Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT

KECEMASAN DENGAN KEJADIAN


INSOMNIA PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA ANGKATAN 2014 D
Pendahuluan
• Setiap manusia setiap harinya membutuhkan
kurang lebih tidur selama enam sampai
delapan jam (Lanywati, 2001). Baik jumlah jam
tidur maupun waktu tidur bagi setiap orang
berbeda – beda. Sebagian orang butuh lebih
banyak tidur dari rata-rata orang, sebagian lagi
kurang dari rata-rata. Jika kebutuhan tidur
seseorang meningkat, hal ini untuk
mengimbangi kualitas tidur yang menurun.
Sangat penting untuk berpikir tentang kualitas
tidur, bukan sekedar lamanya (Rafknowledge,
2004).
• Rumusan Masalah
• Adakah hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya angkatan 2014 D ?

• Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
angkatan 2014 D.

• Manfaat Penelitian
• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya angkatan 2014 D dan pada kahirnya
bisa mengurangi insomnia mahasiswa. Dan hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sabagai masukan data untuk melakukan upaya-upaya dalam
peningkatan pemberian pengetahuan kepada mahasiswa-mahasiswi
dalam bidang kesehatan khususnya tentang insomnia pada mahasiswa
kecemasan
• Menurut Kaplan dan Sadock (1997),
kecemasan adalah suatu sinyal yang
menyadarkan dan memperingatkan tentan
adanya bahaya yang mengancam sehingga
memungkinkan seseorang mengambil tindakan
untuk mengatasi ancaman tersebut. Ansietas
merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh
rasa khawatir disertai dengan gejala somatik
yang menandakan suatu kegiatan berlebihan
dari susunan saraf autonomik.
Insomnia
• Istilah insomnia berasal dari bahasa Latin in-yang
berarti “tidak” atau “tanpa” dan tentu saja somnus
yang artinya “tidur” (Nevid dkk., 2005). Insomnia
(Kartono dan Gulo, 2000) adalah kebiasaan tidak dapat
tidur. Insomnia didefinisikan sebagai suatu kondisi
tidur yang tidak memuaskan secara kuantitas dan
atau kualitas, yang berlangsung untuk satu kurun
waktu tertentu. Menurut Fisher dalam Corsini (1994),
insomnia adalah sebuah keadaan dimana seseorang
mengalami kesulitan untuk tertidur,
mempertahankan keadaan tidur atau mencapai
keadaan tidur yang memuaskan.
Hubungan Kecemasan dengan
Kejadian Insomnia.
• Menurut Kaplan dan Saddock (1997), periode
singkat insomnia paling sering berhubungan
dengan kegelisahan, baik sebagai kondisi
patologis terhadap pengalaman yang
mengkhawatirkan atau dalam menghadapi
pengalaman yang menimbulkan kekhawatiran.
Selama ini insomnia dipercaya sebagai bentuk
gangguan yang menyertai seperti kecemasan
dan stress.
Hipotesis Penelitian
• Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan
dengan tingkat insomnia pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya angkatan 2014 D.

Anda mungkin juga menyukai