Anda di halaman 1dari 38

KONSEP

KEPERAWATAN
KELUARGA
Oleh : Lingling Marinda Palupi, S.Kep.,Ns,M.Kep
DEPKES
Unit terkecil dr masyarakat terdiri KK serta beberapa orang
yg berkumpul & tinggal di satu atap dlm keadaan saling
ketergantungan

FRIEDMEN (1998)
Dua orang atau lebih yg disatukan oleh kebersamaan dan
kedekatan emosional serta mengidentifikasi dirinya sebagai
bagian dari keluarga

BAILON & MAGLAYA 1978


2 Atau lebih individu yg bergabung karena hubungan darah,
perkawinan,atau adopsi. Hidup dalam satu rumah tangga ,
melakukan interaksi satu sama lain sesuai perannya, serta
menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
KARAKTERISTIK KELUARGA
 Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi
 Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau
jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu
sama lain
 Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial (peran
suami, istri, anak, kakak, adik)
 Mempunyai tujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya serta meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial
anggota keluarga yang lain.
TIPE KELUARGA (1)

 menurut Sussman(1974) dan Maclin (1988)


 menurut anderson carter

 menurut konteks keilmuan


TIPE KELUARGA (2)
MENURUT SUSSMAN (1974) DAN MACLIN (1988)
Keluarga tradisional
 Keluarga inti : ayah, ibu, anak

 Pasangan inti : suami dan istri saja

 Lajang yang tinggal sendirian

 Keluarga besar yang mencakup 3 generasi

 Pasangan usia pertengahan / lansia

 Jaringan keluarga besar

 Keluarga dengan orang tua tunggal


TIPE KELUARGA (3)
MENURUT SUSSMAN (1974) DAN MACLIN (1988)
Keluarga non-tradisional
 Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah

 Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah

 Keluarga homoseksual (gay / lesbian)

 Keluarga komuni :

keluarga dengan lebih dari satu pasang


monogami dengan anak-anak secara bersama-
sama menggunakan fasilitas serta sumber-
sumber yang ada
TIPE KELUARGA (4)
MENURUT ANDERSON CARTER
 Keluarga inti (nuclear family)
ayah, ibu, dan anak-anaknya
 Keluarga besar (extended family)
keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek,
keponakan, sepupu, paman, bibi, dll
 Keluarga berantai (serial family)
terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti
 Keluarga duda atau janda
terjadi karena perceraian atau kematian
 Keluarga berkomposisi
keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara sama-
sama
 Keluarga kabitas
dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu
keluarga
TIPE KELUARGA (5)
MENURUT KONTEKS KEILMUAN
 Traditional nuclear
keluarga inti (ayah, ibu, anak)
 Reconstituted nuclear
pembentukan baru dari keluarga inti melalui pernikahan
kembali
 Middle age atau aging couple
suami istri dengan anak yang sudah meninggalkan rumah
karena sekolah, perkawinan, atau bekerja
 Dyadic nuclear
suami istri yang sudah berumur namun tidak punya anak
 Single parent
keluarga dengan satu orang tua sebagai akibat perceraian
atau kematian
TIPE KELUARGA (6)
MENURUT KONTEKS KEILMUAN
 Dual parent
suami istri orang karier dan tanpa anak
 Commuter married
pasangan suami-istri samasama bekerja dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada
waktu-waktu tertentu
 Single adult
wanita atau pria dewasa tinggal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk menikah
 Three generation
tiga generasi atau lebih yang tingga serumah
 Institutional
anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu
panti
TIPE KELUARGA (7)
MENURUT KONTEKS KEILMUAN
 Communal
rumah yang terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak-anaknya dan bersama-sama berbagi fasilitas
 Group marriage
rumah terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan kelurga
 Unmarried parent and child
ibu dan anak yang pernikahannya tidak dikehendaki dan
kemudian anaknya diadopsi
 Cohabitating couple
dua orang atau satu pasangan yang bersama tanpa menikah
 Extended famili
nuclear family dan anggota keluargayang lain tinggal dalam satu
rumah dan berorientasi pada satu kepala keluarga
STRUKTUR KELUARGA (FRIEDMAN,1998) (1)

 Pola dan proses komunikasi


Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
 bersifat terbuka dan jujur
 selalu menyelesaikan konflik keluarga
 berfikiran positif
 tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri
Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
 Karakteristik pengirim Yakin dalam mengemukakan
sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan
berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik
 Karakteristik penerima Siap mendengarkan, memberi
umpan balik, dan melakukan validasi.
STRUKTUR KELUARGA (FRIEDMAN,1998) (2)

 Struktur Peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan, misalnya sebagai suami,
istri, anak

Kadang peran ini tidak dapat dijalankan, anak yang


terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
anggota keluarga
STRUKTUR KELUARGA (FRIEDMAN,1998) (3)

