Anda di halaman 1dari 59

PRESENTASI KASUS

Bronchopneumonia

Sydney Putriany Salean


1261050243
• An. T
• 9 bulan
• Laki-laki
• Pekayon Jaya RT 003 RW 001
Pasien • Islam
• jawa

• Tn. H
• 28 tahun
• Laki – laki
• Pekayon Jaya RT 003 RW 001

Ayah • Islam
• Jawa
• Pegawai

• Ny. M
• 25 tahun
• Perempuan
• Pekayon Jaya RT 003 RW 001

Ibu • Islam
• Jawa
• Ibu Rumah Tangga
ANAMNESIS ( ALLOANAMNESIS DARI IBU
PASIEN)

 Keluhan utama : Sesak Nafas


 Keluhan Tambahan : Batuk, Demam
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

SESAK
SESAK NAFAS
IGD RSUD SEMAKIN
SEJAK ± 3 HARI
BEKASI LAMA
SMRS
MEMBERAT

NAFSU BATUK (+) DEMAM (+) ,


MAKAN << , BERDAHAK MENGGIGIL (-),
BAB&BAK DBN WARNA PUTIH KEJANG (-)
ANAMNESIS ( ALLOANAMNESIS
DARI IBU PASIEN)
 Riwayat kontak dengan penderita yang
batuk lama (-).
 Riwayat penyakit yang sama di
lingkungan keluarga (-).
 Pasien baru pertama kali sakit seperti ini.

 Riwayat adanya orang yang sering


merokok di rumah (+).
 Riwayat Batuk-batuk lama yang disertai dengan
keringat pada malam hari (-).
 Riwayat memelihara unggas (-)

 Riwayat bermain ketempat unggas yang mati (-)


 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah menderita penyakit
seperti ini.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang
menderita penyakit seperti pasien.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
KELAHIRAN
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ditemukan kelainan

Perawatan antenatal Setiap bulan periksa ke dokter kandungan

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit

Penolong persalinan Dokter

Cara persalinan Caesar

Masa gestasi 9 bulan

Berat lahir 5200 g


Panjang badan 50 cm
Keadaan bayi Lingkar kepala tidak ingat
Langsung menangis
Nilai apgar tidak tahu
Tidak ada kelainan bawaan
Riwayat pasca lahir
 Langsung menangis
- Ibu tidak ada pendarahan
- Anak tidak pernah sakit setelah lahir seperti
asfiksia, infeksi intra partum, trauma lahir dan
lain-lain.
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
 Pertumbuhan gigi I : 6 bulan (normal: 5-9
bulan)
 Psikomotor

 Tengkurap : 3 bulan (normal: 3-4


bulan)
 Duduk : 6 bulan (normal: 6
bulan)
 Berdiri :- (normal: 9-12 bulan)
 Berjalan :- (normal: 13 bulan)
 Bicara :- (normal: 9-12 bulan)
 Baca dan Tulis :-
 Kesan : Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan pasien sesuai usia.
RIWAYAT MAKANAN
Umur ASI Buah/bis Bubur Nasi
(bulan) kuit susu tim

0-2 +

2-4 +

4-6 + +

6-8 + + + -

8-10 + + + -
RIWAYAT IMUNISASI
vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG Lahir

DPT 2 bln 4 bln 6 bln

POLIO Lahir 2 bln 4 bln

CAMPAK 9 bln
HEPATITIS Lahir 1 bln 6 bln
B
RIWAYAT PERUMAHAN DAN
SANITASI
 Tinggal dirumah sendiri. Terdapat tiga kamar.
Ventilasi baik, cahaya matahari cukup, air
minum dan air mandi berasal dari air tanah.
 Kesan : Kesehatan lingkungan tempat tinggal
pasien cukup baik.
PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan Umum ( tanggal 4 Januari 2018)
1. KU : Sakit sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
3.Tanda vital :
a. TD :-
b. Nadi : 121 x/menit
c. Suhu : 38 ‘c
d. Pernafasan: 48 x/menit
e. BB : 8,2 kg
Status Gizi
 Klinis : edema (-), tampak kurus (-)
 Antropometris

 Berat Badan (BB) : 8,2 kg


Tinggi / Panjang Badan : 68 cm
 BB / U : (8,2 kg / 9,3 kg) 100% = 88 %
 TB / U : (68 cm / 73 cm) 100% = 93 %
 BB / TB : (8,2 kg / 8,2 kg) 100% = 100 %
 BMI : 8,1 kg / (0,68)² = 17,7
Kesan status gizi : Gizi Baik
PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala : Normochepal, rambut tidak rontok
Mata : Conjunktiva Anemis -/-
Sklera Ikterik -/-
Refleks pupil langsung atau tidak langsung +/+
Strabismus (-)
Tidak ada infeksi
Bulu mata tumbuh baik
Telinga : Sekret (-)
Pendengaran baik
Hidung : Sekret (-)
Septum tidak deviasi
Pernafasan cuping hidung (+)
Mulut : faring hiperemis (-), tonsil T1 – T1
 Leher : KGB tidak teraba membesar, Trakea tidak
deviasi
 Thoraks
inspeksi : Retraksi dinding dada (-), Permukaan dada
simetris
palpasi : vocal fremitus simetris
perkusi : sonor (+) dikedua lapang paru
auskultasi : pulmo SN vesikuler, ronki +/+, wheeezing -/-
cor BJ I & BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen :
- Inspeksi : Permukaan datar simetris
Sikatriks (-)
- Auskultasi : Bising Usus 3 x/menit
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar atau lien
Tidak ada teraba massa
Nyeri tekan dan nyeri ketok (-)
- Perkusi : Terdengar Timpani di seluruh kuadran abdomen
Tidak ada penambahan batas redup hepar
Shifting dullness (-)
GENITALIA EXTERNA
 Kelamin : T.A.K
EKSTREMITAS
 Akral hangat

 Kekuatan otot baik

 Edema (-)

 Sianosis (-)

KULIT
 Ikterik (-)

 Sianosis (-)

 Turgor kulit baik

 Tidak ada kelainan kulit


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

KIMIA KLINIK

ANALISIS GAS DARAH

pH 7,532 7,35 – 7,45

PCO2 39,2 mm Hg 35 – 45

PO2 96,8 mm Hg 83 - 108

O2 saturasi (SO2%) 98,2 % 95 - 98

HCO3 33,4 mmol/L 22 - 26

TCO2 34,6 mmol/L 23 – 27

BE ecf 10,3 mmol/L -2 – 3

BE blood 10,4 mmol/L -2 – 3

Std HCO3 (SBC) 34,1 mmol/L 22 – 26


RONTGEN THORAX PA (RS RAWA LUMBU
21/12/17)
DIAGNOSIS KERJA (IGD)

 Bronchopneumonia Berat

 Diagnosis Banding
Bronkiolitis
PENATALAKSANAAN (IGD)
Non Medikamentosa Medikamentosa

 Tirah baring  O2 2 lpm


 Edukasi kepada  IVFD KaEN 3A 50
orangtua tentang cc/jam
penyakit yang  Vicilin 2 x 400 mg
diderita  Ranitidin 2 x 1/2 cc
 Pro PICU
 Nebu / 6 jam ( vent:
 Co Rontgen thorax PA 1cc , Nacl: 3cc)
tanggal FOLLOW UP

5/1/2018 S/ sesak (+) , batuk (+), demam (-)


O/ ku: TSS , Kes: CM
Suhu: 36 C , Nadi:115
RR:37 , saturasi:99% , TD: 145/78
L:7,4 , Hb:11,1 , Ht:35,1
Tromb:570 , alb:2,6 , GDS:100
Ureum:10 , kreatinin:0,14
Na:141 , K:2,7 , Cl:90
Rontgen thorax PA

