Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Nutrisi Pada Pasien

Obesitas
Kelompok A5
Eriya Zaetun Anjeli (102012303)
Judo Darfin (102013012)
Winda Linting Sanda Lolok (102013100)
Magdalena (102013248)
Raemon Alexandro Mau (102013297)
Ayu Prisilia Todingrante (102013315)
Muhamad Zulyusri Bin Ghazali (102013491)
Batrisyia Binti Basir (102013503)
Pembimbing : dr Dominiq
Skenario 5
Seorang perempuan berumur 45 tahun bekerja
sebagai guru datang ke klinik obesitas untuk
menurunkan berat badannya yang dirasakan
sangat mengganggu aktivitas dan penampilan
sehari-hari. Tekanan darah 130/90 mmHg, tinggi
badan 150 cm, berat badan 80 kg, Lpe 95 cm, Lpa
105 cm. Pemeriksaan laboratorium : Hb 12 g%,
GD puasa 100 mg/dl, cholesterol 160 mg/dl,
trigliserida 180 mg/dl, HDL 30 mg/dl, LDL 100
mg/dl.
Rumusan Masalah

• Perempuan 45 tahun
ke klinik obesitas
untuk menurunkan
berat badan
Sindrom
metabolik

Penatalaksanaan Bb normal
IMT

Rumusan
masalah

Kebutuhan
Kalori Status gizi

WHR
Tipe Obesitas
Anamnesis
Bagaimana pola makan
dalam sehari ?
Apakah pasien olahraga
teratur?
Apakah ada anggota keluarga
Pola Makan lain yang overweight?
Aktivitas Fisik
Riw. Keluarga Apakah pasien memiliki penyakit
diabetes?
Apakah pasien memiliki tekanan
Anamnesis khusus
darah tinggi?
Apakah sedang mengkonsumsi
obat-obatan tertentu?
Apakah sekarang sedang stress
atau banyak tekanan?
Pemeriksaan Fisik

TTV Antropometri
IMT (Indeks Massa Tubuh) dan WHR
(Waist to Hip Ratio)

IMT= (BB/TB(m)2)
(80/(1,5)2)
(80/2,25)= 35,56
Obes II

WHR= Lpe/Lpa
95/105= 0,9
Pemeriksaan Penunjang

Resistensi Pemeriksaan Lab


Profil lipid
Insulin

Hb 12 g%
GD puasa 100 mg/dL
GDP HDL Kol. Total LDL
Kolesterol 160 mg/dL
Trigliserid 180 mg/dL
Trigliserid HDL 30 mg/dL
LDL 100 mg/dL.
• Sindroma metabolik
adalah istilah kedokteran untuk
menggambarkan kombinasi dari sejumlah
kondisi, yaitu hipertensi, kadar gula darah
yang tinggi, kadar kolesterol yang buruk,
dan obesitas, yang dialami secara bersamaan.
Abdominal Obesity 38
Hypertriglyseridemia
180mg/dL
HDL 30mg/dL
Hypertension
130/90mmHg
GDP 100mg/dL
BBN
Usia < 40 tahun, BBI = tinggi badan (cm) – 100 – 10%
Usia ≥ 40 tahun, BBI = tinggi badan (cm) – 100

BBI = 150 cm – 100 = 50 kg


Status
gizi IMT= (BB/TB(m)2)
IMT &
WHR
WHR= Lpe/Lpa
IMT= (BB/TB(m)2)
(80/(1,5)2)
(80/2,25)= 35,56
Obes II

WHR= Lpe/Lpa
95/105= 0,9
Klasifikasi IMT (kg/m2)
Berat badan kurang < 18,5

Berat badan normal 18,5 – 24,9

Berat badan lebih ≥ 25,0

Pra-obes 25,0 – 29,9

Obesitas I 30,0 – 34,9

Obesitas II 35,0 – 39,9

Obesitas III ≥ 40,0


Tipe Obesitas
Harris Benedict REE (Resting Energy Expenditure)
BMR (laki-laki) = 66,4 + [13,7 x BB] + [5 x TB] - [6,8 x Umur]
BMR (perempuan) = 655 + [9,6 x BB] + [1,8 x TB] - [4,7 x Umur]
Kebutuhan
kalori
total
Metode faktorial
BMR (laki-laki) = BBI (kg) x 1 kKal x 24 jam
BMR (perempuan) = BBI (kg) x 0,9 kKal x 24 jam

•Ringan sekali = 30 % Harris Benedict REE (Resting Energy Expenditure)


