Anda di halaman 1dari 25

SEMINAR KELOPOK SETASE KDP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.F DENGAN DIAGNOSA MEDIS


HIPERTENSI HEART DISEASE (HHD) DI RUANG ICVCU
RSUD Dr. DORIS SYILVANUS PALANGKA RAYA

OLEH:
KELOMPOK VII
BAB 1
LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah di arteri yang bersifat sistemik atau yang berlangsung terus
menerus dalam jangka waktu yang lama (Lingga Lani, 2012:2).
Penyakit Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih
basar atau sama dengan dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik
sama atau lebih besar dari 95 mmHg.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun
2012 jumlah kasus hipertensi ada 839 juta kasus. Kasus ini
diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun 2025 dengan jumlah 1,15
milyar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk dunia. Sebanyak
95% pasien di Indonesia memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Biasanya dijumpai pada orang-orang usia menengah sampai usia lanjut.
Namun sekarang ini tidak sedikit pasien yang menderita hipertensi
berusia dibawah 40 tahun. Sebanyak 6,4% pada usia 35-44 tahun dan
16,7% pada usia 45-54 tahun.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan


abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus
menerus lebih dari suatu periode, hipertensi juga didefinisikan sebagai
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg (Udjianti, 2011:101).
Hipertensi Heart Disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan
untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari
Left Ventricle Hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung
koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan karena
peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak
langsung. (Morton, 2012 ).
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada hari Jum’at, 21 September
2018 pukul 06:00 WIB di dapatkan data sebagai berikut.
 Identitas Pasien
Klien Tn. F berusia 46 tahun, klien berjenis kelamin laki-laki, suku/bangsa
klien adalah Banjar/Indonesia, agama yang dianut klien yaitu agama Islam,
pekerjaan klien adalah wiraswasta, pendidikan terakhir klien yaitu SD,
status perkawinan klien yaitu sudah kawin, pasien beralamat di Jalan
Meranti. Klien masuk rumah sakit pada tanggal 20 September 2018 pukul
10:30 WIB, diagnosa medis Hipertensi Heart Disease (HHD).
 Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri. P = Nyeri bertambah saat klien
duduk, Q = Nyeri seperti di tusuk-tusuk di area dada sebelah kiri, R =
Nyeri berkurang saat tiduran, S = Skala nyeri 7-9 (Berat), T = Nyeri hilang
timbul selama ±30 menit.
o Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 20 September 2018, keluarga klien mengatakan bahwa klien
mengeluh nyeri dada dan sesak napas ± selama 3 jam saat dirumah, karena
keluarga klien khawatir dengan kondisi klien, pada pukul 10.00 WIB klien
langsung di bawa ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Saat tiba
di IGD pada pukul 10.30 WIB, klien di beri terapi Oksigen nasal canul 4 lpm,
infus Nacl 0,9% 10 tpm di tangan sebelah kiri, amlodipin 5 mg per/oral,
injeksi ketorolac 10 mg IV. Setelah di observasi ± 2 jam pada pukul 14:00
WIB klien dipindahkan ke ruang ICVCU untuk mendapatkan perawatan
selanjutnya.
o Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan pernah di rawat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya karena penyakit TB Paru dan klien tidak pernah di operasi.
o Keadaan Umum
Kesadaran umum compos menthis, klien tampak lemah, klien tampak
gelisah, klien tampak meringis, klien tampak mengantuk, klien berbaring
dengan posisi semi fowler, terpasang infus NaCl 0,9% 10 tpm di tangan kiri
serta terpasang oksigen nasal canul 4 lpm dan terpasang BSM (Bed Side
Monitor).
o Tanda-Tanda Vital
Pada saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ditemukan hasil Tekanan
Darah: 190/120 mmHg, Nadi: 80x/mnt, Pernafasan: 26 x/mnt, dan Suhu:
36,50C.
o Pernafasan (Breathing)
Bentuk dada klien tampak simetris. Klien tidak mempunyai kebiasaan
merokok, tidak ada batuk, ada nyeri dada, klien sesak nafas saat istirahat, tipe
pernapasan dada dan perut, irama pernafasan tidak teratur.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas
o Kardiovaskuler (Bleeding)
Terdapat nyeri dada pada klien, tidak ada kram kaki, tidak ada clubing
finger, CRT (Capillary Refill Time) didapatkan hasilnya <2 detik, tidak ada
oedema, tidak tampak ictus cordis, vena jugularis tidak meningkat, suara
jantung normal S1 S2, reguler (lup-dup), irama EKG Normal Sinus Ritme dan
frekuensi EKG 88x/menit.
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
o Aktivitas Sehari-hari
Aktivitas pasien sebelum sakit biasanya dapat melakukan aktivitasnya
secara mandiri, sesudah sakit sebagian aktivitasnya dibantu oleh keluargganya
dan perawat.
Masalah Keperawatan : Intoleransi aktivitas
o Data Penunjang (Laboratorium)
Laboratorium Tanggal 20 September 2018

Parameter Hasil Satuan Nilai Normal

WBC 13,30 x 4,00 - 10,00


RBC 10^3/uL 3,50 - 5,50
HGB 4,14 x 11,0 - 16,0
10^6/uL
PLT 10,5 g/dL
150 - 400
Glukosa – Sewaktu 313 x 10^3/uL <200
Ureum 68 mg/dl 21 - 53
Creatinin 51 mg/dl 0,7 – 1, 5
HbsAg 2,5 mg/dl (-) / Negatif
Natrium (Na) (-) / Negatif 135 – 148 mmol/L
Kalium (K) 139 3,5 – 5,3 mmol/L
4,2
Calcium (Ca) 1,02
0,98 – 1,2 mmol/L
o Penatalaksanaan Medis

Tanggal Terapi

20 September 2018 1. Nacl 0,9 % 10 tpm


2. Injeksi Katerolac 2x10 mg (IV)
Penatalaksanaan Medis saat di 3. Almodipin 1x5 mg
IGD

September 2018 1. Nacl 0,9 % 10 Tpm


2. Injeksi Katerolac 2x10 mg (IV)
Penatalaksanaan Medis saat di 3. Furosemide 2x10 mg (IV)
Ruang ICVCU PO
4. Almodipin 1x5 mg
5. Ketocid 3x200 mg
6. ISDN (Isosorbide Dinitrate) 3x5 mg
Pada kasus Tn. F yang dirawat di ruang ICVCU ditemukan 3 (tiga) diagnosa
keperawatan yang muncul, yaitu:

1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miocard ditandai dengan keluhan nyeri
pada dada, P : Nyeri bertambah saat klien duduk Q : Mengeluh nyeri seperti
ditusuk-tusuk di area dada R : Nyeri berkurang saat tiduran S : Skala nyeri 7-9
(Berat) T : Nyeri hilang timbul, Klien tampak lemah, Klien tampak gelisah, Klien
tampak meringis TTV TD : 190/120 mmHg N : 80 x/menit RR : 26 x/menit S
: 36,5oC
2. Ketidaefektifan pola napas berhubungan dengan peningkatan oksigen dalam
tubuh tidak terpenuhi ditandai dengan keluhan Klien mengeluh sesak napas, klien
terlihat sesak napas saat istirahat, lien terpasang oksigen 4 lpm, Tipe pernafasan
dada dan perut, Irama pernafasan tidak teratur, TD : 190/120 mmHg N : 80
x/menit RR : 26 x/menit S : 36,5oC
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan atara suplai O2
dengan kebutuhan tubuh, dengan keadaan umum klien badan lemah sering
kelelahan saat beraktivitas, klien tampak lemah, klien tampak selalu meminta
bantuan istri atau keluarga jika beraktivita, kemampuan pergerakan sendi bebas,
uji kekuatan otot ekstermitas atas 5/5 bawah 5/5.
Pada
BAB 4
HASIL PEMBAHASAN
Hasil penelitian pengaruh pendidikan kesehatan
tentang Hipertensi pada lansia terhadap tingkat
pengetahuan keluarga di UPT Puskesmas Menteng
Palangka Raya. Responden pada penelitian ini
sebanyak 50 responden keluarga dan 50 responden
lansia, pengumpulan data diambil pada tanggal 25
Juli-31 Juli 2018
UMUR JENIS KELAMIN