 Struktur kekuatan
kemampuan (potensial dan aktual) individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi
perilaku orang lain kearah positif. Macamnya:
Legimati power
Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama
bahwa dalam suatu keluarga satu orang mempunyai hak untuk
mengontrol tingkah laku anggota keluarga yang lain.
Referent power
Kekuasan yang dimiliki orang-orang tertentu terhadap orang
lain karena identifikasi positif terhadap mereka, seperti
identifikasi positif seorang anak dengan orang tua (role mode).
STRUKTUR KELUARGA (FRIEDMAN,1998) (4)

Reward power
Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan
diterima oleh seseorang dari orang yang mempunyai pengaruh
karena kepatuhannya. Seperti ketaatan anak terhadap orang
tua.
Coercive power
Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk
menghukum dengan paksaan, ancaman, atau kekerasan bila
mereka tidak mau taat.
Affectif power
Kekuasaan yang diberikan melalui manipulasi dengan
memberikan atau tidak memberikan afeksi atau kehangatan,
cinta kasih misalnya hubungan seksual pasangan suami istri
STRUKTUR KELUARGA (FRIEDMAN,1998) (5)

Nilai-nilai keluarga
Nilai keluarga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan
norma dan peraturan. Norma adalah perilaku yang baik,
menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat
dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
STRUKTUR KELUARGA (6)
 Dominasi jalur hubungan darah
Patrilineal
Matrilineal
 Dominasi keberadaan tempat tinggal
Patrilokal (suku Koja)
Matrilokal (suku Minangkabau, suku Mimika)
 Dominasi pengambilan keputusan
Patriakal
Matriakal
FUNGSI KELUARGA MENURUT FRIEDMEN (1)

 Fungsi afektif
fungsi internal klg untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial, saling mengasuh &
memberikan cinta kasih serta saling menerima
& mendukung
 Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi

Proses perkembangan & perubahan individu


keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi
sosial & belajar berperan di lingkungan sosial
FUNGSI KELUARGA MENURUT FRIEDMEN (2)
 Fungsi reproduksi
meneruskan kelangsungan keturunan &
menambah SDM
 Fungsi ekonomi

memenuhi kebutuhan keluarga, sandang,


pangan, papan
 Fungsi perawatan atau pemeliharaan
kesehatan
merawat anggota keluarga yg mengalami
masalah kesehatan
MEKANISME KOPING KELUARGA (1)

 Mekanisme koping adalah berbagai usaha


yang dilakukan individu untuk menanggulangi
stres yang dihadapinya (Stuart, 1984).
 Koping keluarga adalah manajemen kejadian
stres oleh keluarga dan oleh tiap individu
dalam keluarga, adalah proses kognitif dan
afektif dimana individu dan sistem keluarganya
menyesuaikan diri.
MEKANISME KOPING KELUARGA (2)
Strategi koping keluarga dapat melalui internal
keluarga atau ekternal keluarga:
Stategi koping keluarga internal
 Dalam strategi koping keluarga internal, tiga jenis strategi
koping intra-keluarga yang umum dibahas yaitu strategi
hubungan keluarga, kognitif, dan komunikasi.
Strategi hubungan : mengandalkan kelompok keluarga,
kebersamaan yang lebih besar, fleksibilitas peran.
Strategi kognitif : normalisasi pengendalian makna masalah
dengan pembingkaian ulang dan penilaian pasif, pemecahan
masalah bersama, mendapatkan informasi dan pengetahuan
Strategi komunikasi : terbuka dan jujur, menggunakan humor
dan tertawa
MEKANISME KOPING KELUARGA (3)
Stategi koping keluarga eksternal
 Strategi koping keluarga eksternal dalam memelihara jalinan
komunitas yang aktif dan menggunakan sistem dukungan
sosial serta strategi spiritual
TINGKAT PENCEGAHAN PADA KELUARGA (1)

 Prepathogenesis Phase
 Pencegahan primer, meliputi peningkatan kesehatan
dan tindakan preventif khusus yang dirancang untuk
mencegah sehingga bebas dari penyakit dan cedera.
 Health Promotion, Contoh :
penyuluhan tentang masalah gizi
pengamatan tumbuh kembang anak
pengadaan lingkungan yang sehat
program P2M (pemberantasan penyakit tidak menular)
simulasi dini dalam kesehatan keluarga dan asuhan pada anak
atau balita penyuluhan tentang pencegahan penyakit
TINGKAT PENCEGAHAN PADA KELUARGA (2)

 General and spesific protection, contohnya :


Imunisasi untuk balita
Hygine perseorangan
Perlindungan diri dari terjadinya kecelakaan
Perlindungan diri dari lingkungan kesehatan dalam kerja
Perlindungan diri dari carsinogen, toxic dan alergen
TINGKAT PENCEGAHAN PADA KELUARGA (3)

 Pathogenesis phase
 Pencegahan sekunder, pencegahan terhadap
masyarakat yang masih atau sedang sakit
 Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis awal dan
pengobatan segera atau adekuat),
antara lain: pemeriksaan kasus dini (early case finding),
pemeriksaan umum lengkap (general check up), survey
terhadap kontak, sekolah dan rumah (contac tsurvey, school
survey, household survey), kasus (case holding), pengobatan
adekuat (adekuat tretment)
TINGKAT PENCEGAHAN PADA KELUARGA (4)

 Disability limitation (pambatasan kecacatan)


Penyempurnaan dan intensifikasi terhadap terapi lanjutan,
pencegahan komplikasi, perbaikan fasilitas kesehatan,
penurunan beban sosial penderita, dan lain- lain.
TINGKAT PENCEGAHAN PADA KELUARGA (5)

 Pencegahan tersier, usaha pencegahan terhadap


masyarakat yang setelah sembuh dari sakit serta
mengalami kecacatan
 Contohnya :
Pendidikan kesehatan lanjutan
Terapi kerja (work therapy)
Perkampungan rehabilitsi sosial
Penyadaran terhadap masyarakat
Lembaga rehabilitasi dan partisipasi masyarakat
PERAN PERAWAT KELUARGA

Peran Perawat Klg


 1. Pendidikan (Edukator)
 2. Penghubung (Koordinator)
 3. Pelaksana
 4. Pengawas Pelayanan kesehatan (supervisor)
 5. Pembela (advokat)
 6. Fasilitator
 7. Peneliti
 8. modifikasi lingkungan
1. PENDIDIKAN (EDUCATOR)

Perawat
bertanggung jawab
memberikan
pendidikan kesehatan
kepada keluarga,
terutama untuk
memandirikan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga yg memiliki
masalah kesehatan
Contoh:
 Pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi
pada Balita
 Mengajarkan pencegahan ISPA pada Ibu dengan
anak-anak beresiko terserang ISPA
 Mengajarkan cara membersihkan kotoran pada
hidung anak saat anak terserang batuk pilek.
2. PENGHUBUNG (KOORDINATOR /
KOLABORATOR)

Koordinasi diperlukan pada perawat berkelanjutan agar


pelayanan yang komprehensive dapat tercapai dari
berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih
dan pengulangan.

Contoh:
 Perawat membantu dan membimbing keluarga yang
diketahui terserang TB untuk mendapatkan
pengobatan TB paru di Puskesmas.
3. PELAKSANA (PEMBERI PELAYANAN
LANGSUNG)

Perawat dapat mendemonstrasikan kepada


keluarga asuhan keperawatan yang diberikan
dengan harapan keluarga nanti dapat
melakukan asuhan langsung kepada anggota
keluarga yang sakit.
4. PENGAWAS PELAYANAN KEPERAWATAN

Sebagai pengawas kesehatan


perawat harus melakukan “home
visit” atau kunjungan rumah yang
teratur untuk mengidentifikasi atau
melakukan pembinaan tentang
kesehatan keluarga
5. PEMBELA (ADVOKAT)

 Melindungi hak-hak keluarga sebagai


klien.
 Perawat diharapkan mampu mengetahui
harapan serta modifikasi sistem
perawatan yang diberikan untuk
memenuhi hak & kebutuhan keluarga
6. FASILITATOR

 Perawat dapat menjadi tempat bertanya


individu, keluarga, masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan & keperawatan
yg mereka hadapi sehari-hari serta dapat
memberikan jalan keluar dalam mengatasi
masalah
7. PENELITI

 Melatih keluarga untuk dapat memahami


masalah-masalah kesehatan yang dialami
keluarga.
 Peran sebagai peneliti difokuskan kepada
kemampuan keluarga untuk mengidentifikasi
penyebab, menanggulangi dan melakukan
promosi kepada anggota keluarganya. Selain itu
perawat perlu mengembangkan askep keluarga
binaan.
8. MODIFIKASI LINGKUNGAN

 Perawat bersama keluarga atau profesi


kesehatan lain membahas pentingnya
upaya melakukan modifikasi lingkungan
sehingga memungkinkan lingkungan
menunjang kesehatan anggotanya
TERIMA KASIH
TUGAS UNTUK PERTEMUAN BERIKUTNYA
Tugas individu:
Membuat paper (A4) diketik, diprint dengan soal berikut dibawah ini, terkait isi teori
dan penjelasannya, contoh implementasi, serta fenomena saat ini terkait teori
tersebut, dll

Pendekatan teoritis pada keperawatan keluarga

No. Absen genap


No. Absen ganjil
Pendekatan institusional
Teori sistem
historis
Teori struktural – fungsional
Teori konflik
Teori perkembangan keluarga
Teori pertukaran sosial
Teori interaksi keluarga
Teori pembelajaran sosial

Anda mungkin juga menyukai