Anda di halaman 1dari 9

PEMBERANTASAN

KORUPSI
KONSEP PEMBERANTASAN KORUPSI
 Korupsi terjadi pada semua aspek kehidupan masyarakat
sehingga sangat sulit untuk diberantas. Setiap negara,
masyarakat, maupun organisasi harus mencari strategi
yang tepat untuk mencari pemecahannya. Untuk melakukan
pemberantasan korupsi yang
sangat penting sekali diingat adalah karakteristik dari
berbagai pihak yang terlibat serta lingkungan tempat
mereka bekerja.
STRATEGI
 Di dalam Rencana Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi, terdapat 6 strategi nasional yang telah dirumuskan guna
mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan
didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta penanaman
nilai budaya yang berintegritas.

 Strategi tersebut adalah:

1. Pencegahan;
2. Penegakan hukum;
3. Harmonisasi peraturan perundang-undangan;
4. Kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tindak
pidana korupsi;
5. Pendidikan budaya antikorupsi;
6. Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi.
STRATEGI MENURUT KPK
 1. Strategi Represif

adalah strategi penindakan tindak pidana korupsi di mana


seseorang diadukan, diselidiki, disidik, dituntut, dan dieksekusi
berdasarkan saksi-saksi dan alat bukti yang kuat.
Upaya Penindakan
Merupakan perwujudan dari strategi represif. Upaya represif
atau upaya melalui jalur penal yaitu upaya penanganan yang
menitikberatkan pada sifat penumpasan setelah kejahatan
korupsi terjadi.
Upaya ini dilakukan dengan cara menggunakan hukum pidana.
Tahapan Upaya Refresif
 1. Penanganan Laporan Pengaduan
Masyarakat
 2. Penyelidikan
3. penyidikan
 4. penuntutan
 5. Pelaksanaan Putusan Pengadilan (Eksekusi)
Istilah status didalam pelaksanaan
putusan pengadilan
a. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu
perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami
sendiri.
b. Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau
keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai
pelaku tindak pidana.
c. Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa, dan
diadili di sidang pengadilan.
d. Terpidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
2. Strategi Perbaikan Sistem

Perbaikan sistem dilakukan untuk mengurangi potensi


korupsi. Caranya
dengan kajian sistem, penataan layanan publik melalui
koordinasi, supervisi,
pencegahan, serta mendorong transparansi
penyelenggara negara.
3. Strategi Edukasi dan Kampanye

Strategi ini merupakan bagian dari upaya pencegahan yang


memiliki peran strategis dalam pemberantasan korupsi.
Melalui strategi ini akan dibangun perilaku dan budaya
antikorupsi. Edukasi dilakukan pada segenap lapisan
masyarakat sejak usia dini.
Ketiga strategi tersebut harus dilaksanakan secara
bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai