Anda di halaman 1dari 19

Identifikasi Sifat Fisis Batubara Beda Kalori

(Studi Kasus Daerah Tambang Air Laya (TAL) PT. Bukit Asam Tbk., Tanjung Enim, Sumatra Selatan)

USULAN PENELITIAN
Diusulkan Oleh :

Rani Nasrasyam Zalma


140710150017

PROGRAM STUDI GEOFISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
OUTLINE

1 3 5
TUJUAN PENELITIAN
LATAR BELAKANG LOKASI

KEGUNAAN PENELITIAN WAKTU PENELITIAN

IDENTIFIKASI MASALAH METODOLOGI PENELITIAN

BATASAN MASALAH

2 4

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 2


LATAR BELAKANG

PERANAN BATUBARA

• Batubara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari


dekomposisi tumpukan tanaman selama kira-kira 300 juta tahun diakibatkan oleh
proses biologi dengan mikroba. (Anggayana, 2002; Mutasim, 2010).

• Perkembangan kebutuhan batubara sebagai sumber energi semakin meningkat


sesuai dengan perkembangan pembangunan Indonesia disamping itu penggunaan
sumber energi minyak bumi dan gas bumi semakin langka. (Yunita, 2002

Gambar 1. Peroses Distribusi Batubara


Sumber : Laporan tahunan (Annual Report) PT. Bukit Asam Tbk.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 3


LATAR BELAKANG

KUALITAS BATUBARA

• Pemanfaatan batubara disektor industri sebagai sumber energi alternatif belum


dilakukan secara optimal, salahsatunya disebabkan oleh rendahnya kualitas batubara
(Lestari dkk, 2016).

• Peringkat batubara pada industri pertambangan Indonesia berkisar lignit –


subbituminous dan heated coal yang mencapai peringkat antrasit, seperti yang
terdapat di pertambangan batubara BUMN yaitu PT. Bukit Asam Tbk. (Pujobroto,
1997). Produksi tambang batubara, untuk memperoleh kualitas batubara yang baik
sangat dipengaruhi oleh nilai kalor dari batubara

Gambar 2. Peroses Distribusi Batubara


Sumber : Rogilbert~commonswiki, 2007

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 4


LATAR BELAKANG

• Identifikasi nilai kalori batubara membutuhkan proses dan waktu yang


panjang, disamping itu belum adanya penelitian untuk mengidentifikasi nilai
INOVASI BARU
kalori batubara menggunakan metode kelistrikan batuan terhadap besarnya
dan pengaruh nilai kalori pada batubara. (Lestari dkk, 2016).
• Untuk melengkapi pengukuran tersebut akan dilakukan studi pelengkap
ANALISIS UJI SAMPEL berupa analisis sampel. Analisis sampel dilakukan menggunakan beberapa
metode karakterisasi untuk mengidentifikasi mineral atau unsur penyusun
didalam batubara, dengan mengunakan metode XRD, SEM, atau Petrografi
yang secara luas digunakan untuk menganalisa mineral. (Wicaksono dkk,
2017).

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 5


IDENTIFIKASI MASALAH

Analisis Uji Sampel PERANAN BATUBARA


SEM, XRD, atau Petrografi 4 1 Perkembangan Pembangunan Indonesia
Studi Pelengkap
Analisis mineral/ unsur penyusun batuan

MASALAH

Metode Kelistrikan Batuan KUALITAS BATUBARA

Inovasi terbaru 3 2 Nilai Kalori batubara

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 6


BATASAN MASALAH

Penelitian dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu didaerah Tambang Air Laya (TAL) Barat dan Lokasi kedua
1 dilakukan di daerah Tambang Suban.

2 Identifikasi sifat fisis batubara beda kalori dilakukan menggunakan metode kelistrikan batuan berdasarkan parameter
fisis Electrical Conductivity (EC) , Volume Water Content (VWC), permitivitas dielektrik dan porositas batuan.

Analisis sampel dilakukan berdasarkan metode karakterisasi identifikasi mineral/ unsur penyusun didalam batubara
3 menggunakan metode XRD, SEM, atau Petrografi.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 7


TUJUAN PENELITIAN

1. Menentukan sifat fisis batubara 2. Membandingkan mineral atau


beda kalori menggunakan unsur penyusun batubara beda
metode kelistrikan batuan. kalori menggunakan metode
XRD, SEM, atau Petrografi.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 8


KEGUNAAN PENELITIAN

 Dapat memberikan informasi mengenai karakteristik fisis batubara beda kalori berdasarkan
parameter fisis kelistrikan batuan yaitu konduktivitas listrik, kandungan volumetrik air,
permitivitas dielektrik dan porositas batuan serta dapat memberikan informasi mengenai
mineral/ unsur penyusun batubara beda kalori menggunakan metode XRD, SEM atau Petrografi.
 Dapat memberikan informasi mengenai data-data yang telah terukur dan teruji, sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan dalam penelitian lebih lanjut.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 9


METODOLOGI PENELITIAN

Mulai

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Orientasi Medan dan Desain survei

Pengambilan Sampel Gambar 3. Metodologi Penelitian

Sampel Batuan

Pengukuran Sampel dan Pengolahan Data

Karakteristik mineral/ unsur


Nilai parameter fisis
penyususn batubara beda
batubara beda kalori
kalori

Analisis Sampell dan Interpretasi Data

Selesai Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 10


METODOLOGI PENELITIAN

• Akuisisi data dilakukan pada kajian dua daerah tambang yang berbeda
namun dalam satu daerah lingkungan pengendapan yaitu Formasi Muara
Enim. Lokasi pertama dilakukan didaerah Tambang Air Laya (TAL) Barat
sedangkan Lokasi kedua dilakukan di daerah Tambang Suban.

• Akuisi data dilakukan menggunakan metode pengambilan sampel

AKUISISI DATA pencuplikan vertikal dengan jumlah titik pengambilan sampel adalah 5 titik
untuk masing masing daerah penelitian serta spasi antar titik adalah 5m.

• Pengambilan sampel dilakukan pencuplikan terhadap 3 jenis sampel yaitu


top nya merupakan lapisan interburden antara coal seam A1 dan coal seam
A2, coal seam A2 atau batubara seam A2 beda kalori. Serta bottom nya
adalah lapisan interburden dari coal seam A2 dan coal seam B.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 11


METODOLOGI PENELITIAN

Teknik Pengambilan Sampel

Interburden
Tuffaceoussandstone S.1.1 S.2.1 S.3.1 S.4.1 S.5.1

AKUISISI DATA coal S.1.2 S.2.2 S.3.2 S.4.2 S.5.2

Interburden
S.1.3 S.2.3 S.3.3 S.4.3 S.5.3
Claystone

5m 5m 5m 5m

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 12


METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan data dilakukan dimulai dengan :

• Pengukuran parameter sifat kelistrikan batuan menggunakan


Decagon EM50 dengan 5TE Water Contents, EC, and
Temperature Sensor dan ECH2O EC-5 Sensor

PENGOLAHAN DATA • Karakterisisasi mineralogi dari sampling batubara beda kalori,


di laboratorium menggunakan metode XRD (X-Ray
Difraction), metode SEM (Scanning Electron Microscophy),
atau metode Petrografi.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 13


METODOLOGI PENELITIAN

Interpretasi data dan analisa hasil akan dijelaskan melalui


hasil pengukuran menggunakan metode kelistrikan batuan berdasarkan
parametetr fisis Electrical Conductivity (EC), Volume Water Content
(VWC), permitivitas dielektrik dan porositas batuan, serta didukung
INTERPRETASI DATA
oleh data-data XRD, SEM, atau Petrografi yang menunjukkan
karakteristik sifat fisis serta adanya mineral/ unsur penyusun batubara
beda kalori serta lapisan interburden bagian top maupun bottom
batubara.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 14


LOKASI AKUISISI DATA
Pengambilan sampel batubara dibagi menjadi dua
lokasi, lokasi pertama dilakukan di daerah Tambang
Air Laya (TAL) Barat PT. Bukit Asam Tbk.,
sedangkan lokasi yang kedua dilakukan di daerah
Tambang Suban PT. Bukit Asam Tbk.

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 15


LOKASI PENELITIAN

 Laboratorium Program Studi Geofisika Universitas Padjadjaran


 Laboratorium Program Studi Kimia Universitas Padjadjaran
 Laboratorium Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017


WAKTU PENELITIAN

Bulan
No Bentuk Kegiatan
Agustus September Oktober November Desember

1 Studi Literatur

Bimbingan dengan
2
dosen
Penyusunan Proposal
3
UP

4 Pengambilan Data

5 Pengolahan Data

Interpretasi dan
6
Analisa Hasil

7 Penyusunan Skripsi
Tabel 1.7.1 Rencana Waktu Penelitian Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017
DAFTAR PUSTAKA

• Agustine, Eleonora. 2015. Kajian Suseptibilitas Magnetik dan EC Pada Tanah Vulkanik yang Terpapar Pestisida
Organochlorine. Bandung : Institute Teknologi Bandung.
• Anggayana, K., 2002, Genesa Batubara, Departemen Teknik Pertambangan, FIKTM, Institut Teknologi Bandung
• Billah, Mustasim. 2010. Peningkatan Nilai Kalor Batubara Peringkat Rendah Dengan Menggunakan Minyak Tanah dan
Minyak Residu. Surabaya : UPN Press.
• Kusumagiani, Twin Aji.2017. Karakterisasi Sifat Fisika Tanah Akibat Pemaparan Pupuk Berlebih Pada Tanah
Terkondisi (Studi Kasus Lahan Pertanian Jawa Barat). Departemen Geofisika FMIPA. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Sumedang: Universitas Padjadjaran.
• Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral 2016.
• Muchjidin. (2006) Pengendalian Mutu Dalam Industri Batu Bara, ITB, Bandung.
• Pujobroto, A., 1997. Organic petrology and geochemistry of Bukit Asam coal, South Sumatra, Indonesia. Unpublished
Ph.D. thesis, University of Wollongong, Australia, 397 hal.
• Sukandarrumidi. 2006. Batubara dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
• Yunita, P. 2000. Pembuatan Briket Dari Batubara Kualitas Rendah Dengan Proses Non Karbonisasi Dengan
Menambahkan MgO dan MgCl2. UPN Veteran Jawa Timur. 35 Hal. Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017
TERIMA KASIH

Rani Nasrasyam Zalma | 140710150017 19

Anda mungkin juga menyukai