Lingkungan pengendalian didefinisikan sebagai seperangkat standar, proses, dan struktur yang memberikan dasar
Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap
pencapaian tujuan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan
mempengaruhi pencapaian tujuan entitas, dan risiko terhadap pencapaian seluruh tujuan dari entitas ini dianggap
relatif terhadap toleransi risiko yang ditetapkan. Oleh karena itu, penilaian risiko membentuk dasar untuk menentukan
Informasi sangat penting bagi setiap entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian
internal guna mendukung pencapaian tujuan-tujuannya.
Aktivitas pemantauan menurut COSO merupakan kegiatan evaluasi dengan beberapa bentuk
apakah yang sifatnya berkelanjutan, terpisah maupun kombinasi keduanya yang digunakan
untuk memastikan apakah masing-masing dari kelima komponen pengendalian internal
mempengaruhi fungsi fungsi dalam setiap komponen, ada dan berfunsi.
Limitasi Pengendalian Internal
A. Kesalahan dalam pertimbangan.
Seringkali manajemen dan personel lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan
bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya
informasi, keterbatasan waktu, atau tekanan lain.
B. Gangguan.
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personel
secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena kelalaian, tidak adanya
perhatian, atau kelelahan. Perubahan yang besifat sementara atau permanen dalam
personel atau dalam sistem dan prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
C. Kolusi.
Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut dengan kolusi (collusion).
Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian intern yang dibangun untuk melindungi
kekayaan entitas dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah
seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semu.
Contohnya adalah manajemen melaporkan laba yang lebih tinggi dari jumlah sebenarnya untuk mendapatkan
bonus lebih tinggi bagi dirinya atau untuk menutupi ketidakpatuhannya terhadap peraturan perundangan yang
berlaku
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang
diharapkan dari pengendalian intern tersebut. Karena pengukuran secara tepat baik biaya maupun manfaat
biasanya tidak mungkin dilakukan, manajemen harus memperkirakan dan mempertimbangkan secara kuantitatif
dan kualiatif dalam mengevaluasi biaya dan manfaat suatu pengendalian intern.
PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS
PENGENDALIAN INTERNAL
Pemahaman Mengenai Klien dan Pengendalian Internalnya
Dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor
menggunakan tiga macam prosedur audit yaitu Wawancara, Inspeksi
dokumen dan mengamati kegiatan operasional perusahaan
Pemahaman atas Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan Integritas dan nilai etika
dasar untuk semua komponen
Komitmen terhada
pengendalian intern yang lain,
menyediakan disiplin dan struktur. Partisipasi dewan komisaris atau komite auditp
Lingkungan pengendalian mencakup kompetensi.
berikut ini: Filosofi dan gaya operasi manajemen.
Struktur organisasi
Pemberian wewenang dan tanggung jawab.
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
Kesadaran pengendalian.
Pemahaman atas Penaksiran Risiko
Permintaan keterangan
Pengamatan.
Inspeksi.
Pepelaksanaan kembali.
Waktu Pelaksanaan Pengujian Pengendalian