Anda di halaman 1dari 18

By : 4th team

• Kalkuli/kalkulus
pada empedu yang biasanya

Defisnisi terbentuk dalam kandung empedu dari


unsur-unsur pada yang terdapat pada
cairan empedu. (Brunner&Suddarth, 2002)

• Diet tinggi lemak


• Obesitas
• Akoholic
• Penyakit diabetes dengan banyak komplikasi

Etiologi
• Cholesterol stone
• Batu Pigment Hitam
• Batu pigment coklat
• Faktor Resiko : Lebih sering terjadi pada wanita,
Penggunaan oral kontrasepsi terutama yang mengandung
estrogen
• (William,et al,2008)
Murphy’s
sign
Perubahan
Colic
warna
Biliaris
urine

Nyeri Manifestasi Jaundice


epigastrik klinis

Cronic
Pancreatitis
Cholecystitis

Acut
cholecystitis
Pemeriksaan Penunjang
• Peningkatan kadar alkali fosfatse serum (normal : 20-90U/L),
laktat dehydrogenase (normal : 100-190 IU/L), aspartate
aminotransferase (normal : 5-40 U/mL), indeks icterus (normal :
Laboratorium bilirubin terkonjugasi 0,0-0,3 mg/dL; bilirubin takterkonjugasi
normal 0,1-1,0 mg/dL dan bilirubin total normal 0,1-1,2mg/dL,
leukositosis

• Rontgent foto polos abdomen


• USG kandung empedu
Pencitraan • Kolesistografi oral
• Scan kontras kandung empedu

Prosedur • Kolangiografi transhepatik perkutan


diagnostic
Kasus :
Ny. N.P, 63th datang ke RS tgl.11/9/2018 dengan keluhan nyeri
perut kanan sejak ±3 minggu lalu, muntah sejak 5 hari lalu
sebelum MRS. Saat dilakukan pengkajian tgl. 24/9/2018 , GCS
15, terpsang IVFD Aminofusin Hepar 14tpm, Klien mengeluh nyeri
seperti ditusuk-tusuk di perut, terutama perut bagian bawah
dengan skala nyeri 8-9 saat duduk dan muntah setiap kali makan.
Muntahan berwarna kuning pekat dan pahit 1-2x yang
membuatnya tak nafsu makan, BB turun dari 48kg ke 45 kg.
Asites, lingkar perut 95 cm, jalan sempoyongan, romberg test
(+).

Klien mendapat IVFD KN 2B : Aminofusin hepar 14tpm/24 jam,


Metoclorpamid per oral 3 x10mg, Ranitidin PO 3x50mg,
Spironolakton PO 1x100mg, Furosemide PO 1x40mg, KSR
3x100mg, Citrizine 3x10mg, Paracetamol 3x500mg.
Hasil pemeriksaan penunjang :

1. Lab. (21/9/2018) : Leukosit 10.9; Eritrosit 3.19; Ht : 31.6;


Netrofil batang 12; Hb : 9.6; SGOT 45; bilirubin total 15.37;
bilirubin direct 12.79; protein total 5.42; fosfor 2.4; albumin
2.13; kalium 2.60; Na 140; Ca 7.51
2. Hasil CT scab non kontras irisan sagital (19/9/2018) : susp.
Tumor/ cholangio carcinoma (keganasan duktus bilier yg berasal
dari hati/ duktus bilier intrahepatika dan sampai duktus bilier
ekstrahepatika, asites, susp. Kolelitiasis bentuk pasir halus
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. DS : pencedera biologis : Nyeri Akut
- Klien mengatakan nyeri tekan obstruksi duktus, proses
saat duduk skala nyeri 8-9 inflamasi
seperti ditusuk-tusuk di area
perut, terutama bagian perut
bawah
- Nyeri tekan skala 4 di area
perut bagian atas, skala 3
dibagian bawah perut

DO :
- Wajah meringis saat ditekan
area epigastrium dan
suprapubic
- Gaya berjalan tertatih, sedikit
membungkuk dan memegangi
area suprapubic untuk menahan
perutnya dengan salah satu
tangannya
- TD : 120/70 mmHg
- R : 24x/mnt
- SB : 37,3◦C
- N : 84x/mnt
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
2. Ds : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan nafsu mencerna makanan Nutrisi Kurang Dari
makan turun Kebutuhan Tubuh
- Porsi makan saat ini ±4-5
sdm perskali makan, yang
penting tidak dimuntahkan
- Klien mengatakan muntah
sesekali 1-2x warna kuning
pekat dan terasa pahit
Do :
- Bising usus 9-10x/m
- Abdomen : cembung,
distensi, asites
- Lingkar perut 95 cm
- BB sebelum sakit 48 kg, BB
saat ini 45 kg
- Hb 9.6, albumin 2.16,
protein total 5.42
- WFD aminofusin hepar 14
gtt/m di vena sefalika dextra
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
3. Ds : Nyeri; kelemahan Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan terakhir
keramas sebelum MRS
- Mandi lap 1x sehari
dibantu keluarga
Do :
- Rambut berminyak
- Aktivitas : mandi,
berpakaian, kerapian
dibantu keluarga
N DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN
O KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji dan dokumentasi faktor 1. Mengidentifikasi penyebab nyeri
berhubungan keperawatan selama 3 hari penyebab
dengan agen nyeri
pencedera biologis : hilang/terkontrolsampai ke 2. Kaji dan dokumentasi 2. Mengidentifikasi nyeri secara
obstruksi, duktus, skala 0-3. Kriteria Hasil: pengkajian nyeri komprehensif komrehensif (PQRST)
proses inflamasi 1. TTV dalam batas
normal 3. Observasi isyarat non verbal 3. Meninjau adanya nyeri yang
2. Klien melaporkan nyeri dirasakan klien
berkurang/terkontrol/h 4. Kaji dan dokmentasi TTV 4. Perubahan vital sign bisa terjadi
ilang setiap episode nyeri setiap episode nyeri
3. Mendemonstrasikan
penggunaan 5. Anjurkan istirahat yang 5. Mencegah keletihan yang dapat
keterampilan nyeri non adekuat mengganggu kemampuan dalam
farmakologis menangani nyeri
4. Kebutuhan istirahat dan 6. Untuk menghilangkan atau
tidur serat intake 6. Kolaborasi layani analgetik mengurangi nyeri ketingkat
nutrisis klien adekuat sesuai kebutuhan /ambang toleransi
5. Pasien toleransi untuk
7. Tinjau pengalaman klien 7. Berguna dalam menentukan
Ambulasi, dan mampu
dengan nyeri dan metode yang intervensi yang tepat
memenuhi perawatan
digunakan untuk pengendalian
diri, baik secara
nyeri
mandiri maupun
8. Manajemen nyeri terapi non
dibantu
8. Ajarkan manajemen nyeri farmakologis meningkatkan
nonfarmakologis,seperti relaksasi
tindakan kenyamanan,
aktivitas pengalihan/distraksi,
penggunaan latiahn relaksasi

