APENDISITIS AKUT
Bedah abdomen
darurat
ANATOMI
Hiperplasia limfoid
Obstruksi Fekalith
Benda asing
Parasit
Striktur inflamasi
MANIFESTASI KLINIS
Deskripsi Skor
Gejala Perpindahan nyeri dari ulu hati ke 1
perut kanan bawah
Mual – muntah 1
Anoreksia 1
Skala Tanda Nyeri di perut kanan bawah 2
Keterangan skor:
1 – 4 = sangat mungkin bukan apendisitis akut
5 – 7 = sangat mungkin apendisitis akut
8 – 10 = pasti apendisitis akut
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Keluhan utama tersering : sakit perut
Nyeri konstan pada periumbilikalis atau
epigastrium secara tiba-tiba dan dapat
memburuk dalam waktu beberapa jam
Mual, muntah dan anoreksia terjadi lebih dari
50% kasus
Nyeri melokalisasi di kuadran kanan bawah dekat
titik McBurney.
2. Pemeriksaan fisik
1. Resusitasi cairan
2. Antibiotik
a. Ampisilin-sulbaktam 200 mg/kg/hari IV / IM, bagi tiap 6 jam.
b. Piperacillin-Tazobactam 200-300 mg/kg/hari IV, bagi tiap 6-8 jam.
c. Tikarsilin-klavulanat 200-300 mg/kg/hari IV bagi tiap 4-6 jam, atau
d. Cefoxitin 80-160 mg/kg/hari IV dibagi 6-8 jam.
e. Ampisilin 200 mg/kg/hari IV dibagi tiap 6 jam ditambah gentamisin 3-
7,5 mg/kg/hari IV/IM dibagi tiap 8 jam ditambah klindamisin 20-40
3. Apendektomi mg/kg/hari IV tiap 6-8 jam atau
PROGNOSIS
- Baik.
- Tingkat kematian untuk anak-anak dengan radang usus
buntu adalah 0,1-1%.5
ANESTESI REGIONAL
2. Bedah panggul
4. Bedah obstetrik-ginekologi
5. Bedah urologi
lokal sistemik
Nama : Ny. Y
Umur : 36 tahun
Berat badan : 52 Kg
Tinggi badan : 160 cm cm
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat : sungai
terap
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 26 Agustus
2018
Keluhan Utama
nyeri perut kanan bawah
Abdomen :
Inspeksi : Perut datar, darm countur (-), darm
stefung (-), distensi (+)
Palpasi : Nyeri tekan Mc burney (+), psoas sign
(+), obturator sign (+), Rovsing sign (-)
Perkusi : Timpani, nyeri ketok abdomen regio
iliaca dextra (+)
Auskultasi : Bising usus 2x per menit (↓)
Alvarado skor : 7
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah Neutrofil Seg : 70 %
lengkap Lymfosit : 20 %
Hb : 11,2 g/dl Monosit :3%
WBC: 20.200 ul Diabetes
Ht : 33,7 % Glukosa Darah : 123
Trombosit : mg/dl
226.000/ul
Eusinofil :4%
Basofil :0%
Neutrofil Stab : 3 %
DIAGNOSIS KLINIS
Diagnosis praoperasi : Appendisitis akut
Diagnosis postoperasi : Appendisitis akut post
appendectomy
STATUS ANASTESI
Anestesi : Anestesi spinal
ASA : II
TINDAKAN
Dilakukan : Appendektomy
Tanggal :27 Agustus 2018
LAPORAN ANESTESI
Persiapan Anestesi
Informed concent
Puasa
Pemasangan IV line
Dilakukan pemasangan monitor tekanan darah,
nadi dan saturasi O2
Penatalaksanaan Anestesi
Premedikasi :
Ondansetron 4 mg Medikasi post operatif:
Tramadol 200 mg
Medikasi intra operatif: Ketorolac bolus 30 mg
Buvipacaine 15 mg
Fentanyl 0,5 mg
Teknik anestesi :
POST OPERATIF
Observasi vital sign & perdarahan keadaan umum
stabil pindah keruang perawatan.
KESIMPULAN
Seorang wanita usia 36 tahun dengan diagnosis
appendisitis akut dilakukan apendektomi tanggal 27
Agustus 2018 mulai anestesi 11.45 selesai anestesi
12.45 dengan durasi anastesi 60 menit. Anestesi spinal
diperoleh dengan cara menyuntikkan anastetik lokal
kedalam ruang subarachnoid. Anestesi spinal disebut
juga sebagai analgesi atau blok spinal intradural.
Induksi anestesi dengan menggunakan Bupivacain 15
mg, serta oksigen 2-3 liter/menit. Untuk mengatasi
nyeri digunakan tramadol 200 mg. Evaluasi post
operatif dilakukan di ruangan bedah, puasa post
operasi selama 3 jam dengan mengawasi tanda-tanda
vital setiap 10 menit.