Anda di halaman 1dari 23

Pergerakan Air

(Proses biofisik,Transportasi dan Transpirasi)

Tumbuhan mengalami proses pertumbuahan dan perkembangan yang tidak terlepas


dari adanya metabolisme yang ada di dalamnya. Tumbuhan memerlukan zat untuk
sebagai unsur pendukung jalanya metabolisme tersebut. Tumbuhan memerlukan air dan
garam mineral yang terlarut sebagai bahan makanan serta oksigen dan karbondioksida
dari lingkungannya dan pengambilan serta pengangkutannya melalui proses osmosis,
difusi dan transport aktif.

Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal dari
air di dalam tanah diserap oleh rambut akar. Air dan mineral dari tanah memasuki
tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam stele.
Dari stele air dan mineral – mineral terlarut di dalam xilem (Champbell, 2008: 354)
Tumbuhan memerlukan air untuk kehidupannya. Air memiliki
fungsi sebagai transport unsur hara dari tanah ke tanaman yang
diperlukan pada proses metabolisme tanaman, misalnya proses
fotosintesis, transpirasi tanaman dan pelarut sejumlah bahan
organik bagi tanaman (Suhartono, dkk, 2008)
• Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan
pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan
zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh
bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal
spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh
pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
• Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup
berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2  zat
diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan
dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis
dan transpor aktif.
• Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar
dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang.  Misal masuknya air pada
biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
• Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke
konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O 2 dan pengeluaran CO2 saat
pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
• Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang
timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut
turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel
tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem
osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik)
terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel
mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
• Transpor aktif : pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP,
melibatkan pertukaran ion Na + dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang
akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula.
Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal
perpindahan air dari korteks ke stele.  
 
Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :
1.  Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) : pengangkutan melalui berkas pembuluh
pengangkut.
2.  Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas
pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah
horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui :
     bulu akar  à  epidermis  à  korteks  à  endodermis  à  xylem.
     Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :
-    transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)
-    transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup
dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).
Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen
utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid.
Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan
hanya mempunyai dinding sel.
Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan
berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid
Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu)
yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem
juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)
Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan
dipengaruhi oleh :
-    daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai
pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi
antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
-    daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya
tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7  -  2,0 
atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak
menggenang dipermukaan tunggaknya.
-    daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang
besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
-    pengaruh sel-sel yang hidup
 
Pengangkutan Melalui Phloem
 
Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan
fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan
melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada
proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan
akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang
terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan
phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
-    buluh tapis
-    sel pengiring
-    parenkim phloem
. Pengertian Transpirasi

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan
CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel
(celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata,
lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan
kutikula ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti
semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya.
Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer
atau transpirometer.
Tidak semua tumbuhan mengalami proses transpirasi. Sedangkan pada tumbuhan
yang mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan
B. Macam-Macam Transpirasi
Ada tiga tipe transpirasi yaitu :

a. Transpirasi Kutikula
Adalah evaporasi(penguapan) air yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula
daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula
hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena
itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.

b. b. Transpirasi Stomata
Adalah Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-
ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari
dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata
dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat
ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti
terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.
c. Transpirasi Lentikuler
Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang tersusun lepas yang dikenal sebagai
alat komplementer, uap air yang hilang melalui jaringan ini sebesar 0.1 % dari total transpirasi
C. Mekanisme Transpirasi
Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari
udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun.
Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk
menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan
air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari
tanah ke akar.
Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor
yang mempengaruhi pergerakannya.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar,
sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui
xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena
molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari
penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion
bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan
kemudian ke atas melalui arus transportasi.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan
Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh banyak faktor baik
faktor-faktor dalam maupun faktor-faktor luar,
1. Yang terhitung sebagai faktor-faktor dalam adalah:
• Besar kecilnya daun
• Tebal tipisnya daun
• Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
• Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
• Banyak sedikitnya stomata
• Bentuk dan lokasi stomata
2. Faktor-faktor luar yang mempengaruhi transpirasi
• Sinar matahari
Sinar menyebabkan membukanya stoma dan gelap menyebabkan menutupnya stoma jadi banyak sinar
mempercepat transpirasi
• Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain yaitu didalam
hubungannya dengan tekanan uap air didalam daun dan tekanan uap air diluar daun, kenaikan
temperatur menambah tekanan uap didalam daun.
• Kelembaban udara
• Angin
• Keadaan air didalam tanah
Walaupun beberapa jenis tumbuhan dapat hidup tanpa melakukan transpirasi, tetapi jika transpirasi
berlangsung pada tumbuhan agaknya dapat memberikan beberapa keuntungan bagi tumbuhan tersebut
misalnya dalam:
• Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xylem
• Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal
• Sebagian salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu.
Kegunaan dan kerugian transpirasi terhadap tumbuhan
1. Kegunaan Transpirasi pada tumbuhan antara lain :
• Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel
• Penyerapan dan pengangkutan air, hara
• Pengangkutan asimilat
• Membuang kelebihan air
• Pengaturan bukaan stomata
• Mempertahankan suhu daun
• Pengangkutan mineral
• Pertukaran energi
• Pengaruh Transpirasi yang merugikan
Jika tanah cukup mengandung air, laju transpirasi yang tinggi, dalam jangka waktu yang
pendek, tidak akan menimbulkan kerusakan yang berarti pada tumbuhan. Tetapi jika
kehilangan air berlangsung terus melalui absorpsi, pengaruh traspirasi yang merugikan akan
kelihtan dengan layunya daun, sebagai akibat hilangnya turgor. Tingkat kelayuan dan
kehilangan air yang diperlukan untuk menimbulkan gejala kelayuan pada tumbuhan sangat
beragam. Daun tipis yang umumnya terdiri dari sel parenkima yang berdinding tipis akan layu
dengan cepat.
Kelayuan tumbuhan di atas tanah digolongkan sebagai layu sementara atau layu
permanen. Layu sementara terjadi jika tanah masih mengandung air yang tersedia bagi
tumbuhan. Kelayuan tersebut terjadi akibat kelebihan transpirasi dari absorpsi yang bersifat
sementara. Tumbuhan biasanya menjadi segar kembali setelah laju transpirasi menurun.
Daun yang layu pada siang hari akan segar kembali pada malam hari atau pagi berikutnya.
Daun dapat juga meningkat turgornya pada siang hari jika transpirasi menurun akibat adanya
awan, penurun suhu atau hujan kecil walaupun air tersebut tidak sampai menembus ke akar.
Sebaliknya, layu tetap diakibatkan oleh terjadinya kekurangan air yang berat dalam tanah.
Akar tidak dapat mengabsorpsi air, maka tumbuhan akan mati kecuali jika persediaan air
dalam tanah dapat ditingkatkan kembali.
Layu sementara yang terjadi berulang-ulang akan menimbulkan pengaruh yang merugikan
pada metabolisme tumbuhan dan tumbuhan yang sering mengalami kelayuan akan tertekan
pertumbuhannya. Penyebab utamanya adalah kekurangan air akan menghambat laju
pertumbuhan jaringan muda, khususnya proses pembelahan dan pembesaran sel.
Penghambatan laju pertumbuhan ini menyebabkan menurunnya penggunaan makanan oleh
jaringan yang sedang tumbuh, dan pada umumnya kekurangan air selalu diikuti oleh
penimbunan karbohidrat. Tingkat karbohidrat yang tinggi yang berlanjut dapat menimbulkan
perubahan struktural dan perubahan fisologis permanen yang berkaitan dengan pertumbuhan
yang tertekan.
Hubungan Air dan Tanah Pada Tanaman

4 Komponen Tanah
Tanah merupakan salah satu hasil dari pelapukan batuan. Jenis dan sifat tanah yang ada di permukaan bumi
ini beragam, semua hal tersebut bergantung pada batuan yang mengalami pelapukan. Komponen tanah juga
nantinya akan mempengaruhi tingkat kesuburan dari tanaman yang ditanam. Lalu apa saja komponen tanah
tersebut ? Berikut penjelasannya:
1. Mineral
Komponen pertama dan utama dalam tanah adalah mineral. Adapun presentasi mineral dalam tanah adalah 45%,
lebih banyak daripada komponen yang lain. Mineral yang merupakan komponen utama memiliki hubungan dengan
tingkat kesuburan tanah. Apabila tanah kekurangan kandungan mineral, maka tumbuhan yang ditanam tersebut
akan kekurangan komponen untuk proses pertumbuhannya.
Pada proses pembentukan mineral ini memerlukan waktu yang lama. Adapun jenis batuan yang mengalami
pelapukan pada proses terbentuknya tanah akan mempengaruhi jenis tanah yang akan dihasilkan nantinya. Pada
umumnya terdapat 3 jenis batuan yang nantinya ketika mengalami pelapukan akan mempengaruhi jenis tanah,
yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan.
2. Air
Komponen yang selanjutnya adalah air dengan presentase 25%. Berdasarkan pengamatan,
air merupakan komponen tanah yang sifatnya dapat berubah-ubah atau dinamis. Ruang
bagian tanah yang ditempati oleh air adalah bagian pori-pori tanah.
Komposisi air dan udara dalam tanah adalah berbanding terbalik, dimana kandungan udara
dalam tanah bergantung pada tinggi rendahnya kandungan air dalam tanah, semakin tinggi
kandungan air dalam tanah, maka semakin rendah pula kandungan udara dalam tanah,
begitu sebaliknya. Air juga merupakan komponen tanah yang penting, karena air
bermanfaat untuk membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis nantinya. ( baca : 
Manfaat Air Tanah )
Adanya air dalam tanah ini disebabkan karena kemampuan penyerapan tanah yang
menggunakan mekanisme adhesi dan kohesi. Keberadaan komposisi air dalam tanah
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
Kapasitas Lapang – Adalah suatu keadaan dimana kelembapan dalam tanah dalam kondisi
yang cukup, hal ini dibuktikan dengan jumlah air yang dapat ditampung dalam tanah yang
dipengaruhi oleh gaya tarik dari gravitasi bumi. Sehingga hal ini tentunya membuat
komposisi air dalam tanah akan mempengaruhi kelembapan tanah.
Titik Layu Permanen – Adalah suatu keadaan dimana akar tanaman sudah tidak dapat lagi
menyerap air di dalam tanah. Hal ini biasanya menyebebkan tanaman tersebut menjadi
layu hingga kemudian mati.
Ketersediaan Air – Adalah suatu keadaan yang didasarkan pada selisih kadar air dalam
3. Udara
Komponen yang selanjutnya adalah udara dengan presentase 25% yang
memiliki presentasi sama dengan air. Adanya komponen udara dalam tanah inilah
yang memungkinkan adanya kehidupa di dalam tanah, khususnya pada hewan-
hewan tanah seperti cacing, semut dan lain sebagainya. Sifat udara dalam tanah ini
sama halnya dengan sifat yang dimiliki oleh air, yaitu dapat berubah-ubah sehingga
udara dapat keluar dari tanah akibat tekanan dari air yang meningkat. Hal ini karena
komposisi udara dalam tanah tergantung dari tinggi rendahnya komposisi air dalam
tanah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Artikel terkait : Sifat-sifat Udara
4. Bahan Organik
Komponen tanah yang paling terakhir dan paling rendah presentasenya adalah
bahan organik dengan presentase komposisinya hanya 5%. Bahan organik ini
terbentuk dari proses dekomposisi bahan organik yang bersumber pada tumbuhan
dan hewan yang telah mati.
Dekomposer nantinya akan menguraikan bahan organik tersebut menjadi senyawa
organik yang bermanfaat untuk tanah. Meski presentasinya hanya sedikit akan
tetapi senyawa organik tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap sifat-sifat
tanah, terutama pada sifat kimia dan sifat fisik tanah.
Kapasitas Lapang
Kapasitas lapang adalah kondisi ketika komposisi air dan udara di dalam tanah berimbang. Kondisi ini dapat kita
lihat seperti pada contoh pot yang telah disiram air hingga jenuh yang mengentaskan semua air hingga tak ada lagi
air yang keluar dari lubang yang terdapat pada bagian bawah pot. Hampir semua tanaman menyukai tanah pada
kondisi kapasitas lapang.
  
Dalam kondisi kapasitas lapang, udara menempati pori makro tanah sedangkan air hanya terdapat dalam pori
mikro tanah. Air yang terdapat dalam pori mikro tanah tersebut dikenal dengan istilah air tersedia atau air
perkolasi. Air tersedia adalah air yang dapat diambil oleh tanaman, terdapat di antara kondisi kapasitas lapang dan
kondisi titik layu permanen. Air tersedia berbentuk larutan yang mengandung berbagai unsur hara yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman. Kemampuan tanah untuk menyimpan air tersedia sangat dipengaruhi oleh struktur
pembentuk tanah tersebut yakni liat, lempung, dan pasir.
 
Struktur tanah yang liat merupakan struktur tanah yang mampu menyimpan air tersedia dalam jumlah yang
paling banyak. Sedangkan struktur tanah yang pasir merupakan struktur tanah yang hanya mampu menyimpan air
tersedia dalam jumlah yang sedikit. Untuk memperoleh tanah yang baik untuk pertumbuhan, kebanyakan petani
melakukan manipulasi iklim mikro tanah dengan mencampurkan tanah struktur liat, pasir, dan kompos dengan
perbandingan tertentu.
 
Mekanisme
Secara umum, mekanisme gerakan unsur hara dari larutan tanah ke permukaan akar
dikelompokkan menjadi 3 model, yaitu :
1. Intersepsi Akar
Yaitu akar tanaman hidup tumbuh memanjang dan menerobos partikel-partikel tanah,
sehingga terjadi kontak akar dengan hara yang ada dilarutan tanah maupun hara dibagian
tanah yang lain.
Unsur haranya dalam kondisi statis, akar tanamannya aktif.
Makin luas cakupan keberadaan akar didalam tanah, maka makin luas permukaan bidang
serapan akar terhadap unsur hara.
Penyerapan unsur hara terjadi pada bulu-bulu akar (root hair).
Intersepsi akar pada tanaman akan meningkat dengan adanya mikoriza, simbiosis jamur
dan akar tanaman. Efek positif mikoriza ini paling besar bila tanaman tumbuh pada tanah-
tanah yang kurang subur (Comerford 2005; Havlin et al. 2005 dalam Munawar 2011).
Unsur hara yang dapat diserap melalui model ini adalah Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
2. Aliran Massa
Yaitu pergerakan hara didalam tanah ke permukaan akar tanaman yang terangkut oleh aliran konvektif air
akibat penyerapan air oleh tanaman atau sebagai air transpirasi.
Jumlah hara yang bergerak dengan model aliran masa, sebanding dengan jumlah air yang diserap tanaman dan
konsentrasi hara didalam air tersebut.
Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.
Lokasi unsur hara agak jauh dari permukaan akar.
Kekeringan akan mengakibatkan penurunan jumlah hara yang bergerak dengan model aliran massa.
Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah N (dalam bentuk NO3-), Ca2+, Mg2+, H3BO3 dan sulfur.
3. Difusi
Yaitu proses pergerakan hara didalam larutan tanah dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah.
Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.
Lokasi unsur hara sangat dekat dengan permukaan akar.
Bagian tanah yang banyak unsur hara = konsentrasi tinggi.
Bagian permukaan akar tanaman = konsentrasi rendah.
Sehingga melalui model difusi, hara bergerak dari lokasi yang jauh dari akar menuju ke permukaan akar dibantu
oleh adanya larutan tanah.
Faktor yang mempengaruhi pengambilan air
oleh tanaman

Anda mungkin juga menyukai