•Ringan = 50 % BMR perempuan = 655 + [9,6 x BB] + [1,8 x TB] - [4,7 x Umur]
655+ [9,6 x 80] + [51,8x 150] – [4,7x 45]
•Sedang = 75 %
655 + 768+ 270 – 211,5 = 1481,5
•Berat = 100 %
_________________________________________________
•Berat sekali = 125 %
Metode faktorial
BMR perempuam = BBI (kg) x 0,9kKal x 24 jam
50 kg x 0,9 kKal x 24 jam = 1080
Epidemiologi
Amerika, 2010 = 47 juta
orang
Eropa, 2004 = 15,7% L dan
14,2% P
Yunani, 2006 = 25% L dan
15% P
Portugis, 2004 = 19% L dan
27% P
Korea, 2004 = 29% L dan
17% P
Indonesia (Makassar),
Etiologi
1. Faktor genetik 6. Faktor endokrin

2. Lingkungan 7. Aktivitas fisik

3. Psikis 8. Pola makan

4. Kesehatan 9. Gaya hidup

5. Obat-obatan 10. Kebiasaan


makan
Penanganan Obesitas
1. Olahraga

2. Pengobatan Gizi Medis (PGM)


 Diet Kalori Sangat Rendah (DKSR)

800 kkal/hari) ditujukan bagi pasien dengan nilai BMI ≥ 30

 Diet Kalori Rendah (DKR)

800-1200 kkal/hari dianjurkan pada pasien obes denga nilai BMI ≥ 27

 Diet kalori sedang dengan kandungan lemak rendah/ diet rendah lemak (DRL)

Jumlah kalori yang dipatok untuk DRL berkisar antara 1200-2300 kkal/hari

 Diet perorangan

Jumlah asupan energy per hari tentunya diupayakan jangan kurang dari 1200 kkal
Nonadrenergik
Fentermin
Nonadrenergik- Dietlipropion
Serotonergik Fendimetrazin
Sibutramin (Merida) benzofetamin

Farmako Obat pengurang


serapan zat gizi

Suplemen atau Orlistat


preparat herbal (Xenical)
Efedra Serotonergik
(Ephedra sinica) fenfluramin
(Redux)
dexflenfuramin
(Pondimin)
Pembedahan

Tujuan pembedahan pada pasien obesitas ialah


menginduksi pengurangan berat badan dan
mempertahankannya, melalui tindakan operasi secara
aman, serta memperbaiki atau melenyapkan berbagai
kondisi komorbid

•Tindakan bedah baru boleh dipertimbangkan jika


BMI ≥ 35
•Intervensi bedah terbatas untuk pasien berusia
antara 18 - 50 tahun
Pencegahan
a. Olahraga secara teratur
b. Aktivitas fisik tiap harinya, berikanlah pilihan permainan
yang memerlukan aktivitas fisik, seperti outbond, dll.
c. Mengkonsumsi makanan sehat, seimbang gizi, hindari lemak
jenuh, perbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah.
d. Hentikan kebiasaan merokok.
e. Kenali diri Anda, apakah Anda memiliki kecenderungan
secara genetic (keturunan) terkena penyakit diabetes,
penyakit jantung, dan sindrom metabolik
f. Usahakan melakukan medical check-up secara teratur dan
terapi secara dini tekanan darah bila Anda menderita
tekanan darah tinggi.
Edukasi
• Keluarga
Memberikan pesan-pesan tentang peranan
diet serta aktivitas fisik yang teratur
Dan mengajukan pertanyaan, seperti:
“Bagaimana pendapat anda apakah diet dan
latihan fisik yang diterapkan dapat
mempengaruhi kesehatan anda ?” atau
“ Permasalahan apa yang anda hadapi dalam
mencoba menerapkan perubahan diet atau
aktifitas fisik ?”
Kesimpulan

Obesitas merupakan suatu kondisi medis berupa


kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi
sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak
merugikan bagi kesehatan, yang kemudian
menurunkan harapan hidup dan meningkatkan
masalah kesehatan. Status gizi seseorang
diklasifikasikan berdasarkan hasil perhitungan
indeks massa tubuh (IMT) dan rasio lingkar
pinggang:panggul/ waist to hip ratio (WHR).
Obesitas dapat mengakibatkan komplikasi yang
disebut degan sindrom metabolik, yaitu
kumpulan gangguan medis yang meningkatkan
risiko terkena penyakit kardiovaskuler dan
diabetes melitus tipe 2

Anda mungkin juga menyukai