Anda di halaman 1dari 32

Pengkajian

Sistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal
1. Otot
2. Tulang
3. Persendian
4. Tendon
5. Ligamen
6. Bursa
7. S. persarafan
Sebelum anda mengkaji sistem
muskuloskeletal, klien harus dipersiapkan:

• Atur posisi klien : duduk, berbaring


terlentang atau berdiri.

• Pastikan area yang diperiksa terbuka


dan bebas untuk bergerak.
Pengkajian
A. Biodata
• Umur,
• jenis kelamin,
• tempat tinggal,
• jenis transportasi yg digunakan.
B. Keluhan Utama
1. Persendian
Nyeri, kekakuan sendi, pembengkakan sendi,
keterbatasan gerak,
2. Otot
Nyeri otot, kelemahan otot,
3. Tulang
Nyeri tulang, deformitas
4. Pengkajian fungsional
Ad.1 Persendian
1.1. Nyeri
• Dimana lokasi nyeri?
• Bagaimana kualitas nyeri?
• Kapan waktu kejadiannya
• Kondisi yg memperberat ? Meringankan ?
• Adakah keluhan lain yg menyertai :
demam, sakit tenggorokan ?
Ad.1 persendian count...(1)

1.2. Kekakuan
Pada RA kekakuan sering terjadi pagi hari setelah
periode istirahat.
1.3. Pembengkakan
Tanda inflamasi, biasanya disertai panas dan
kemerahan
1.4. Keterbatasan Gerak
Penurunan rentang gerak terjadi bila ada masalah
pada persendian.
Ad. 2 Otot

2.1. Nyeri : Kram ? Kejang?

2.2. Kelemahan Otot


• Lamanya keluhan?
• Adakah distropi?
• Indikasi gg muskuloskeletal? Neurology?
Ad. 3 Tulang

3.1. Nyeri
Fraktur: nyeri tajam, semakin nyeri bila
bergerak
3.2. Deformitas
• Terjadi krn trauma, mempengaruhi
rentang gerak
• Perlu dikaji penanganan saat trauma.
Ad. 4 Pengkajian Fungsional
• Pengkajian ini terkait kemampuan klien
dlm memenuhi ADL.
• Keb. ADL :
– personal hygiene,
– eliminasi,
– berpakaian,
– berhias,
– makan,
– mobilisasi, berkomunikasi.
C. Riwayat Kesehatan
1. Tanyakan masalah kesehatan yg pernah
dialaminya. Informasi ini memberikan
data dasar saat pemeriksaan fisik.
(misalnya cedera yg dialami klien akan
mempengaruhi ROM dam ekstremitas saat
pemeriksaan fisik)
2. Data imunisasi: tetanus, polio
Kekakuan, kejang dpt disebabkan tetanus, polio
C. Riwayat Kesehatan...count (1)

3. Bila klien wanita paruh baya, tanya


apakah sdh menopause? Apakah dpt
terapi estrogen? (menopause lbh awal
berisiko osteoporosis krn penurunan kadar
estrogen menyebakan pengeroposan tulang).

4. Adakah penyakit yg menyertai? DM,


anemia, SLE ? (berisiko osteoporosis,
osteomielitis)
D. Riwayat Keluarga
1. Adakah penyakit anggota keluarga spt
RA, gout, osteporosis? (cenderung terjadi
pd hubungan keluarga).
E. Riwayat Sosial
1. Kaji pekerjaan klien, yg sekiranya
berisiko thd gg muskuloskeletal.
2. Kaji aktivitas rutinnya
3. Kaji pola diit/ kebiasaan mengkonsummsi
makanan/ minuman keras.
4. Bagaimana BB?
5. Apa penangangannya bila ada ada
keluhan?
F. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
 Observasi kulit : perubahan warna,
pembengkakan, masa, deformitas. (Amati dan
catat ukuran dan bentuk sendi. Pembengkakan dpt
krn cairan >> pd sendi, penebalan lapisan sinovial,
inflamasi jar.lunak, pembesaran tulang. Deformitas
dpt tjd krn dislokasi, subluksasio, kontraktur,
ankilosis).
 Amati postur dan gaya berjalan
F. Pemeriksaan Fisik..count (1)

 Amati gaya berjalan.


