• Kalkuli/kalkulus
pada empedu yang biasanya
Etiologi
• Cholesterol stone
• Batu Pigment Hitam
• Batu pigment coklat
• Faktor Resiko : Lebih sering terjadi pada wanita,
Penggunaan oral kontrasepsi terutama yang mengandung
estrogen
• (William,et al,2008)
Murphy’s
sign
Perubahan
Colic
warna
Biliaris
urine
Cronic
Pancreatitis
Cholecystitis
Acut
cholecystitis
Pemeriksaan Penunjang
• Peningkatan kadar alkali fosfatse serum (normal : 20-90U/L),
laktat dehydrogenase (normal : 100-190 IU/L), aspartate
aminotransferase (normal : 5-40 U/mL), indeks icterus (normal :
Laboratorium bilirubin terkonjugasi 0,0-0,3 mg/dL; bilirubin takterkonjugasi
normal 0,1-1,0 mg/dL dan bilirubin total normal 0,1-1,2mg/dL,
leukositosis
DO :
- Wajah meringis saat ditekan
area epigastrium dan
suprapubic
- Gaya berjalan tertatih, sedikit
membungkuk dan memegangi
area suprapubic untuk menahan
perutnya dengan salah satu
tangannya
- TD : 120/70 mmHg
- R : 24x/mnt
- SB : 37,3◦C
- N : 84x/mnt
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
2. Ds : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan nafsu mencerna makanan Nutrisi Kurang Dari
makan turun Kebutuhan Tubuh
- Porsi makan saat ini ±4-5
sdm perskali makan, yang
penting tidak dimuntahkan
- Klien mengatakan muntah
sesekali 1-2x warna kuning
pekat dan terasa pahit
Do :
- Bising usus 9-10x/m
- Abdomen : cembung,
distensi, asites
- Lingkar perut 95 cm
- BB sebelum sakit 48 kg, BB
saat ini 45 kg
- Hb 9.6, albumin 2.16,
protein total 5.42
- WFD aminofusin hepar 14
gtt/m di vena sefalika dextra
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
3. Ds : Nyeri; kelemahan Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan terakhir
keramas sebelum MRS
- Mandi lap 1x sehari
dibantu keluarga
Do :
- Rambut berminyak
- Aktivitas : mandi,
berpakaian, kerapian
dibantu keluarga
N DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN
O KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji dan dokumentasi faktor 1. Mengidentifikasi penyebab nyeri
berhubungan keperawatan selama 3 hari penyebab
dengan agen nyeri
pencedera biologis : hilang/terkontrolsampai ke 2. Kaji dan dokumentasi 2. Mengidentifikasi nyeri secara
obstruksi, duktus, skala 0-3. Kriteria Hasil: pengkajian nyeri komprehensif komrehensif (PQRST)
proses inflamasi 1. TTV dalam batas
normal 3. Observasi isyarat non verbal 3. Meninjau adanya nyeri yang
2. Klien melaporkan nyeri dirasakan klien
berkurang/terkontrol/h 4. Kaji dan dokmentasi TTV 4. Perubahan vital sign bisa terjadi
ilang setiap episode nyeri setiap episode nyeri
3. Mendemonstrasikan
penggunaan 5. Anjurkan istirahat yang 5. Mencegah keletihan yang dapat
keterampilan nyeri non adekuat mengganggu kemampuan dalam
farmakologis menangani nyeri
4. Kebutuhan istirahat dan 6. Untuk menghilangkan atau
tidur serat intake 6. Kolaborasi layani analgetik mengurangi nyeri ketingkat
nutrisis klien adekuat sesuai kebutuhan /ambang toleransi
5. Pasien toleransi untuk
7. Tinjau pengalaman klien 7. Berguna dalam menentukan
Ambulasi, dan mampu
dengan nyeri dan metode yang intervensi yang tepat
memenuhi perawatan
digunakan untuk pengendalian
diri, baik secara
nyeri
mandiri maupun
8. Manajemen nyeri terapi non
dibantu
8. Ajarkan manajemen nyeri farmakologis meningkatkan
nonfarmakologis,seperti relaksasi
tindakan kenyamanan,
aktivitas pengalihan/distraksi,
penggunaan latiahn relaksasi
S: S:
klien mengerti cara tehnik relaksasi dan sudah Klien mengatakan sudah bisa duduk lebih lama dengan
melakukannya sesuai anjuran. skala nyeri 6 seperti ditusuk-tusuk di area perut,
Nyeri diperut bagian bawah skala 8 saat duduk terutama bagian bawah
seperti tertusuk tusuk Klien akan berusaha duduk lebih lama karena akan
pulang hari ini
O: Klien mengatakan tehnik napas dalam mampu
• TD : 120/70 mmHg membantunya mengurangi rasa nyeri
• R : 24 x/mnt O:
• N : 84 x/mnt TD : 120/70 mmHg
• SB : 37,3 oC R : 22 x/mnt
• Wajah tampak meringis N : 82 x/mnt
• Klien mampu mendemonstrasikan cara/tehnik SB : 36,8 oC
relaksasi nafas dalam. Wajah tampak sesekali meringis menahan sakit saat
duduk
A : Klien masih belum toleransi duduk karena masih nyeri Klien mampu mendemonstrasikan tehnik relaksasi
P: nafas dalam.
Ajarkan tehnik relaksasi napas dalam
Layani pemberian analgetik dan evaluasi A : Klien mampu duduk walaupun dengan nyeri
efektivitasnya P : klien pulang
Monitoring TTV selama episode nyeri Discharge planning
No Evaluasi Evaluasi
2. 24/09/2018 (20.00) 26/09/2018 (14.00)
S: S:
Klien mengatakan tak nafsu makan, perut terasa Klien mengatakan sarapan pagi ini 8sdm tanpa rasa
penuh. mual/ muntah
Klien mengatakan sesekali muntah 1-2 kali warna
O:
kuning pekat dan terasa pahit
Bising usus 10-12x x/mnt kuat disemua kuadran
abdomen
O:
• Bising usus 9-10 x/mnt kuat disemua kuadran abdomen LP : 93 cm
• LP : 95 cm BB : 45, 5 kg
• BB : 45 kg
A:
A: • IVFD sudah dilepas
Masalah keperawatan belum teratasi • Klien bisa makan tanpa mual/ muntah
• BB naik 0.5Kg
P:
• Monitoring asupan nutrisi dan cairan P:
• Monitoring BB dan LP
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk manajemen diit • discharge planning
• Monitoring fungsi pencernaan • klien pulang
No Evaluasi Evaluasi
3 24/09/2018 (20.00) 26/09/2018 (14.00)
S: S:
Klien mengatakan badan terasa lemah, sebagian aktivitas Klien mengatakan bisa beraktivitas mandiri tetapi
dibantu oleh keluarga, masih mampu berjalan dari kamar pelan-pelan
ke toilet, terkadang pakai kursi roda. Sudah mandi pagi di kamar mandi didampingi anaknya
O:
O:
Klien tampak lemah.
Gaya berjalan masih sempoyongan tetapi sudah
Terpasang IVFD Aminofusin hepar 14 tpm/mnt di vena
sefalika dextra mampu berdiri tegak
Klien tampak rapi dan bersih
A:
Masalah keperawatan belum teratasi A:
• klien bisa memenuhi ADLnya dengan dibantu sebagian
P: P:
Bantu klien melakukan personal hygiene Discharge planning
Libatkan keluarga dalam membantu ADL yang tepat, Klien pulang
Kaji tingkat kemampuan fungsional klien
Ajarkan cara melakukan ADL yang tepat dan evaluasi