9. Evaluasi efek samping obat 9. Efek samping yang tidak dapat


ditoleransi, biasanya memerlukan
N DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN
O KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Kaji faktor resiko mengalami 1. Menentukan masalah kronis dan
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan malnutrisi dan riwayat diet kebutuhan yang berkelanjutan
kebutuhan tubuh selama 3 hari, terjadi 2. Kaji distensi abdomen, sendawa 2. Adanya gangguan di abdomen bisa
berhubungan peningkatan status yang sering, dan keengganan untuk memicu anoreksia
dengan nutrisi. Kriteria Hasil: bergerak
ketidakmampuan 1. Peningkatan BB 3. Timbang BB saat ini 3. Untuk mengidentifikasi perubahan
mencerna makanan 2. Normalisasi nilai yang mempengaruhi pilihan
Laboratorium dan intervensi
tidak mengalami 4. Hitung indeks masa tubuh 4. Untuk menetapkan parameter
tanda malnutrisi dasar dan membantu menentukan
3. Menyatakan tujuan terpeutik
pemahaman 5. Tinjau pemeriksaan Laboratorium 5. Menentukan tingkat defisit nutrisi
tentang faktor dan efek pada fungsi tubuh yang
penyebab dan menentukan diet khusus
intervensi yang 6. Auskultasi adanya dan karakter 6. Menentukan kemampuan dan
diperlukan bising usus kesiapan saluran mengendalikan
proses pencernaan
7. Kaji riwayat asupan kalori harian, 7. Mengetahui perubahan terkini BB
pola dan waktu makan atau nafsu makan klien dan
kekuatan + kelemahan dalam
kebiasaan diet klien
8. Kaji pengetahuan klien mengenai 8. Mengidentifikasi kebutuhan
kebutuhan nutrisi dan cara penyuluhan dan/ atau menentukan
memenuhi kebutuhan tersebut intervensi
9. Kaji program obat, efek samping, 9. Faktor ini dapat memengaruhi
interaksi obat, alergi, penggunaanl nafsu makan, asupan
aksatif, diuresis makanan/absropsi
10. Beri obat nyeri/mual dan atasi efek 10. Untuk meningkatkan kenyamanan
samping obat fisik dan nafsu makan
Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
3. Deficit perawatan Setelah dilakukan 1. Kaji faktor penyebab: umur, kondisi, 1. Mengidentifikasi faktor yang
diri: mandi, tindakan program obat/medikasi memengaruhi kemampuan individu
berpakaian, makan, keperawatan selama 2. Kaji tingka fungsi, biasanya ntuk memenuhi kebutuhannya
eliminasi b.d nyeri, 4 hari, pasien mampu menggunakan klasifikasi tingkat 2. Mengkaji tingkat kemampuan klien
kelemahan untuk melakukan fungsional 0-4 untuk status karena untuk memenuhi kebutuhannya
aktivitas personal awitan/eksarsebasi penyakit dan
hygiene dasar secara kemungknan perubahan
mandiri/tanpa alat 3. Beri waktu yang cukup bagi klien 3. Untuk menyelesaikan tugas hingga
bantu. untuk menyelesaikan tugas hingga tingkat kemampuan tertinggi
tingkat kemampuan tertinggi dan
Kriteria hasil:
tingkatkan kekuatan individu
1. Klien 4. Beri bantuan sesuai kebutuhan, 4. Mengurangi ketidakberdayaan,
menyatakan hindari melakukan hal yang dapat menghindari ketergantungan
pengetahuan dilkukan sendiri oleh klien
tentang praktik 5. Tnjau kebutuhan obat 5. Dapat memperbaiki kesejahteraan
perawatan umum dan kemampuan
kesehatan berpartisipasi dalam perawatan diri
2. Menunjukan 6. Pastikan klien dapat menelan, 6. Memastikan klien dapat menelan
perubahan gaya periksa reflex menelan dan muntah
hidup untuk 7. Beri waktu untuk makan cukup 7.
Menyelesaikan makan/agar merasa
memenuhi makanan puas
kebutuhan 8. Klaborasi dengan ahli gizi 8. Untuk pengaturan diet/metode
perawatan diri pemberian makan yang dibutuhkan
3. Melakukan untuk memberikan nutrisi yang
aktivitas adekuat
perawatan diri 9. Bantu klien mandi/semua kebutuhan 9. Tipe dan tujuan mandi ditentukan
dalam tingkat hygiene sesuai indikasi oleh kebutuhan klien
kemampuan diri 10. Instruksikan klien untuk meminta 10. Memudahkan klien meminta
4. Klien mampu bantuan dan letakkan alat panggil di bantuan dan meningkatkan
mengidentifikasi tempat yang mudah dijangkau kemandrian
area kelemahan 11. Gunakan pakaian adaptif sesuai 11. Memudahkan klien dalam
dan indikasi memakai/melepas pakaian
kebutuhannya
No Evaluasi Evaluasi
1. 24/09/2018 (20.00) 26/09/2018 (14.00)