 gaya spastik hemiparese pd klien stroke,
 tremor pd parkinson,
 gaya berjalan pincang (kaji apakah krn
kelainan organik sejak bayi atau krn
cedera muskuloskeletal).
F. Pemeriksaan Fisik..count (2)

Observasi
postur
tubuh
(saat klien
memasuki
ruangan)
F. Pemeriksaan Fisik
2. Palpasi
 Palpasi tiap sendi, suhu kulit, otot,
artikulasio, area capsul sendi (sendi
normal: tdk teraba, sdkt lembek,krepitasi
teraba pd fraktur..tp pemeriksaan ini tdk
dianjurkan).
F. Pemeriksaan Fisik
3. Rentang Gerak (ROM)
a. Buatlah tiap sendi mencapai rentang gerak
normalnya/ penuh.
b. Kemudian bandingkan dengan sendi yang
sama pada kedua sisi tubuh.
c. Jangan paksakan sendi bergerak bila
menimbulkan kesakitan.
d. Uji kedua rentang
(secara aktif atau pasif)
3. Rentang Gerak (ROM)...count (1)

Selama pengkajian ROM lakukan kajian


terhadap :
– Adanya pembengkakan, deformitas,
kondisi jaringan sekitarnya.
– Ada tdk kekauan, ketidakstabilan, gerakan
sendi yg tdj seperti biasanya.
– Saat dilakukan latihan apakah klien
merasa nyeri, sakit, krepitasi ?
Bila diduga penurunan ROM, gunakan alat
goniometer unt mengukur derajat gerakan.

Caranya:
• Letakkan goniometer pd
tengah siku dg lengan alat
melebar disepanjang lengan
bawah dan atas klien.
• Stlh klien memfleksikan
lengan, goniometer akan
mengukur derajat fleksi sendi.
• Ukur sudut sendi sblm ROM
sec penuh atau pd posisi
netral & ukur kembali stlh
sendi berakir penuh.
• Bandingkan hasilnya dg
derajat normal gerakan sendi.
4. Periksa Tonus
• Tonus adl tahanan otot saat ekstremitas
rileks secara pasif digerakkan melalui
rentang geraknya.
• Tonus otot normal mmenyebabkan
tahanan ringan dan data terhadap gerakan
pasif selama rentang gerak
5. Periksa Kekuatan Otot
a. Minta klien membentuk posisi stabil.
b. Minta klien memfleksikan otot yg akan diperiksa
& kmd menahan tenaga dorong yg dilakukan
pemeriksa thd fleksinya.
c. Bandingkan kekuatan secara bilateral.
d. Lengan dominan mungkin sdkt lbh kuat dari yg
tdk dominan.
e. Bersamaan tiap manuver, minta klien
membentuk posisi kuatnya.Berikan peningkatan
tenaga dorong secara bertahap thd klpk otot.
f. Klien menahan dorongan dg usaha untuk
menggerakkan sendi berlawanan dg dorongan
tsb.
g. Klien menjaga tahanan tsbt sampai diminta unt
menghentikannnya.
Score kekuatan otot :

0 = Tidak ada kontraksi saat dipalpasi, paralisis


1 = Terasa ada kontraksi otot tp tdk ada gerakan.
2 = Dg bantuan dpt melakukan ROM penuh
3 = Dpt melakukan ROM scr penuh dg melawan gravitasi
tp tdk dpt melawan tahanan.
4 = Dpt melakukan ROM penuh dan melawan tahanan yg
sedang
5 = Gerakan ROM penuh dg melawan gravitasi dan
tahanan
• 444 555

• 444 555
Mengukur Kekuatan Otot Lengan
Mengukur Kekuatan Otot Tangan
Mengukur Kekuatan Otot Kaki
Mengukur kekuatan Otot Ekstremitas
Bawah
J. Prosedur diagnostik/ Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium :
 Kalsium dalam serum
 Fosfor dalam serum
 Alkalin fosfat
 LED
 CPK (Creatini Phospokinase)
 LDH ( Lactate Dehidrogenase)
 SGOT ( Serum Glutamic
Oxalotransminase)
 Aldose
2.Pemeriksaan
Radioloigi/ grafi
3. Biopsi Tulang dan otot
4. EMG (elektromiografi)
5. USG (Ultrasonografi)
6. MRI (Magnetic
Resonance Imaging )

Anda mungkin juga menyukai