Anda di halaman 1dari 7

BUSI PANAS DAN BUSI

DINGIN
Busi Panas
Punya kemampuan susah melepas panas dan mudah jadi panas
dibanding busi standarnya. Busi tipe ini tidak cocok bila bekerja pada
temperatur ruang bakar tinggi.

Busi Dingin
Mudah melepas panas dan mudah jadi dingin. Busi tipe ini tidak tepat
bila bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Lebih cocok
dipakai untuk kendaraan khusus buat balap atau yang sudah di
modifikasi pada sektor mesin.
JENIS JENIS BUSI
1. Busi Standar (Cooper
Busi ini memiliki elektroda berbahan tembaga yang memiliki diameter
kurang lebih 2,5 mm
2. Busi Resistor
busi ini memiliki resistor atau tahanan yang berfungsi untuk mencegah aliran
listrik secara berlebihan saat pengapian
3. Busi Platinum
busi platinum menggunakan elektroda berbahan platinum, tujuannya untuk
memperpanjang umur pemakaian busi
4. Busi Iridium
Elektroda pada busi iridium berbahan logam campuran yang mengandung
iridium dan dilapisi nikel pada ujung elektroda.
5. Busi Racing
Busi tipe ini dirancang khusus untuk menghasilkan performa yang maksimal
tanpa menimbulkan panas yang berlebih. Elektroda pada busi racing dibuat dari
perpaduan beberapa logam dengan ujung meruncing. Sehingga menghasilkan
daya hantar listrik yang kuat
CARA MEMBACA BUSI
• 1. Kode Busi NGK
Ambil contoh busi kode CPR8EA-9

C: Diameter ulir. (A=18mm. B=14mm. C=10 mm. D=12mm.


E=8mm)
P: Projected insulator, artinya terdapat tonjolan insulator.
R: Kode resistansi busi. Busi dengan huruf R menandakan cocok
untuk kendaraan dengan sistem pembakaran injeksi. Kalau masih
karbu, bisa pakai busi tanpa huruf R.
8: Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi. Pada merek NGK Busi
panas angkanya 2–8 sedang busi dingin angkanya 9–12.
E: Panjang ulir busi sekitar 19 mm. (E=19mm. H=12,7mm. L=11,2mm)
A: Bentuk lengkungan ujung elektroda. Kode huruf paling belakang ini
menunjukkan desain busi.
9: Gap atau celah antar elektroda, 9 berarti panjang gap sebesar 0.9 mm.
• 2. Kode Busi Denso
Ambil contoh busi dengan kode U24FSU9

U: Diameter ulir busi 10 mm.


24: Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi, semakin kecil
angkanya termasuk busi panas. Busi panas 20, 19, dan seterusnya sedang
busi dingin 24,26, dan seterusnya.
F: Panjang ulir busi sekitar 12,7 mm. (A-E, G-H=19mm. F=12,7mm. L=11,2mm.)
S: Tipe rancangan busi.
U: Bentuk elektroda ground.
9: Gap atau celah antar elektroda , ini artinya celah busi 0,9 mm.

Anda mungkin juga menyukai