Anda di halaman 1dari 16

The therapeutic use of measuring plasma

consentrations of drug

Terapi pengukuran konsentrasi


obat dalam plasma

Enung Ratnengsih 18344138


Winda Oktiwilianti 18344139
Rizqi Dimas 18344140
Hamim Restu Annisa 18344141
Iswahyuni 18344142
TUJUAN TERAPI

Tujuan terapi adalah mempertahankan kadar obat yang


cukup pada tempat kerja obat. Dalam praktiknya, sangat
sulit untuk mengukur kadar obat pada tempat kerja obat,
dan akan lebih mudah mengukur kadar obat dalam plasma.
Jadi, dapat dikatakan bahwa tujuan terapi dengan
pemberian obat adalah untuk mempertahankan kadar obat
yang cukup dalam darah yang akan memberikan hasil
pengobatan yang kita inginkan.
3 Macam kadar obat
kadar efktif
minimum

kadar toksik

Diantara kadar efektif


minimum dan kadar
toksik.
Intensitas dan durasi obat ditentukan oleh
konsentrasi obat di lokasi aksi, yaitu reseptor.

Untuk obat yang bersifat reversibel, pembentukan


kompleks reseptor obat mematuhi hukum aksi
massa, sebagai berikut :
Obat + Reseptor ⇌ Kompleks Obat – Reseptor
Zat teurapeutik bertindak
sebagian melalui
metabolit

Obat yang bertindak


Tingkat pembentukan dan tanpa reversible yaitu
disosiasi kompleks reseptor obat aktif tidak terkait
dengan konsentrasi
obat palsma

Metode esai untuk


konsentrasi obat plasma
Syarat Penggunaan Konsentrasi Obat Dalam Plasma
Untuk Memantau Efek Klinik

1. Obat harus bekerja dan memiliki mekanisme yang reversibel


2. Obat bukan merupakan hasil metabolisme aktif
3. Konsentrasi dari ikatan obat dalam plasma harus mencerminkan
ikatan obat dalam reseptor.
4. Pengembangan toleransi dilokasi reseptor seharusnya tidak
menjadi masalah penting seperti barbiturat dan etilalkohol.
5. Efek farmakologi obat harus dicatat dengan cara yang akurat.
Beberapa obat menyebabkan hemolisis pada
pasien dengan glukosa 6 fosfat dehidrogenase
Konsentrasi obat dalam plasma

1. Terikat dengan protein

2. Yang bebas
Hubungan antara Konsentrasi Total
Plasma Atau Konsentrasi Bebas

ketika lebih dari 1 obat mengalami peningkatan dalam


konsentrasi obat bebas, maka hubungan yang baik
antara konsentrasi obat bebas dan efek diperoleh.

Konsentrasi propranolol chlortalidon tinggi dalam sel darah merah,

rendah dalam plasma

Konsentrasi chloroquine luas dalam sel darah putih


Indikasi untuk memantau obat dalam plasma

Untuk obat yang memiliki efek


rasio sempit ( lithium )

Obat dengan profil kinetik yang


mengalami kejenuhan sehingga
peningkatan dosis yang kecil sudah
meningkatkan kadar obat (
diphenyldantoin )

Obat yang gejala kliniknya


sukar dibedakan
Kepatuhan pasien

jika terjadi efek samping maka konsentrasi cairan dapat


dipantau.
Contoh : plasma urin

Jika obat memiliki waktu paruh panjang, volume


distribusinya rendah, maka plasma tidak terdeteksi.

Kesimpulannya : pasien tidak meminum obat


Urine metabolit obat ( jumlah dan
prediksi obat )

Tempat pengukuran
obat

Saliva prosedur non invansif


( terikat dalam plasma )
Pasien dengan disfungsi ginjal dan hati :
1. Obat yang dipulihkan terutama oleh ginjal
menyebabkan toksik
Contoh : antibiotik aminoglikosida (menyebabkan
disfungsi ginjal lebih lanjut)
Digoksin (menyebabkan mual, muntah, & aritmia)

2. Obat pada hepatitis/sirosis


Contoh : teofilin & fenitoin (berkurang pada sirosis)
Obat yang Konsentrasi Plasmanya Harus di
Monitor
Anti Konvulsan

Obat Konvulsan

Bronkodilator

Obat Sistem Saraf Pusat

Antibiotik

Penggunaan Obat dengan Dosis Berlebih


obat-obat yang kisaran plasma terapeutik dan
toksiknya telah ditentukan
Obat Range Terapeutik Efek Toksik

Digoksin 1-2 ng/ml 3 ng/ml

Digitoksin 10-25 ng/ml 40 ng/ml

Teofilin 10-20 μg/ml 25 μg/ml

Fenitoin 10-20 μg/ml 25 μg/ml

Litium 0.5-1.5 mmol/l 1.5 mmol/l

Nortriptilin 50-140 ng/ml 200 ng/ml

Anda mungkin juga menyukai