Expertise : terdapat infiltrat disuprahiler , parahiler dan


parakardial bilateral
Kesan : Bronkhopneumonia duplex
A/ Bronkhopneumonia
P/ IVFD KaEN 3B 30cc/jam + Kcl 8cc
Susu 30 – 50 cc/3 – 4 jam
Vicilin 2 x 400 mg
Ranitidin 2 x 1/2 cc
Nebu / 6 jam ( vent: 1cc , Nacl: 3cc)
Diflucan 1 x 75 mg
Albumin 20% 50cc
Tanggal FOLLOW UP
6/1/2018 S/ sesak berkurang
O/ ku: TSS , kes: CM
Suhu:35,6 , nadi:134
RR:30 , saturasi:100% , TD:154/92
L:7,3 , Hb:12,0 , Ht:37,8 , Tromb:475
Alb:3,48 , GDS:80 , Na:137 , K:5,9 ,
Cl:95
A/ Bronkhopneumonia
P/ Terapi lanjut
Edukasi :
Preventif
Jauhi dari paparan asap
rokok dan debu
Usahakan ventilasi udara
di rumah bersikulasi
dengan baik
Rehabilitatif
Kontrol ke poli anak
DIAGNOSIS AKHIR
 Bronchopneumonia Berat
PROGNOSIS
 ad vitam : Dubia ad bonam
 ad functionam : Dubia ad bonam
 ad sanasionam : Dubia ad bonam
ANALISIS KASUS
Diagnosis BP menurut WHO :
 BP sangat Berat : Sianosis sentral dan tidak bisa
minum
 BP Berat : Ada retraksi tanpa sianosis,
masih bisa minum
 BP : Tidak ada retraksi tapi
Takhiepnea
 Bukan BP : Hanya batuk tanpa gejal
diatas
Dx BP Berat Batuk dan Kesulitan bernafas +
minimal salah satu tanda dbwh ini :
 Kepala terangguk-angguk

 Pernafasan cuping hidung

 Foto rontgen menunjukan gambaran pneumonia


Selain itu dapat ditemukan jg :
 Napas cepat :
 < 2 bulan : ≥ 60 x/menit
 2-11 bulan : ≥ 50 x/menit
 1-5 tahun : ≥ 40 x/menit
 ≥ 5 tahun : ≥ 30 x/menit
 Suara merintih
 Pada auskultasi terdengar
 Ronki
 Suara pernapasan menurun

 Suara pernapasan bronkial


Pada pasien ini ditemukan :
 Sesak nafas

 Demam

 Batuk

 Pernapasan cuping hidung

 Ronki

 Suara pernapasan melemah


Pada pemeriksaan penunjang bronchopneumonia
dapat ditemukan :
 Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis
dengan predominan PMN atau dapat ditemukan
leukopeni yang menandakan prognosis buruk
 Pada pemeriksaan radiologi dapat ditemukan
infiltrat dan konsodlidasi yang luas.
Pada pasen ini ditemukan :
 Leukositosis : 7,3 ribu/UL

 Dan pada foto rontgen ditemukan : Infiltrat yang


luas di kedua paru
TATALAKSANA BRONCHOPNEUMONIA
 Pemberian Oksigen merupakan terapi suportif yang
diberikan sesuai derajat sesaknya.
 IVFD dekstrose 10% : NaCl 0,9% ; 3:1 + KCl 10
mEq/500 ml cairan.
 Pemberian antibiotik sesuai dengan kelompok
umur.
- Untuk bayi < 3 bulan : golongan penisillin dan
aminoglikosid.
- Untuk usia > 3 bulan : ampisilin + kloramfenikol
merupakan obat pilihan pertama.
 Bila keadaan pasien berat atau terdapat
empiema, antibiotik pilihan : golongan
sefalosporin.
 Bila diduga penyebab pneumonia adalah
S.aureus, kloksasilin dapat segera diberikan.
 Inhalasi diberikan untuk transpor mukosilier.
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah:
 IVFD KaEN 3B 30cc/jam + Kcl 8cc

 Vicilin 2 x 400 mg

 Ranitidin 2 x 1/2 cc

 Nebu / 6 jam ( vent: 1cc , Nacl: 3cc)

 Diflucan 1 x 75 mg

 Albumin 20% 50cc

 Susu 30 – 50 cc/3 – 4 jam


BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI BRONKOPNEUMONIA

 Bronkopneumonia disebut juga pneumonia


lobularis, yaitu suatu peradangan pada
parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya
mengenai bronkiolus sampai ke alveolus dan
sekitarnya.
 Bronkopneumonia adalah suatu infeksi saluran
pernafasan akut bagian bawah dari parenkim
paru yang melibatkan bronkus/bronkiolus yang
ditandai oleh adanya distribusi berbentuk
bercak-bercak infiltrat.
STADIUM I / KONGESTI (4 – 12 JAM PERTMA)

 Eksudat serosa masuk ke dalam alveoli melalui


pembuluh darah yang berdilatasi dan
meningkatnya permeabilitas vascular.
STADIUM II / HEPATISASI MERAH (48
JAM BERIKUTNYA)

 Paru-paru tampak merah dan bergranula


(hepatisasi: seperti hepar) karena sel-sel darah
merah, fibrin, dan leukosit polimorfonuklear
mengisi alveoli. Pada stadium ini udara alveoli
tidak ada atau sangat minimal sehingga anak
akan bertambah sesak.
STADIUM III / HEPATISASI KELABU (3 –
8 HARI)
 Paru-paru tampak kelabu karena leukosit dan
fibrin mengalami konsolidasi di dalam bronkiolus
yang terserang.
STADIUM IV / RESOLUSI (7 – 11 HARI)
 Eksudat mengalami lisis dan direabsorpsi oleh
makrofag (sel pembersih pada reaksi
peradangan) sehingga jaringan kembali ke
strukturnya semula.
DIAGNOSIS
 Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi
produktif dengan dahak purulen bahkan bisa
berdarah
 Sesak nafas atau nafas cepat, dengan kriteria:

 Umur < 2 bl : ≥ 60x/menit

 2 bl - < 12 bl : ≥ 50x/menit

 12 bl - 5 th : ≥ 40x/menit

 ≥ 5 tahun : ≥ 30x/menit
 Demam
 Kesulitan untuk makan atau minum

 Tampak lemah

 Serangan pertama yang berulang, digunakan


untuk membedakan dengan kondisi
imunokompromais, kelainan anatomi bronkus,
atau asma
PEMERIKSAAN FISIK
 Penilaian keadaan umum anak, frekuensi nafas,
dan frekuensi nadi harus dilakukan pada saat
awal pemeriksaan sebelum pemeriksaan lain
yang dapat menyebabkan anak gelisah atau
rewel.
 Penilaian keadaan umum antara lain meliputi
kesadaran dan kemampuan makan / minum
 Gejala distress pernapasan seperti takipnea,
retraksi subskostal, batuk, krepitasi, dan
penurunan suara paru
 Adanya ronkhi pada auskultasi paru

 Demam dan sianosis

 Anak dibawah 5 tahun dapat tidak menunjukkan


gejala pneumonia yang klasik. Namun gejala
yang nampak demam dan infeksi saluran nafas
atas. Pada bayi muda, terdapat gejala
pernapasan tidak teratur dan hipopnea.
KLASIFIKASI PNEUMONIA
(BERDASARKAN WHO)
 Bayi kurang dari 2 bulan
 Pneumionia berat: napas cepat atau retraksi
yang berat.
 Pneumonia sangat berat: tidak mau
menetek/minum, kejang, letargis, demam atau
hipotermia, bradipnea atau pernapasan
ireguler.
 Anak umur 2 bulan – 5 tahun
 Pneumonia ringan: napas cepat
 Pneumonia berat: retraksi
 Pneumonia sangat berat: tidak dapat
minum/makan, kejang, letargis, malnutrisi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 RADIOLOGI
 LABORATORIUM
TATALAKSANA
 TATALAKSANA UMUM
 Pada pneumonia berat atau asupan per oral
kurang, diberikan cairan intravena dan
dilakukan balans cairan ketat.
 Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk
menjaga kenyamanan pasien dan mengontrol
batuk
 Nebulisasi dengan β2 agonis dan/atau NaCl
dapat diberikan untuk memperbaiki mucocilliary
clearance.
PEMBERIAN ANTIBIOTK UNTUK
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA

Anda mungkin juga menyukai