Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN KATARAK DI RUANG DAHLIA


RSUD BANYUMAS

KIKI ARMANSYAH
(1811040040)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


KASUS
Tn. S usia 80 tahun, pendidikan terakhir SD, pekerjaan petani. Pasien dibawa
ke RS oleh keluarganya dengan pandangan mata kanannya kabur
Dari riwayat kesehatan sekarang didapatkan sejak 5 bulan yang lalu SMRS
pasien mengatakan matanya pegel, terasa berat dan silau saat menghadap
cahaya langsung juga pandangan mata kanannya kabur. Kemudian Tn. S
memeriksakan diri ke Poli mata pada tanggal 25 Maret 2019. Dan setelah
dilakukan pemeriksaan di poli mata, pasien di diagnosa dengan OD
katarak sinilis hipermatur. kemudian akan dilakukan operasi dan di rawat
inap di ruang Dahlia RSUD Banyumas.
Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 26 Maret menunjukkan bahwa
pasien terlihat cemas karena akan dilakukan operasi. Pasien mengatakan baru
pertama menjalani operasi.
Riwayat kesehatan dahulu, pasien mengatakan hampir 5 bulan pandangannya
kabur dan berkabut SMRS. Pasien mengatakan belum pernah memeriksakan
matanya sebelumnya, dan masalah matanya dibiarkan sampai hampir5 bulan.
Karena semakin parah pandangan kabur pada matanya, pasien dibawa oleh
anaknya untuk memeriksakan matanya di RSUD Banyumas. Pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit hipertensi ataupun DM dan lainnya.
TD: 130/90 mmHg, nadi: 80 x/menit, respirasi:
19 x/menit, suhu: 36,3°C. lensa mata keruh,
GDS 117 mg/dl. Pemeriksaan hemostasis PT
13.0 APTT 29.5, INR 0.84, HBsAg Negatif

Laporan Operasi
Tanggal Operasi : 26 Maret 2019 pukul 10.00-
11.00
DX Medis : OD katarak sinilis hipermatur
Jenis Operasi Pakoemulsifikasi + iOL
Penambahan usia,
PATHWAY Lapisan luar katark mencair

Membentuk cairan putih seperti susu

Penumpukan cairan

Kapsul lensa pecah

Menghalangi cahaya yag masuk ke kornea

Gangguan penglihatan spt berkabut

Pandangan kabur

Gangguan persepsi
sensori : penglihatan Pre Operasi Post Operasi
Gelisah, cemas, takut, pola istirahat Nyeri akut Luka insisi
terganggu

Ansietas b.d prosedur invasif Resiko Infeksi


DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRE OPERASI
Gangguan sensori fungsi sensori (penglihatan) b.d
perubahan penerimaan sensori
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar Tn. S
mengatakan pandangan mata sebelah kanan kabur
Ansietas b.d Ancaman Status Terkini
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar Tn. S
mengatakan takut akan di operasi karna baru
pertama kalinya akan di operasi
POST OP
Nyeri Akut b.d Agen Injury Fisik
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar Tn. S
mengatakan nyeri pada mata sebelah kanannya
setelah operasi, nyeri terasa perih dengan skala
4, nyeri seperti disayat-sayat, nyeri terasa terus
menerus
Risiko Infeksi
Diagnosa ini ditegakkan atas dasar mata kanan
diperban setelah operasi
Intervensi implementasi
• Tentukan ketajaman
penglihatan, catat Gangguan fungsi sensori : penglihatan(Pre OP)
apakah 1 atau 2 mata
terlibat
• Orientasikan pasien Orientasikan pasien terhadap lingkungan, orang lain
terhadap lingkungan, diareanya
orang lain diareanya Rasional : memberikan peningkatan kenyamanan dan
• Observasi tanda tanda kekeluargaan
dan gejala gejala
disorientasi
• Perhatikan tentang
penglihatan kabur dan Observasi tanda tanda dan gejala gejala disorientasi
iritasi mata Rasional : menurunkan resko jayuh bila [asien bingung/ tak
• Ingatkan pasien kenal ukuran tempat tidur
menggunakan
kacamata katarak yang
tujuannya
memperbesar kurang Penyakit katarak bisa diperlambat, karena selain faktor usia,
lebih 25% penglihatan penyebab katarak juga akibat terkena sinar matahari
perifer hilang dan buta (ultraviolet) yang berlebihan, maka perlu menggunkan
fisik mungkin ada. kacamta hitam
Ansietas (Pre OP)

