Anda di halaman 1dari 17

BRONKIEKTASIS

Haerati Hairil
ANATOMI
DEFINISI
 Bronkiektasis merupakan pelebaran menetap dari bronkus
dan bronkiolus akibat kerusakan otot dan jaringan elastik
penunjang, disebabkan atau berkaitan dengan infeksi
nekrotikans kronis.
EPIDEMIOLOGI
 Prevalensi bronkiektasis lebih tinggi pada penduduk
dengan golongan sosioekonomi yang rendah
ETIOLOGI
 Infeksi Primer
 Obstruksi bronkial
 Aspirasi
 Fibrosis Kistik
 Defek anatomi kongenital
 Defisiensi alpha l-antitripsin
 Paparan gas beracun
PATOFISIOLOGI
 Dilatasi bronkus yang ireversibel (> 2 mm dalam
diameter) yang merupakan akibat dari destruksi
komponen muskular dan elastis pada dinding bronkus.
Rusaknya kedua komponen tersebut adalah akibat dari
suatu proses infeksi, dan juga oleh pengaruh cytokine
inflamasi, nitrit okside dan netrophilic protease yang
dilepaskan oleh system imun tubuh sebagai respon
terhadap antigen.
 Bronkus yang mengalami inflamasi akan kehilangan
keelastisannya, sehingga bronkus akan menjadi lebar dan
lembek.
 Inflamasi juga meningkatkan sekresi mukus. Karena sel
yang bersilia mengalami kerusakan, sekret yang dihasilkan
akan menumpuk dan memenuhi jalan nafas dan menjadi
tempat berkembangnya bakteri.
DIAGNOSIS
 Gambaran klinis
 Batuk dan produksi sputum harian yang mukopurulen
 Hemoptisis
 Dyspneu
 Nyeri dada pleuritik
 Wheezing
 Demam
 Mudah lelah
 Berat badan menurun
Gambaran Radiologis
 Foto thorax

Tampak gambaran honeycomb


appearance’ atau ‘bounches of
grapes’
Tampak Ring Shadow yang
pada bagian bawah paru
yang menandakan adanya
dilatasi bonkus
Tampak dilatasi bronkus
yang ditunjukkan oleh anak
panah
Tramline shadow terlihat diantara
bayangan jantung
Bronkografi
 Bronkografi merupakan pemeriksaan foto dengan
pengisian media kontras ke dalam sistem saluran bronkus
pada berbagai posisi (AP, Lateral, Oblik).
 Dapat menentukan bentuk-bentuk bronkiektasis yang
dibedakan dalam bentuk silindris (tubulus, fusiformis),
sakuler (kistik) dan varikosis.
 CT scan Thorax

CT-Scan Thorax menunjukkan adanya dilatasi


bronkuspada lobus inferior kiri
DIAGNOSIS BANDING
 Bronkitis kronik
 Tuberkulosis paru
 Abses paru
 Penyakit paru penyebab hemoptisis, misalnya: karsinoma
paru, adenoma paru, dan sebagainya.
 Fistula bronkopleural dengan empiema
PENGOBATAN
Pengobatan konservatif
Pengelolaan umum, meliputi
 Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien
 Memperbaiki drainase sekret bronkus
 Mengontrol infeksi saluran napas, misalnya dengan pemberian
antibiotik.
Pengelolaan khusus
 Kemoterapi pada bronkiektasis
 Drainase sekret dengan bronkoskopi
Pengobatan simtomatik
 Pengobatan obstruksi bronkus, misalnya dengan obat bronkodilator.
 Pengobatan hipoksia, dengan pemberaian oksigen.
 Pengobatan Hemoptisis misalnya dengan obat-obat hemostatik.
 Pengobatan demam, dengan pemberian antibiotik dan antipiretik.
PROGNOSIS
 Prognosis pasien bronkiektasis tergantung pada berat-
ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat
pertama kali. Pemilihan pengobatan secara tepat
(konservatif atau pembedahan) dapat memperbaiki
prognosis penyakit.

Anda mungkin juga menyukai