MARASMUS
KWASHIORKOR
PEMBIMBING :
DR. LILLY ZULKARNAIN SP. A
PENYUSUN :
CLARA ELITHA
030.120.60 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT-ANGKATAN LAUT DR MINTOHARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 18 FEBRUARI-25 APRIL 2019
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui
intensifikasi pemantauan pertumbuhan dan identifikasi
faktor risiko yang erat dengan kejadian luar biasa gizi
seperti campak dan diare melalui kegiatan surveilans.
Prevalensi balita yang mengalami gizi buruk di
Indonesia masih tinggi
Hypoalbuminemic menghasilkan
edema pitting yang dimulai di
ekstremitas bawah dan naik
dengan tingkat keparahan yang
meningkat.
DEFINISI MALNUTRISI
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi balita yang mengalami gizi
buruk di Indonesia masih tinggi
Perubahan metabolisme
berkembang dari fase awal,
Perubahan elektrolit utama
dimana terjadi glukoneogenesis
termasuk retensi natrium dan
cepat akibat hilangnya otot
deplesi kalium intraselular dapat
rangka yang disebabkan oleh
dijelaskan dengan penurunan
penggunaan asam amino, piruvat
aktivitas pompa natrium
dan laktat, ke tahap konservasi
bergantung energi glikosida yang
protein selanjutnya, dengan
sensitif terhadap permeabilitas
mobilisasi lemak yang
membran sel dalam kwashiorkor
menyebabkan lipolisis dan
ketogenesis.
PERUBAHAN PADA SISTEM ORGAN
Sistem
Sistem saraf Hematologi
pernapasan
PERUBAHAN PADA SISTEM ORGAN
Sistem endokrin
Sistem imunitas
Sistem pencernaan
Sistem kardivaskular
Sistem pernapasan
Sistem saraf
Hematologi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
DIAGNOSIS
MEP ringan
MEP berat
Kwashiorkor: Marasmus Marasmik-kwashiorkor
•Perubahan mental sampai apatis •Penampilan wajah seperti orang tua, •Terdapat tanda dan gejala klinis
•Anemia terlihat sangat kurus marasmus dan kwashiorkor secara
•Perubahan warna dan tekstur rambut, •Perubahan mental, cengeng bersamaan
mudah dicabut/rontok •Kulit kering, dingin dan mengendor, kriput
•Gangguan system gastrointestinal •Lemak subkutan menghilang hingga
•Pembesaran hati turgor kulit berkurang
•Perubahan kulit (dermatosis) •Otot atrofi sehingga kontur tulang terlihat
•Atrofi otot jelas
•Edema simetris pada kedua punggung •Kadang-kadang terdapat bradikardia
kaki,dapat sampai seluruh tubuh.5 •Tekanan darah lebih rendah
dibandingkan anak sehat yang sebaya.5
PEMERIKSAAN FISIK
Kriteria diagnosis5
Radiologi (dada,
Tes mantoux Elektrokardiografi.
AP dan Lateral)
PENATALAKSANAAN
Tingkat metabolisme basal dan kebutuhan nutrisi segera menurun dalam
kasus kekurangan gizi.
Memberikan
Mempersiapkan
stimulasi untuk
untuk tindak
tumbuh
lanjut di rumah
kembang
PENATALAKSANAAN
• Satu minggu perawatan fase rehabilitasi, berikan F100 yang mengandung 100
kkal dan 2,9 g protein/100ml, modifikasi makanan keluarga dengan energi dan
protein sebanding, porsi kecil, sering dan padat gizi, cukup minyak dan protein.
• Setelah BB/PB mencapai -1SD dikatakan sembuh, tunjukkan kepada orang tua
frekuensi dan jumlah makanan, berikan terapi bermain anak, pastikan
pemberian imunisasi boster dan vitamin A tiap 6 bulan.
KOMPLIKASI
Infeksi Anak-anak kurang gizi lebih rentan terhadap infeksi, terutama sepsis, pneumonia,
dan gastroenteritis.
Hipoglikemia Hipoglikemia umum terjadi setelah puasa berat namun juga bisa menjadi pertanda
sepsis.
Bradikardia Bradikardia dan curah jantung yang buruk mempengaruhi anak malnutrisi akibat
gagal jantung, yang diperparah oleh cairan akut atau muatan zat terlarut.
Kekurangan Kelainan mikronutrien juga dapat mempersulit malnutrisi. Kekurangan vitamin A dan
seng umum terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab penting
mikronutrient respons imun yang berubah dan peningkatan morbiditas dan mortalitas.
KOMPLIKASI
KEKURANGAN
Bercak bitot (putih seperti busa sabun atau
VITAMIN A
keju di daerah celah mata sisi luar) ini
merupakan penumpukan keratin dan sel epitel
yang merupakan tanda khas pada penderita
xeroftalmia,
NOMA
Noma atau stomatitis gangrainosa merupakan
pembusukan mukosa mulut yang bersifat
progresif hingga dapat menembus pipi, bibir
atau dagu
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN Kwashiorkor merupakan hasil dari asupan protein yang tidak
memadai dengan adanya asupan kalori yang baik.
TRANSPORTAS
I
Pemerintah perlu memperhatikan daerah pelosok
dan terpencil karena masalah transportasi
membuat tidak terjangkaunya oleh tenaga
kesehatan.
PROGNOSIS