• Kaji untuk tanda verbal


 Kaji untuk tanda verbal dan non verbal kecemasan
dan non verbal Rasional:
kecemasan Semakin mendekati waktu operasi, stressor yang
• Mendengarkan keluhan diterima pasien akan semakin banyak. Berbagai
stessor dari dalam maupun luar diri pasien, seperti
pasien tidak mengetahui konsekuensi pembedahan, takut
• Memberikan informasi pada pembedahan itu sendiri, ketakutan akan hal
terkait diagnosa, yang tidak diketahui, misalnya keuangan, tanggung
jawab keluarga, nyeri, konsep diri, dan bahkan adanya
perawatan dan perubahan secara fisik, seperti meningkatnya denyut
prognosis jantung, tekanan darah, frekuensi nafas, maupun
• Instruksikan klien untuk secara psikologis sehingga dapat merugikan pasien itu
sendiri yang berdampak pada pelaksanaan operasi
menggunakan Teknik (Muttaqin dan Sari, 2009, hlm.74)
relaksasi nafas dalam
 Mendengarkan keluhan pasien (Rasional: Pasien mengeluarkan
perasaan takut dan cemas kepasa perawat, sehingga dapat
mengurangi kecemasan)
 Memberikan informasi terkait diagnosa, perawatan dan
prognosis (Rasional: Dengan memberikan informasi terkait
penyakitnya maka akan mengurangi kecemasan. Taylor;2000)

 Instruksikan klien untuk menggunakan Teknik relaksasi nafas dalam


Rasional:
Melakukan relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah. Hal ini dikarenakan nafas dalam merupakan suatu usaha
untuk inspirasi dan ekspirasi sehingga berpengaruh terhadap peregangan kardiopulmonal
(Izzo, Sica, & Black, 2008, hlm.138).
Peregangan kardiopulmonal dapat meningkatkan baroreseptor yang akan merangsang
saraf parasimpatis sehingga dapat menurunkan ketegangan, kecemasan, serta
mengendalikan fungsi denyut jantung sehingga membuat tubuh rileks (Muttaqin, 2009,
hlm.9)
Nyeri Akut (Post OP)

• Monitor TTV
(Tekanan darah,  Monitor TD, S, N, RR
Rasional: perubahan tanda-tanda vital
nadi, respirasi, suhu) mengindikasikan adanya perubahan pada beberapa
• Lakukan pengkajian organ yang berhubungan dg status kesehatan klien.
nyeri secara
komprehensif  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Rasional: menanyakan skala nyeri pada pasien
• Ajarkan Teknik dengan menjelaskan skala angka nyeri (wong-Baker )
relaksasi napas 0 = tidak nyeri
1-3 = nyeri ringan
dalam 4-6 = nyeri sedang
• Kolaborasi 7-10 = nyeri berat
pengelolaan nyeri yang baik tergantung dari
pemberian analgetik pengkajjian nyeri yang akurat. Pengkajian yang
akurat pada nyeri adalah hal yang penting untuk
memastikan nyeri dikelola secara efektif
(Mackintosh, 2007)
 Monitor
Rasional: Tehnik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu
bentuk intervensi asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah
nyeri, terutama nyeri yang bersifat akut dan sedang (McCloskey,
2000).
 Amati adanya tanda-tanda infeksi
Risiko Infeksi (Post OP)
Rasional: Infeksi luka operasi dapat ditandai dengan
adanya kemerahan, inflamasi, terasa hangat/panas,
• Amati adanya tanda-tanda nyeri, dan suhu sekitar 38°C selama 30 hari setelah
infeksi operasi (Razavi, 2005).
• Lakukan perawatan luka/ ganti  Lakukan perawatan luka/ ganti balut
balut Rasional: balut luka adalah prosedur perawatan luka
• Jaga kulit agar tetap bersih dengan mengganti balutan yang telah kotor atau
• Ajarkan pasien dan keluarga sudah waktunya untuk diganti yang baru. Tindakan di
untuk melakukan perawatan atas bertujuan mencegah infeksi, mempercepat
luka penyembuhan dan memberikan rasa nyaman pada
pasien. Semakin baik perawatan luka dilakukan maka
• Kolaborasi pemberian
infeksi luka operasi bisa dikendalikan. (Wysocki ,1989
antibiotic cefradoxil dalam Potter & Perry,
2005)
 Ajarkan klien dan keluarga untuk melakukan
 Kolaborasi pemberian antibiotic perawatan luka
Rasional: Mengatasi infeksi Rasional : Perawatan luka pasca operasi sangat
akibat bakteri yang terjadi pada penting, mengingat terjadinya infeksi bisa
berbagai bagian tubuh, seperti disebabkan karena perawatan luka yang tidak
THT. memenuhi syarat aseptik. Transmisi bakteri mudah
melalui ganti balut yang tidak sesuai dengan
prosedure. (Nurkusuma, 2009 , p.25)
KOMPLIKASI

Bila tidak segera dilakukan tindakan


pembedahan akan mengakibatkan komplikasi
glaukoma. Namun, pasien dengan segera
melakukan tindakan operasi sehingga tidak
menimbulkan komplikasi.
Prognosis
Prognosis pasien baik karena mendapatkan
penanganan yang tepat dengan dilakukan
operasi dan perawatan pada mata kanannya.
Saya sudah merawat luka pasien post op katarak
dengan pemberian tetes xitrol dan
menggunakan prinsip steril untuk perawatan
lukanya.
SOAL
Tn. S usia 80 tahun dibawa ke Poli mata oleh
keluarganya dengan keluhan pandangan mata
kanannya kabur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai