1.

PENYAKIT PENYAKIT RADANG

RINITIS
• Common cold
• Infeksi Bakteri Akut
• Infeksi Bakteri Kronik
- Jamur
- Bakteri
• Rinosinusitis Alergika
• 2. TRAUMAHIDUNG
• -KARENA PUKULAN /KECELAKAAN
• -SAAT LAHIR.
• -MERUBAH BENTUK LUAR /DALAM
• HIODUNG

• 3. CORPUS ALIENUM
• PADA ANAK : 2 -4 TAHUN
• MAINAN, MANIK2, SPONS DLL.
• PILEK  BERBAU
4.KELAINAN KONGENITAL
• Labio dan palatoshisis
• Kista dermoid hidung
• Glioma Hidung
• Atresia Koana
• Anomali Hidung dan Ensefalokel
5. Tumor / Menifestasi Hidung dari
Penyakit Sistemik
• Granulomatosis wegener
• Retikulosis polimorf
• Polikondritis Kambuhan
• Sarkoidosis
• Sindrom. Osler-Weber-Rendu
• 6.DEGENERASI
Rinitis Atrofik
Atrofi Hidung
Ozena
RINOSINUSITIS
Non infeksiosa non alergika
1. Rinitis Vasomotor
2. Rinitis Induksi obat
- Hormonal
- Suhu
- Sebab-sebab emosional
3. Rinitis Hipertropik
4. RinitisHipertropik Kompensasi
5. Obstruksi Hidung Paradoksal
GEJALA DAN TEMUAN FISIK
• Kongesti atau sumbatan hidung
• Rinore
• Perdarahan
• Perubahan indra penghidu
• Sekret post nasal
• Gangguan pernafasan dan bicara

Alat yang dipakai :

• Spekulum hidung
• Forcep bayonet
• Aplikator
• Lampu kepala
• Kaca Laring
• Etiologi: Rhinovirus
Virus lain: Myxovirus, Cox-sackie,
Echo virus
• Gajala:
Stadium prodromal: rasa panas, kering, gatal
didalam hidung, hidung tersumbat, sekret
encer,
mukosa merah dan membengkak
Infeksi sekunder: sekret kental dan hidung
tersumbat
• Terapi: analgetik, antipiretik dan
dekongestan
Antibiotik: bila infeksi sekunder
• Etiologi: virus A,B dan C dari golongan
ortomiksovirus
• Gejala: bersin, sekret encer, hidung
tersumbat
• Terapi: simptomatis, AB bila ada
infeksi sekunder

• Merupakan gejala prodromal dari

campak, rubela,cacar air
• Terjadi 2 – 3 hari
RINITIS SUPURATIF
• Sebagai infeksi sekunder
• Sering disertai sinusitis bakterialis
• Pada anak sering disertai adenoiditis
• Submukosa: tampak membran abu-abu, bila
diangkat menimbulkan perdarahan

FURUNKULOSIS DAN VESTIBULITIS

• Infeksi dari kelenjar sebasea atau folikel
rambut
• Penyebab: Staphylococcus aureus
• Terapi: analgetik, kompres hangat , Antibiotik
ABSES SEPTUM
• Biasanya infeksi sekunder dari hematoma
traumatik atau pembedahan
• Terapi: insisi dan drainase
AB sistemik
• Komplikasi: sadel nose

Sindrom Syok Toksik

• Ok: pemasangan tampon hidung
• Etiologi: Staphylococcus aureus
• Gejala: nyeri kepala, latergi, mialgia, nausea
dan muntah, demam, hipotensi, takikardi,
eritama kulit
• Terapi: tampon dilepas dan AB sistemik
1. Aspergilosis
2. Mukormikosis

RINITIS ATROFI (OZAENA)

• Inf kronik: atrofi progresif dari mukosa dan konka
• Klinis: sekret kental dan cepat kering krusta bau
• Tu: wanita ( 1 – 35 Th )
• Etiologi:
1. Infeksi kuman: Kliebsella ozaena
2. Defisiensi Fe
3. Defisiensi Vit A
4. Penyakit Hormonal dan kolagen
• Gx: nafas bau, ingus kental warna hijau, krusta, gangguan
penghidu, hidung tersumbat
• Tx: menghilangkan faktor penyebab