Anda di halaman 1dari 13

PEKALONGAN

FARIZAL ARIEF
1102014095
ARTI LAMBANG
VISI MISI
Visi
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera, Religius dan Berkleanjutan Berbasis Potensi Lokal

Misi
Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian,
peternakan dan perikanan.
Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat.
Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat yang lebih baik
Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih dan berakhlak.
Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan.
Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan daya saing daerah
Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi ekonomi daerah
SEJARAH
Dokumen tertua yang menyebut nama Pekalongan adalah Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements
Besluit) Nomor 40 tahun 1931, nama Pekalongan diambil dari kata ‘Halong‘ (dapat banyak) dan dibawah simbul kota
tertulis ‘Pek-Alongan‘.
Pada pertengahan abad XIX dikalangan kaum liberal Belanda muncul pemikiran etis-selanjutnya dikenal sebagai
Politik Etis yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratip yang memberikan hak otonomi kepada
setiap Karesidenan (Gewest) dan Kota Besar (Gumentee) serta pemmbentukan dewan-dewan daerah di wilayah
administratif tersebut. Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan
dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap
residensi (gewest); dan untuk Kota Pekalongan, hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906
tanggal 1 April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit de
Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Secara yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14
Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa Barat/Jawa Tengah/Jawa Timur dan
Daerah Istimewa Jogjakarta. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-
Pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan.Terbitnya
PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989
merubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi
4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan.
GEOGRAFIS
Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan 109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan
koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang antara 510,00 – 518,00 Km membujur dan 517,75 –
526,75 Km melintang, dimana semuanya merupakan daerah datar, tidak ada daerah dengan kemiringan
yang curam, terdiri dari tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah 32,53%. Berdasarkan jenis tanahnya, di
Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak kelabu dengan jenis aluvial kelabu kekuningan
dan aluvial yohidromorf. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari Barat ke
Timur mencapai ± 7 Km
Batas Wilayah :
Utara Laut Jawa
Selatan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang
Barat Kabupaten Pekalongan
Timur Kabupaten Batang
KEPENDUDUKAN
Agama
Islam merupakan agama mayoritas penduduk Kota Pekalongan, agama lain yang dianut sebagian warga Kota
Pekalongan adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu.
terdapat berbagai jenis tempat ibadah berupa masjid 106 unit, mushola 613 unit, 13 buah gereja Kristen, 2
Gereja Katholik, 1 pura dan 5 wihara/klenteng yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Pekalongan.
Etnis
Secara etnik didominasi oleh Suku Jawa yang bertutur dengan bahasa Jawa dialek khas pesisir barat (Dialek
Pesisir/Pantura) yang cenderung mirip dialek Banyumasan.
PEREKONOMIAN
Karena letaknya sangat strategis yaitu di antara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota Pekalongan cukup
maju di antara kota-kota lain di Jawa Tengah yaitu dalam bidang industri, perikanan dan properti. Dalam
bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa, Pelabuhan
ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah.
Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi,
sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga. Dibidang properti
Pekalongan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dengan pertumbuhan properti yang cukup baik yang
ditandai dengan semakin maraknya pembangunan gedung-gedung midrise yang semakin menjamur di Kota
Pekalongan.
PARIWISATA
Kota Pekalongan dikenal akan batik nya yang telah mendunia, banyak wisatawan yang datang
atau sekadar singgah di Kota Pekalongan. Tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata
batik saja, tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam.
KULINER
Kota Pekalongan memiliki kuliner khas, diantaranya:
Tauto, merupakan salah satu makanan khas Kota Pekalongan, makanan ini merupakan sebagaimana makanan soto
namun menggunakan daging kerbau dengan bumbu khas yaitu tauco.
Kopi tahlil, sebuah minuman kopi yang diracik dengan menggunakan bahan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga,
pandan.
Gule kambing kacang hijau, makanan ini dipengaruhi budaya khas Timur Tengah, gule kambing ini disajikan dengan
dicampur bersama kacang hijau.
Nasi kebuli, merupakan nasi yang dimasak menggunakan rempah-rempah yang disajikan dengan potongan daging
kambing yang dilengkapi acar nanas.
Garang asem, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai rawit gelondongan yang
disajikan dalam kondisi panas. Biasa disajikan bersama megono.
Megono, makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu dan dimasak dengan cara
dikukus.
Nasi uwet, makanan ini hampir mirip gulai kambing namun dengan kuah yang lebih encer karena tidak menggunakan
santan.
PERAYAAN
Pada setiap tahun pada tanggal tertentu, Pemerintah atau warga Kota Pekalongan mengadakan berbagai acara yang menarik
wisatawan, acara-acara tersebut diantaranya :

Pekan Batik Nusantara (PBN) atau Pekan Batik Internasional (PBI)


Perayaan HUT Kota Pekalongan
Hari Teknologi Nasional
Nyadran
Pek Tjun
Cap Gomeh
Krapyakan / Syawalan
Festival Pintoe Dalam
Khoul
KESEHATAN
Rumah sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton
Rumah Sakit Islam Siti Khodijah
Rumah Sakit Bhakti Waluyo
Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Rumah Sakit Bersalin Anugerah
Rumah Sakit Karomah Holistic
Rumah Sakit H. Ahmad Djunaid
Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah
Rumah Sakit Bedah Aro
Rumah Sakit Ibu Anak Mitra Bunda
Pusat kesehatan masyarakat

Puskesmas Bendan • Puskesmas Noyontaan


Puskesmas Tirto • Puskesmas Sokorejo
• Puskesmas Jenggot
Puskesmas Kramatsari • Puskesmas Pekalongan Selatan
Puskesmas Kusuma Bangsa • Puskesmas Buaran Pekalongan Selatan
Puskesmas Krapyak Kidul
• Puskesmas Kergon
• Puskesmas Salammanis
Puskesmas Dukuh • Puskesmas Medono
Puskesmas Klego • Puskesmas Degayu
• Puskesmas Setono
Puskesmas Tondano

Balai Pengobatan
Balai Pengobatan Bina Griya
Balai Pengobatan Ibu dan Anak Ibu Umi

Anda mungkin juga menyukai