1. Monoisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang ada itu hanya satu, tidak mungkin
dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber yang asal, baik berupa materi
ataupun berupa ruhani. Plato adalah tokoh filsuf untuk penelitian ini, karena
ia menyatakan bahwa alam ide merupakan kenyataan yang sebenarnya.
2. Materialisme
Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi,
bukan ruhani. Sering disebut aliran naturalisme. Zat mati merupakan
kenyataan dan satu-satunya fakta. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh Thales
(624-546 SM). Ia berpendapat bahwa unsur asal adalah air, karena pentingnya
bagi kehidupan.
ALIRAN-ALIRAN ONTOLOGI
3. Idealisme
Diambil dari kata “idea” yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran
ini menganggap bahwa dibalik realitas fisik pasti ada sesuatu yang tidak
tampak. Aliran ini ditemui dalam ajaran Plato (428-348 SM) dengan teori
idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada didalam mesti ada idenya yaitu konsep
universal dari tiap sesuatu. Idelah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar
wujud sesuatu.
4. Dualisme
Benda terdiri dari 2 macam hakikat sebagai asal sumbernya yaitu
hakikat materi dan hakikat (rohani, benda dan roh, jasad dan spirit). Tokoh
aliran ini adalah Descartes (1596-1650 M) yang dianggap sebagai bapak filsafat
modern. Dia menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran
(rohani) dan dunia ruang (kebendaan)
ALIRAN-ALIRAN ONTOLOGI
5. Pluralisme
Pluralisme dalam Dictionary of Philosophy and Religion dikatakan
sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari
banyak unsur. Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras
dan Empedocles. Menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dari 4
unsur yaitu tanah, air, api, dan udara.
6. Nihilisme
Sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif yang positif.
Pada zaman Yunani Kuno, pandangan Gorgias (485-360 SM) yang
memberikan tiga proposisi tentang realitas. Pertama, tidak ada satupun yang
eksis. Kedua, bila sesuatu itu ada, iya tidak dapat diketahui. Ketiga, sekalipun
realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada
orang lain
ALIRAN-ALIRAN ONTOLOGI
7. Agnostisisme
Timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal
dan mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdiri
sendiri dan dapat kita kenal. Soren Kierkegaar (1813-1855 M) yang terkenal
dengan julukan sebagai Bapak Filsafat Eksistensialisme, yang menyatakan
bahwa manusia tidak pernah hidup sebagai suatu aku umum, tetapi sebagai aku
individual yang sama sekali unik dan tidak dapat dijabarkan kedalam sesuatu
orang lain.
Agnostisisme adalah paham pengingkaran/penyangkalan terhadap
kemampuan manusia mengetahui hakikat benda, baik materi maupun ruhani.
MANFAAT MEMPELAJARI
ONTOLOGI
Berasal dari bahasa Yunani metata physika yang berarti "hal-hal yang
terdapat sesudah fisika“
Aristoteles mendefinisikan sebagai ilmu pengetahuan mengenai yang ada
sebagai yang-ada, yang dilawankan
Aristoteles memandang metafisika sebagai "filsafat pertama. Filsafat
pertama menyelidiki pengandaian-pengandaian paling mendalam dan paling
akhir dalam pengetahuan manusiawi yang mendasari segala macam
pengetahuan lainnya
metafisika dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Metafisika umum (yang disebut ontologi)
b. Metafisika khusus (yang disebut kosmologi)
LANJUTAN
Menurut Lanigan, metafisika adalah suatu studi tentang sifat dan tungsi teori
tentang realita, metafisika berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual, dan individual dengan
realita dalam alam semesta;
2. Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab, dan aturan;
3. Problema pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku
manusia.
LANJUTAN
Selain itu, mengenai basis ontologis bagi metafisika, dapat dimulai dengan apa
yang dikemukakan oleh lbn Khaldun. Dalam kitabnya yang terkenal, Al-
Muqaddimah, dia membagi ilmu metafisika ke dalam lima bagian, yakni:
1. bagian yang mempelajari wujud sebagai wujud (sering disebut ontologi);
2. bagian yang mempelajari materi umum yang mernp, ngaruhi benda-benda
jasmani dan spiritual, seperti kuiditas, kesatuan, pluralitas, dan
kemungkinan;
3. bagian yang mempelajari asal-usul benda yang ada dan menentukan bahwa
mereka adalah entitas-entitas spiritual (tentu ini telah masuk pada
kosmologi);
4. bagian yang mempelajari bagaimana cara benda-benda yang ada muncul
dari entitas-entitas spiritual dan mempelajari susunan mereka; dan
5. bagian yang mempelajari keadaan jiwa setelah perpisahannya dengan badan
dan kembalinya ke asal atau permulaannya.
LANJUTAN
2. Sains Sosial
Sosiologi : sosiologi pendidikan, sosiologi komunikasi
Antropologi : antropologi budaya, antropologi politik, antropologi ekonomi
Psikologi : psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal
Ekonomi : ekonomi makro, ekonomi lingkungan
Politik : politik dalam negeri, politik hukum, pohtik internasional
ONTOLOGI FILSAFAT ADALAH
HAKIKAT PENGETAHUAN FILSAFAT
Makna “Ada” menurut Hubert Dreyfus adalah latar belakang dari semua
tindakan keseharian manusia yang dapat dipahami dengan akal budi.
Apakah yang dimaksud dengan “Ada” yang mendasari ada ada yang lainnya
didalam realitas
Pemikiran Heidegger banyak mendasarkan pikirannya pada filsafat Yunani
Kuno , disini Heidegger salah satunya dipengaruhi oleh Plato.
Plato berpendapat “Ada” adalah problem gigantotnacbia, yang berarti
problem para raksasa pemikiran. Heidegger sadar akan hal ini.
Tetapi Heidegger banyak berpijak pada pemikiran aristosteles, dimana
Aristoles berpendapat bahwa seluruh sejarah pemikiran manusia
adalah sejarah kelupaan akan ada (forgetulness of being).
LANJUTAN