PSIKOTIK
Oleh :
Ramilya Elvera Silaban 42160072
Charlina Amelia Br. Barus 42160073
Silva Rosdina Worembai 42160074
Rozalia Valenda Von Bulow 42160075
Aditya Lovindo Suwarno 42160076
Hendy Adrian Wicaksono 42160077
Pembimbing :
1
dr.Inu Wicaksana, Sp.KJ., MMR
IDENTITAS PASIEN
2
IDENTITAS KELUARGA
Nama : Sdr. H
Alamat : Beseran, magelang
Hubungan: Kakak kandung
3
LAPORAN ANAMNESA
Berdasar Autoanamnesa dan Alloanamnesa
13 Agustus 2018
4
KELUHAN
Keluhan UTAMA
Utama
5
RPS AUTOANAMNESA
Pasien mangatakan bahwa perasaannya sekarang sedang bahagia. Pada saat ditanya
mengapa pasien bahagia, pasien merasa kebingungan dan tidak tahu apa yang
menyebabkan ia bahagia. Selain itu pasien mengatakan bahwa ia merasa sangat lelah
dan ingin tidur, tetapi ia sulit untuk memulai tidur.
Pasien merasa bahwa pikirannya dikendalikan untuk melukai dirinya sendiri, pasien
juga sering mendengar orang lain membicarakannya, dan merasa orang lain tidak
menyukai dirinya. Selain itu pasien mengatakan ia sering melihat bayangan yang mirip
Soekarno dan Nyi Roro Kidul. Pasien juga tampak tersenyum jika membicarakan
mengenai kedua sosok tersebut dan mengaku sangat kenal dekat dengan kedua sosok
tersebut.
Pasien selalu mengatakan bahwa ia ingin makan sate secara berulangkali.
6
RPS ALLOANAMNESA
Kakak pasien mengatakan sejak 1 hari smrs, pasien sering menyanyi, teriak-teriak, dan
ketawa sendiri lalu tenang, dan bisa diajak ngobrol dengan baik.
Pasien tidak minum obat selama 1 minggu karena pasien mengeluh sering mengantuk
setelah minum obat.
Kakak pasien juga mengatakan, pasien berhenti bekerja + 3minggu smrs, dikarenakan
menurut teman-teman dan bos pasien ditempat kerja pasien kurang gesit dalam bekerja.
Sehingga pasien diberhentikan dari pekerjaannya di toko roti.
Pasien memiliki riwayat 2 kali mondok di RSJ. SOEROJO dengan keluhan dan gejala
yang sama. Menurut kakak pasien setelah pulang dari mondok, pasien kembali normal
dan beraktifitas seperti biasa selama 1 tahun belakangan ini, kemudian kambuh lagi
dengan keluhan yang sama sejak minggu pagi 1 hari smrs.
7
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
8
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL
9
Komunikasi
Tidak ada data yang valid tentang pasien seperti mulai mengucapkan kata-kata
seperti “ibu” dan “ayah” pada umur satu tahun.
Emosi
Tidak ada data yang valid reaksi pasien ketika bermain, takut dengan orang
asing, ketika mulai menunjukkan kecemburuan atau daya saing terhadap lainnya
dan pelatihan menggunakan toilet.
Kognitif
Tidak ada data yang valid usia pasien ketika dapat mengikuti objek, mengakui
ibunya, mengenal anggota keluarganya.
10
C. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Psikomotor
Tidak ada data yang valid pada saat pertama kali mengendarai sepeda roda tiga, jika pasien
terlibat dalam olahraga.
Psikososial
Pasien memiliki banyak teman di sekitar rumahnya maupun di sekolah.
Komunikasi
Pasien dapat bergaul dengan teman-teman dan lingkungannya dengan baik.
Emosional
Emosi pasien saat usia 3-11 tahun stabil, pasien tidak pernah terlibat dalam kasus perkelahian di
sekolah.
Kognitif
Pasien merupakan anak yang pandai.
11
D. Masa kanak akhir (11-18 tahun)
Psikomotor
Pasien dapat melakukan semua aktivitas motorik dengan baik tanpa hambatan.
Psikososial
Pasien bergaul dengan teman-teman dan tetangga dengan baik.
Komunikasi
Pasien dapat bergaul dengan teman-teman dan lingkungannya dengan komunikasi
verbal maupun non verbal.
Emosional
Emosi pasien tergolong stabil karena tidak pernah terlibat kasus di lingkungan sekitar.
Kognitif
Pasien merupakan anak yang suka mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik.
12
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit psikiatri : tidak ada
Riwayat penyakit medik : hipertensi
13
Genogram
14
Kurva perjalan penyakit
15
GAF
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2014 2015 2016 2017 2018
16
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi : 92 x/menit
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5° C
Status Internus
Keadaan umum : Baik, kesan gizi cukup
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
17
Kepala (mata dan THT)
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Kavum nasi lapang/lapang, sekret -/-
Telinga : Normotia/normotia, sekret -/-
Mulut : Sianosis (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax
Jantung
S1>S2 reguler, cardiomegali (-)
Paru
Inspeksi pergerakan dinding dada simetris
Palpasi, perkusi dan auskultasi tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : tidak ada edema, akral hangat, terdapat vulnus ekskoriatum pada keempat ektremitas
18
Status Neurologis
19
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
Penampilan : Rawat diri baik, berpakain rapih
Sikap dan tingkah laku : Kooperatif, hiperaktif
Tanda jenis kelamin : Perempuan, sesuai umur
Perhatian dengan pemeriksa : Mudah ditarik, mudah dicantum
Hubungan jiwa : Mudah
Mood : bahagia (euphoria)
Afek
Keserasian : Apropriate
Derajat : luas
Konsistensi : labil
20
Gangguan persepsi
Halusinasi auditorik : (+) pasien sering mendengar orang yang membicarakan dirinya
Halusinasi visual : (+) pasien sering melihat Soekarno, Nyi Roro Kidul.
Ilusi : (-)
Pikiran
Isi pikir : waham kendali pikir, waham siar pikir
Arus pikir :
Kualitas : talk active, flight of idea
Kuantitas : logorrhea
Bentuk pikir : non realistik
Orientasi W/T/O/S : Baik/Baik/Baik/Baik
Tilikan diri : Derajat 1
Pengendalian impuls : baik
Hubungan jiwa : mudah
21
Follow up I ( 14.08.2018) – UPI W Follow Up II ( 22. 08.2018) BANGSAL
S : Sulit tidur (+), susah makan (+), pasien S : mimpi buruk , makan baik, pasien lebih
tampak kelihatan sedih dan sempat menangis mudah tersinggung dan cepat marah.
Sindrom manik
Afek euphoria
Hiperaktif
Loggorhea
Talk active
Sindrom psikotik
Halusinasi visual
Halusinasi auditorik
Waham kendali pikir
Waham siar pikir
Sindrom Depresif
Afek disforik
23
DIAGNOSIS BANDING
F31.2 Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik
F20.3 Skizofrenik tak terinci
F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe campuran
24
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
25
TATALAKSANA
Farmakologi
R// Risperidon tab 2mg /12 jam
R// Inj. Haloperidol 5mg / 12 jam
R// Inj. Diazepam 10mg /12 jam
R// Fluoxetin tab 10 mg/ 12 jam
R// Clozapin tab 25 mg/12 jam
Non farmakoterapi
Cognitive behavior therapy (terapi perilaku kognitif) :
Focus dari terapi ini adalah mengidentifikasi semua pola pikir dan perilaku negative dan menata ulang
dengan pola pikir dan perilaku yang positif (sehat). CBT bisa mengidentifikasikan pemicu gangguan
bipolar dan memperkuat kemampuan dan mengatasi stress dan hal-hal yang tidak menyenangkan hati.
Psycoeducation :
Penyuluhan tentang gangguan bipolar sehingga si penderita dan keluarganya bisa memahami gangguan 26
bipolar secara lebih baik sehingga bisa bekerja sama dalam pemulihanpenyakit dengan lebih baik pula.
Family therapy :
Terapi keluarga diberikan kepada keluarga sebagai keseluruhan utamanya untuk
menciptakan suasana yang tidak menekan stress. Dalam terapi keluarga
diajarkan bagaimana komunikasi yang baik, menyelesaikan konflik dan
memecahkan masalah.
Edukasi
Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan dan
efek samping pengobatan.
Membantu pasien untuk dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara
bertahap.
Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol setelah
pulang dari perawatan.
27
PROGNOSIS
Premorbid
Riwayat gangguan jiwa pada keluarga : Tidak ada (Baik)
Dukungan keluarga : Ada (Baik)
Dukungan sosial : Ada (Baik)
Status ekonomi : Tidak ada (Baik)
Stressor : Ada (Buruk)
28
Morbid
Jenis penyakit : Psikotik (Kurang Baik)
Onset <25 tahun : 17 tahun
Perjalanan penyakit : mulai tahun 2014
Penyakit organik : Tidak ada (Baik)
Kepatuhan minum obat: Kurang Patuh (Tidak baik)
Insight : Baik (Baik)
29
Ad Vitam : dubia et malam
Ad Fungtionam : dubia et malam
Ad Sanationam : dubia et malam
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Muslim, Rusdi. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: PT Nuh
Jaya.
32
TERIMA KASIH
33