Anda di halaman 1dari 14

LUTHFI CHALWANI 15521

HARITS DWI HUTAMA 15521255

BIOMASSA DARI LIMBAH KELAPA SAWIT


SEBAGAI SUMBER TENAGA LISTRIK
LATAR BELAKANG
Energi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua
aktivitas manusia sangat tergantung pada energi. Terdapat dua kelompok besar
energi yang didasarkan pada pembaharuan, yaitu energi terbarukan dan energi
yang tersedia terbatas di alam.

Dalam hal ini salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan salah
satunya adalah biomassa kelapa sawit karena Indonesia merupakan salah satu
negara terbesar penghasil minyak kelapa sawit. Berdasarkan data dari ditjen
perkebunan pada tahun 2011 target pemerintah pada tahun 2020 diharapkan
luas area perkebunan kelapa sawit adalah 9,14 juta ha dengan produksi CPO
mencapai 34,3 juta ton.
BIOMASSA & KELAPA SAWIT
Biomassa merupakan jenis sumber energi terbarukan yang diperoleh dari materi
alami. Energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan
mengkonversi bahan biologis seperti tanaman.

Indonesia saat ini merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia,
tercatat pada tahun 2011 terdapat sekitar 608 pabrik pengolahan kelapa sawit.
Industri kelapa sawit yang semakin berkembang menuntut adanya praktik
pertanian, industri, dan berkelanjutan yang lebih baik karena berdasarkan data
dari Ditjen Perkebunan pada tahun 2020 perkebunan kelapa sawit ditargetkan
seluas 9,14 juta ha.
BLOK DIAGRAM
• Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah limbah kering kelapa sawit, salah
satunya adalah pelepah sawit. Berdasarkan data yang dikutip dari jurnal
potensi biomasa dari pelepah sawit itu sendiri cukup besar yaitu sebesar
84.864 juta ton/tahun dengan potensi energi sebesar 44,78 GW

• Pemotongan Bahan Baku


Pada tahap ini bahan baku mengalami penanganan awal yaitu pemotongan
bahan baku. Dimana bahan baku akan mengalami pemotongan dengan
ukuran yang seragam

• Downdraft Gasifikasi
Dalam downdraft gasifikasi ini terdapat 4 langkah utama dalam proses
gasifikasi yaitu pengeringan, oksidasi, pirolisis, dan reduksi.
PROSES GRASIFIKASI
1. Pengeringan
Kandungan air dalam biomassa dikurangi oleh energi dari gasifier untuk menguapkan air. Proses
pengeringan dimulai pada permukaan luar partikel biomassa dan kemudian berlanjut ke arah
pusat. Pengeringan terjadi pada suhu sekitar 100-2000 C dengan menurunkan kadar air biomassa
menjadi kurang dari 10- 15%.
1. Oksidasi
Oksidasi merupakan bagian yang diperlukan untuk memperoleh energi panas yang dibutuhkan
untuk proses endotermik, untuk menjaga suhu operasi pada nilai yang diperlukan.
1. Pirolisis
Pirolisis adalah proses dekomposisi termal dari bahan bakar biomassa tanpa oksigen/udara.
Produk yang dihasilkan berupa arang padat, uap air dan gas volatil (CO, CO2, CH4, H2O(g), tar).
1. Reduksi
Langkah reduksi melibatkan semua produk dari tahap sebelumnya dari pirolisis dan oksidasi,
campuran gas dan arang bereaksi satu sama lain sehingga pembentukan akhir berupa energi
kimia
• Pengkondisian Gas
Biomassa mengalami perubahan menjadi gas yang berkandungan energi
tinggi. Gas tersebut akan mengalami proses pembersihan dan pendinginan

• Generator
Setelah mengalami proses pengolahan, gas siap diumpankan ke dalam
generator untuk membangkitkan listrik dimana listrik inilah yang akan di
distribusikan untuk kepentingan masyarakat.
Jumlah Biomassa
Nilai kalor pada pelepah kelapa sawit adalah sebesar 3.754 kj/kg. Artinya 7,65 kg biomassa dapat
menghasilkan 1 kW. Bila berdasarkan permasalahan yang ada yaitu 100 kepala keluarga dengan
kebutuhan listrik 50 kW hal ini dapat terpenuhi hanya dengan limbah pelepah sawit sebesar 382,5 kg.

Biaya Produksi listrik


Untuk mengetahui biaya produksi listrik per kW maka perlu dilakukan analisis terhadap aspek
ekonomi. Aspek ekonomi terdiri dari 3 hal yaitu biaya modal, biaya bahan bakar, biaya operasi dan
perawatan.
Perhitungan Capital Recovery Factor ( CRF )
Suku bunga I =6%
Umur pembangkit ( life time ) n = 25 tahun
Biaya Pembangunan
Pembangkitan Tenaga Listrik (kWh/tahun)
Biaya Bahan Bakar & Perawatan

• Biaya bahan bakar diasumsikan 0 karena menggunakan biomassa kemudian juga tidak ada biaya
transportasi. Karena bahan baku didapatkan dari sekitar lingkungan.

• Biaya operasi dan perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian pembangkit d
an perawatan berkala. Dimana diasumsikan biay operasional sebesar 90 /kW dan biaya perawata
n sebesar 160 / kW.
Total Biaya

Berdasarkan beberapa biaya diatas, makapersamaan biaya pembangkitan total


dalam pembangkitan tahunan dapat dinyatakan sebagai berikut:
TC = CC + FC + OM
TC = Biaya Total
CC = Biaya Modal
FC = Biaya Bahan Bakar
O&MC = Biaya Operasi dan Perawatan
TC = 365,73 + 0 + ( 90 + 160 ) = 615,73 rupiah.

Jika dibandingkan biaya untuk menggunakan genset yang


berbahan bakar solar tentunya bahan bakar biomassa ini lebih
murah karena untuk harga solar sendiri sudah 5000 /liter.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai