Umum
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu
Khusus
Diketahuinya masalah & penyebab masalah mutu
pelayanan kesehatan.
Diketahuinya metode penyelesaian penyebab masalah
mutu pelayanan kesehatan.
Diselenggarakan, dipantau serta dinilainya pelaksanaan
program penyelesaian penyebab masalah mutu pelayanan
kesehatan.
Disusunnya saran tindak lanjut, untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
Standar-standar jaminan mutu
Standar merupakan keadaan ideal/tingkat pencapaian tertinggi
dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan
minimal. Dibedakan atas 2 :
1. Standar persyaratan minimal, yang menunjuk pada keadaan
minimal yang harus dipenuhi untuk dapat menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu.
Standar masukan (jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga
pelaksanaan, dana, sarana)
Standar lingkungan, yang diperlukan untuk dapat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu
(garis-garis besar kebijakan, pola organisasi serta sistem
manajemen)
Standar proses, tindakan medis maupun non medis
pelayanan kesehatan
2. Standar penampilan minimal, yang menunjuk pada
penampilan pelayanan kesehatan yang masih dapat
diterima. Standar ini menunjuk pada unsur keluaran.
Jadi, harus dilihat unsur keluarannya apakah mutu
pelayanan kesehatan yang di selenggarakan masih dalam
batas yang wajar atau tidak.
Program jaminan mutu pelayanan kesehatan
dasar
1. Pelayanan Antenatal
2. Pertolongan persalinan
3. Pelayanan diare
4. Pelayanan ispa
5. Pelayanan malaria
6. Pelayanan DHF
7. Pelayanan TB Paru
8. Pelayanan imunisasi
9. Pelayanan KB
10.Pelayananan gizi ibu hamil
11.Pelayanan gizi balita
Syarat pokok pelayanan kesehatan
1. Tersedia dan berkesinambungan : Semua jenis
pelayanan kesehatan yg dibutuhkan oleh msyrkt tdk sulit
ditemukan, keberadaannya di msyrkt selalu ada setiap di
butuhkan
2. Dapat diterima dan wajar : Pelayanan kesehatan tsb tdk
bertentangan dg keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai : Dari sudut lokasi
4. Mudah dijangkau : Dari sudut biaya
5. Bermutu : Menunjuk pd tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yg diselenggarakan
Jaminan mutu layanan kesehatan mencakup
kegiatan
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan pasien/masyarakat yang
menjadi pelanggan eksternal layanan kesehatan.
2. Menggunakan semua kemampuan dan bakat orang yang
terdapat dalam organisasi layanan kesehatan.
3. Membuat keputusan berdasarkan data atau fakta, bukan
perkiraan atau dugaan.
4. Bekerja dalam kelompok yang terdiri dari setiap orang yang
terlibat dengan pengakuan bahwa semua tenaga kesehatan
merupakan sumber daya mutu dan produktivitas sehingga
setiap tenaga kesehatan akan merasa bahwa kontribusinya
kepada organisasi layanan kesehatan di hargai.
5. Menghindarkan pemborosan setiap bagian organisasi layanan
kesehatan, termasuk waktu, karena waktu adalah uang.
6. Mengelola semua proses untuk menghasilkan apa yang
dianggap penting, tetapi pada saat yang sama mendorong
orang menjadi inovatif dan kreatif.
7. Semua kegiatan itu harus selalu dikerjakan.
PDCA
Adalah rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan
rencana kerja (Plan), pelaksanaan rencana kerja (Do),
pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja (Check) serta
perbalikan yang dilakukan terus-menerus dan
berkesinambungan untuk lebih meningkatkan mutu atau SPM
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Untuk hasil yang optimal kegiatan PDCA harus dilakukan
terus menerus dan berkesinambungan
Perencanaan (Plan)
Adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai
kemungkinan dan dipandang tepap untuk mencapai tujuan.
Adalah pekerjaan yang menyangkut konsep serta kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Adalah proses penganalisaan dan pemahaman sistem hingga
dapat dicapai hubungan yang optimal secara rencana kerja
dengan sistem yang dianut.
Pelaksanaan (Do)
Yaitu pimpinan institusi kesehatan harus menguasai minimal
empat ketrampilan manajerial
1. Keterampilan komunikasi
Keterampilan memberi pengertian kepada staff tentang
cara penyelesaian masalah SPM yang akan dilaksanakan
2. Keterampilan motivasi
Keterampilan mendorong staff untuk menyelenggarakan
cara penyelesaian
3. Keterampilan kepemimpinan
Keterampilan mengkoordinir kegiatan cara penyelesaian
masalah SPM
4. Keterampilan pengarahan
Keterampilan mengarahkan segala kegiatan yang
dilaksanakan
Pemeriksaan (check)
Secara berkala memeriksa pelaksanaan rencana yg telah di
tetapapkan.
Tujuan sama dengan untuk mengetahui apakah semua kegiatan
yg direncanakan berjalan baik atau tidak.
Perbaikan (action)
Melaksanakan perbaikan untuk setiap penyimpangan yg di
temukan.
Sasaran program menjaga mutu
Unsur masukan (input) merupakan semua hal yang diperlukan
untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan.
Macamnya :
1. Tenaga (man)
2. Dana (money)
3. Sarana (material)
Unsur lingkungan (environment) merupakan keadaan sekitar
yang mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Keadaan yang terpenting :
1. Kebijakan (policy)
2. Organisasi (organization)
3. Manajemen (management)
Unsur proses (Process) merupakan semua tindakan yang
dilakukan pada pelayanan kesehatan.
Dibedakan atas :
1. Tindakan medis (medical procedures)
2. Tindakan non-medis (non-medical procedures)
Unsur keluaran (output) yang menunjuk pada penampilan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan (performance)
Dibedakan atas:
1. Penampilan aspek medis (medical performance)
2. Penampilan aspek non-medis (non-medical performance)
Program menjaga mutu
dibedakan atas :
1. Program menjaga mutu prospektif
Diantaranya :
Standarisasi
Perizinan
Sertifikasi
Akreditasi
2. Program menjaga mutu konsekuen
Dilaksanakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan.
Paling sulit dilaksanakan karena faktor rasa tanggung
kesejawatan.
3. Program menjaga mutu retrospektif
Program menjaga mutu yg diselenggarakan setelah
pelayanan kesehatan
Contoh:
Review rekam medis
Review jaringan
review klien
LO 3
Menjelaskan Administrasi Puskesmas – Manajemen Puskesmas
Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)