Anda di halaman 1dari 18

Asuhan

keperawatan
pada pasien
dengan diabetes UMAMI BUDIARTI
1811040039
melitus di ruang
Cempaka RSUD UNIVERSITAS
Banyumas MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
KASUS
Tn. K mengeluhkan nyeri pada kakinya
(pegel). nyeri yang dirasakan pegel-pegel,
nyeri pada saat gerak, nyeri pada kedua
kakinya dengan skala 8, dan terus menerus
Riwayat penyakit sekarang, pasien
dibawa ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal
9 Desember 2018 dengan keluhan demam -+ 3
hari SMRS, mual dan muntah, pusing. Pasien
mengatakan -+ 3 hari SMRS nafsu makan
berkurang. Terdapat luka koreng yang tidak
kunjung sembuh sudah 3 minggu yang lalu di
kaki kiri.
Riwayat kesehatan dahulu, pasien
mengatakan mempunyai riwayat DM sejak 6
tahun yang lalu tetapi belum pernah dirawat di
RS. Riwayat penyakit keluarga pasien tidak
mengetahui riwayat penyakit keluarga
Dari data kasus di atas , etiologi terjadinya DM
pada pasien adalah gaya hidup dan pola
makan. Dari hasil pengkajian pasien
mengatakan dulunya suka sekali minum
minuman manis seperti ( marimas, nutrisari,
kukubima), dalam sehari pasien mengatakan 2
kali minum minuman manis. Pasien juga
merokok, sehari menghabiskan 1 bungkus
rokok. pekerjaan pasien adalah pedangan.
Dari hasil pengkajian didapatkan GDS 305
mg/dl data penunjang laboratorium yang
abnormal yaitu Glukosa urine 4+ , Hb 13,6
(normal) ,BUN 29.1 (tinggi) dari pemeriksaan fisik
kesadaran composmentis TD 100/70 N
88x/menit RR 20 x/menit S 37’c
Pathways kasus
Pola makan ,
gaya hidup

Penurunan fungsi kelenjar prancreas

Produksi insulin

Kadar glukosa darah


Fasilitas glukosa
Diabetes militus
dlm sel

Sel tidak mendapat


Pembongkaran
Gangguan metabolisme nutrisi protein & as amoino
proteiin dan lemak Pengurangan glikosen
dan asam
Penurunan berat Perbaikan jaringan
Lemak menjadi energi
badan
Penurunan masa otot Resiko perlukaan
resiko ketidakstailan
gula darah hambatan mobilisasi fisik ,
defisit perawatan diri Nyeri Akut
Diagnosa keperawatan

 Nyeri akut b.d agen injuri fisik


Diagnosa ini ditegakkan karena pasien merasa
nyeri di kakinya dengan skala 8
 Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar hasil gds
305 mg/dl,
 Hambatan mobilisasi fisik b.d gangguan
muskuloskeletal
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar nyeri pada
kedua kakinya
 Defisit perawatan diri b.d kelemahan
Intervensi dan implementasi

Nyeri akut b.d agen injuri fisik


 NOC  NIC

Setelah dilakukan keperawatan 3x 24jam Managemen nyeri :


diharapkan nyeri akut dapat teratasi 1) Kaji nyeri secara
dengan NOC : kontrol nyeri dengan KH : kompeherensif
2) Monitor TTV
Indikator A T
3) Kurangi faktor
Melaporkan adanya 4 1 presipitasi nyeri
nyeri berkurang ekspresi
4) Ajarkan teknik non-
nyeri pada wajah
Pernyataan nyeri 4 1 farmakologi teknik
relaksasi nafas dalam
Keterangan : 5) Kolab medis untuk
1 : tidak ada pemberian analgetik
2 : riingan
3 : sedang
4 : cukup berat
5 : berat
 Kaji nyeri secara kompeherensif
 Rasional : mengkaji nyeri secara
keseluruhan untuk mengetahui
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan
kualitas nyeri
 Kurangi faktor presipitasi nyeri

 Rasional : agar perasaan nyeri dapat


terkontrol dan tidak menjadi lebih buruk
 Kolab medis untuk pemberian analgetik

 Rasional : untuk mengurangi perasaan


nyeri pada pasien
Intervensi dan implementasi

Domain 2 nutrisi
Kelas 4. metabolisme
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa
 NOC
darah  NIC

Setelah dilakukan keperawatan 3x 24jam


diharapkan kadar glukosa darah menurun Management
dengan kriteria Hiperglikemi
1) Monitor kadar
glukosa darah
2) Monitor tanda
&gejala
Dengan skala :
Indikator A T
1 : Deviasi berat kisaran normal
hiperpoliuria,
2 : Glukosa darah
deviasi yang 2 dari5kisaran
cukup besar polidopsi
normal 3) Berikan Insulin,
3: deviasi sedang dari kisaran normal sesuai resep
4 : deviasi ringan sedang dari kisaran
normal
5 : tidak ada deviasi dari kisaran normal
 Memonitor kadar glukosa darah
Melakukan cek GDS /pagi untuk
mengetahui kadar gula darah dalam tubuh
pasien
 Memberikan insulin
Memasukan novorapid 3x 8 unit
Intervensi dan implementasi
Domain 4 aktivitas/Istirahat
Kelas 2. aktivitas/Olahraga
Hambatan mobilitas fisik
 NOC  NIC

Setelah dilakukan keperawatan 3x 24jam


1) Ajarkan pasien
gangguan mobilitas fisik teratasi dengan
kriteria hasil :
tentang teknik
ambulasi
Indikator A T 2) Kaji kemampuan
Klien meningkat dl aktivitas 4 5 pasien dalam
fisik mobilisasi
Memverbalisasikan peraaan 5 5 3) Latih pasien dalam
dlm meningkatkan kekuatan pemenuhan ADL
dan kemampuan berpindah secara mandiri
Keterangan :
sesuai
1 sangat terganngu kemampuan
2 banyak terganggu
3 cukup terganggu
4 sedikit terganggu
5 tidak terganggu
 Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi
Rasional : agar pasien mengetahui tentang
teknik ambulasi
 Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Rasional : untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan pasien dalam mobilisasi
 Latih pasien dalam pemenuhan ADL
secara mandiri sesuai kemampuan
Rasional : agar pasien dapat memenuhi
ADL secara mandiri
Intervensi dan implementasi
Domain 4. Aktivitas/Istirahat
Kelas 5. Perawatan diri
NOC Defisit Perawatan diri b.d kelemahan
NIC

Setelah dilakukan keperawatan 3x24jam diharpkan


bisa melakukan Aktivitas sehari-hari dengan adequat ,
dengan kriteria hasil

Indikator A T Motivasi Pasien


Mandi 3 1 untuk
melakukan
Makan 3 1
aktivitas
Toileting 3 1
Ambulasi /ROM 3 1
Berpindah 3 1

Dengan Skala :
1 : Mandiri
2 : Alat bantu
3 : Dibantu orang lain
4 : Dibantu orang lain dan alat
5 : Tergantung total
 Memotivasi pasien belajar duduk dan
turun dari tempat tidur
Rasional :
Bergerak merupakan obat yang paling
mujarab. Bila anggota gerak sisi yang
terkena terlalu lemah untuk
mampu bergerak sendiri, anjurkan pasien
untuk bergerak/beraktivitas menggunakan
sisi yang sehat, namun sedapat mungkin
juga mengikutsertakan sisi yang sakit.
(pradanasari, rosiana , 2009)
Komplikasi

Komplikasi yang timbul pada Tn. K


adalah neuropati saraf sensorik
(berpengaruh pada ekstremitas)
pada kedua kakinya terasa
nyeri/pegal. Dan terdapat ulkus yang
berawal dari luka kecil. Dari 5 grade
ulkus diabetikum, luka Tn. K termasuk
grade 1 yaitu kerusakan hanya
sampai pada permukaan kulit
Prognosis
Pada Pasien Tn. K dengan DM mengeluh
kaki pegel diakibatkan kadar GDS pasien
tinggi yaitu 305 mg/dl setelah dilakukan
perawatan selama 3x24 jam diberikan inj
novorapid 3x dalam sehari dengan 8 unit.
pada hari ke 3 GDS pasien sudah turun
tetapi masih belum normal yaitu 249 mg/dl.
tetapi pada hari ke 3 pasien sudah bisa
berjalan ke kamar mandi dengan di bantu
oleh keluarga. Pasien mengatakan pegel
pada kakinya sudah berkurang. Prognosis
pasien membaik. Tetapi kadar glukosa
pasien tetap di monitor dan terapi insulin
masih diberikan.
Soal 1
Seorang laki-laki umur 38 th, di bawa ke RS dengan
keluhan kaki pegel-pegel. Setelah dilakukan
pemeriksan hasil lab yaitu Glukosa urine 4+ , Hb 13,6
(normal) ,BUN 29.1 (tinggi) dari pemeriksaan fisik
kesadaran composmentis TD 100/70 N 88x/menit RR
20 x/menit S 37’c . Masalah Utama keperawatan
pada kasus di atas adalah ?
a. Hambatan mobilisasi fisik b.d kelemahan
ekstermitas
b. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
dengan faktor resiko pemantauan glukosa darah
tidak adekuat.
c. Defisit perawatan diri b.d kelemahan
d. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
dengan faktor resiko Diabetes Militus
e. Nyeri akut b.d agen injuri fisik
Soal 2

 Tn.K umur 38 th, dibawa ke RSUD


banyumas dengan keluhan mual-
muntah. GDS 305 mg/dl pemeriksan hasil
lab. yaitu Glukosa urine 4+ , Hb 13,6
(normal) ,BUN 29.1 (tinggi). Pasien
mengatakan s

Anda mungkin juga menyukai