VIVIAN SAPUTRA
405140126
LO
• MM. otot & alat gerak secara anatomi
• MM. otot & tulang secara histologi
• MM. fisiologi alat gerak & kontraksi otot
• MM. faktor resiko nyeri lutut
• MM. etiologi nyeri lutut
• MM. patofisiologi nyeri lutut
• MM. tanda & gejala nyeri lutut
• MM. pemeriksaan penunjang
• MM. D/ & DD
• MM. prognosis & komplikasi
• MM. tatalaksana farmako & non farmako
1. MM. ANATOMI
Page
019
Anterior Muscles
Anterior muscles
Nerves
Muscles of the Posterior Compartment
• Triceps brachii
– Long head
– Lateral head
– Medial head
• Anconeus
Posterior Muscles
Posterior Nerve
Anconeus
Blood Supply
Blood Supply
Veins
Intrinsics of foot
Frolich, Human Anatomy,
Lower LImb
2. MM. HISTOLOGI
Tulang
• Adalah bentuk khusus jaringan ikat & terdiri
dari sel, serat dan matriks ekstraselular.
• Pengendapan mineral dalam matriks
menyebabkan tulang mengalami kalsifikasi
tulang jadi keras & dapat menahan beban
lebih besar dibanding tulang rawan.
Fungsi Tulang
– Sebagai kerangka tubuh yang kaku
– Memberi tempat perlekatan bagi otot dan organ.
– Melindungi organ vital
– Berfungsi dalam hemopoiesis (pembentukan sel
darah)
– Tempat penyimpanan kalsium, fosfat, mineral lain
– Sistem pengungkit melipatgandakan kekuatan yg
timbul akibat kontraksi otot rangka, menghasilkan
gerak tubuh.
STRUKTUR TULANG
• Tulang: tulang rawan & tulang rangka
• Struktur tulang dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu:
– Matriks tulang
– Sel tulang :
• Osteprogenitor
• Osteoblas
• Osteosit
• osteoklas
• Permukaan tulang dilapisi lapisan osteogenik, yaitu: endosternum
(dalam) dan periosternum(luar)
• Pertukaran zat terjadi dilakukan oleh osteosit dan pembuluh
darah kapiler di kanalikuli
STRUKTUR TULANG
Bagian Tulang Keterangan
Osteoprogenitor Lokasi: perios, endosteum, vaskuler
Osteoblas Sintesis komp.organik matrix tulang (kolagen tipe 1,
proteoglikan, glikoprotein)
Osteosit Tiap kanalikuli terdapat tonjolan dari osteosit, tonjolan
osteosit ini akan saling berhubungan 1 dengan yg lain
dengan gap junction
Osteosit berperan dalam mempertahankan matrix tulang
Bila osteosit mati akan disertai resorpsi matrix tsb
Osteoklas Sel motil besar dengan inti 5-50 sel
Osteoklas menhasilkan kolagenase dan enzim yang lain,
digunakan untuk melarutkan kolagen dan melarutkan
kristal garam kalsium, aktivitasnya dikendalikan hormon
Batas zona gelombang menandakan aktivitas osteoklas
Matrix tulang Bahan organik: kolagen tipe1, proteoglikan, glikoprotein
Bahan anorganik: kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg, K,
Na
Jaringan Otot
• 3 jenis jaringan otot dalam tubuh :
– Otot rangka
– Otot polos
– Otot jantung
• Semua jaringan otot terdiri atas sel memanjang = serat
• Sitoplasma sel otot = sarkoplasma mengandung banyak
miofibril yang mengandung 2 jenis filamen protein kontraktil
(aktin & miosin)
Otot Rangka
• Serat otot rangka adalah sel
multinukleus silindris panjang, dgn
inti-inti tersebar di perifer
• Setiap serat otot terdiri dari
subunit-subunit yang disebut
miofibril.
• Otot rangka dibungkus oleh
epimisium, perimisium dan
endomisium.
– Otot dikelilingi oleh jar. Ikat
padat tidak teratur (epimisium).
– Fasikulus otot dikelilingi oleh
jaringan ikat perimisium.
– Setiap serat otot dikelilingi oleh
jaringan ikat endomisium.
• Hampir semua otot rangka terdapat reseptor regang
sensitif = gelendong neuromuskular (junctio
neuromuscularis fusi)
• Gelendong neuromuskular terdiri atas kapsul jaringan ikat,
tempat ditemukannya serat otot modifikasi (serat
intrafusal) dan banyak ujung saraf, dikelilingi oleh ruang
berisi cairan.
• Gelendong neuromuskular memantau perubahan
(peregangan) panjang otot & mengaktifkan refleks
kompleks untuk mengatur aktivitas otot.
Gambaran Mikroskop Elektron Otot
Rangka
• Pita terang = Stria I dibentuk oleh filamen tipis aktin.
• Stria I dipotong oleh linea Z.
• Di antara linea Z ada unit kontraktil terkecil otot (sarkomer)
• Pita gelap = Stria A & ada di bagian tengah sarkomer.
• Stria A dibentuk oleh filamen aktin & miosin yg tumpang
tindih
• Stria M di bagian tengah stria A memperlihatkan ikatan
filamen-filamen miosin.
• Stria H di setiap sisi stria M hanya mengandung filamen
miosin
• Setiap sarkomer dikelilingi o/ retikulum sarkoplasma &
mitokondria.
• Ketika otot kontraksi stria I & H memendek , sementara
stria A tidak berubah.
• Invaginasi sarkolema ke dalam masing-masing serat
otot membentuk tubulus T.
• Sisterna terminalis retikulum sarkoplasma & tubulus T
membentuk triad letaknya di taut A-I
• Rangsangan untuk kontraksi otot dibawa oleh tubulus T
ke setiap serat otot.
• Setelah stimulasi, retikulum sarkoplasma
membebaskan ion kalsium ke dalam sarkomer
• Kalsium mengaktifkan pengikatan aktin & miosin
menyebabkan kontraksi otot.
• Pada akhir kontraksi, kalsium secara aktif diangkut ke &
disimpan di dalam retikulum sarkoplasma.
Otot Jantung
• Terletak di jantung & pembuluh besar yg melekat pada jantung.
• Cross-striation aktin & miosin membentuk stria I, stria A, linea Z yg
serupa dengan otot rangka.
• Mengandung 1-2 nukleus di sentral ; serat bercabang.
• Ditandai oleh kompleks taut padat yaitu diskus interkalaris yg
mengandung nexus.
• Tubulus T terletak di linea Z; lebih besar daripada otot rangka.
• Rangka sarkoplasma kurang berkembang.
• Nexus menyatukan semua serat u/ kontraksi ritmik.
• Memperlihatkan otoritmisitas & menghasilkan rangsangan spontan
Otot Polos
• Ditemukan di organ berongga & pembuluh darah.
• Mengandung filamen aktin & miosin tanpa pola cross-
striation.
• Serat berbentuk fusiformis & mengandung 1 nukleus.
• Di usus, otot tersusun dalam lapisan konsentrik.
• Filamen aktin & miosin tidak teratur dan tidak ada
serat melintang.
• Aktin & miosin membentuk anyaman kisi-kisi &
menyisip ke dalam vinculum sarcoplasmicum di
sarkoplasma.
• Aktin & miosin berkontraksi & memperpendek otot dgn
mekanisme pergeseran yg mirip otot rangka
• Memperlihatkan aktivitas spontan & mempertahankan tonus
di organ berongga.
• Nexus menggabungkan otot & memungkinkan komunikasi
ionik di antara semua serat.
• Otot involunter diatur o/ sistem saraf otonom, hormon, &
peregangan.
3. MM. FISIOLOGI ALAT GERAK &
KONTRAKSI OTOT
Sarkomer
• Miosin mempunyai ujung kepala yang
memiliki dua tempat pengikatan, yakni
- tempat pengikatan aktin
- tempat ATPase miosin
• Filamen tipis terdiri dari 3 protein:
- aktin
- tropomiosin: protein berbentuk seperti
benang yang terletak di sepanjang sisi alur
spiral aktin yang berikatan dengan jembatan
silang menghambat kontraksi otot
- troponin: suatu kompleks yang terdiri dari 3
jenis unit polipeptida
satu mengikat tropomiosin
satu mengikat aktin
satu mengikat ion kalsium
Terjadinya kontraksi
otot
Fisiologi Kerja Otot
Kontraksi :
• Asetilkolin yg dikeluarkan dr ujung terminal neuron motorik mengawali
potensial aksi di sel otot merambat ke seluruh permukaan membran
• Aktivitas listrik/potensial aksi permukaan dibawa ke bagian sentral serat
otot oleh tubulus transversus (tubulus T)kantung2 lateral retikulum
sarkoplasma dekat tubulus pelepasan Ca++
• Aktin : Ca++ berikatan dg troponin mengubah bentuknya kompleks
troponin-tropomiosin tergeser ke samping membuka tempat
pengikatan jembatan silang aktin
• Miosin dpt energi dr penguraian ATP jd ADP +Pi +energi oleh ATPase
miosin jembatan silang miosin
• Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang jembatan silang
menekuk suatu gerakan mengayun kuat menarik filamen tipis ke
arah dalam.
• Pergeseran ke arah dalam dr semua filamen tipis yg mengelilingi
filamen tebal memperpendek sarkomer (KONTRAKSI OTOT)
Relaksasi
• Selama gerakan mengayun kuat dilepaskan ADP dan Pi
dibebaskan dr jembatan silang
• ATP baru melekat di jembatan silang terlepasnya jembatan
silang, kembali ke bentuk semula penguraian ATP baru oleh
ATPase miosin memberikan energi bagi jembatan silang
• Jika :
– Ca++ msh ada kompleks troponin-tropomiosin tergeser
ke samping jembatan silang menjalani siklusnya kembali
utk kontraksi
– Potensial aksi lokal tdk ada Ca++ scr aktif kembali ke
kantung lateral retikulum sarkoplasma kompleks
troponin-tropomiosin geser kembali ke posisi semula yg
menutup jembatan silang aktin aktin dan miosin tdk
berikatan di jembatan silang filamen tipis ke posisi
istirahat RELAKSASI
4. MM. FAKTOR RESIKO NYERI
LUTUT
LESI MENISCUS
• Meniscus : suatu bantalan sendi yang terdapat di antara
Os. Femur dan Os. Tibia.
• FUNGSI MENISCUS :
– Memperlebar dan memperdalam permukaan kontak
antara femur dan tibia stess / tekanan pada
kartilago artikuler berkurang.
– Mendistribusikan beban yang diterima oleh sendi
lutut.
– Menjaga stabilitas sendi dan fungsi lubrikasi
menghasilkan cairan sendi.
Faktor Resiko Lesi Meniscus
• Anyone performing activities involving aggressive twisting and
pivoting of the knee is at risk of a torn meniscus.
• The risk is particularly high for athletes — especially those
who participate in contact sports, such as football, or
activities that involve pivoting, such as tennis or basketball.
• The risk of a torn meniscus also increases as you get older,
due to years of wear and tear on your knees.
Faktor Risiko Cedera Olahraga
1. Faktor dari dalam diri atlet:
– Umur (Pertambahan usia berpengaruh terhadap kondisi
fisik atlet serta lamanya penyembuhan cedera.)
– Temperamental Atlet (Emosi)
– Kurangnya pemanasan
– Tahap latihan
– Tingkat kebugaran fisik
– Keadaan gizi kurang
b) Faktor dalam:
• Faktor kelainan bentuk anatomi. (Panjang tungkai yang tidak
sama, arcus kaki rata, kaki cinjit, sehingga pada waktu lari akan
mengganggu gerakan.)
• Latihan gerakan / pukulan/ tendangan yang keliru, mis:
tendangan meleset dan tendangan yang luput dari bola
• Adanya kelemahan otot. (kelemahan otot yang terjadi akibat
latihan/ permainan sepak bola dengan tenaga berlebih sehingga
terdapat kelemahan otot paha, betis, dan kurang kuatnya
melakukan tendangan bola. )
• Tingkat kebugaran rendah
Tendinitis
• Tendinitis adalah peradangan, iritasi, dan
pembengkakan tendon, yang merupakan struktur
berserabut yang menghubungkan otot ke tulang.
• Tendinitis paling sering di bahu (rotator cuff
tendinitis), siku (tennis elbow atau golfer's
elbow), pergelangan tangan dan jempol (penyakit
de Quervain's), lutut (lutut jumper's),
pergelangan kaki (Achilles tendinitis).
Etiologi Tendinitis
• gerakan yang berulang dan berlebihan biasanya pada aktivitas
atletik dan pekerjaan ( penggunaan otot yang berlebihan )
• Cedera
• Penuaan
• Mikro trauma repetitif
• penggunaan yang berlebihan
• stres mekanik lokal
• Luka
• Infeksi
• Penyakit sistemik
RUPTUR TENDO ACHILLES
Adalah robek, pecah atau terputusnya tendon.
Etiologi ruptur tendo achilles
• Dorsoflexi yang tiba2 secara pasif pada
keadaan kontraksi maksimal otot betis.
• Berolahraga (berlari, melompat, bermain bulu
tangkis)
• TENS
Tujuan: u/ mengurangi nyeri
Teknik: pasien dalam posisi terlentang lalu ke4 pet diletakkan di lutut
pasien bagian lateral, medial, superior dan inferior.
• Static Kontraksi
Teknik : pasien tidur terlentang kemudian tangan fisioterapi yang
kanan diletakkan dibawah lutut pasien dan bersamaan dengan itu kaki
didorso fleksikan kemudian pasien diminta menekan tangan
fisioterapi.
• SLR exercises
Tujuan: u/ meningkatkan kekuatan otot dan mencegah kontraktu otot dan
atropi
caranya : pasien tidur terlentang kemudian pasien disuruh untuk
mengangkat tungkainya dalam berbagai posisi, 30°,50°, 70°, kemudian
memberikan tahanan sampai hitungan ke 8.