PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
BAHASA INDONESIA
bahasa:
2. bahasa itu berwujud lambang;
3. bahasa itu berupa bunyi;
4. bahasa itu berwujud arbitrer;
5. bahasa itu bermakna;
6. bahasa itu bersifat konvensional;
7. bahasa itu bersifat produktif;
8. bahasa itu bervariasi;
9. bahasa itu bersifat dinamis;
10. bahasa itu berfungsi sebagai alat
interaksi sosial;
11. bahasa itu merupakan identitas
penuturnya.
Lingua 1. Dari sudut pandang linguistik, bahasa
Indonesia adalah salah satu dari
Franca banyak ragam bahasa Melayu.
3. lingua franca
Sumpah Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali
sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda,
Pemuda 28 Oktober 1928.
• Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI
INDONESIA MENGAKOE
BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH AIR INDONESIA
• Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI
INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA
JANG SATOE,BANGSA INDONESIA
• Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI
INDONESIA MENGJOENJOENG
BAHASA PERSATOEAN,BAHASA
INDONESIA
Ejaan van 1. Huruf ï yang berfungsi sebagai huruf i,
seperti mulaï dengan ramai, juga
ophuisjen digunakan untuk menulis huruf y
(1947) 3.
rakjat, dsb.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka
2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-
barat2-an.
4. Awalan di- dan kata depan di kedua-
duanya ditulis serangkai dengan kata
yang mendampinginya.
Ejaan Konsep ejaan ini dikenal pada akhir
tahun 1959. Karena perkembangan
melindo politik selama tahun-tahun berikutnya,
Indonesia)
Ejaan Ejaan ini diresmikan pemakaiannya
pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh
Bahasa Presiden Republik Indonesia.
Disempurnakan
(EYD)
perubahan
Negara 1975,
antara lain menegaskan bahwa dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional
dan sebagai bahasa negara.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional berfungsi sebagai:
bahasa 1. lambang kebanggaan nasional,
nasional 2. lambang identitas nasional,
3. alat pemersatu masyarakat yang
berbeda-beda latar belakang sosial,
budaya, dan bahasanya, dan
4. alat perhubungan antarbudaya,
antardaerah.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara befungsi sebagai:
bahasa 1. bahasa resmi kenegaraan,
negara 2. bahasa pengantar resmi di lembaga-
lembaga pendidikan,
3. bahasa resmi di dalam perhubungan
pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah, dan
4. bahasa resmi di dalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.