Referat Si
Referat Si
MARET 2018
DEMAM BERDARAH
DENGUE
OLEH :
SITI ISRAWATI
K1A1 13 055
Pembimbing :
dr. Mustaring, Sp.A
Melalui perantara
nyamuk Angka kejadian Demam
Berdarah dengue
INDONESIA
Demam Berdarah dengue disebabkan oleh infeksi
virus dengue dari genus Flavivirus, family
Flaviviridae yang mempunyai
4 serotipe
Penularan melalui
nyamuk aedes
betina
Nyamuk Aedes spp
yang sudah virus
Virus masuk ke dilepaskan
terinfeksi virus dalam tubuh
dengue dari dalam sel
DBD Eksantema
Infeksi SSP fase Akut
demam
Pemeriksaan Khusus:
ELISA-based NS1 antigen tests
Isolasi virus
IgM ELISA
Hemagglutination Inhibition Assay (HAI)
DEMAM DENGUE
Manajemen demam dengue adalah simtomatik dan suportif
Istirahat disarankan selama fase akut.
Gunakan spons dingin / hangat untuk menjaga suhu di bawah 38,5 C.
Antipiretik dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh. Aspirin /
OAINS seperti ibuprofen, dll harus dihindari karena dapat
menyebabkan gastritis, muntah, asidosis, disfungsi platelet dan
pendarahan berat.
Cairan oral dan terapi elektrolit direkomendasikan untuk pasien
dengan keringat berlebih atau muntah.
Pasien harus dipantau selama 24 sampai 48 jam setelah demam
untuk kemungkinan komplikasi.
PENATALAKSANAAN
DEMAM BERDARAH DENGUE
Istirahat
Antipiretik
Parasetamol 10-15mg/kgBB/kali diberikan apabila suhu >38°C dengan
interval 4-6jam, hindari pemberian aspirin/NSAID/ Ibu profen,
Berikan kompres hangat.
Nutrisi
Apabila pasien masih bisa minum, dianjurkan minum yang cukup,
terutama minum cairan yang mengandung elektrolit.
Terapi suportif berupa penggantian cairan yang merupakan pokok
utama dalam tatalaksana DBD
Pilihan Cairan : cairan kristaloid isotonik ringer laktat atau ringer
asetat
Jumlah Cairan : Volume rumatan + dehidrasi 5%
PENATALAKSANAAN
PEMANTAUAN
Pemantauan selama perawatan :
Tanda‐tanda vital: keadaan umum, suhu, frekuensi nadi, frekuensi nafas,
dan tekanan darah dilakukan setiap 2‐4 jam sekali pada pasien tanpa syok
dan 1-2 jam sekali pd pasien syok.
Muntah, perdarahan, dan “warning signs”
Perfusi perifer, harus selalu diulang untuk mendeteksi awal gejala syok
Pemeriksaan hematokrit
Dilakukan sebelum resusitasi atau pemberian cairan intravena
(sebagai data dasar), diupayakan dilakukan setiap 4-6 jam sekali.
Ya Tidak
Syok teratasi
lVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam Periksa Ht, AGD, gula darah,
kalsium, perdarahan (ABCS) *
Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia
Tanda vital stabil
Turunkan lVFD bertahap Ht naik Ht turun
7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam