas Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan  Integritas dan nilai etika
dasar untuk semua komponen
 Komitmen terhada
pengendalian intern yang lain,
menyediakan disiplin dan struktur.  Partisipasi dewan komisaris atau komite auditp
Lingkungan pengendalian mencakup kompetensi.
berikut ini:  Filosofi dan gaya operasi manajemen.
 Struktur organisasi
 Pemberian wewenang dan tanggung jawab.
 Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
 Kesadaran pengendalian.
Pemahaman atas Penaksiran Risiko

 Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan


merupakan pengidentifikasian, analisa, dan pengelolaan risiko
yang relevan dengan penyusutan laporan keuangan yang
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
 Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang proses
penaksiran risiko entitas untuk memahami bagaimana manajemen
mempertimbangkan risiko yang relevan dengan tujuan pelaporan
keuangan dan memutuskan tentang tindakan yang ditujukan ke
risiko tersebut
Pemahaman atas Aktivitas
Pengendalian
 Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlakukan telah
dilaksanakan untuk menghadapi risiko dalam pencapaian tujuan
entitas
 Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas aktivitas
pengendalian yang relevan untuk merencanakan audit. Pada
waktu auditor memperoleh pemahaman tentang komponen lain,
ia juga mungkin memperoleh pemahaman atas aktivitas
pengendalian.
Pemahaman atas Informasi dan
Komunikasi
Auditor harus memperoleh pengetahuan  Golongan transaksi dalam operasi entitas yang
memadai tentang sistem informasi yang signifikan bagi laporan keuangan.
relevan dengan pelaporan keuangan  Bagaimana transaksi tersebut dimulai.
untuk memahami :
 Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan
akun tertentu dalam laporan keuangan yang
tercakup dalam pengolahan dan pelaporan
transaksi.
 Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat
transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke
dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik
yang digunakan untuk mengirim, memproses,
memelihara, dan mengakses informasi
Pemahaman atas Pemantauan

 Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dari


komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan customers dan
komentar dari badan pengatur dapat memberikan petunjuk
tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan.
 Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dari
komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan customers dan
komentar dari badan pengatur dapat memberikan petunjuk
tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan.
Penetapan Risiko Salah Saji
Material dan Desain Prosedur Audit
 Kecurangan dalam laporan  Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan
keuangan dapat menyangkut akuntansi atau dokumen pendukungnya yang
tindakan seperti yang disajikan menjadi sumber data bagi penyajian laporan
berikut ini: keuangan.
 Representasi yang salah dalam atau penghilangan
dari laporan keuangan peristiwa, transaksi, atau
informasi signifikan.
 Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi
yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara
penyajian, atau pengungkapan.
 Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak
semestinya terhadap aktiva (seringkali disebut
dengan penyalahgunaan atau penggelapan)
berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang
berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
Penaksiran Risiko Salah Saji Material
Sebagai Akibat Dari Kecurangan
 auditor harus mempertimbangkan faktor risiko kecurangan yang
berkaitan dengan baik salah saji yang timbul sebagai akibat
kecurangan dalam pelaporan keuangan maupun salah saji yang
timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva untuk setiap
golongan yang bersangkutan.
 auditor juga harus meminta keterangan kepada manajemen untuk
memperoleh pemahaman dari manajemen tentang risiko
kecurangan dalam entitas dan untuk menentukan apakah
manajemen memiliki pengetahuan tentang kecurangan yang telah
dilakukan terhadap atau terjadi dalam entitas.
Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan Salah Saji Yang
Timbul Dari Kecurangan Dalam Pelaporan Keuangan

 Karakteristik dan pengaruh manajemen atas lingkungan


pengendalian
 Kondisi industri.
 Karakteristik operasi dan stabilitas keuangan.
Pelaksanaan Prosedur Audit -
Pengujian Pengendalian
 kebijakan dan prosedur akan efektif bila diterapkan semestinya
secara konsisten oleh orang yang berwenang, pengujian
pengendalian yang berkaitan dengan efektifitas operasi difokuskan
ketiga pertanyaan :
 a) Bagaimana pengendalian tersebut dilakukan?
 b) Apakah pengendalian tersebut diterapkan secara konsisten?
 c) Oleh siapa pengendalian tersebut diterapkan?
Jenis Pengujian Pengendalian

 Permintaan keterangan
 Pengamatan.
 Inspeksi.
 Pepelaksanaan kembali.
 Waktu Pelaksanaan Pengujian Pengendalian

Anda mungkin juga menyukai