NIM 16642038 Saluran Tegangan Rendah Saluran tegangan rendah terdiri dari 2 macam, yaitu 1. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) 2. Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKUTR) 1. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) SUTR adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh: • Luas penghantar jaringan. • Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi. • Sifat daerah pelayanan (desa, kota, dan lain-lain). • Susut tegangan yang diijinkan adalah + 5% dan – 10 %, dengan radius pelayanan berkisar 350 meter. 2. Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKUTR)
Ditinjau dari segi fungsi, SKTR memiliki fungsi yang sama
dengan SUTR. Perbedaan mendasar adalah SKTR di tanam didalam di dalam tanah. Penggunaan SKTR karena mempertimbangkan: • Sistem transmisi tegangan menengah yang ada, misalnya karena menggunakan transmisi SKTM. • Faktor estetika. Oleh karenanya SKTR pada umumnya dipasang di daerah perkotaan, terutama di tengah-tengah kota yang padat bangunan dan membutuhkan aspek estetika. Dibanding SUTR, SKTR memiliki beberapa kelemahan, antara lain: • Biaya investasi mahal. • Pada saat pembangunan sering menimbulkan masalah. • Jika terjadi gangguan, perbaikan lebih sulit dan memerlukan waktu relatif lama untuk perbaikannya. Tiang Saluran Tegangan Rendah Pada umumnya tiang listrik yang sekarang digunakan pada SUTR terbuat dari beton bertulang dan tiang besi. Tiang kayu sudah jarang digunakan karena daya tahannya (umumnya) relatif pendek dan memerlukan pemeliharaan khusus. Sedangkan tiang besi jarang digunakan karena harganya relative mahal dibanding tiang beton, disamping itu juga memerlukan biaya pemeliharaan rutin. GAMBAR JARAK AMAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENENTUKAN PANJANG TIANG Perancangan Jaringan Distribusi Tegangan Rendah Hal-hal yang dipertimbangkan dalam merancang jaringan sitem distribusi tegangan rendah. • Karakteristik daerah pelayanan. • Perkiraan beban maksimum. • Pemilihan jenis hantaran. • Perhitungan susut tegangan. • Survei lapangan. • Pemilihan jenis tiang dan kekuatan tarik tiang. • Pembuatan peta rencana. • Perhitungan kebutuhan material. • Rencana anggaran biaya. 1. Karakteristik daerah pelayanan • Perlu diperhatikan karakteristik daerah pelayanan. Homogen dari satu jenis pemakai (perumahan, pertokoan, industri). Heterogen campuran pemakai. • Perlu dipertimbangkan apakah direncanakan konstruksi saluran udara, saluran kabel atau kombinasi keduanya. • Rencana pemerintah daerah tentang rencana tata ruang atau faktor para pengembang. 2. Perkiraan beban maksimum • Perkiraan beban puncak memakai konsep pemakaian listrik pada suatu daerah tidaklah terjadi pada saat yang bersamaan (coincidence factor). • Angka faktor kebersamaan berbeda-beda sesuai dengan jumlah pemakai / jumlah sambungan pelayanan. • Faktor kebersamaan = fk 3. Pemilihan jenis hantaran Jenis hantaran dapat di pilih antara : • Saluran udara, biasanya daerah pelayanan umum. • Saluran kabel tanah, perumahan mewah Untuk saluran udara umumnya memakai penghantar berisolasi ukuran 16 mm2, 25 mm2, 35 mm2, 50 mm2, 70 mm2. Untuk saluran kabel tanah memakai kabel dengan perisai baja, contoh : NYFGBY 4. Perhitungan susut tegangan • Umumnya untuk mempercepat perhitungan, biasanya dipakai metode moment listrik yang telah dijelaskan pada teori listrik terapan. • Penentuan batas susut tegangan dan besarnya susut energi menentukan besarnya luas penghantar yang dipilih. 5. Survei lapangan Survei lapangan diperlukan untuk : • Menyesuaikan peta rencana dengan keadaan / situasi lapangan (kemungkinan perlu direvisi) • Menentukan titik lokasi penanaman tiang. • Mencatat kemungkinan terdapatnya calon-calon pelanggan dengan daya besar. • Mengukur dan membuat peta baru jika perlu • Mengukur kontur permukaan tanah. 6. Menghitung kuat tarik tiang Kondisi geografis, faktor lingkungan, faktor konstruksi, penampang hantaran, menentukan besar kekuatan tarik tiang harus dipilih. Ada 3 tipe tiang yang harus diperhitungkan kekuatan tariknya. • Tiang awal / tiang akhir jaringan listrik. • Tiang tengah jaringan listrik. • Tiang sudut jaringan tenaga listrik 7. Pembuatan peta rencana Rancangan jaringan dibuat pada peta dengan : • Skala 1 : 1000 untuk saluran udara • Skala 1 : 200 untuk saluran kabel tanah. Peta rencana dibuat agar memudahkan dalam merancang jaringan. 8. Kebutuhan material Kebutuhannya antara lain: • Pole Bracket • Strain Clamp • Steelstrip Band • Link • Turn Buckle • Suspension Clamp • Kabel twisted • Dsb 9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) RAB adalah rencana dalam bentuk uang, dihitung dengan cermat sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang berlaku. Gangguan Pada Saluran Udara Tegangan Rendah
Dalam saluran udara, ada saatnya saluran
tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik di karenakan adanya gangguan. Di antaranya adalah: 1. Gangguan Hilang Pembangkit Secara garis besar, gangguan hilangnya pembangkit diakibatkan oleh dua hal, yaitu : • Gangguan internal yaitu yang diakibatkan oleh pembangkit itu sendiri. Misalnya : kerusakan/gangguan pada generator • Gangguan eksternal, yaitu gangguan yang berasal dan diakibatkan dari luar pembangkitan. Misalnya : gangguan hubung singkat pada jaringan. 2. Gangguan beban lebih Dalam suatu sistem tenaga listrik, yang dimaksud gangguan beban lebih adalah pelayanan kepada pelanggan listrik yang melebihi kemampuan sistem tenaga listrik yang ada. Contoh : trafo distribusi dengan kapasitas daya terpasang 100 KVA, akan tetapi melayani pelanggan lebih besar dari kapasitasnya. 3. Gangguan Hubung Singkat Gangguan hubung singkat pada jaringan listrik, dapat terjadi antara phasa dengan phasa (2 phasa atau 3 phasa) dan gangguan antara phasa ke tanah. Timbulnya gangguan bisa bersifat temporer /sementara (non persistant) dan gangguan yang bersifat permanent (persistant). 4. Gangguan Tegangan Lebih Yang dimaksud gangguan tegangan lebih ialah besarnya tegangan yang ada pada jaringan listrik melebihi tegangan nominal. Yang di akibatkan oleh : • Adanya penurunan beban atau hilangnya beban pada jaringan, yang disebabkan oleh switching karena gangguan atau disebabkan karena maneuver • Terjadinya sambaran petir atau surja petir (lightning surge), yang mengakibatkan hubung singkat dan tegangan lebih 5. Gangguan Instabilitas. Yang dimaksud gangguan instabilitas adalah gangguan ketidakstabilan pada system (jaringan) listrik. Gangguan ini diakibatkan adanya hubung singkat dan kehilangna pembangkit, yang selanjutnya akan menimbulkan ayunan daya (power swing). Untuk mengantisipasi agar gangguan instabilitas tidak terjadi, ada beberapa cara yaitu : konstruksi jaringan harus baik, system proteksi harus andal, pengoperasian dan pemeliharaan harus baik dan benar, dan sebagainya. Pemeliharaan Distribusi Tegangan Listrik Inpeksi Pemeliharan Sistem Distribusi Tegangan Rendah • Untuk mengetahui secara dini kerusakan kerusakan atau gejala kerusakan sistempengiriman tenaga listrik yang akan mengganggu kelangsungan pelayanan, membahayakan masyarakat maupun petugas. • Untuk mengetahui adanya kondisi diluar standard yang terjadi di lapangan, misal tegangan terlalu rendah, kedip tegangan dan lain-lain Menginspeksi secara visual • Kondisi tiang diperiksa secara visual, • Aksesoris diperiksa secara visual sesuai standar • Penghantar diperiksa secara visual sesuai standar/acuan. • Andongan penghantar diperiksa secara visual sesuai standar • Jarak bebas jaringan terhadap lingkungan diperiksa secara visual sesuai standar Menginspeksi Konstruksi Tiang Dan Aksesoris • Ukuran dan jenis tiang yang tertancap diperiksa sesuai standar/acuan. • Aksesoris yang terpasang diperiksa sesuai standar Menginspeksi Penghantar dan Pengikatan
• Ukuran penghantar KHA yang terpasang sesuai
standar. • Pengikatan penghantar pada isolator diperiksa sesuai standar • Andongan penghantar diukur sesuai standar. • Jarak bebas/aman/Clearance sesuai standar. Menginspeksi Jaringan
• Tahanan isolasi jaringan sesuai standar.
• Urutan fase sesuai standar Menginspeksi Pembumian Tiang
• Penghantar pembumian tiang sesuai standar.
• Tahanan pembumian tiang sesuai standar. Menginspeksi Joint Dan Jumper (Connector) • Mutu sambungan sesuai standar, menyebabkan rugi tegangan dan rugi daya. • Mutu kontak sesuai standar, menyebabkan terjadi gangguan loss kontak atau putus sambungan. Sistem Distribusi Tegangan Rendah Sistem Distribusi Tegangan Rendah dimulai dari sumber disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh : • Radius pelayanan berkisar 350 meter. • Susut Tegangan yang disyaratkan. • Luas penghantar jaringan. • Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi. • Sifat daerah pelayanan (desa, kota) • Kelas pelanggan Pembumian Pada Jaringan Distribusi Jaringan Tegangan Rendah • Menurut PUIL, semua bagian konduktif terbuka pada suatu instalasi harus dibumikan. • Menurut PUIL, apabila jalur yang sama dipasang SUTM dan SUTR, maka pada setiap 3 tiang harus dipasang penghantar pembumian yang dihubungkan dengan penghantar netral. • Menurut PUIL, nilai resistansi pembumian setiap 200 meter lintasan (5 gawang) tidak boleh melebihi dari 5 Ohm. Petunjuk praktis semua nila resistansi pembumian maksimum sebesar 5 Ohm THANK YOU FOR YOUR ATTENION