2
Hasil Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas )tahun
2013 menunjukkan bahwa jumlah perokok
diIndonesia mencapai 36,5%yang terdiri dari
68,8% perokok laki-laki dan 6,9% perokok
perempuan.Fakta ini menempatkan
Indonesia diperingkat ketiga dalam hal
epidemik konsumsi rokok tertinggi di
Dunia.
3
Masalah rokok juga masih menjadi masalah
nasional dan di prioritaskan upaya
penanggulangannya karena menyangkut
berbagai aspek permasalahan dalam
kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial
politik dan terutama aspek kesehatan. Data
epidemik tembakau di dunia menunjukan
tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang
setiap tahunnya. Jika hal ini dibiarkan maka
diproyeksikan akan menjadi 10 juta
kematian pada tahun 2030, dengan 70%
kematian terjadi pada negara yang sedang
berkembang.
4
5
Dari sebatang rokok mengandung
4000 bahan kimia beracun dan tidak
kurang dari 69 diantaranya bersifat
karsinogenik. Sehingga rokok dan
lingkungan yang tercemar asap rokok
dapat membahayakan kesehatan
6
Kandungan bahan kimia tersebut dapat
menyebabkan berbagai penyakit tidak menular
seperti jantung dan gangguan pembuluh darah,
stroke, kanker paru, dan kanker mulut. Selain
itu, rokok juga dapat menyebabkan penurunan
kesuburan, pertumbuhan janin ( baik fisik
maupun IQ) yang melambat, gangguan imunitas
bayi, dan peningkatan kematian (Aditama,
2006).
7
• Alasan diberlakukannya KTR adalah (1) setiap
orang berhak atas perlindungan terhadap
bahaya rokok, (2) asap tembakau
membahayakan dan tidak memiliki batas
aman, (3) ruang khusus untuk merokok dan
sistem sirkulasi udara tidak mampu
memberikan perlindungan yang efektif.
Sehingga perlindungan hanya efektif apabila
100 persen suatu tempat bebas dari asap
rokok ( Pedoman Pengembangan KTR, 2011).
• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
8
• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
merupakan upaya perlindungan untuk
masyarakat terhadap risiko ancaman
gangguan kesehatan karena lingkungan
tercemar asap rokok. Penerapan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) perlu ditetapkan di tempat
–tempat umum yang dimaksudkan untuk
mencegah bukan perokok dari paparan asap
tembakau.
9
• Hal tersebut diperkuat dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) No.109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi
Kesehatan. Pada pasal 49 menyatakan dengan tegas bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mewujudkan
Kawasan Tanpa Rokok.Dan hal sama juga tertuang pada
Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 Pasal 115 yang
menyatakan bahwa Kawasan Tanpa Rokok terdapat di tempat-
tempat seperti fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses
belajar mengajar, tempat bermain anak, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain
yang ditetapkan.
10
11
MENTERI KESEHATAN
14
MENTERI KESEHATAN
PERINGATAN KESEHATAN
Kewajiban mencantumkan peringatan kesehatan
berbentuk gambar dan tulisan seluas 40% pada
kemasan depan dan belakang
PERINGATAN
MEROKOK MENYEBABKAN
KANKER
KERONGKONGAN
15
MENTERI KESEHATAN
INFORMASI
1. Pencantuman:
kadar tar dan nikotin,
Tidak ada batas aman
Mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya
dan lebih dari 43 zat penyebab kanker
Dilarang menjual / memberi kepada anak berusia di
bawah 18 tahun dan perempuan hamil
Kode produksi, tanggal-bulan-tahun produksi, nama
dan alamat produsen
2. Larangan kata-kata yang menyesatkan atau bersifat
promotif
16
PENJUALAN
MENTERI KESEHATAN
Larangan menjual:
dengan mesin layan diri,
kepada anak di bawah usia 18 tahun dan
kepada perempuan hamil
PEMBINAAN
Pembinaan ditujukan untuk:
mewujudkan KTR,
mencegah perokok pemula dan konseling,
memberi informasi dan edukasi,
kerjasama dengan organisasi international,
penghargaan bagi yg berjasa,
pengembangan diversifikasi produk tembakau 21
PENGAWASAN
MENTERI KESEHATAN
22
MENTERI KESEHATAN
PEMBERLAKUAN
Pemberlakuan “peringatan kesehatan” paling
lambat 18 bulan sejak diundangkan.
Pemberlakuan tentang promosi, iklan dan
sponsorsip paling lambat 12 bulan sejak
diundangkan
23
MENTERI KESEHATAN
Isu Penting
24
MENTERI KESEHATAN
KESIAPAN PEMERINTAH
25
UPAYA YANG SUDAH
MENTERI KESEHATAN
DILAKUKAN
• Menyediakan :
– PedomanTeknis Pengembangan dan Pengawasan
KTR
– Pedoman Advokasi KTR
– Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Iklan, Promosi,
Sponsor dan Produk tembakau yang Beredar
– Modul Konseling Berhenti Merokok
• Pelatihan konseling berhenti merokok melalui Pelatihan
PTM Terintegrasi di 250 Fasyankes
• Pelayanan berhenti merokok di Puskesmas dan RS
26
Aliansi Bupati-Walikota Dalam
Pengendalian Masalah Kesehatan Akibat Tembakau & PTM
MENTERI KESEHATAN
30
MENTERI KESEHATAN
ATURAN TURUNAN DARI PP
– Permenkes tentang Peringatan Kesehatan pada Kemasan
Produk tembakau (pasal 16)
– Permenkes tentang penggunaan bahan tambahan yang
dapat digunakan pada produksi produk tembakau (pasal 12)
– Permenkes tentang Produk tembakau, yaitu varian produk
tembakau lain yang akan ada di kemudian hari sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang penggunaannya juga akan membahayakan bagi
kesehatan (pasal 5)
– Peraturan Kepala BPOM tentang pelaksanaan produk
tembakau yang beredar, pencantuman peringatan kesehatan
dalam iklan dan kemasan produk tembakau, serta promosi
(pasal 60)
31
OPTIMALISASI PENGENDALIAN
MENTERI KESEHATAN
TEMBAKAU
32
MATRIKS TINDAK LANJUT TH 2013
33
MENTERI KESEHATAN
TERIMA KASIH
34