Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

NILAI & ARTI SERTA MAKNA


SILA KE 1 “KETUHANAN YANG
MAHA ESA”
Yudha Hindrawan 16504241049
Riski Perdana 16504241050
Zulfa Anwari 16504241053
Andang M Rizqi 16504241054
Sidiq Ramadani 16594241055
PENGERTIAN NILAI

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu,


menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia yang pada hakikatnya melekat pada
suatu objek
MACAM – MACAM NILAI

 Menurut Walter G. Everet, macam nilai dibagi menjadi :


a. Nilai Ekonomis
b. Nilai Kejasmanian
c. Nilai Hiburan
d. Nilai Sosial
e. Nilai Watak
f. Nilai Estetis
g. Nilai Intelektual
h. Nilai Keagamaan
 Menurut Notonegoro, macam nilai dibagi menjadi 3:
a. Nilai Material
b. Nilai Vital
c. Nilai kerohanian
Dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Nilai kebenaran
2. Nilai Keindahan (Nilai Estetis)
3. Nilai Kebaikan (Nilai Moral)
4. Nilai Religious
SISTEM NILAI DALAM PANCASILA

Menurut Darmodiharjo, mengatakan bahwa Pancasila


bersifat subjektif, yaitu :
a.Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu
sendiri.
b.Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa
Indonesia.
c.Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai
dengan hati nurani bangsa Indonesia.
MAKNA NILAI SILA PERTAMA PADA
PANCASILA

 Istilah “ketuhanan” tidak berarti mengakui satu Tuhan


saja. Dalam bahasa Indonesia, awalan ke- dan akhiran -
an jika digunakan pada kata dasar maka akan
merubah fungsi ataupun definisi dari kata dasar
tersebut. Jadi berapa pun tuhannya asal
berhubungan/berkaitan dengan Tuhan, maka itulah
Ketuhanan.
 Kata ‘esa’ dalam bahasa Sankerta berarti harus ada
atau mutlak.
 Sikap positif yang perlu dilakukan terhadap nilai-nilai
“Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yaitu sebagai berikut :
a.Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing,
b.Hormat dan menghormati serta bekerjasama
antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda sehingga terbina
kerukunan hidup,
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing,
d. Tidak memaksakan suatu agama atau
kepercayaannya kepada orang lain.
e. Setiap warga Negara Indonesia sudah seharusnya
mempunyai pola pikir, sikap, dan perilaku yang
menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan yang Maha
Esa. Setiap warga Negara diberi kebebasan untuk
memilih dan menentukan sikap dalam memeluk salah
satu agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
PENYIMPANGAN SILA PERTAMA
“KETUHANAN YANG MAHA ESA”

a. Muncul ideologi-ideologi atau paham-paham yang


berbasiskan ajaran agama tertentu
b. Toleransi dan sikap menghargai agama atau umat
kepercayaan lain ternyata belum sepenuhnya dapat
disadari dan diwujudkan.
c. Konflik antar kelompok agama terkadang juga dapat
dipicu kerena kebijakan atau peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah (departemen agama).
Contoh Kasus
 Contohnya dalah kasus Surat Keputusan Bersama
antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (SKB
2 Menteri), terutama mengenai perijinan pembangunan
rumah ibadah. Dimana disebutkan bahwa syarat untuk
mendirikan rumah/ tempat ibadah sedikitnya atau
batas minimalnya jika ada 100 orang dalam satu
wilayah yang beragama sama
Kesimpulan
 Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar
negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan
sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia.
 Penyebab terjadinya penyimpangan sila ‘Ketuhanan
Yang Maha Esa’ di Indonesia salah satunya adalah
kerena pancasila sebagai Ideologi, falsafah, dasar
negara, serta sebagai pandangan hidup, tidak dapat
dipahami dan dihayati secara menyeluruh oleh bangsa
ini
 Dengan adanya Pancasila, meskipun berbeda suku,
agama, namun tujuannya tetap satu sesuai dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda suku
bangsa tetapi tetap satu tujuan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai