TAKSONOMI
1. ARTI DAN LETAK TAKSONOMI DALAM PENDIDIKAN
Kurikulum PPSP
(Proyek Perintis Sekolah Pembangunan)
Taksonomi
Tujuan operasional
2. TAKSONOMI BLOOM
2. Ranah afektif
Ranah ini terdiri daripandangan atau pendapat sikap
atau nilai.
3. Ranah psikomotorik
Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl
di jurnal Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas
enam jenjang yang diurutkan seperti pada gambar berikut ini.
Taksonomi untuk ranah psikomotorik antara lain dikemukakan oleh Annita
Harrow (1972). Menurut Harrow kebanyakan para guru tidak dapat
menuntut pencapaian 100 dari tujuan yang dirumusakan kecuali hanya
berharap bahwa keterampilan yang dicapai oleh siswa akan akan sangat
mendukung mempelajari keterampilan lanjutan atau gerakan yang lebih
kompleks.
4. Physical Abilities
yaitu suatu kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan-
gerakan keterampilan tingkat tinggi. Physical abilities ada 4 macam yaitu
ketahanan, kekuatan, flexibility, dan agility atau kecerdasan otak. Salah satu
contohnya yaitu kemampuan menggunakan otot untuk mengadakan
perlawanan yakni pada kekuatan.
5. Skilled Movements
yaitu suatu gerakan yang memerlukan belajar. Skilled movements ada 3
macam yaitu simple adaptive skill, compund adaptive skill, dan complex
adaptive skills. Salah satu contohnya yaitu gerakan kombinasi untuk
menggunakan alat-alat seperti raket, parang dll yakni merupakan compund
adaptive skill.
6. Scoursive Communication
yaitu suatu kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan
gerakan misalnya mimik, postur, dll. Scoursive communication ada 2 macam
yaitu expressive movement dan interpretive movement. Salah satu
contohnya yaitu gerakan isyarat yakni merupakan expressive movement.
Lain-lain Taksonomi
a. Mc. Guire (1963) dan Klickmann (1963) telah menyusun taksonomi untuk
bidang biologi; Wood (1968) telah menyusun untuk bidang matematika;
Leuis (1965) telah menyusun untuk bidang pengetahuan alam. Sebagai
contohnya telah ditelah dihasilkan oleh The National Longitudinal Study
of Mathematical Abilities (NLSMA).
Knowladge of Fact
Computation
Comperhension
Application
Analysis
b. Guilford telah menciptakan pola yang menggambarkan struktur intelek
dalam bentuk kubus. Dan secara lebih luas dibahas tentang implikasi dari
model ini di bidang pendidikan.
c. Gagne dan Meril juga mengemukakan di taksonomi lain. Gagne didalam
bukunya The Conditions of Learning disebutkan ada 8 kategori dan oleh
Meril ditambahkan 2 kategori lagi.
Signal learning
Stimulus-response learning
Chaining
Verbal association
Discrimination learning
Concept learning
Rule learning
Problem solving
d. Garlach dan Sullivan mencoba mengganti taksonomi Bloom yakni terkait
gambaran proses dalam rumusan yang umum menjadi tingkah laku siswa
yang dapat diamati.
Identify
Name
Describe
Construct
Order
Demonstrate
5. De Block mengajukan 3 arah dalam kegiatan mengajar yakni:
From partial to more integral learning
From limited to fundamental learning
From special to general learning
BAB 8
TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. BERMACAM-MACAM
TUJUAN PENDIDIKAN
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang
dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan
diukur .
a) Membuat sejumlah TIU (Tujuan Intstruksional Umum) untuk setiap mata pelajaran yang akan diajarkan.
b) Dari masing-masing TIU dijabarkan menjadi sejumlah TIK yang rumusannya jelas, khusus, dapat diamati,
teratur, dan menunjukkan perubahan tingkah laku.
Contoh : Mengetahui perbedan antara skor dan nilai
Menyadari pentingnya mengikuti kuliah dengan teratur
Menghargai kejujuran mahasiswa yang mengerjakan tes
Dalam contoh-contoh diatas digunakan kata kerja : Mengetahui, Menyadari, dan Menghargai, semua itu
masih bersifat umum sehingga menimbulkan bedanya penafsiran.
Contoh : Menghargai kejujuran mahasiswa dalam mengerjakan tes. Bagaimana kah bukti-bukti kejujuran
itu?
Maka dari itu TIU ini harus lebih terperinci lagi agar tidah salah penafsiran.
5. TINGKAH LAKU AKHIR
Tingkah laku akhir adalah tingkah laku yang diharapkan setelah seseorang
mengalami proses belajar.
Contoh:
• Menuliskan kalimat perintah
• Mengalikan pecahan persepuluhan
• Menggambarkan kurva normal
• Menyebutkan batas-batas Daerah Istimewa Yogyakarta
• Menerjemahkan bacaan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
6. KATA-KATA OPERASIONAL
c. Psychomotor domain
Kata-kata operasional untuk aspek psikomotor harus menunjuk
pada aktualisasi kata-kata yang dapat diamati meliputi:
1) Muscular or motor skills
2) Manipulations of materials or objects
3) Neuromuscular coordination
7. KONDISI DEMONSTRASI
Telah dibicarakan di depan bahwa tes kemampuan pada dasarnya terbagi menjadi 2
macam, yaitu :
1. Aptitude test (tes bakat)
2. Achievement test (tes prestasi)
Kesamaan pada tes ini yaitu keduanya telah digunakan untuk meramalkan hasil untuk
masa yang akan datang.
2. TEST PRESTASI STANDAR
Di antara tes prestasi yang digunakandisekolah ada yang dinamakan tes
prestasi standar. Dalam salah satu kamus, arti kata “standar” adalah :
“A degree of level requirement, excellence,or attainment”
Suatu tes standar berbeda dengan tes prestasi biasa
Prosedur yang digunakan untuk menyusun tes standar untuk tes prestasi
melalui cara langsung yang ditumbuhkan dari tes yang digunakan dikelas.
Spesifikas yang digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya didasarkan
atas analisis job (jabatan) atau analisis tugas yang merupakan tuntutan calon
pekerjaannya, dan mempertimbangkan sifat-sifat yang ada pada manusia.
Tes standar dipolakan untuk penampilan prestasi sekarang (yang
ada) yang dilaksanakan secara seragam,diusahakan dalam kondisi
yang seragam,baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan
perorangan maupun siswa sebagai anggota darisuatu kelompok
3. Disusun dengan kelengkapan staf profesor, Biasanya disusun sendiri oleh guru
pembahas, editor, butir tes
4. Menggunakan butir test yang sudah Jarang menggunakan butir test yang sudah
diujicobakan (try out) diujicobakan
5. Mempunyai reliabilitas tinggi Mempunyai reliabilitas rendah
6. Dimungkinkan menggunakan norma untuk Norma kelompok terbatas kelas tertentu
seluruh negara
4. KEGUNAAN TEST STANDAR