Anda di halaman 1dari 14

Kelompok :

Hana Zulfia H.
Alfia Suci R.
Yonda Aditya
Tati Harnaningsih
Yunisa Asrianie
Aklima
Pusparani A. Putri

PRAGMATIS DAN
EKSPERIMENTALIS
Pragmatism secara
etimologi :
William James (filsuf Amerika) –
ada kecenderungan menghubungkan
pragmatism dengan ‘practicality’. Pada
1909 James menyayangkan fakta bahwa
‘practical’ secara ‘anonim dimaksudkan
untuk menentang/beroposisi dengan
teori atau kecerdasan otentik,” isu yang
bertahan.
 Secara etimologi, kata practical memiliki
akar istilah yang jauh (Greek) prattein,
to experience, to act–but they take off in
different directions from it.
 Pragmatic emerges via pragma (deed);
practical comes to us allied with
practice, the state of doing repeatedly.
ARSITEKTUR PRAGRAMATIS
 Pengusungnya adalah Rem Koolhas.
 Praktek ini bersifat lebih terbuka,
spontan, ‘projective’, fleksibel,
investigative.
 Terbuka terhadap ‘creativity of the
marketplace’ (Stan Allen) dan terbuka
terhadap sesuatu yang ‘provisional
(present)’ dan ‘ephemeral (short time)’
dibanding yang ‘fixed’ dan ‘durable’
“Pragmatism urges us to look to the consequences of
what we do, which the discipline of architecture,
infused with an idealistic focus on intentions, frequently
resists.”

Pragmatism = Combines “realism” with a desire to


produce a good looking building
Pragmatis (sifat) merupakan salah satu
penyelesaian masalah yang cenderung
“meniru” atau melakukan sesuatu
berdasarkan suatu teori /pengalaman
yang sudah terbukti benar.
Arsitek pragmatis cenderung berusaha mengumpulkan contoh
sebanyak-banyaknya, dan data-data akurat untuk dijadikan acuan
dalam mendesain. Sebagian besar arsitek, terutama para praktisi
cenderung pragmatis, karena produk desain yang dihasilkan
cenderung lebih cepat prosesnya, tanpa harus melalui berbagai
eksperimen. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah data-data
mengenai tipologi bangunan yang akan dibangun, contoh-contoh
bangunan setipe yang sukses (secara arsitektural), dan kekreatifan
dalam meramu data-data tersebut sehingga menghasilkan
rancangan yang baik.
Eksperimental
Experimental Architecture is a branch of
the architectural discipline concerned
with the development of conceptual
projects challenging conventional and
consolidated practices.
Purpose :
- “explore” the original paths and ideas

- Develop innovative design tools


Arsitek eksperimentalis cenderung lebih
suka melakukan percobaan dan
berusaha untuk menyelesaikan masalah
berdasarkan pengalaman yang
dialaminya sendiri
Batasan antara arsitek pragmatis dan
eksperimentalis terletak pada acuannya
dalam mendesain (arsitek pragmatis
berdasarkan contoh-contoh dan data yang
ada, kemudian diolah sehingga menjadi
produk baru. Arsitek eksperimentalis
berusaha menciptakan unsur-unsur baru
melalui eksperimen atau percobaan, yang
jika produknya berhasil, maka dapat menjadi
contoh bagi arsitek-arsitek  pragmatis).
 Research
 Quasi-academic
 Business
 Acceptable
 Practical
 Realistic
 Radical-empiric

Anda mungkin juga menyukai