Anda di halaman 1dari 25

PHANTOM LIMB PAIN POST

AMPUTATION FEMUR
SINISTRA E.C CA FEMUR
SINISTRA
Oleh:
Teguh Andhika S, S.Ked
111 2015 2221

Pembimbing
dr. Fendy Dwimartyono, Sp.An
Tanggal Masuk (28/3/2018)
Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun No. Reg : 13-62-41
Keluhan utama Nyeri pada kaki kiri yang telah di amputasi.
Anamnesis Dialami sejak 2 minggu setelah kaki kiri pasien diamputasi
terpimpin pada tanggal 27 Februari 2018. Intensitas nyeri seperti
terbakar pada kaki kiri pasien. Nyeri dirasakan hilang timbul
dan dirasakan jika anggota yang tersisa digerakkan. Durasi
nyeri 1-3 menit. Frekuensi nyeri >5 kali sehari. Nyeri
dirasakan pertama kali 2 minggu setelah amputasi. Riwayat
sebelumnya pasien masuk dengan keluhan pendarahan
pada paha kiri pasca operasi akibat terbentur. BAK baik dan
lancar, BAB baik.

Pemeriksaan
: Fisis, laboratorium
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Sakit sedang/gizi cukup/composmentis


BB : 64 kg
TB : 169 cm
IMT : 22,4 kg/m2 (normal)

Tanda vital : Tekanan darah : 150/100 mmHg


Nadi : 100 x/menit, reguler, kuat
angkat
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
NRPS : 7/10
PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala :normocephal
• Mata : konjungtiva anemis-/-, sclera ikterik -/-
• Telinga : otore -/-
• Hidung : rinore -/-
• Tenggorokan: hiperemis (-)
• Mulut : bibir kering (+), sianosis (-), pucat (-)
• Leher : pembesaran KGB (-)
• Dada :normochest, simetris kiri dan kanan
Bunyi jantung I/II murni reguler
Bunyi napas vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
• Abdomen : peristaltik (+),kesan normal
• Genitalia : tidak ditemukan kelainan
• Ekstrimitas : Regio Femur Sinistra (tampak post amputasi dan nyeri
tekan)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (29-3-2018)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan

WBC 7.9 x 103 4,4 – 10,8 mm3

RBC 4,36 x 106 4,20 – 6,40 mm3

HGB 11,3 12,0 – 18,0 g/dl

HCT 34,8 37,0 – 52,0 %

PLT 483 x 103 150 – 450 mm3

PCT 319 100 – 500 %

MCV 79.8 80 – 99 µm3

MCH 25,9 27,0 – 31,0 Pg

MCHC 32,5 33,0 – 37,0 g/dl

RDW 18.3 10,0 – 15,0 %

MPV 6,6 6,5 – 11,0 µm3

PDW 14,5 10,0 – 18,0 %


• Darah Lengkap (29-3-2018)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Glukosa 98 < 140
sewaktu

CT 7’ 6’ - 14’
BT 3’ 1’ – 6’
PENATALAKSANAAN
• Infus Ringer Laktat 28 tpm
• Alprazolam 25 mg 2 dd 1
• Paracetamol 500 mg 4 dd 1
• Morfin 10 mg 3 dd 1
Resume

• Pasien laki-laki berumur 45 tahun dibawa ke UGD RS


Ibnu Sina pada tanggal 28 Maret 2018 dengan
keluhan nyeri sejak 2 minggu setelah kaki kiri pasien
diamputasi pada tanggal 27 Februari 2018. Intensitas
nyeri seperti terbakar pada kaki kiri pasien. Nyeri
dirasakan hilang timbul dan dirasakan jika anggota
yang tersisa digerakkan. Durasi nyeri 1-3 menit.
Frekuensi nyeri >5 kali sehari. Pada Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah ( 150/100 mmHg) dan
NPRS (7/10 ).
Diagnosis
DIAGNOSA
• Phantom Limb Pain Post Amputation
Femur Sinistra e.c. Ca Femur
• pasien dengan ASA III

DIAGNOSA BANDING
• Stump pain
TINJAUAN PUSTAKA
Nyeri
Nyeri berdasarkan International Association for the study
of Pain (IASP,1979) adalah pengalaman sensori dan
emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan
dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi
kerusakan jaringan.

Phantom Limb Pain atau Nyeri phantom kaki adalah


nyeri yang dirasakan pada ekstremitas yang sudah
tidak ada (diamputasi).
Mekanisme Nyeri

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman


subjektif nyeri terdapat empat proses tersendiri:

Transduksi
Klasifikasi Nyeri

Berdasarkan waktu :
• Nyeri Akut
• Nyeri Kronik

Berdasarkan etiologi :
• Nyeri Nosiseptif
• Nyeri Neuropati

Berdasarkan Lokasi
• Nyeri Superficial
• Nyeri somatik dalam
• Nyeri visceral
• Nyeri alih
• Nyeri phantom
Phantom Limb Pain
Definisi

Phantom Limb Pain atau Nyeri phantom kaki adalah


nyeri yang dirasakan pada ekstremitas yang sudah
tidak ada (diamputasi).
Etiologi
Etiologi dari Phantom Limb Pain belum diketahui
secara pasti. Namun dipercaya perkembangan
phantom limb pain berkaitan dengan berbagai
faktor dan termasuk saraf perifer, sentral dan
faktor psikologis.
Faktor Resiko

Phantom Limb Pain bisa dimodulasi oleh beberapa faktor


internal dan eksternal. Adanya cemas dan depresi, yang
bisa diketahui dengan aktivitas urinasi, defekasi dan
aktifitas seksual, bisa memperburuk PLP.
Mekanisme Phantom Pain
1) Sistem Saraf Perifer
2) Sistem saraf pusat
3) Psikogenik
Sistem Saraf Perifer

kerusakan dan reorganisasi ujung saraf yang


disertai perubahan aktivitas pada GRD menjadi
sumber yang potensial dari nyeri dan menimbulkan
aktivitas abnormal
Sistem Saraf Pusat
• Perubahan pada medulla spinalis :
Hubungan antara medula spinalis dengan kerusakan saraf meliputi
peningkatan rangsangan terhadap neuron pada radiks dorsalis,
perubahan struktural pada ujung sentral neuron sensorik primer dan
menurunnya proses inhibisi medula spinalis.

• Perubahan pada otak :

Perubahan supraspinal yang berkaitan dengan terjadinya


nyeri phantom melibatkan batang otak, thalamus, dan korteks
serebri. Terdapat bukti bahwa axonal sprouting pada korteks
terlibat dalam perubahan reorganisasional
Gejala Klinis
• Nyeri phantom biasanya terjadi dalam
minggu pertama setelah amputasi
• Nyeri hantu dilaporkan sebagai seperti
pisau, lengket, terbakar, meremas,
menusuk, atau berdenyut di sebagian
besar pasien.
Penanganan dan Penatalaksanaan
Pendekatan pengobatan yang tersedia saat ini untuk nyeri phantom
termasuk pilihan farmakologis, invasif, dan nonfarmakologis /
noninvasif

Anda mungkin juga menyukai