Kolon adalah bagian usus besar antara usus buntu dan poros
usus, yang terdiri dari kolon ascending, tranversum, desoending, dan
sigmoid. Rectum adalah ujung usus besar sebagai kelanjutan usus besar
sigmoid sampai ke dubur. (Hendra T. Laksmana. 2005 dalam Syaifuddin.
2010).
Bagian-bagian dari colon antara lain :
6
Kanker adalah sebuah proses penyakit yang ditandai dengan
adanya sel abnormal yang ditransformasikan oleh mutasi genetik
dari sel DNA (Smeltzer & Bare. 2002 dalam Manggarsari. 2013).
Kanker kolorektal adalah kanker yang terdapat pada
kolon dan rectum. kanker kolorektal merupakan bentuk
malignasi yang terdapat pada kolon asending, transversal,
desending, sigmoid dan rektal. Kanker kolorektal dapat
didefinisikan sebagai keganansan atau pertumbuhan sel
abnormal pada area usus besar (kolon) dan rectum.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Stadium 0 (Carsinoma in
Situ): kanker hanya pada
lapisan terdalam dari kolon
atau rektum.
Stadium I: sel kanker telah
tumbuh pada dinding dalam
kolon atau rektum, tapi
belum menembus ke luar
dinding. 10
Stadium II: sel kanker telah menyebar ke dalam lapisan otot
dari kolon atau rektum. Tetapi sel kanker di sekitarnya belum
menyebar ke kelenjar getah bening.
Stadium III: kanker telah menyebar ke satu atau lebih kelenjar
getah bening di daerah tersebut, tetapi tidak ke bagian tubuh
yang lain.
Stadium IV: kanker telah menyebar di bagian lain dari tubuh,
seperti hati, paru-paru, atau tulang.
PATOFISIOLOGI
Umumnya tumor kolorektal merupakan polip adenoma
yang berkembang menjadi adenokarsinoma. Polip akan
berkembang dengan lambat dalam kurun waktu 5-10 tahun
untuk menjadi ganas. Polip membesar di lumen dan mulai
menginvasi dinding usus. Biasanya tumor di usus kanan
cenderung menjadi tebal dan besar, serta menyebabkan
nekrosis dan ulkus. Sedangkat tumor pada usus kiri bermula
sebagai massa kecil yang menyebabkan ulkus pada suplai
darah (Black & Hawks, 2014).
Kanker kolorektal menyebar dengan perluasan langsung
ke sekeliling permukaan usus, submukosa, dan dinding luar
usus. Struktur yang berdekatan, seperti hepar, kurvatura mayor
lambung, duodenum, usus halus, pankreas, limpa, saluran
genitourinary, dan dinding abdominal juga dapat dikenai oleh
perluasan.
12
PATHWAY
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
14
PENATALAKSANAAN MEDIS
Identitas klien
Nama : Ny.T
Umur :45 tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 15 maret 2019
Jam Masuk RS : 08.00 WIB
Diagnosa Medis : ca. Colon
b. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kuadran IV
c. Riwayat penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien masuk RS Harapan Kita tanggal 15 maret 2019 pukul 08.00
WIB dengan keluhan nyeri pada perut bagian kuadran IV .Pasien
masuk rumah sakit dengan ca.Colon. Pasien akan dilakukan
operasi Colostomy pada tanggal 16 maret 2019.
Mandi V
Berpakaian V
Eliminasi V
Makan V
Mobilisasi V
Keterangan
0: mandiri
1: dibantu sebagian
2: perlu bantuan orang lain
3:perlu bantuan orang lain dan alat
4: tergantung dan tidak mampu
Pola nutrisi dan metabolic
Sebelum sakit pola makan pasien teratur 3x sehari dengan
menu nasi,lauk,sayur satu porsi habis dan pasien minum
kurang lebih 6-8 gelas/hari.
Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien mengatakan BAB 3hari sekali dan pasien
mengatakan sebelum dirawat di RS sejak 5bulan yg lalu pasien
mengalami kesulitan BAB. Saat BAB pasien merasakan sakit
pada anusnya. Fesesnya berbentuk kecil tipis berwarna coklat
tua dengan kosistensi keras.
Pola kognitif dan perseptual
Sebelum dan selama sakit pasien tidak mengalami gangguan
pada indra pendengaran,penglihatan, perasaan dan penciuman.
Semua fungsi indra masih berfungsi dengan baik.
Pola konsep diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
1 Sabtu, 16 maret 2019 DS: Pasien mengatakan nyeri pada perut Nyeri akut Trauma jaringan dan
bagian kuadran IV reflek spasme otot Π
Manajemen nyeri: sekunder akibat
A.W
P : Pasien mengatakan nyeri post op. operasi
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa cekit-
cekit
R : Pasien mengatakan nyeri pada perut
bag.kuadran IV
S: skala nyeri 5
T : nyeri terus – menerus
DO : Pasien mengatakan memegangi perut
bag.yang nyeri dan merintih kesakitan
2 Sabtu, 16 maret 2019 DS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan Keseimbangan nutrisi Peningkatan
Pasien mengatakan hanya menghabiskan ½ kurang dari kebutuhan kebutuhan kalori dan Π
porsi makan tubuh kesulitan dalam
A.W
DO : mencerna kalori
TB : 150cm yang mencukupi
BB : 44kg sekunder akibat
Diit lunak 1900 kkalori (bubur, lauk, kanker
sayur)
3 Sabtu, 16 maret 2019 DS : Pasien mengatakan ingin menggaruk- Resiko infeksi Tempat masuk
garuk daerah sekitar stoma organism sekundr Π
DO : Didapatkan luka stoma yang terlihat akibat pembedahan
A.W
basah dan merah (H1)
4 Sabtu, 16 maret DS : Pasien mengatakan perlu Defisit perawatan Kelemahan atau Π
2019 bantuan orang lain untuk melakukan diri nyeri post
A.W
aktivitas dan tidak leluasa bergerak operasi
DO : aktivitas : 2
Beepakaian : 2
Eliminasi : 2
Makan : 2
Mobilisasi : 2
Pasien bedrest total
Keterangan pasien perlu bantuan
orang lain
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan dan reflek spasme otot
sekunder akibat operasi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d peningkatan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam
mencerna kalori yang mencukupi sekunder akibat kanker
3. Resiko infeksi b.d tempat masuknya organism sekunder
akibat pembedahan
4. Defisit perawatan diri b.d kelemahan atau nyeri post
operasi
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN &KRITERIA HASIL INTERVENSI Rasional
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan dan Setelah dilakukan tindakan 1. Memonitor TTV 1. Memantau tanda-tanda
vital klien dan untuk
reflek spasme otot sekunder akibat keperawatan selama 1x 24 jam nyeri 2. Kaji ulang memanajemen nyeri dan
mengetahui keadaan
operasi berkurang dengan KH : lakukan pengkajian ulang nyeri umum klien
1. Skala nyeri berkurang P,Q,R,S,T
2. mengetahui tingkatan
dari 5 menjadi 3 nyeri pasien
3. Posisikan pasien senyaman mungkin
3. memberi kenyamanan
2. Pasien mengatakan lebih nyaman
pada klien
4. Lakukan kompres hangat kering
4. memberi sensasi
3. Pasien terlihat tidak memegangi disekitar lluka post op
nyaman dan mengurangi
bag.yang nyeri rasa nyeri setelah operasi
5. Ajarkan tehnik relaksasi dengan
5. mengurangi perasaan
4. Pasien mampu untuk melakukan latihan nafas dalam cemas atau pasien agar
tehnik relaksasi dengan latihan nafas tenang
dalam dan tehnik distraksi 6. Ajarkan teknik distraksi
6. mengurangi ketegangan
atau membuat perasaan
5. TTV 110-140/80-90 mmHg 7. Berikan obat analgetik (tramadol) lenih tenang
Sabtu, 16 maret 2019 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari S: pasien mengatakan mau makan dan mampu Π
kebutuhan tubuh b.d peningkatan kebutuhan menghabiskan 1 porsi makanan.
A.W
kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori O : TB : 150 cm, BB : 44,1 kg , IMT : 19,6
yang mencukupi sekunder akibat kanker Albumin : 3,7 gr/dl
Hb : 14,6 %
A : masalah teratasi sebagian
Sabtu, 16 maret Resiko infeksi b.d tempat S : pasien mengatakan nyerinya Π
2019 masuknya organisme berkurang dan tidak gatal.
A.W
sekunder akibat O : disekitar area luka terlihat
pembedahan kemerahan tetapi tidak timbul push
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi 1, 2 , 3, 4,5
Sabtu, 16 maret Defisit perawatan diri b.d S : pasien mengatakan mampu Π
2019 kelemahan atau nyeri post memenuhi kebutuhan sehari-hari A.
operasi secara mandiri meskipun kadang W
masih memerlukan bantuan orang
lain.
O : pasien mampu makan sendiri tanpa
bantuan orang lain.
A : masalah teratasi sebagian
DAFTAR PUSTAKA
Arafat, B. Bangkit. 2015. Asuhan Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan: Universitas
M u h a m m a d i ya h Purwokerto.
h t t p : / / r e p o s i t o r y. u m p . a c . i d / 1 3 6 6 / 3 / B H AY U % 2 0 B A N G K I T % 2 0 A R A FAT % 2 0 B A B % 2 0 I I . p d f [ D i a k s e s
pada tanggal 12 Maret 2018]
Black, J.C & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah edisi 8 buku 3. Singapore:
Elsheiver
Ekawati Ratna. 2012. Pemeriksaan Diagnostik Kanker Kolorektal.
https://id.scribd.com/document/86157638/Pemeriksaan-Diagnostik-Kanker-Kolorektal
Kemenkes. 2016. Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal. Jakarta; komite penanggulanagan
kanker nasional
M a n g g a r s a r i . 2 0 1 3 . A s u h a n K e p e rd d d a w a t a n K o l o s t o m i p a d a N y. R d e n g a n K a n k e r K o l o re k t a l d i
L a n t a i 5 B e d a h R S PA D G a t o t S o e b ro t o . D e p o k : F a k u l t a s I m u K e p e r a w a t a n U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a .
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351543-PR-Manggarsari.pdf [Diakses pada 12 Maret 2018]
S ya i f u d d i n . 2 0 1 0 . A n a t o m i F i s i o l o g i . J a k a r t a : E G C
S m e l t z e r, S . C . 2 0 11 . K e p e r a w a t a n M e d i k a l - B e d a h B r u n n e r & S u d d a r t h E d i s i 1 2 . J a k a r t a : E G C
S m e l t z e r, S . C . , B a r e , B . G . ( 2 0 0 2 ) . B u k u a j a r k e p e r a w a t a n m e d i k a l b e d a h B r u n n e r & S u d d a r t h .
( E d 8 ) . ( Vo l . 3 ) . J a k a r t a : E G C
Suddart & Brunnerth. 2000. buku ajar keperawatan medical bedah. Jakarta; EGC
Sukarda IGD. 2000. Biologi tumur dalam Onkologi Klinik. Surabaya; Airlangga University press
S m e l t z e r, S . C . , B a r e , B . G . ( 2 0 0 2 ) . B u k u a j a r k e p e r a w a t a n m e d i k a l b e d a h B r u n n e r & S u d d a r t h .
( E d 8 ) . ( Vo l . 3 ) . J a k a r t a : E G C