1. DEFENISI
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang
yang ditandai oleh rasanyeri, pembengkakan,
deformitas, gangguan fungsi, pemendekan,
dan krepitasi. Fraktur adalah terputusnya
jaringan tulang/tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh ruda paksa. Sehingga fraktur
pelvis dapat dikatakan sebagai trauma tulang
rawan pada pelvis yang disebabkan oleh ruda
paksa, misal: kecelakaan, benturan hebat yang
ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan,
deformitas, dan lain-lain. (Brunner &Suddarth,
2008)
2. ETIOLOGI
Trauma langsung: benturan pada tulang dan
mengakibatkan fraktur pada tempat tersebut.
Trauma tidak langsung: bilamana titik tumpul
benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan.
Proses penyakit: kanker dan riketsia.
Compresion force: klien yang melompat dari
tempat ketinggian dapat mengakibatkan fraktur
kompresi tulang belakang.
Muscle (otot): akibat injuri/sakit terjadi
regangan otot yang kuat sehingga dapat
menyebabkan fraktur (misal; elektrik shock dan
tetani).
3. KLASIFIKASI
Klasifikasi klinis
• Fraktur tertutup ( simple / closed fracture
).
Suatu fraktur yang tidak mempunyai
hubungan dengan dunia luar (menyebabkan
robeknya kulit.)
• Fraktur terbuka ( compound / open
fracture ).
Fraktur yang mempunyai hubungan
dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan
jaringan lunak, dapat berbentuk from within
(dari dalam) atau from without (dari luar).
Laporan Kasus Kelolaan
Berdasarkan Format Gordon
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn.I No.Rek.Medis : 00046759
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam
Status perkawinan :Kawin
Alamat : Muaro labuah,solok selatan
Tanggal masuk : 16 okt 2018
Yang mengirim : RSUD Solok Selatan
Cara masuk RS : Melalui IGD
Diagnosa medis : Fraktur pelvis
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.K
Umur : 40 tahun
Hub dengan pasien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Muaro labuah,solok selatan
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)
Tn.I berusia 49 tahun rujukan dari RSUD Solok Selatan dan masuk ke IGD RSUP
M.DJAMIL Padang pada tanggal 16 oktober 2018, klien mengeluh demam, nyeri dan
terjadi pembengkakan mulai dari pangkal paha sampai ke lutut. Nyeri bertambah jika
digerakkan. pada saat pengkajian dilakukan pada tanggal 18 oktober 2018 klien
mengeluh klien mengatakan nyeri di pangkal paha sampai kelutut, klien
mengeluhkan demam.
Alasan masuk rumah sakit
Saat pengkajian 18 Oktober 2018, pasien mengatakan bengkak di pangkal paha
sampai kelututnya sudah berkurang, karena sudah dilakukan penyedotan cairan yang
diambil dari pangkal paha oleh dokter bedah, menurut pasien cairan yang keluar
berwarna agak keruh dan sedikit bernanah. Tampak adanya bekas insisi didaerah
paha kiri atas yang saat ini menyerupai bisul yang telah di insisi dengan lebar sekitar
2 cm tertutup kassa. Area sekitar paha terlihat membengkak, berwarna kemerahan
dan teraba panas. Pada saat dilakukan perawatan luka dirasakan luka terletak diatas
pen di ramus kiri, ketika dilakukan pemijatan untuk mengeluarkan cairan, cairan
keluar dari arah atas pubis. Pasien juga mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
mulai berkurang tidak seperti saat pertama kali masuk rumah sakit, P : masalah nyeri
terjadi jika kaki digerakkan (fraktur pelvis), Q : nyeri yg dirasakan seperti ditusuk-
tusuk dan hilang timbul, R : dipangkal paha kiri atas, S : nyeri yang dirasakan pasien
saat pengkajian dlam rentang 4-6. T : Nyeri dirasakan hilang timbul dan tertusuk-
tusuk dan meningkat bila pasien mengerakkan kakinya. Pembengkakan pada
pangkal paha kaki sebelah kiri terjadi karena sebelumnya pasien tergelincir ditepi
sungai dan akhirnya terjatuh dimana pinggul pasien yang menumpu ke bawah
terlebih dahulu. Karena kejadian tersebut diperkirakan terjadi infeks
didaerah sekitar pemasangan pen dan mengakibatkan inflamasi
dari pelvis ke arah pangkal paha. Pasien direncanakan akan
dilakukan operasi pengangkatan orif jika inflamasi sudah
membaik. Karena rencana operasi itu pasien merasa cemas dan
khawatir. Pasien cemas nanti tidak dapat beraktivitas kembali,
khawatir dirawat beberapa minggu dirumah sakit, khawatir akan
susah untuk berjalan dan cemas mengingat nyeri yang akan
dirasakan lagi seperti tahun 2014. Pada saat pengkajian pasien
terlihat memiliki pergerakan yang terbatas pada kaki kirinya.
Pasien hanya mampu miring ke kanan dan takut untuk miring
kekiri. Pasien kurang mampu menggerakkan kakinya dan klien
mengatakan kurang mengerti tentang penyakit yang dideritanya.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien mengatakan kalau merasa sakit keluarga membawa Tn.I ke
puskesmas dan di RS terdekat yang ada di tempat tinggal Tn I.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
pada bulan juli 2014 Tn.I pernah mengalami fraktur tertutup
didaerah pelvis klien mengalami multiple fraktur dan dipasang
pen dibagian ischium, sacroiliaca acetubulum, simpisis pubis
dan ramus inferior pubis kiri.
Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak anggota keluarga yang
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti
hipertensi dan diabetes melitus
POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN
Persepsi terhadap penyakit : Tn.I merasa tidak
berdaya dengan penyakit yang dideritanya
sekarang dan tn.I mengatakan bisa sembuh kalau
melakukan pengobatan di RS
ANALISA DATA
No Analisa Data Masalah Keperawatan
Etiologi
1. DS :
klien mengatakan nyeri pada kaki kiri
klien mengatakan nyeri rasa seperti tertusuk dan hilang timbul
klien mengatakan nyeri meningkat jika pasien beraktivitas dan setelah beraktivitas
klien mengatakan nyeri berkurang jika pasien imobilisasi dan diberi obat analgetik
antipiretik.
klien mengatakan sebelumnya terjatuh dan mengenai daerah pelvis yang dipasang orif
P : masalah nyeri terjadi jika kaki digerakkan (fraktur pelvis),
Q : nyeri yg dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul,
R : dipangkal paha kiri atas,
S : nyeri yang dirasakan pasien saat pengkajian dlam rentang 4-6.
T : Nyeri dirasakan hilang timbul dan tertusuk-tusuk dan meningkat bila pasien mengerakkan
kakinya
DO :
klien tampak meringis saat melakukan aktivitas dan setelah aktivitas terutama saat
dilakukan perawatan luka
klien terlihat berhati-hati dalam menggerakan kaki kirinya
Pangkal kaki kiri tampak tertutup kassa dengan panjang luka sekitar 2 cm
K/U: baik, kesadaran compos mentis, TD130/90mmHg, Suhu 37,20∁, nadi 95 x/i,
respirasi 20 x/i.
Hasil rontgen : Terpasang pen dibagian ischium, sacroiliaca acetubulum, simpisis pubis
dan ramus inferior pubis kiri. Nyeri akut
Agens cedera fisik: trauma
2. DS: Kerusakan Faktor
1. klien mengatakan ada luka di daerah pelvis integritas kulit mekanik
2. klien mengatakan ada pembengkakan di area paha kiri
3. klien mengatakan ada bekas luka yang menyerupai bisul
DO :
1. luka tampak lembab, dan ada lesi
2. Luka tampak bengkak disekitar area paha
3. DS : Hambatan kehilangan
1. Keluarga klien mengatakan aktivitas klien selalu dibantu oleh keluarga mobilitas fisik integritas
2. klien mengatakan jika kaki di gerakan terasa sakit/nyeri struktu
tulang
DO :
1. Klien tampak selalu di bantu oleh keluarga dan perawat dalam melakukan aktivitas
2. klien tampak engalami Fraktur Pelvis sinistra
DS : Ansieta Anca
klien mengatakan khawatir dengan apa yang akan dijalaninya saat s man
operasi pada
klien mengatakan khawatir dengan keadaanya setelah operasi, status
apakah kakinya akan berfungsi seperti semula lagi atau tidak. terkin
klien mengatakan apakah dengan operasi ini dia bisa bekerja lagi i
Pasien mengatakan cemas dan khawatir kalau rencana masih lama
Pasien mengatakan sulit tidur karena merasa tidak nyaman dengan
kondisi kakinya
DO :
Pasien terlihat gelisah saat ditanya tentang tindakan operasi yang
akan dijalaninya
Pasien terlihat cemas khawatir saat bercerita tentang kondisinya
Pasien terlihat sedih saat bicara tentang harapannya untuk bisa
bekerja lagi
Suara pasien bergetar saat bicara tentang kondisinya dan tentang
rencana operasinya.
Pasien terlihat waspada saat menggerakan kaki kirinya
TTV :
TD 120/85 mmHg, HR 90x/menit, RR 20 kali/ menit, S : 37,4 0C.
5.
DS :
1. klien mengatakan terdapat luka didaerah pangkal paha
2. klien mengatakan luka seperti bisul tampak bernanah, kemerahan
3. klien mengatakan sekitar paha dan pinggul membengkak
4. klien mengatakan kemaren mendapat tindakan penyedotan cairan di daerah pangkal paha dan
membentuk luka
5. klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit yang dideritanya
DO :
Tampak adanya luka didaerah pangkal paha, luka seperti bisul, membengkak, teraba
hangat,
Suhu tubuh pasien 37,40C dan mendapat terapi PCT 3x1
Hasil rontgen : Terpasang pen dibagian ischium, sacroiliaca acetubulum, simpisis pubis dan ramus inferior
pubis kiri.
Resiko Infeksi
Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen
Diagnosa Keperawatan