Responden 26-35
32% tahun 40% Laki-laki
Responden 36-45 60%
68% tahun Perempuan

Diagram 4.1 Karakteristik Responden Sebagai Keluarga Lansia Berdasarkan


Usia Dan Jenis Kelamin Di UPT Puskesmas Menteng Palangka
Raya (25 Juli 2018).

Berdasarkan diagram diatas, responden sebagai keluarga lansia


dalam penelitian ini berjumlah 50 dan dapat dilihat data
berdasarkan usia 26-35 tahun sebanyak 34 responden (68%) dan 36-
45 tahun sebanyak 16 responden (32%) dan responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 20 responden (40%) dan perempuan
sebanyak 30 responden (60%).
PENDIDIKAN TERAHIR

36%

SMP
64%
SMA

Diagram 4.2 Karakteristik Responden Sebagai Keluarga Lansia Berdasarkan


Tingkat Pendidikan Di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya
(25 Juli 2018).
Berdasarkan diagram diatas, responden sebagai keluarga lansia
dalam penelitian ini berjumlah 50 orang, berdasarkan pendidikan
responden sebagai keluarga lansia, SMP sebanyak 18 responden
(36%), SMA sebanyak 32 responden (64%).
MENDAPATKAN INFORMASI SUMBER INFORMASI
0%

14% Puskesmas
36%
IYA
64% TIDAK Perawat atau bidan
86% di posyandu

Dokter

Diagram 4.3 Karakteristik Responden Sebagai Keluarga Lansia Berdasarkan Pernah


Tidak Nya Mendapatkan Informasi Dan Dari Mana Saja Sumber
Informasi Yang Didapat Di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya (25
Juli 2018).
Berdasarkan diagram diatas, responden sebagai keluarga lansia dalam
penelitian ini berjumlah 50 orang, berdasarkan pernah tidak nya mendapatkan
informasi tentang Hipertensi pada lansia. Mendapatkan iformasi IYA sebanyak
18 responden (36%),Tidak mendapatkan iformasi sebanyak 32 responden
(64%). Dan yang mendapatkan sumber informasi responden di puskesmas
sebanyak 43 responden (86%) serta yang mendapatkan di perawat atau bidan
di posyandu sebanyak 7 responden (14%), dokter sebanyak 0 responden (0%).
UMUR JENIS KELAMIN

22% 36%
Responden 60-65 Laki-laki
tahun 64%
Responden 65-70 Perempuan
78%
tahun

Diagram 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Lansia Dan Jenis


Kelamin Di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya (25 Juli
2018).

Berdasarkan diagram diatas, responden sebagai lansia dalam


penelitian ini berjumlah 50 dan dapat dilihat data berdasarkan
lansia yang berumur 60-65 tahun sebanyak 11 responden (22%) dan
65-70 tahun sebanyak 39 responden (78%) dan responden yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 responden (36%) dan
perempuan sebanyak 32 responden (64%).
PENDIDIKAN TERAHIR

26%

SD SMP
74%

Diagram 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Lansia


Di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya (25 Juli 2018).

Berdasarkan diagram diatas, responden sebagai lansia dalam


penelitian ini berjumlah 50 orang, berdasarkan pendidikan pada
lansia, SD sebanyak 37 responden (74%), SMP sebanyak 13
responden (26%).
KONTROL TEKANAN DAN PENGOBATAN
0%

Tiap ada keluhan


Tiap habis obat
100%
Tiap bulan

Di Diagram 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kontrol Tekanan Dan


Pengobatan Pada Lansia Di UPT Puskesmas Menteng
Palangka Raya (25 Juli 2018).

Berdasarkan diagram diatas, responden sebagai lansia dalam penelitian ini


berjumlah 50 orang, berdasarkan kontrol tekanan dan pengobatan pada Lansia,
Tiap ada keluhan sebanyak 0 responden (0%),Tiap habis obat sebanyak 50
responden (100%) dan tiap bulan 0 responden (0%).
MENDAPATKAN INFORMASI KONTROL KEMANA SAJA

6% Puskesmas
24%
IYA
94% Perawat atau bidan di
76% TIDAK
posyandu

Dokter

Diagram 4.7 Karakteristik Responden Sebagai Lansia Berdasarkan Pernah


Tidak Nya Mendapatkan Informasi Dan Kontrol Kemana Saja
Pada Lansia Di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya (25
Juli 2018).

Berdasarkan diagram diatas, responden sebagai lansia dalam penelitian ini


berjumlah 50 orang, berdasarkan pernah tidak nya mendapatkan informasi
tentang Hipertensi pada lansia mendapatkan iformasi IYA sebanyak 12
responden (24%), Tidak mendapatkan iformasi sebanyak 38 responden (76%).
Dan responden yang kontrol kepuskesmas sebanyak 47 responden (94%) serta
yang kontrol kedokter sebanyak 3 responden (6%).
PRE -TEST 0%

15%

Baik
Cukup
Kurang
85%

Diagram 4.8 Kategori Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Lansia dan Keluarga


Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan (25 Juli 2018).

Berdasarkan diagram diatas, kategori responden dalam penelitian ini


berjumlah 50 responden keluarga dan 50 responden lansia dengan tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 85 responden (85%), Cukup sebanyak 15
responden (15%), dan Baik sebanyak 0 responden (0%).
POST -TEST 0%

22%

Baik
Cukup
78% Kurang

Diagram 4.9 Kategori Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Keluarga dan


Lansia Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan (25 Juli 2018).

Berdasarkan diagram diatas, kategori responden dalam penelitian ini


berjumlah 50 responden keluarga dan 50 responden lansia dengan tingkat
pengetahuan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi pada Lansia
sebanyak 78 responden Baik (78%) dan sebanyak 22 responden ( 22%)
Cukup
HASIL UJI STATISTIK

Berdasarkan hasil analisis uji statistik dengan


menggunakan metode uji wilcoxon diatas, didapatkan p-
value 0,000 dengan α 0,05 yang artinya ha diterima yaitu
ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi pada
lansia terhadap tingkat pengetahuan keluarga di upt
Puskesmas Menteng Palangka Raya
BAB 5
PENUTUP
Hasil identifikasi tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan
kesehatan pre-test tentang tentang Hipertensi pada lansia terhadap
tingkat pengetahuan keluarga berdasarkan hasil dengan tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 85 responden (85%).

Hasil identifikasi tingkat pengetahuan Sesudah di berikan


pendidikan kesehatan tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Hipertensi pada lansia terhadap tingkat pengetahuan keluarga dengan
tingkat pengetahuan dilakukan post-test dengan hasil sebanyak 78
responden Baik (78%) dan sebanyak 22 responden ( 22%) Cukup.

Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah diberikan pendidikan


kesehatan pengetahuan menjadi meningkat dan pendidikan kesehatan
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa setelah diberikan
pendidikan kesehatan, pengetahuan menjadi meningkat
dan pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan dibuktikan dari hasil uji Wilcoxon yaitu P-
Value 0,000 ≤ 0,05 yang artinya ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang hipertensi pada lansia terhadap tingkat
pengetahuan keluarga di upt Puskesmas Menteng
Palangka Raya
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai