DM Pada Kehamilan
DM Pada Kehamilan
Makrosomia
berat badan lahir 4000-4500 gram
berkisar 7-33%.
mempertinggi kejadian trauma lahir, sindrom
aspirasi mekonium dan hipertensi portal persisten.
Dpt tjd : organomegali (hati, pancreas, jantung dan
kelenjar adrenal) disebabkan karena meningkatnya
jumlah protein total, glikogen dan lemak
Distosia bahu
insiden 3-9 % (0,2-2,8 %)
Terjadi trauma lahir seperti Erb’s Palsy, fraktur
clavicula, sindroma distress pernapasan, Apgar skor
rendah dan asfiksia janin
Komplikasi janin dg ibu DMG
Hipoglikemia.
Insiden : 30-50 % pada 24 jam pertama.
Polisitemia.
Akibat hipoksia intrauterine relatif memerlukan
sel darah merah lebih banyak
Insiden terjadinya adalah 30 %. Hiperbilirubinemia.
Insiden 20 % (10 %)
Penyebab : kemungkinan karena pengrusakan
eritrosit berlebih karena polisitemia dan system
konjugasi bilirubin yang imatur
Gangguan metabolisme kalsium, magnesium
dan fosfat. (10-20 %)
Komplikasi janin dg ibu DMG
Risiko terjadinya sindroma distress pernapasan.
Didapatkan adanya takipneu, retraksi, hipoventilasi,hipoksia
dan gambaran radiologik RDS.
Hiperinsulinemia menghambat kerja kortisol pada paru janin
menghambat produksi lesitin oleh sel tipe II. Lesitin
diperlukan dalam surfaktan
Polihidramnion.
Insiden 18 %.
Gangguan keseimbangan osmotik fetal terhadap kelebihan
cairan
Hipertrofi pada septum jantung.
Insiden 35-40 %
Dapat terjadi cyanosis atau gagal jantung setelah dilahirkan
Hiperinsulinemia pada janin cardiomyopati
Komplikasi janin dg ibu DMG
psikomotor
Tatalaksana
Tatalaksana
1. Perencanaan makan yang sesuai dengan
kebutuhan.
merupakan tahap awal yang penting pada penatalaksanaan
DMG.
Tujuan : mencapai normoglikemia dan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang optimal.
Perhitungan jumlah kalori yang diperlukan sesuai dengan
perhitungan pada penderita diabetes mellitus tetapi dengan
penambahan 300 kalori untuk kehamilan
Tatalaksana
3. Pemberian insulin
indikasi : setelah gagal respon terhadap terapi
dengan diet dan latihan jasmani.
pengaturan makan selama dua minggu tidak tercapai
sasaran normoglikemia yaitu glukosa darah < 105
mg/dl dan 2 jam sesudah makan <120 mg/dl insulin
harus segera dimulai.
Tatalaksana
3. Pemberian insulin
Pada umumnya insulin dimulai dengan dosis kecil,
bertambah dengan meningkatnya usia kehamilan.
Hipergikemia hanya pada pagi hari, cukup diberikan
suntikan insulin sebelum tidur malam.
Tatalaksana
3. Pemberian insulin
Pada pasien dengan hiperglikemia pada keadaan
puasa maupun sesudah makan diberikan insulin
kerja cepat dan menengah, pagi dan sore.
Dosis insulin 0,5-1,5 unit/kg berat badan
2/3 dosis diberikan pada pagi hari dan 1/3 dosis
diberikan pada sore hari
Tatalaksana