Anda di halaman 1dari 26

BAKTERI

Mikrobiologi
Pendahuluan:

 Bakteri merupakan organisme yang hidup di berbagai habitat (kosmopolitan) baik


itu di darat, air dan udara bersama partikel debu dan bahkan terdapat dalam tubuh
mahluk hidup yang lain, baik sebagai probiotik maupun sebagai parasit.

 Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi,
terutama sebelum ditemukannya mikroskop.
 Barulah setelah abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang
mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.
Ciri Ciri Morfologi Bakteri:
1. Bentuk sel bakteri

1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat


seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai
berikut:
 Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
 Diplococcus, jka berganda dua-dua
 Tetracoccus, jika bergandengan empat dan
membentuk bujur sangkar
 Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
 Staphylococcus, jika bergerombol
 Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang
berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
 Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
 Streptobacillus, jika bergandengan membentuk
rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk
lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
 Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari
setengah lingkaran (bentuk koma)
 Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
 Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang
fleksibel.
Ukuran sel bakteri:

 Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 - 5,0 x 0,5 - 1,0 μm, diameter 0,6 - 3,5 μm
 Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100 X)
 Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron
Struktur Sel bakteri:

 Struktur Sel bakteri dapat dibagi atas 3 bagian


utama yaitu :
1. Dinding sel
2. Bagian internal berupa protoplasma yang
mengandung :
 Membran sel, Inclusion body, Mesosom,
Ribosom, Nukleoid (DNA)
3. Bagian eksternal
 Kapsul, Flagela, Pili
Struktur Sel Bakteri: Dinding sel

 Dinding sel bakteri sangat tipis dan elastis ,terbentuk dari peptidoglikan yang
merupakan polimer unik yang hanya dimiliki oleh golongan bakteri.
 Fungsinya dinding sel adalah- memberi bentuk sel, memberi perlindungan dari
lingkungan luar dan mengatur pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel.
 Teknik pewarnaan Gram adalah untuk menunjukan perbedaan yang mendasar
dalam organisasi struktur dinding sel bakteri atau cell envelope.
 Struktur peptidoglikan:
 Setiap N-asetilmuramat berikatan dengan tetrapeptida yang terdiri
atas L-alanin, D-glutamat, sembarang diamino, dan D-alanin.
 Setiap polimer peptidoglikan di ikat oleh ikatan peptida, sehingga
seperti sebuah jaring yang membungkus membran sel.
 Bakteri Gram positif memiliki dinding sel relatif tebal, terdiri dari berlapis-lapis polymer
peptidoglycan (disebut juga murein). Tebalnya dinding sel menahan lolosnya komplek
crystal violet-iodine ketika dicuci dengan alkohol atau aseton.
 Bakteri Gram negatif memiliki dinding sel berupa lapisan tipis peptidoglycan, yang
diselubungi oleh lapisan tipis outer membrane yang terdiri dari lipopolysaccharide (LPS).
 Daerah antara peptidoglycan dan lapisan LPS disebut periplasmic space (hanya ditemui
pada Gram negatif) adalah zona berisi cairan atau gel yang mengandung berbagai
enzymes dan nutrient-carrier proteins.
 Kompleks Crystal violet-iodine mudah lolos melalui LPS dan lapisan tipis peptidoglycan
ketika sel diperlakukan dengan pelarut. Ketika sel diberi perlakuan pewarna tandingan
Safranin O, pewarna tersebut dapat diserap oleh dinding sel bakteri Gram negatif.
Struktur Sel Bakteri: Protoplasma

 Yaitu semua material yang terdapat didalam dinding sel.


a) Membran sel : Terdapat dibagian dalam dinding sel, terdiri dari phospholipid
yang tersusun bilayer , dan mengandung berbagai protein yaitu:
– Enzym untuk reaksi
– Pori untuk proses difusi
– Reseptor untuk transpor
– Reseptors untuk mengenal, komunikasi, dan penempelan.
b) Sitoplasma : Merupakan cairan sel yang terdapat didalam plasma membran.
Terdiri dari 80% air, ribosom, berbagai enzim, koenzim, senyawa organik
(protein, lemak, karbohidrat, dll), senyawa anorganik.
c) Ribosom : organel sel yang berfungsi sebagai pabrik protein
d) Mesosome : Invaginasi dari plasma membran, dalam bentuk vesikel, tubule,
atau lamela
e) Nukleoid : Material genetik bakteri/kromosom bakteri/DNA , berbentuk
circular (melingkar), membawa sifat yg mengatur viabilitas bakteri.
f) Plasmid : Material genetik non esensial, ekstra kromosom, berbentuk
melingkar tetapi ukuran lebih kecil dari DNA, membawa sifat-sifat tambahan
ketahanan terhadap antibiotik, ultra violet, patogenisitas, produksi bakteriosin,
dll, tetapi tidak membawa sifat untuk viabilitas sel. Plasmid dapat berpindah
antar bakteri, atau dari bakteri ke sel tanaman inang (contoh pada
Agrobakterium tumefaciens).
Struktur Sel Bakteri: Bagian eksternal

 Flagela: Berfungsi sebagai alat gerak, struktur utamanya adalah


protein yang disebut flagellin, fleksibel, ukuran diameter10-15μm,
dengan panjang 10-20μm. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel
yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
a) Atrik, tidak mempunyai flagel.
b) Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
c) Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu
ujungnya.
d) Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
e) Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.
 Pili/Fimbriae: Merupakan alat untuk menempel pada permukaan (adhesin)
substrat. Pili ada yang khusus digunakan untuk konjugasi, disebut pili sex. DNA
bakteri dapat ditransfer dari satu sel bakteri ke sel bakteri lain selama proses
konjugasi.
 Kapsul/envelope: Merupakan selubung sel bakteri berupa
extracellularpolysacharide (EPS). Berupa kapsul bila melekat erat pada dinding sel
atau berupa lendir dengan struktur longgar Berfungsi sebagai pelindung sel dari
kekeringan dan serangan mikroorganisme lain; alat untuk melekat pada
permukaan; berperan dalam penyerapan ion selektif; dan dalam interaksi inang-
patogen.
Reproduksi Bakteri:

 Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual


(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri.
 Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel
membelah menjadi dua.
 Selama proses pembelahan, material genetik juga menduplikasi diri dan
membelah menjadi dua, dan mendistribusikan dirinya sendiri pada dua sel baru.
Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat singkat.
 Pada kondisi yang menguntungkan dapat berduplikasi setiap 20 menit.
 Cara Reproduksi Bakteri selain pembelahan biner antara lain :
1. Konjugasi : reproduksi seksual dimana bakteri bertukar bahan genetik
sebelum membelah diri, sehingga turunannya memiliki gen baru. Material
genetik ditransfer melalui pili sex.
2. Transformasi – bakteri mengambil gen dari bakteri lain yang telah mati dari
lingkungannya.
3. Transduksi – virus menyisipkan gen baru ke dalam sel bakteri. Metoda ini
digunakan dalam bioteknologi untuk menghasilkan bakteri yang dapat
menghasilkan insulin.
Jenis-jenis Bakteri:

 Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi


dua golongan yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.
1. Bakteri Heterotrof: Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat
organik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik
yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri
yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa
makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan zat
organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan
mineral.
2. Bakteri Autotrof : Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan
sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri
autotrof (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a) Bakteri fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk
mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh
bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
b) Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang
diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini
adalah: Nitrosomonas. Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air dan
energi.
 Di samping terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan
makanan, ada juga penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang
diperlukan dalam proses respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut:
1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya.
Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses
respirasinya. Misal: Streptococcus lactis.
 Sedangkan berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan lagi
menjadi:
1. Bakteri aerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen.
Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
2. Bakteri anaerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal:
Clostridium tetani.
3. Bakteri anaerob fakulatif
yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia
coli, Salmonella thypose dan Shigella.

Anda mungkin juga menyukai