Anda di halaman 1dari 13

JOURNAL READING

BACTERIAL CONTAMINATION OF INANIMATESURFACES


AND EQUIPMENT INTHE INTENSIVE CARE UNIT

KELOMPOK 3
Ketua : Hanif Hajjaj Miftah Tahan (1102017101)
Sekretaris : Farah Alyaa Khairunnisa (1102017084)
Anggota : Bella Angela (1102017048)
Danya Mutiara Larasati (1102017060)
Dhyva Lathyva Yasnur (1102012069)
Fadilah Dirayati (1102017080)
Galda Feriyalda Galeb (1102017096)
Iris Azahra Zulkarnaen (1102017114)
Muhammad Febrian Aldaromi (1102017148)
Siti Nur Arafah Wakan (1102017221)
Pendahuluan
 Health Care-Associated Infection (HAI) adalah isu penting bagi dokter dan
manajer Rumah Sakit dan lembaga kesehatan di seluruh dunia. Berdasarkan
pedoman WHO, mencuci tangan dengan baik dapat menurunkn resiko
penularan mikroorganisme melalui tangan. Namun sulit menegaskan
apakah tenaga medis menunjukan kepatuhan dalam menjaga kebersihn
tangan, dikrenakan banyak dari petugas medis yang rendah kesadarannya
dalam mencuci tangan saat sebelum ataupun sesudah melakukan
aktivitas.
 Mendekteksi kemungkinan vektor mikroorganisme di lembaga-lembaga
kesehatan adalah langkah penting dalam memblokir atau memberantas
transmisi patogen. Benda-benda yang menjadi kemungkinan dalam vektor
patogen dapat berupa stetoskop, jas putih, keyboard, kran air, ponsel, alat
tulis, rekam medis, catatan kasus, dan bahkan jam tangan. Mikroorganisme
yang dapat ditemukan berupa methicillinresistant Staphylococcus aureus
(MRSA), enterococci vankomisin-tahan (VRE), Pseudomonas aeruginosa,
dan Klebsiella pneumoniae.
Metode
 Penelitian prospektif ini dilakukan antara 1 Januari 2010, dan 31
Desember 2010, pada 1.000 tempat tidur di sebuah rumah sakit tersier di
Taipei, Taiwan. Charts medis di psikiatri, hospice, dan unit luka bakar
dikecualikan karena ditempatkan dalam pola ‘‘discrete’’ (ditempatkan
pada rak garfik di ruang perawatan), berbeda dengan charts di
bangsal umum lainnya dan unit khusus, di mana rekam medis
ditempatkan dalam pola ‘central’. Selain itu, charts medis di nursery
dikeluarkan karena pada nursery di rumah sakit kami, staf medis
menggunakan catatan kasus tanpa penutup plastik, bukannya grafik
medis. Sementara itu, charts medis pada bangsal umum termasuk
medis, bedah, anak, dan bangsal Obs-Gyn serta chart pada unit khusus
corresponding termasuk medical, surgical, pediatric intensive care units
(MICU, SICU, PICU), dan unit kebidanan (termasuk unit tokolitik dan
ruang bersalin) disurvei untuk kemungkinan kontaminasi. Waktu
sampling 09:00-11:00, dengan mengambil keterangan durasi rawat inap
pasien melalui Database Administrasi tanpa melihat Informed Consent
pasien.
 Pengambilan sampel diambil dari sampul Rekam medis yang berada
pada bangsal umum dan unit khusus, dengan informasi shift setiap
petugas kesehatan sama. Semua rekam medis di Rumah Sakit identik
dan diganti setaip 5 tahun, baik iu yang disimpan pada rak maupun
yang berada diluar rak.

 Kriteria dalam pengambilan sample adalah rekam medis pasien yang


dirawat inap > 3 hari di Rumah Sakit, hal ini filakukan karena kontak
antara rekam medis dengan petugas kesehatan rendah.
Pengumpulan sampel dari bangsal umum dan unit khusus
menggunakan survei dilakukan dengan sistim pengambilan sampel
dilakukan oleh satu orang penyidik yang berpengalaman, hal ini utuk
menghindari kekeliruan dalam seleksi sampel.
 Survei Laboratorium:
 Sampel diambil dari sampul plastik rekam medis dengan penyeka
steril (swab)
 Sampel ditempatkan dalam wadah steril dan segera dipindahkan ke
departemen Laboratorium
 Setelah dipindnahkan, masing-masing penyeka di inokulaikan ke
dalam kaldu Tripticase & di inkubasi aerobik selama 48 jam
 Sampel kemudian di subkultur dalam media biplate (agar darah
domba & eosin-metilenblue)
 Selanjutnya identifikasi mikrobiologi & teknik laboratorium biokimia
 Jika kultur enunjukan terdapat Staphylococcus aureus, konfirmasi
dengan uji sensitifitas dengan Antibiotik teknink cakram
 Hasil tindakan keseluruhan insidensi kontaminasi bakteri ditemukan
pada rekam medis di semua bangsal umum dan ICU, perbedaanya
dalam insidensi kontamimnasi bakteri terdapat spesies bakteri Gram (+)
pada bangsal umum, bedah, anak, obgyn, dan unit khusus sedangkan
spesies Gram (-) ditemukan pada rekam medis di bangsal umum dan
unit khusus.

 Data dikumpulkan dengan metode SPSS. Statistik yang digunakan


dalam penelitian termasuk statistik deskriptif, uji chi-square square (X2),
uji fisher’s exact (untuk angka <5) dan uji t untuk membandingkan
perbedaan dalam karakteristik dan hasil grafik medis yang diambil
untuk sampel. Analisis lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan
regresi logistik untuk memperkirakan odds ratios (OR) dan 95%
confidence intervals (CI) dari insidens kontaminasi charts di unit khusus
saat dibandingkan dengan bangsal umum (kelompok referensi).
Hasil
 Valuasi 681 rekammedis yang terdiri dari 556 buah di bangsal umum dan
125 buah di unit khusus. Pada penilitian terdaftar 455 tempat tidur di
bangsal umum dn 107 di unit khusus untuk pengambillan sampel rekam
medis.
Tempat Tingkat Keseluruhan
sampling tempat tidur
Bangsal umum 81.8% (455/556) (p = 0.316)
Unit khusus 85.6% (107/125)
Tempat tidur 81.8% (p= 0.930)
medis 82.3%
Bedah 81.0% (p= 0.611)
86.7%
Anak 70.0% (p = 0.092)
90.9%
Ob – Gyin 97.1% (p = 0.433)
90.9%
 Dari charts medis yang diambil untuk sampling , rata-rata rawat inap
pasien adalah 7.89 hari di bangsal umum dan7.50 hari di unit khusus (p
= 0,099); 9.16 hari di bangsal medis dibandingkan dengan 9.31 hari di
MICU (p = 0,476); 6.80 hari di bangsal bedah vs 7.12 hari di SICU (p =
0,292); 5.52 hari di bangsal anak dibandingkan dengan 5,80 hari di
PICU (P = 0,529); dan 4,36 hari di bangsal Obs-Gyn vs 2,70 hari diunit
khusus Obs-Gyn (p, 0,001).
 Kecuali untuk pasien yang dirawat di bangsal Obs-Gyn, tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam rata-rata lama rawat inap antara
pasien pada bedah medis atau bangsal anak dan orang-orang di
ICU corresponding. Tingkat kontaminasi charts medis yang dipilih untuk
pengambilan sampel adalah 63.5% di semua bangsal umum dan
83.2% di semua ICU (p,0.001);
 66.0% di bangsal medis dan 86.3% di MICU (p =0.004);
 63.4% di bangsal bedah dan84.6% di SICU (p =0.042);
 52.4% di bangsal anak dan 90.0% di PICU (p =0.015);
 51.5% di bangsal Obs-Gyn dan 50.0% di unit khusus Obs-Gyn (p = 0.933)
Kesimpulan Diskusi
 Kejadian rekam medis yang terkontaminasi lebih tinggi terjadi di unit
khusus (medis, bedah, dan pediatric ICU) dibandingkan di setiap bangsal
umum corresponding. Berdasarkan temuan bahwa sebagian besar Grafik
rumah sakit terkontaminasi oleh bakteri, penelitian kami menegaskan
bahwa charts rumah sakit tidak hanya rekam medis tetapi juga
merupakan sumber penting dari infeksi potensial. Grafik rumah sakit ,
serta stetoskop, jas putih, kran, dan keyboard, memiliki potensi untuk
bertindak sebagai vektor bakteri. Fakta ini menyoroti sekali lagi
pentingnya pemersihan tangan yang efektif sebelum dan sesudah
menangani charts medis, memasukkan casenotes, menyentuh pasien,
dan melakukan prosedur, karena mencuci tangan yang efektif adalah
cara terbaik untuk memblokir penularan patogen dari vektor ke vektor,
dan dari vektor ke host.
 Manajer dan staf klinis dalam lemaga perawatan kesehatan harus lebih
memperhatikan masalah kontaminasi charts dan mungkin
mempertimbangkan beberapa intervensi dalam menanggapi masalah
ini, untuk mengurangi kemungkinan infeksi nosokomial dan untuk
meningkatkan kualitas perawatan medis dan keselamatan pasien.
Sebagai contoh, desinfeksi periodik charts rumah sakit dan peralatan
medis dengan alkohol untuk memberantas patogen dan tingkat
transmisi yang lebih rendah

Anda mungkin juga menyukai