S: S:
 klien mengerti cara tehnik relaksasi dan sudah  Klien mengatakan sudah bisa duduk lebih lama dengan
melakukannya sesuai anjuran. skala nyeri 6 seperti ditusuk-tusuk di area perut,
 Nyeri diperut bagian bawah skala 8 saat duduk terutama bagian bawah
seperti tertusuk tusuk  Klien akan berusaha duduk lebih lama karena akan
pulang hari ini
O:  Klien mengatakan tehnik napas dalam mampu
• TD : 120/70 mmHg membantunya mengurangi rasa nyeri
• R : 24 x/mnt O:
• N : 84 x/mnt  TD : 120/70 mmHg
• SB : 37,3 oC  R : 22 x/mnt
• Wajah tampak meringis  N : 82 x/mnt
• Klien mampu mendemonstrasikan cara/tehnik  SB : 36,8 oC
relaksasi nafas dalam.  Wajah tampak sesekali meringis menahan sakit saat
duduk
A : Klien masih belum toleransi duduk karena masih nyeri  Klien mampu mendemonstrasikan tehnik relaksasi
P: nafas dalam.
 Ajarkan tehnik relaksasi napas dalam
 Layani pemberian analgetik dan evaluasi A : Klien mampu duduk walaupun dengan nyeri
efektivitasnya P : klien pulang
 Monitoring TTV selama episode nyeri Discharge planning
No Evaluasi Evaluasi
2. 24/09/2018 (20.00) 26/09/2018 (14.00)

S: S:
 Klien mengatakan tak nafsu makan, perut terasa  Klien mengatakan sarapan pagi ini 8sdm tanpa rasa
penuh. mual/ muntah
 Klien mengatakan sesekali muntah 1-2 kali warna
O:
kuning pekat dan terasa pahit
 Bising usus 10-12x x/mnt kuat disemua kuadran
abdomen
O:
• Bising usus 9-10 x/mnt kuat disemua kuadran abdomen  LP : 93 cm
• LP : 95 cm  BB : 45, 5 kg
• BB : 45 kg
A:
A: • IVFD sudah dilepas
Masalah keperawatan belum teratasi • Klien bisa makan tanpa mual/ muntah
• BB naik 0.5Kg
P:
• Monitoring asupan nutrisi dan cairan P:
• Monitoring BB dan LP
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk manajemen diit • discharge planning
• Monitoring fungsi pencernaan • klien pulang
No Evaluasi Evaluasi
3 24/09/2018 (20.00) 26/09/2018 (14.00)

S: S:
Klien mengatakan badan terasa lemah, sebagian aktivitas  Klien mengatakan bisa beraktivitas mandiri tetapi
dibantu oleh keluarga, masih mampu berjalan dari kamar pelan-pelan
ke toilet, terkadang pakai kursi roda.  Sudah mandi pagi di kamar mandi didampingi anaknya

O:
O:
 Klien tampak lemah.
 Gaya berjalan masih sempoyongan tetapi sudah
 Terpasang IVFD Aminofusin hepar 14 tpm/mnt di vena
sefalika dextra mampu berdiri tegak
 Klien tampak rapi dan bersih
A:
Masalah keperawatan belum teratasi A:
• klien bisa memenuhi ADLnya dengan dibantu sebagian
P: P:
 Bantu klien melakukan personal hygiene  Discharge planning
 Libatkan keluarga dalam membantu ADL yang tepat,  Klien pulang
 Kaji tingkat kemampuan fungsional klien
 Ajarkan cara melakukan ADL yang tepat dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai