Anda di halaman 1dari 15

EJAAN BAHASA

INDONESIA
Kelompok 1 Kelas LT – 1D
1. Agung Gerry Nugraha (3.39.17.0.02)
2. Akbar Nicko Ramadhan (3.39.17.0.03)
3. Gusti Putra Tajuddin Akbar (3.39.17.0.11)
4. Lutfi Bachtiar (3.39.17.0.14)
5. Rizki Priyo Purnama (3.39.17.0.21)
6. Sinta Sri Wulandari (3.39.17.0.24)
RUANG LINGKUP

EJAAN YANG
MACAM – MACAM
PENGERTIAN DIPERGUNAKAN
EJAAN YANG
SEKARANG
DIPERGUNAKAN

PERBEDAAN EJAAN YANG PENYIMPANGAN


BARU DENGAN YANG PENERAPAN EJAAN PADA
ATURAN EJAAN
SEBELUMNYA TA/LAP.PKL MAHASISWA
PENGERTIAN

• Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan


lam-bang-lambang bunyi bahasa dan bagaimana hubungan antara
lambang-lambang itu (pemisahan, penggabungan) dalam suatu
bahasa.
• Ejaan : kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
kalimat dsb) dibentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan
tanda-tanda baca. (Menurut KBBI)
MACAM – MACAM EJAAN DI INDONESIA

a. Ejaan Ch. A. Van Ophuysen

Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1901 sampai tahun 1974
Ejaan ini merupakan warisan dari ejaan bahasa Melayu yang
menjadi dasar dan asal bahasa Indonesia
b. Ejaan Suwandi atau Ejaan Republik

Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1947 sampai dengan tahun
1972.
c. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Ejaan ini mulai berlaku tahun 1972 sampai sekarang.


Ejaan ini sering disebut dengan Ejaan yang Disempurnakan atau EYD
PERBEDAAN KETIGA EJAAN DI ATAS
d. Ejaan Bahasa Indonesia

Berlaku sejak tahun 2015 berdasrkan Peratuan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
tentang PUEBI
PERBEDAAN EBI DENGAN EYD

1. Penggunaan huruf vokal diftong

2. Penggunaan huruf tebal


ATURAN EJA AN

1. HURUF KAPITAL
• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
awal kalimat.
Misalnya:
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


unsur nama orang, termasuk julukan.

Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Huruf miring dipakai untuk
menuliskan judul buku, nama
majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan,
termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya:
• Saya sudah membaca buku
Salah Asuhan karangan Kata Dasar
Abdoel Moeis. Kata dasar ditulis sebagai
• Majalah Poedjangga Baroe satu kesatuan.
menggelorakan semangat Misalnya:
kebangsaan. A Kantor pajak penuh
sesak.
Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal.
• Kata Berimbuhan

Imbuhan (awalan, sisipan,


akhiran, serta gabungan
awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk
dasarnya.

Misalnya:
berjalan
berkelanjutan
mempermudah
Penyimpangan Penyimpangan Ejaan pada
Tugas Akhir atau Laporan PKL Mahasiswa

• Kesalahan dalam berbahasa


Kesalahan berbahasa disebabkan oleh faktor pemahaman, kemampuan atau
kompetensi. Kesalahan berbahasa selalu berulang dan terjadi secara
sistematis.

• Bentuk-bentuk kesalahan dalam berbahasa


1. Kesalahan Fonologi
Kesalahan fonologi adalah kesalahan pada ucapan bagi bahasa lisan atau kesalahan
ejaan bagi bahasa tulis sehingga menyimpang dari ucapan baku. Contoh kesalahan
ucapan adalah sebagai berikut :
>Saudara diucap sodara
>Alasan diucap alesan
3. Kesalahan Sintaksis
Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan dari struktur frasa,
klausa, maupun kalimat, serta ketidaktepatan dalam pemakaian partikel.
Contoh kesalahan sintaksis adalah :
Ø Untuk menyingkat waktu, pemotongan tumpeng akan segera dilaksanakan
Seharusnya :
Ø Untuk menghemat waktu, pemotongan tumpeng akan segera dilaksanakan
4. Kesalahan Leksikon

Kesalahan leksikon adalah kesalahan memakai kata yang tidak


atau kurang tepat. Contoh kesalahan leksikon adalah :
 Demikianlah agar anda maklum, dan atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih
Seharusnya :
 Demikianlah agar anda maklum, dan atas perhatian anda saya
ucapkan terimakasih
Tak ada gading yang tak
retak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai