Anda di halaman 1dari 23

Journal reading

Divisi Endokrinologi

Effects of fiber supplementation on glycemic


excursions and incidence of hypoglycemia in
children with type 1 diabetes

Penyaji : Abdullah Shiddiq Adam


Pembimbing : dr. Hakimi, SpA(K)
dr. Melda Deliana , M.ked(Ped),SpAK
dr. Siska Mayasari lubis, M.ked(Ped), SpA
dr. Karina Sugiharto, M.ked(Ped), SpA

1
Pendahuluan
 Terapi Nutrisi manajemen diabetes
 The American Diabetes Association

Asupan makanan Jumlah KH Insulin prandial


karbohidrat Makanan Asupan
DM tipe I penukar karbohidrat

 Jumlah porsi karbohidrat kadar gula darah


 Beberapa faktor : struktur molekul KH dan kadar serat

2
Perbedaan kadar gula darah
 Rekomendasi
makanan berserat tinggi ( pilihan sumber KH)
 jumlah kebutuhan serat perhari

 Serat memperlambat penyerapan KH setelah makanan

 Anak dengan DM tipe I asupan serat masih kurang

Cenderung kadar glukosa yg berflaktuasi


 penelitian

 diet rendah gula yang mengandung serat tinggi kadar rata-rata


gula darah yang lebih rendah pada siang hari

 pemberian snack yang tinggi serat sebelum tidur ( anak DM tipe I)


kurva kadar glukosa darah yang menetap hingga tengah malam

 Efek makanan kaya serat ??? Kontrol dan peningkatan / penurunan


kadar gula darah pada DM tipe I
3
Tujuan

 Untuk menentukan apakah penambahan serat pada


makanan anak DM tipe I memiliki pengaruh bermakna
terhadap kadar gula dan atau insiden hipoglikemia

 Hipotesis

diet serat tinggi pada anak DM tipe I akan membuat kadar


glukosa dan insiden hipoglikemia yang rendah

4
Metode
 Klinik endokrinologi pediatrik di Rochester

 September 2008-maret 2010

 Kriteria inklusi : terdiagnosis DM tipe I paling sedikit selama

2 tahun dan berusia 14-16 tahun

 Kriteria ekslusi : penyakit-penyakit yang mempengaruhi

penyerapan nutrisi seperti penyakit Celiac atau peradangan


usus dan penyakit penyerta selama penelitian

 Penelitian prospektif observasi intervensi

5
Prosedur penelitian
• Cek KGD
Poli klinik 4x/hari
3 hari
• Rencana diet makanan 3 kemudian
• Poli klinik hari Diet ketat • Asupan
DM • Tanda dan gejala infeksi jumlah kalori
( ekslusi ) • Asupan serat
sampel
CGMD system

makanan
• Dicatat KGD
• 2-4 minggu • berserat saat makan , 2
kemudian • suplemen bubuk (Benefiber, jam PP setelah
suplemen serat, bebas gula) dalam makan.
jumlah untuk total 20 gram /
poliklinik 1000Kcal / hari
Poli klinik/ 3 hari
6
Analisis data

 Kadar glukosa darah setelah makan dibandingkan antara


dua fase ( supplement tanpa serat dan dengan serat )
 Model regresi ( SAS versi 8.2)

 struktur kovarians spasial SP (POW)

 Insiden hipoglikemia model regresi logistik


 Struktur kovarians autoregressive model korelasi antara
pengukuran glukosa berulang

7
Hasil

10 sampel
Usia rata-rata 11.1 tahun
Laki-laki 3
(8,3-14,2 tahun)
Perempuan 7

Sampel
5 = program injeksi insulin
Rata-rata Lama diabetes
harian
4 tahun
5= program insulin
( 2,0-7,3 tahun)
subcutaneous

Rata-rata makanan : supplement tanpa serat ( 14,5 gram )


8 supplement dengan serat ( 13,7 gram )
 Selama diet makanan tanpa serat, kadar glukosa rata-rata

berkisar 89-236 mg / dL pada 10 sampel

 2 sampel

kadar median glukosa lebih rendah selama fase makanan


tambahan berserat (117 vs 81 mg / dL; 236 vs 123 mg / dL)

 8 sampel

kadar glukosa keseluruhan 1,5 - 59,3 mg / dL lebih tinggi


selama fase ditambah makanan berserat

9
•Kadar glukosa rata-rata setelah makan
tidak berbeda secara bermakna antara fase ditambah
Kadar makanan berserat dengan tanpa ditambah makanan
gukosa
berserat (p = 0,7)
•Hasilnya sama dengan model adjusted (p=0,18)

kadar glukosa fase ditambah makanan tanpa serat dengan


makanan berserat

Setelah sarapan Setelah makan siang


114,7 (71,3) vs 121,2 ( 49,6) mg / dL 47,9 (45) vs 56,5 (59,8) mg / dL

Setelah makan malam


44,7 (34,5) vs 62,9 (40,2) mg / dL
10
11
 Tidak ada korelasi antara jumlah serat dan rata-rata glukosa

darah maksimum setelah makan malam

(Spearman koefisien korelasi rank = -0,17)

 ada korelasi negatif yang kuat antara jumlah serat dan gula

darah maksimum post-prandial (setelah makan siang dan


makan pagi )

12
13
Hipoglikemia
Pengukuran glukosa

Makanan tanpa serat Makanan berserat


total 8.123 Total 8.099
767 (9,4%) KGD <70 mg / dL 975 (12,4%) KGD <70 mg / dL
Siang, 8.5 % KGD <70 mg / dL Siang, 7.5 % KGD <70 mg / dL
Malam ,10.3 % KGD <70 mg / dL Malam hari ,16,3% GD <70 mg / dL

• Tidak ada perbedaan statistik dalam kejadian hipoglikemia selama dua

fase studi (p = 0,55)

14
15
Hiperglikemia

persentase kadar hiperglikemik ( glukosa > 180 mg/dl )

• Fase diet makanan tanpa serat 28,0%


• Fase diet makanan berserat 39%

16
Diskusi
 penelitian

Tidak penurunan kadar glukosa atau kejadian hipoglikemia


dengan tambahan suplemen serat

 korelasi negatif yang kuat antara jumlah serat yang

ditambahkan dan gula darah maksimum post-prandial


setelah makan siang dan makanan sarapan

17
Diskusi
 Penelitian sebelumnya

Jenis serat memiliki efek yang berbeda pada respon gula


darah post prandial, pemberian pektin menghambat
kenaikan glukosa post-prandial

 Telah terbukti bahwa efek dari serat jelas pada penderita

diabetes lebih dari 55% dari asupan kalori berasal dari


karbohidrat

18
Diskusi
 Penelitian lain

Pengaruh penambahan serat efek yang bermakna


kadar glukosa dan hipoglikemia

 kelompok diet tinggi serat

penurunan konsentrasi harian rata-rata glukosa darah dan


hipoglikemik lebih sedikit, penurunan hemoglobin A1c

 Perbedaan dgn penelitin ini durasi suplementasi serat


19
lebih singkat
Diskusi
• karbohidrat, lemak, protein , indeks glikemik
makanan, serta metode memasak, pengolahan,
Perubahan
dan bentuk makanan, derajat resistensi insulin,
kadar glukosa
tingkat pengosongan lambung, dan tingkat
aktivitas fisik

Tingkat aktivitas fisik yang tidak sama mempengaruhi hasil

Catatan • 6 dari 10 peserta diet yang sama ,


makanan 4 memiliki variasi makanan kecil

Persentase • tidak berbeda secara bermakna antara pasien


hiperglikemik dan yang mengikuti diet yang sama persis (10/6)
20 hipoglikemik dan yang tidak (10/4)
 Kekuatan penelitian ini

 sistem pemantauan glukosa terus menerus

 keterbatasan

 ukuran sampel yang kecil

 makanan yang tidak standar laporan pasien


 asupan dilaporkan pasien sendiri

 Beberapa dosis insulin

 Sampel ---diet penukar-----dosis insulin yang sama

KGD tinggi------dosis dinaikkan

21
Kesimpulan

 Tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan


suplemen serat untuk pasien dengan diabetes tipe 1
untuk memperbaiki kadar glukosa terhadap kejadian
hipogllikemia

22
23

Anda mungkin juga menyukai